Kamis, 29 Desember 2022 – Hari Kelima dalam Oktaf Natal

Rm. Hubertus Aditya Prabowo SCJ dari komunitas SCJ Dehon House Manila – Philipina

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Yohanes 3:16

Demikian besar cinta kasih Allah kepada dunia, sehingga Ia menyerahkan Putra tunggal-Nya, agar semua orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan memperoleh hidup abadi.

PENGANTAR

Ketika Yesus dipersembahkan di kenisah, Simeon menubuatkan bahwa Yesus akan menjadi cahaya bagi para bangsa. Tetapi, tidak semua orang mau mengakui-Nya. Ada saja yang tidak mau datang kepada cahaya. Bila kita saling mengasihi, maka Allah tinggal pada kita dan kita berada dalam cahaya.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa mahakuasa, Engkau mengutus Putra-Mu untuk menerangi dunia yang gelap. Bantulah kami untuk memperingati kelahiran-Nya dengan puji-pujian yang pantas. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes 2:3-11

“Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang.”

Saudara-saudara terkasih, inilah tandanya bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya. Barangsiapa berkata “Aku mengenal Allah”, tetapi tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan tidak ada kebenaran di dalam dia. Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu kasih Allah sungguh sudah sempurna; dengan itulah kita ketahui bahwa kita ada di dalam Allah. Barangsiapa mengatakan bahwa ia ada di dalam Allah, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. Saudara-saudara terkasih, bukan perintah baru yang kutuliskan kepada kamu, melainkan perintah lama yang telah ada padamu dari mulanya. Perintah lama itu ialah firman yang telah kamu dengar. Namun perintah baru juga yang kutuliskan kepada kamu; perintah ini telah ternyata benar di dalam Dia dan di dalam kamu; sebab kegelapan sedang melenyap dan terang yang benar telah bercahaya. Barangsiapa berkata bahwa ia berada di dalam terang, tetapi membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang. Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan. Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi karena kegelapan itu telah membutakan matanya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 96:1-2a.2b-3.5b-6

Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar’na Ia sudah datang.

  1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya!.

  2. Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya, ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.

  3. Tuhanlah yang menjadikan langit, keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan dan hormat ada di tempat kudus-Nya.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U :  Alleluya, alleluya, alleluya
S : (Luk 2:32) Kristuslah cahaya yang menerangi para bangsa. Dialah kemuliaan bagi umat Allah.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 2:22-35

“Kristus cahaya para bangsa.”

Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat, Maria dan Yusuf membawa kanak-kanak Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan Dia kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: “Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah.” Juga mereka datang untuk mempersembahkan kurban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh hidupnya, yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada diatasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Atas dorongan Roh Kudus, Simeon datang ke Bait Allah. Ketika kanak-kanak Yesus dibawa masuk oleh orangtua-Nya untuk melakukan apa yang ditentukan hukum Taurat, Simeon menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya, “Sekarang Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi pernyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.” Yusuf dan Maria amat heran akan segala sesuatu yang dikatakan tentang Kanak Yesus. Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu,”Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan –dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri–, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.”
Demikianlah Injil Tuhan!
U. Terpujilah Kristus!

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Hubertus Aditya Prabowo SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus Melalui Hati Maria.

Para sahabat yang terkasih, saya, Rm. Hubertus Aditya Prabowo SCJ dari Komunitas dari komunitas SCJ Dehon House Manila – Philipina, kembali hadir dalam RESI (Renungan Singkat) Dehonian, pada hari Kamis tanggal 29 Desember 2022. Pada kesempatan yang istimewa ini, saya menghaturkan selamat Natal bagi kita semua. Semoga damai dan sejahtera selalu melingkupi para sahabat dan keluarga, bukan hanya untuk di masa Natal ini.

Hidup menggereja bukan sekadar pergi ke gereja. Artinya, menjadi orang katolik tidak hanya berhenti pada ibadah, dan berdoa, tapi juga harus diwujudkan dalam kehidupan nyata. Dari sini kita membedakan apa yang disebut dengan pengungkapan iman dan perwujudan iman. Meski berbeda, keduanya tak dapat dipisahkan. Iman mesti diungkapkan dalam doa namun juga diwujudkan dalam hidup sehari-hari kita. Apalah artinya ‘doa’ tanpa ‘buah kebaikan. Demikian pula sebaliknya, apalah artinya ‘buah kebaikan’ tanpa ‘doa’.

Dalam bacaan pertama dikatakan “barangsiapa berkata “aku mengenal Allah”, tetapi tidak menuruti perintah-nya, ia adalah seorang pendusta dan tidak ada kebenaran di dalam dia.”

Dalam Gereja Katolik kita mengenal lima tugas pokok Gereja yang merupakan bentuk ungkapan dan wujud iman. Liturgia, Kerygma dan Koinonia adalah ungkapan iman (internal Gereja); sedangkan diakonia dan Martiria adalah wujud iman (eksternal Gereja). Perlu adanya keseimbangan dalam hidup beriman. Kita perlu untuk memberi ruang pada hati, untuk berefleksi dan berkomunikasi secara intim dengan Allah lewat doa-doa kita. Pada saat bersamaan, kita juga perlu terlibat bersama dengan orang lain agar diri kita tahu persis bahwa hidup beriman itu melihat dunia dari banyak sudut pandang, tidak melulu dari pergumulannya sendiri. Gereja mengajak umat-nya untuk merenungkan bahwa kualitas hidup beriman seseorang tidak bisa dilihat dari satu sisi saja, tetapi keseimbangan keduanya untuk menjadi lebih baik. Tuhan memberkati.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa Yang Mahamurah hati, sudilah menerima persembahan kami, yang akan diubah menjadi tubuh dan darah Kristus. Semoga kami yang mempersembahkan pemberian-Mu layak menerima Engkau sendiri. Demi Kristus, ….

ANTIFON KOMUNI – Lukas 1:78

Karena belas kasih-Nya Allah telah mengunjungi kita laksana fajar cemerlang.

DOA SESUDAH KOMUNI

Marilah berdoa: Allah Bapa mahakuasa, kami mengucap syukur atas rahmat sakramen-Mu. Semoga hidup kami tetap disegarkan oleh dayanya yang menyelamatkan. Demi Kristus, ….

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

1 Comment

Leave a Comment