Senin, 13 Desember 2021 – Peringatan Wajib St. Lusia, Perawan dan Martir

Rm. Vincen Suparman SCJ dari Komunitas SCJ Florida USA

 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA

Inilah martir sejati yang setia menumpahkan darah untuk membela nama Kristus. Ia tidak takut terhadap ancaman di pengadilan. Kerajaan surga kini menjadi miliknya.

KATA PENGANTAR:

Di dalam gelap gulita orang mengharapkan cahaya. Di dalam masa yang serba sulit orang-orang tabah bagi kebanyakan orang menjadi cahaya dan harapan. Dalam penganiayaan kejam di Sisilia tingkah laku Lusia seorang gadis yang baru bertobat,mejadi pegangan banyak orang seiman. “Cahaya” namanya. Cahaya iman dipancarkan kendati sakit, menderita sampai meninggalnya. Teladannya amat terkenal di seluruh Gereja Muda. Di Skandinavia sekarang orang setia tahun merayakan dengan pesta cahaya.

DOA PEMBUKA:

Allah Bapa, sumber cahaya abadi, dengarkanlah kiranya kami berkat bantuan Santa Lusia, martir-Mu. Semoga kemuliaannya yang kami peringati di dunia, kelak kami saksikan pula di surga. Demi Yesus Kristus, Putra-Mu,….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Bilangan 24:2-7.15-17a

“Sebuah bintang terbit dari Yakub.”

Pada waktu itu Bileam memandang ke depan, dan ia melihat orang Israel berkemah menurut suku mereka. Maka Roh Allah menghinggapi dia. Lalu ia mengucapkan sanjak, katanya, “Inilah tutur kata Bileam bin Beor, tutur kata orang yang terbuka matanya; tutur kata orang yang mendengar firman Allah, yang melihat penglihatan dari Yang Mahakuasa sambil rebah, namun dengan mata tersingkap. Alangkah indahnya kemah-kemahmu, hai Yakub, dan tempat-tempat kediamanmu, hai Israel! Laksana lembah yang membentang luas, laksana taman di tepi sungai, laksana pohon gaharu yang di taman Tuhan, laksana pohon ara di tepi air. Seorang pahlawan tampil dari wangsanya memerintah bangsa yang tak terbilang banyaknya. Rajanya akan naik tinggi melebihi Agag, dan kerajaannya akan dimuliakan.” Kemudian diucapkannya lagi sanjaknya, “Inilah tutur kata Bileam bin Beor, tutur kata orang yang terbuka matanya, tutur kata orang yang mendengar firman Allah, dan yang memperoleh pengenalan akan Yang Mahatinggi, yang melihat penglihatan dari Yang Mahakuasa, sambil rebah, namun dengan mata tersingkap. Aku melihat dia, tetapi bukan sekarang. Aku memandang dia, tetapi bukan dari dekat: sebuah bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel; ia meremukkan pelipis-pelipis Moab, dan menghancurkan semua anak Set.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 25:4bc-5ab.6-7c.8-9

Ref. Tuhan adalah kasih setia, bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya

  1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.

  2. Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala. Dosa-dosaku pada waktu muda, dan pelanggaran-pelanggaranku janganlah Kauingat, tetapi ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu.

  3. Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Mzm 85:8) Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu ya Tuhan, dan berilah kami keselamatan-Mu.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 21:23-27

“Dari manakah pembaptisan yang diberikan Yohanes?”

Pada suatu hari Yesus masuk ke bait Allah. Ketika Ia sedang mengajar, datanglah imam-imam kepala dan pemuka-pemuka bangsa Yahudi kepada-Nya; mereka bertanya, “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?” Jawab Yesus kepada mereka, “Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu, dan jika kalian memberi jawabannya, Aku pun mengatakan kepada kalian dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. Nah, dari manakah pembaptisan yang diberikan Yohanes? Dari surga atau dari manusia?” Mereka lalu berunding satu sama lain, “Jika kita katakan, ‘Dari surga’, Ia akan berkata kepada kita, ‘Kalau begitu, mengapa kalian tidak percaya kepadanya?’ Tetapi jika kita katakan, ‘Dari manusia’, kita takut kepada orang banyak, sebab semua orang menganggap Yohanes itu nabi.” Mereka lalu menjawab, “Kami tidak tahu.” Maka Yesus pun berkata kepada mereka, “Jika demikian, Aku pun tidak mau mengatakan kepada kalian dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Vincen Suparman SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Kudus Yesus me;a;ui Hati Maria.

Waktu berjalan sangat cepat. Hari ini kita sudah berada pada pekan ketiga Masa Advent. Perayaan Natal akan segera tiba. Namun, persiapan kita tak boleh kendur. Itu sebabnya Injil baru yang baru saja kita dengar mengingatkan kita untuk merefleksikan tubuh kita sebagai tubuh hidup – tempat kediaman Roh Kudus.

Latar untuk Injil hari ini adalah Bait Suci. Ketika Yesus memasuki Bait Allah, para tua-tua dan imam-imam kepala menghampiri-Nya. Mereka segera mulai menanyai-Nya. Mereka bertanya kepada-Nya siapa yang memberi-Nya wewenang untuk menyembuhkan dan berkhotbah?

Bukannya menjawab pertanyaan mereka, Yesus membalikkan meja kepada para penatua dan imam dengan menanyakan dari mana mereka percaya baptisan Yohanes berasal. Apakah mereka percaya itu dari surga atau mereka fikir itu berasal dari manusia? Para penatua dan para pemuka agama berada dalam kebingungan. Mereka menyadari bahwa jika mereka berkata bahwa mereka percaya bahwa baptisan Yohanes berasal dari surga, Yesus mungkin akan bertanya kepada mereka: “Mengapa kamu tidak percaya kepada Yohanes?” Namun, jika mereka memberi tahu Yesus bahwa mereka tidak percaya pada baptisan Yohanes, Yesus kemudian akan bertanya kepada mereka mengapa mereka tidak percaya bahwa Yohanes adalah orang yang “diutus oleh Allah untuk bersaksi tentang kebenaran.”

Dapatkah anda membayangkan rasa frustrasi, ketakutan, dan kemarahan yang dialami oleh para penatua dan para pemuka agama? Tidak peduli bagaimana mereka menjawab, mereka akan berada dalam posisi yang canggung. Para pejabat Sinagoga terdiam beberapa saat. Akhirnya salah satu dari mereka menjawab dan hanya berkata: “Kami tidak tahu.” Sebaliknya, Yesus menanggapi dengan menolak memberi tahu mereka dari mana otoritas-Nya berasal.

Apa yang kita percaya? Apakah kita dengan tulus dan jujur ​​mengatakan bahwa kita percaya kepada Yesus? Seberapa dalam kepercayaan kita kepada Yesus? Atau apakah kita percaya hanya karena kita diajari untuk percaya? Atau apakah kita percaya karena kita memiliki pengalaman pribadi tentang Yesus? Bahayanya adalah: kita mungkin menjadi terlena atau bahkan lemah dalam keyakinan kita. Advent adalah masa yang indah untuk bertanya: Apa yang saya percayai? Siapakah Yesus bagiku? Apa yang akan menjadi jawaban anda?

Banyak diantara kita sudah terbiasa dengan kehidupan iman kita. Maka sangatlah jarang kita mempertanyakan pengaruh iman kita dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan jarang sekali kita bertanya diri sejauh mana iman kita berpengaruh dalam kehidupan keluarga dan kehidupan social pada umumnya. Jika kita bertanya secara konkret kepada diri kita: apakah bentuk penghayatan khusus selama masa Advent yang membedakan kita dari banyak orang pada umumnya?

Kita percaya bahwa kita dibimbing oleh Allah dan diingatkan oleh Firman-Nya yang kita dengar hampir setiap Minggu atau bahkan setiap hari. Tetapi ada perjuangan untuk bertobat dan berhendak baik dengan membuka hati, perjuangan kita dibawah bimibingan Roh Kudus pun bisa berakhir tanpa menghasilkan buah. Roh kita boleh jadi mampu mengikuti bimbingan Roh Kudus, tetapi kedagingan kita mudah sekali tergelincir pada banyak nafsu dan keinginan yang menimbulkan banyak dosa dalam kehidupan kita.

Semoga kita hari lepas hari semakin terbuka untuk menjadi manusia yang mampu menjadi contoh dan teladan bagi banyak orang yang kita jumpai, entah di rumah atau di tempat kerja. Amen.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa yang nahamulia, kami meluhurkan keagunagn-Mu yang nyata dalam hidup Santa Lusia, martir-Mu. Engkau telah berkenan melihat jasanya, maka sudilah kiranya Engkau berkenan juga menerima pengabdian kami. Demi Kristus,…

ANTIFON KOMUNI – Yoh 14:21-23

Barang siapa mencintai Aku, dicintai Bapa-Ku. Kami akan datang dan tinggal padanya.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang mahaagung, semoga kudus yang kami selenggarakan untuk menghormati Santa Lusia martir-Mu, sungguh mendorong dan menerangi kami. Siapkanlah kami pada perjamuan di surga. Demi Kristus,…

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

1 Comment

Tinggalkan Balasan ke Herlin djunaidy Cancel Reply