
Rm. Yustinus Eko Yuniarto SCJ dari Komunitas Visma Vijaya Praya (VVP) Yogyakarta – Indonesia
BACAAN PERTAMA: Kisah Para Rasul 17:15.22-18:1
“Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberikan kepada kamu.”
Pada waktu itu terjadilah kerusuhan di kota Berea. Maka Paulus pergi dari sana. Orang-orang yang mengiringi Paulus menemaninya sampai di kota Atena, lalu kembali dengan pesan kepada Silas dan Timotius, supaya mereka selekas mungkin menyusul Paulus. Di Atena Paulus pergi berdiri di atas Aeropagus dan berkata, “Hai orang-orang Atena, aku lihat, bahwa dalam segala hal kamu sangat beribadah kepada dewa-dewa. Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu. Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia. Ia juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup, nafas dan segala sesuatu kepada semua orang. Dari satu orang saja Allah telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi, dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka serta batas-batas kediaman mereka. Maksudnya supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah serta menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing. Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah dikatakan juga oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.” Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia. Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberikan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua orang harus bertobat. Karena Allah telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia dengan perantaraan seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan orang itu dari antara orang mati.” Ketika mereka mendengar tentang kebangkitan orang mati, maka ada yang mengejek, dan yang lain berkata, “Lain kali saja kami mendengar engkau berbicara tentang hal itu.” Lalu Paulus pergi meninggalkan mereka. Tetapi beberapa orang laki-laki menggabungkan diri dengan Paulus dan menjadi percaya, di antaranya juga Dionisius, anggota majelis Aeropagus, dan seorang perempuan bernama Damaris, dan juga orang-orang lain bersama-sama dengan mereka. Kemudian Paulus meninggalkan Atena, lalu pergi ke Korintus.
MAZMUR TAGGAPAN: Mazmur 148:1-2.11-12b.12c-14a.14bcd
Ref. Surga dan bumi penuh dengan kemuliaan-Mu.
- Pujilah Tuhan di surga, pujilah Dia di tempat tinggi! Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya, pujilah Dia, hai segala tentara-Nya!
- Pujilah Tuhan, hai raja-raja di bumi dan segala bangsa, pembesar-pembesar dan semua pemerintah dunia. Pujilah Tuhan, hai teruna dan anak-anak dara, orang tua dan orang muda!
- Biarlah semuanya memuji-muji Tuhan, sebab hanya nama-Nya yang tinggi luhur, keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit.
- Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya, menjadi puji-pujian bagi semua orang yang dikasihi-Nya, bagi orang Israel, umat yang dekat pada-Nya.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U: Alleluya
S: (Yoh 14:16) Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.
BACAAN INJIL: Yohanes 16:12-15
“Roh Kebenaran akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.”
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.”
Renungan dibawakan oleh Rm. Yustinus Eko Yunarto SCJ
Roh Kebenaran mendorong Kita kepada Kebenaran
Vivat Cor Jesu, Per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Sahabat RESI yang dikasihi dan mengasihi Tuhan…kembali berjumpa dengan saya Rm Yustinus Eko Yuniarto SCJ dari Komunitas SCJ Yogyakarta, Indonesia.
Roh Kebenaran itu ya Roh Kudus, yakni Roh Allah sendiri, dan Diri Allah sendiri. Disebut Kudus karena memang sifatNya Kudus, disebut Roh Kebenaran karena memang Dia mengajarkan kebenaran yang sesungguhnya, kebenaran sejati. Seperti tadi dikatakan dalam Injil yang kita dengar bahwa “IA, Roh Kebenaran itu, akan memimpin kamu ke dalam seluruh Kebenaran” (Yoh 16:13). Roh Kebenaran ini berkarya mempertobatakan manusia serta mengajari manusia memahami kebenaran Allah. Dan kebenaran itu ada dalam Yesus yang Dia sendiri mengatakan “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup” (Yoh 14:6).
Yesus sadar betul bahwa kenaikanNya ke Surga (yang esok kita rayakan perayaannya), akan membuat murid-muridNya bersedih. Maka Ia menjelaskan kepada mereka bahwa Ia akan tetap dan selalu mengasihi mereka selamanya dan Roh yang dicurahkan Bapa akan tinggal dan mendampingi mereka. Itulah tanda penyertaanNya.
Lalu mengapa Yesus harus pergi kembali kepada BapaNya? Dia kembali kepada Bapa bukan berarti meninggalkan kita, tetapi untuk menyiapkan tempat bagi kita yang mengasihiNya, dan dengan caraNya Ia tak membiarkan kita seperti yatim piatu yang tanpa pegangan dan perlindungan, maka Roh Kudus itu diutus untuk menyertai kita sampai akhir jaman. Kita membutuhkan Roh Kebenaran atau Roh Kudus itu dalam perjalanan hidup ini. Roh Kebenaran yang akan selalu membuka pikiran kita untuk mengatakan yang benar tentang Yesus, yang akan menuntun kita mengatakan segala hal yang baik serta mendorong kita melakukan hal-hal yang baik, yang kita sebut sebagai buah-buah Roh itu. Dia juga mengingatkan kita untuk melakukan segala yang benar dan berkenan kepada Allah.
Kadang kita juga menolak kebenaran dengan menuruti keinginan daging kita, memeluk kenikmatan duniawi yang berbuah dosa, tetapi apakah Roh itu meninggalkan kita? Tidak! Dia setia karena sifatNya setia. Ia kembali mendekati kita bahkan memanggil kita kembali untuk memperbaiki diri. Ia menunjukkan bahwa Allah kita adalah Allah yang selalu memberi kesempatan. Roh Kebenaran yang diutus Bapa itu bekerja untuk memuliakan Allah (Yoh 16:4). Maka tidaklah mungkin kita bisa memuliakan Allah jika kita tidak akrab-dekat denganNya. Mengapa? Karena memang Roh kebenaran itu bekerja pertama-tama untuk mengarahkan kita supaya mendekat kepada Allah. Jauh dariNya kita akan binasa.
Maka kita perlu selalu menjalin relasi dengan Roh Kebenaran ini, membuka hati dan rendah hati untuk dibimbing olehNya. Semoga Kerajaan Hati Kudus Yesus sungguh merajai kita. Amin.
Terima kasih, pada saat kita tdk dapat beribadah di gereja, sarana inilah yg dpt menjadi penyejuk dan mengobati kerinduan kita kpd Tuhan lewat Sakramen Ekaristi. Berksh Dalem Romo.
Terima kasih rm, renungannya sbagai santapan pagi. Menumbuhkan pengharapan dan kekuatan