Jumat, 28 Mei 2015 — Hari Biasa Pekan VIII

Rm. Antonius Edi Prasetyo SCJ dari Komunitas Skolastikat SCJ Yogyakarta Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA —  Mazmur 149:1

Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan. Pujilah Dia dalam himpunan umat-Nya.

PENGANTAR: 

Hidup kita tidak jujur, bila tidak memaafkan sesama dengan tulus ikhlas. Doa kita pun menjadi munafik, bila kita menyapa Allah dengan sebutan Bapa, namun tidak rukun dengan para putra dan putri-Nya. Pun kita tidak tahu bersyukur, sebab telah menerima anugerah dan diampuni begitu banyak.

DOA PEMBUKA: 

Marilah berdoa: Allah Bapa maharahim, melalui mereka yang mendahului kami, kami telah menerima sabda-Mu. Semoga Engkau berkenan memperkembangkan iman umat-Mu, sehingga sungguh berakar dan menghasilkan buah. Demi Yesus Kristus Putra- Mu, Tuhan dan pengantara kami, yang…

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Putra Sirakh 44:1.9-12

“Leluhur kita penuh belas kasihan, dan nama mereka dikenang sepanjang masa.”

Kami hendak memuji orang-orang termasyhur, para leluhur kita, menurut urut-urutannya. Di antara mereka ada yang tidak diingat lagi, yang lenyap seolah-olah tidak pernah ada. Mereka itu seolah-olah tidak pernah dilahirkan, dan demikian pula nasib anak-anak mereka sesudahnya. Tetapi yang lain adalah orang kesayangan, yang kebajikannya tidak sampai terlupa. Semuanya tetap tinggal pada keturunannya sebagai warisan baik yang berasal dari mereka. Keturunannya tetap setia kepada perjanjian-perjanjian, dan anak-anak mereka pun demikian pula keadaannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 149:1-2.3-4.5-6a.9b

Ref. Tuhan berkenan kepada umat-Nya.

  1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Pencipta-Nya biarlah Sion bersorak sorai atas raja mereka.

  2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.

  3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka. Itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Yoh 15:16) Aku telah memilih kalian dari dunia, agar kalian pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 11:11-26

“Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.”

Pada waktu Yesus tiba di Yerusalem, Ia masuk ke Bait Allah, dan meninjau semuanya. Tetapi karena hari sudah hampir malam, Ia keluar ke Betania bersama kedua belas murid-Nya. Keesokan harinya, sesudah mereka itu meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu tiba di situ Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara. Maka Yesus berkata kepada pohon itu, “Jangan lagi seorang pun makan buahmu selama-lamanya!” Ucapan itu terdengar pula oleh para murid. Maka Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Yerusalem. Sesudah masuk ke Bait Allah, mulailah Yesus mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya, dan Ia tidak mengizinkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah. Lalu Ia mengajar mereka, “Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kalian ini telah menjadikannya sarang penyamun!” Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar tentang peristiwa itu. Maka mereka berusaha untuk membinasakan Yesus. Tetapi mereka takut kepada-Nya, sebab mereka melihat orang banyak takjub akan pengajaran-Nya. Menjelang malam mereka keluar lagi dari kota. Pagi-pagi Yesus dan murid-murid-Nya lewat, dan melihat bahwa pohon ara itu sudah kering sampai ke akar-akarnya. Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu berkata kepada Yesus, “Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering.” Yesus menjawab mereka: “Percayalah kepada Allah! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barang siapa berkata kepada gunung itu, “Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut”, maka hal itu akan terjadi, asal ia tidak bimbang hati, tetapi percaya bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi. Karena itu Aku berkata kepadamu, apa saja yang kalian minta dan kalian doakan, akan diberikan kepadamu, asal kalian percaya bahwa kalian akan menerimanya. Dan jika kalian berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di surga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.” Tetapi jika kalian tidak mengampuni, maka Bapamu yang di surga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Antonius Edi Prasetyo SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Bunda Maria.

Pendengar Resi Dehonian terkasih, Jumpa kembali dengan saya, Romo Antonius Edi Prasetyo SCJ dari Komunitas Skolastikat SCJ Yogyakarta. Dalam Resi – Renungan Singkat Dehonian Edisi Jumat 28 Mei 2021.

Saudara/I, Para Sahabat Hati Kudus Yesus yang terkasih. Sikap Yesus hari ini Mengejutkan sekaligus tak terduga. Kok Yesus bisa gitu ya? Yesus mengutuk? Yesus Marah?

Tenang saja, ini bukanlah sebuah sikap Yesus yang tidak konsisten. Tindakan Yesus hari ini bukanlah ekspresi kebencian atau juga ingin mengaburkan gambaran Yesus yang lemah lembut. Ini adalah ekspresi Yesus dalam memberi sebuah pengajaran kepada orang-orang Israel pada jamannya.

Yesus mengutuk pohon ara yang tak berbuah untuk menegur bangsa Israel yang gagal menghasilkan buah, meski sudah dipilih menjadi umat kesayanganNya. Allah sudah mencintai mereka, Allah sudah memberkati mereka sepanjang waktu, dan Allah sudah melindungi mereka sepanjang sejarah, tapi toh mereka selalu tidak setia dan gagal menghasilkan buah-buah ketaatan, yaitu menjadi bangsa yang kudus, sebagaimana Allah Kudus adanya.

Kegagalan Israel itu semakin jelas tampak ketika mereka tak mampu lagi menjaga kesucian Bait Allah, representasi kehadiran Allah di tengah umatNya. Orang-orang telah mencemari Rumah kediaman Allah dan menjadikannya tempat transaksi perdagangan yang penuh dengan kecurangan dan ketidak jujuran

Saudara-saudara terkasih, hidup kita kadang seperti bangsa Israel. Dalam kehidupan kita sehari-hari, acapkali kita gagal menghasilkan buah-buah Roh seperti kasih, sukacita, damai sejahtera, kelemahlembutan, kesetiaan dan kebaikan lainnya. Padahal melalui sakramen baptis, kita sudah disucikan, dan diangkat menjadi anak-anak Allah yang terkasih, dan Roh kudus yang dikaruniakan kepada kita menjadi penuntun hidup kita. Namun kenyataannya, kita tidak menuruti pimpinan Roh Allah itu, dan sebaliknya kita seringkali mencemari tubuh kita dengan buah-buah kedagingan: hawa nafsu, kesombongan, kegoisan, mudah iri, suka bohong, ketidaksetiaan pada pasangan, melakukan kekerasan dan tindakan dosa lainnya. Padahal, santo Paulus sudah mengingatkan kita bahwa Tubuh kita adalah Bait Allah sendiri, tempat kediaman Allah yang mesti dijaga kesuciannya?

Saudara-saudariku terkasih, saya mengundang kita semua untuk kembali mengingat janji-janji baptis kita, yang senantiasa kita perbarui saat hari Paskah, dan selalu mengusahakan hidup kita agar layak dan pantas menjadi tempat tinggal Allah. Mari pelihara tubuh kita dari segala kecemaran dosa yang membuat penistaan kita pada Allah sendiri.   Saya memberkati saudaraa dengan berkat Allah yang melimpah, dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus. Amin. semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita semua. Amin. Berkah Dalem.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa sumber pembaruan, berkat roti anggur ini semoga kami dapat memperoleh pengampunan dan dipenuhi dengan pengharapan akan langit dan bumi baru. Demi Kristus, ….

ANTIFON KOMUNI —  Markus 11:24

Apa pun yang kalian minta dan doakan, akan diberikan, asal kalian percaya, bahwa akan menerimanya.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber iman kepercayaan, Putra-Mu telah Kauutus agar semua orang dari segala bangsa datang menghadap Engkau. Semoga kami mengimani Dia dan semoga iman kami menghasilkan buah cinta kasih. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

 

1 Comment

  • Herlin Djunaidy Mei 27, 2021 at 9:27 pm

    Amin

    Reply

Leave a Comment