Selasa, 01 Februari 2022 – Hari Biasa Pekan IV

Rm. V. Teja Anthara SCJ dari Komunitas SCJ R.R. La Verna Padang Bulan Pringsewu Lampung Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 86:3-4

Engkaulah Allahku, kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Buatlah jiwa hamba-Mu bersukacita, sebab kepada-Mulah kuangkat jiwaku.

PENGANTAR: 

Absalom, putra Daud yang memberontak, tewas. Daud meratapi nya. Ia tetap menyayangi putranya. Yesus tak pernah meng hendaki manusia binasa, pun orang berdosa. Ia membawa hidup. la mau menyehatkan, maka la berkata, ‘Berilah dia makan,’ ketika orang masih keheran-heranan.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa:Allah Bapa maha penyayang, Engkau menghendaki kami sehat dari kebencian dan balas dendam, serta mengutus Putra-Mu sebagai pembawa damai. Semoga sabda-Nya menyinari dan membimbing kami. Sebab Dialah Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami, yang ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kedua Samuel 18:9-10.14b.24-25a.30.31b-33; 19:1-3

Waktu melarikan diri, Absalom bertemu dengan anak buah Daud. Saat itu Absalom sedang memacu bagalnya. Ketika bagal itu lewat di bawah jalinan dahan-dahan pohon tarbantin yang besar, tersangkutlah rambut kepala Absalom pada pohon tarbantin itu, sehingga ia tergantung antara langit dan bumi, sedang bagal yang ditungganginya berlari terus. Seseorang melihatnya, lalu memberitahu Yoab, katanya, “Aku melihat Absalom tergantung pada pohon tarbantin.” Lalu Yoab mengambil tiga lembing dalam tangannya, dan ditikamkannya ke dada Absalom! Waktu itu Daud sedang duduk di antara kedua pintu gerbang sementara penjaga naik ke sotoh pintu gerbang itu, di atas tembok. Ketika ia melayangkan pandangnya, dilihatnyalah orang datang berlari, seorang diri saja. Berserulah penjaga memberitahu raja. Lalu raja berkata kepada Ahimaas, “Pergilah ke samping, berdirilah di situ.” Ahimaas pergi ke samping dan berdiri di situ. Kemudian tibalah orang Etiopia itu. Kata orang Etiopia itu, “Tuanku Raja mendapat kabar yang baik, sebab Tuhan telah memberi keadilan kepadamu pada hari ini! Tuhan melepaskan Tuanku dari tangan semua orang yang bangkit menentang Tuanku.” Tetapi bertanyalah Raja Daud kepada orang Etiopia itu, “Selamatkah Absalom, orang muda itu?” Jawab orang Etiopia itu, “Biarlah seperti orang muda itu musuh Tuanku Raja dan semua orang yang bangkit menentang Tuanku untuk berbuat jahat.” Maka terkejutlah raja! Dengan sedih ia naik ke anjung pintu gerbang lalu menangis. Dan beginilah perkataannya sambil berjalan, “Anakku Absalom, anakku! Ah, anakku Absalom, sekiranya aku boleh mati menggantikan engkau! Absalom, Absalom, anakku!” Lalu diberitahukan oranglah kepada Yoab, “Ketahuilah, raja menangis dan berkabung karena Absalom.” Pada hari itulah kemenangan menjadi perkabungan bagi seluruh tentara, sebab pada hari itu tentara mendengar orang berkata, “Raja bersusah hati karena anaknya.” Maka pada hari itu tentara Israel masuk kota dengan diam-diam, seperti tentara yang kena malu karena melarikan diri dari pertempuran.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 86:1-2.3-4.5-6

Ref. Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, dan jawablah aku.

  1. Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, dan jawablah aku, sebab sengsara dan miskinlah aku. Peliharalah nyawaku, sebab aku ini orang yang Kaukasihi, selamatkanlah hamba-Mu yang percaya kepada-Mu.

  2. Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Buatlah jiwa hamba-Mu bersukacita, sebab kepada-Mulah, ya Tuhan, kuangkat jiwaku.

  3. Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni, kasih setia-Mu berlimpah bagi semua yang berseru kepada-Mu. Pasanglah telinga kepada doaku, ya Tuhan, dan perhatikanlah suara permohonanku.

BAIT PENGANTAR INJIL :

U : Alleluya
S : Yesus memikul kelemahan kita, dan menanggung penyakit kita. Alleluya.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 5:21-43

Sekali peristiwa, setelah Yesus menyeberang dengan perahu, datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia. Ketika itu Yesus masih berada di tepi danau. Maka datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika melihat Yesus, tersungkurlah Yairus di depan kaki-Nya. Dengan sangat ia memohon kepada-Nya, “Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati. Datanglah kiranya, dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.” Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya. Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sampai habislah semua yang ada padanya; namun sama sekali tidak ada faedahnya, malah sebaliknya: keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus. Maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya, “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Sungguh, seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa badannya sudah sembuh dari penyakit itu. Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya. Maka Ia berpaling di tengah orang banyak itu dan bertanya, “Siapa yang menjamah jubah-Ku?” Murid-murid-Nya menjawab, “Engkau melihat sendiri bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu! Bagaimana mungkin Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?” Lalu Yesus memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. Maka perempuan tadi menjadi takut dan gemetar sejak ia mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya. Maka ia tampil dan tersungkur di depan Yesus. Dengan tulus ia memberitahukan segala sesuatu kepada Yesus. Maka kata Yesus kepada perempuan itu, “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!” Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata, “Anakmu sudah mati! Apa perlunya lagi engkau menyusahkan Guru?” Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat, “Jangan takut, percaya saja!” Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus. Dan tibalah mereka di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana Yesus melihat orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. Sesudah masuk, Yesus berkata kepada orang-orang itu, “Mengapa kamu ribut dan menagis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!” Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka Yesus menyuruh semua orang itu keluar. Lalu Ia membawa ayah dan ibu anak itu, dan mereka yang bersama-sama dengan Yesus masuk ke dalam kamar anak itu. Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, katanya, “Talita kum,” yang berarti: Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!” Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. Dengan sangat Yesus berpesan kepada mereka, supaya jangan sorang pun mengetahui hal itu. Lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.
Demikianlah sabda Tuhan!
U. Terpujilah Kristus!

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Valentinus Teja Anthara SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Pendengar Resi Dehonian terkasih, jumpa kembali dengan saya Romo Valentinus Teja Anthara scj dari Komunitas SCJ – La Verna, Pringsewu – Lampung – Indonesia, dalam Resi – renungan singkat – dehonian edisi hari Selasa – tanggal satu  – Februari – tahun dua ribu dua puluh dua, Hari biasa pekan ke empat.

Sahabat resi yang bahagia. Merenungkan sabda mukjizat penyembuhan orang sakit, sebenarnya kisah itu bisa dibagi menjadi dua bagian. Yang pertama adalah didalam perjalannya ke rumah kepala rumah ibadat Yairus, seorang wanita yang sudah lama sakit dan sudah menghabiskan semua hartanya itu mengobati dirinya, sembuh karena menyetuh jumbai jubahnya. Ia tersungkur setelah Jesus tahu siapa yang menjamahnya. Imannya telah menyelamatkan dan dosanya diampuni.

Peristiwa yang kedua adalah anak Yairus, yang dalam perjalanan ke tempat itu, disusul dengan berita menyedihkan bahwa anaknya sudah mati. Tetapi Jesus meyakinkan Yairus dengan bersabda: “Jangan takut, percaya saja!” Dan terjadilah situasi yang tragis tetapi mengagumkan anak yang sudah mati itu hidup. “Talita kum,” yang berarti: “Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!” Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun.

Sahabat Resi yang terkasih. Dua peristiwa itu terjadi karena mereka percaya. Mereka juga sudah mengenal, paling tidak pernah mendengar tentang Jesus. Dan karena mereka percaya, mukjizat itu terjadi. Mukjizat adalah keajaiban yang menyatakan kuasa dan kemuliaan Tuhan. Dalam karyaNya, Yesus kerap kali Ia mengadakan mukjizat seperti itu. Hal itu dilakukan agar orang yang melihatnya menjadi percaya kepada-Nya. Maka kehadiran Kerejaan Allah yang diwartakan, itu bukan soal makan dan minum, tetapi soal suka cita, damai dan kebahagiaan. Dan itulah yang disampaikan kepada mereka yang percaya.

Dua peristiwa mukjizat itu terjadi karena dua hal, yaitu anugerah dan karena iman. Maka yang pertama, kesembuhan itu terjadi semata-mata hanya karena belas kasih Tuhan. Ia mau memberikan diriNya untuk kesembuhan kedua orang tadi. Jika seandainya Tuhan tidak berkenan untuk menyembuhkan, tentulah tidak akan terjadi kesembuhan. Tetapi ia mau memberikan diri untuk keselamatan mereka.

Dalam kisah mukjizat, lebih jauh kita dapat temukan bahwa kita telah diselamatkan dari sakit menahun yang tidak akan mungkin dari kekuatan dan kemampuan kita akan sembuh, yaitu dosa. Dosa itu adalah penyakit yang menggerogoti kehidupan manusia, yang membuat kita najis, tetapi Tuhan angkat kuasa dosa, supaya kita bangkit dengan penuh sukacita.

Demikian juga kebangkitan anak Yairus dari kematian membuktikan kepada kita bahwa Yesus menang atas kuasa maut. Kuasa dosa adalah maut (Roma 6:23) telah ditahlukkanNya supaya kita hidup penuh sukacita dari anugerah Tuhan yang mau menyelamatkan kita dari kuasa kematian dan menganugerahkan kepada setiap yang percaya kehidupan yang kekal.

Yang kedua; Yesus dengan tegas mengatakan: “imanmu telah menyelamatkan engkau”, dan Yesus juga mengatakan: “Jangan takut, percaya saja!” kepada Yairus. Bagaimana tidak, ditengah kehidupan yang sepertinya tidak ada lagi harapan, ia mampu mengatakan: “Asal kujamah saja jubahNya, aku akan sembuh” sungguh iman yang sangat kuat dan teguh. Demikian juga Yairus sebagai kepala rumah ibadat, ternyata ia mampu untuk menembus statusnya sebagai orang terpandang dalam agama Yahudi untuk datang meminta pertolongan kepada Yesus. Iman adalah kekuatan dan keselamatan kita menjalani kehidupan.

Seperti yang Paulus tuliskan: “Orang benar akan hidup oleh iman”. Kekuatan yang mendorong dan menggerakkan hidup kita bukanlah logika ataupun kekuatan kita, tetapi iman yang mendorong kita untuk hidup.

Sahabat Resi yang terkasih; Di masa pandemi yang belum ada kepastiannya kapan akan berhenti ini, peristiwa dua mukjizat ini menjadi inspirasi yang bagus untuk di renungan. Anugerah, iman percaya dan sabda Allah bisa menjadi sumber kekuatan, penghiburan dan harapan bagi kita.

Maka marilah kita mohon kerendahan Hati Kudusnya, supaya kita semakin memunyai sikap iman yang pasrah, sumarah dan semeleh dalam menghadapi masa new normal ini dengan yakin. Semoga hati kita, semakin menjadi tempah HatiNya yang mahakudus. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa sumber kehidupan, berilah kami kekuatan dan Roh-Mu, rsementara kami berkumpul di sekitar altar. Semoga Putra-Mu sudi menjadi rezeki kehidupan kami. Sebab Dialah……

ANTIFON KOMUNI – Markus 4:41

Yesus memegang tangan anak itu dan berkata, “Talita kum’ artinya, ‘Hai Anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!”

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber kehidupan, kami bersyukur bahwasanya Engkau telah menghidupkan dan menghidupi kami berkat sabda Yesus, saksi-Mu yang terpercaya. Semoga berkat kedatangan-Nya,dunia ini Kaubangun kembali menjadi baru. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

No Comments

Leave a Comment