Rm. Gregorius Dedi Rusdianto SCJ dari Komunitas SCJ Paroki Tugumulyo Mura Sumsel – Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Maz. 79:9
Demi kemuliaan nama-Mu, tolonglah kami, Allah penyelamat. Lepaskanlah kami dan ampunilah dosa kami demi nama-Mu.
PENGANTAR:
Ketika umat karena salah sendiri jatuh dalam situasi yang suram tanpa harapan, maka Yeremia, nabi Allah, berseru mohon belas kasih. Jangan berprasangka jahat terhadap sesama merupakan penjelasan Yesus mengenai perumpamaan-Nya. Memang bukan tugas manusia menilai perbuatan sesama.
DOA PEMBUKA:
Marilah bedoa: Allah Bapa mahabaik, Engkau menghendaki sabda-Mu ditaburkan bagaikan biji gandum di ladang. Kami mohon, semoga kami pantas memperoleh kedamaian yang Kauberikan sebagai janji di dalam sabda-Mu. Demi Yesus Kristus Putra-Mu ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yeremia 14:17-22
“Ya Tuhan, janganlah kiranya membatalkan perjanjian-Mu dengan kami.”
Air mataku bercucuran siang dan malam tiada hentinya, sebab anak dara, puteri bangsaku, dilukai dengan luka parah, luka yang sama sekali tak tersembuhkan. Apabila aku keluar ke padang, di sana ada orang-orang yang mati terbunuh oleh pedang! Apabila aku masuk ke dalam kota, di sana ada orang-orang sakit kelaparan.” Bahkan baik nabi maupun imam menjelajah negeri yang tidak dikenalnya. Telah Kautolakkah Yehuda sama sekali? Telah merasa muakkah Engkau terhadap Sion? Mengapakah kami Kaupukul sedemikian, hingga tidak ada lagi kesembuhan bagi kami? Kami mengharapkan damai sejahtera, namun tiada sesuatu yang baik. Kami mengharapkan kesembuhan, namun hanya ada kengerian. Ya Tuhan, kami insaf akan kejahatan kami, dan akan kesalahan leluhur kami; kami sungguh telah berdosa terhadap-Mu; janganlah kiranya menolak kami, dan janganlah Engkau menghinakan tahta kemuliaan-Mu! Ingatlah akan perjanjian-Mu dengan kami, janganlah kiranya membatalkannya. Adakah yang dapat menurunkan hujan di antara para dewa kesia-siaan bangsa-bangsa itu? Atau dapatkah langit sendiri memberi hujan lebat? Bukankah hanya Engkau saja, ya Tuhan Allah kami, pengharapan kami, yang membuat semuanya itu?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 34:2-3, 4-5,6-7,8-9,10-11
Ref. Demi kemuliaan nama-Mu, lepaskanlah kami dan ampunilah dosa kami oleh karena nama-Mu!
-
Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
-
Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.
-
Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan, Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
-
Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
-
Takutlah akan Tuhan, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab orang yang takut akan Dia takkan berkekurangan. Singa-singa muda merasa kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari Tuhan tidak akan kekurangan suatu pun.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : (lih. Mat 13:19.37) Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus, akan hidup selama-lamanya.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 13:36-43
“Seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman.”
Pada suatu hari Yesus meninggalkan orang banyak, lalu pulang. Para murid kemudian datang dan berkata kepada-Nya, “Jelaskanlah kepada kami arti perumpamaan tentang lalang di ladang itu.” Yesus menjawab, “Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia. Ladang itu ialah dunia. Benih yang baik adalah anak-anak Kerajaan dan lalang adalah anak-anak si jahat. Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman, dan para penuai itu malaikat. Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman. Anak manusia akan mengutus malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam kerajaan-Nya. Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi. Pada waktu itulah orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan!”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Gregorius Dedi Rusdianto SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Kudus Yesus melalui Hati Maria.
pendengar Renungan Singkat Dehonian terkasih. Gembira sekali dapat berjumpa dengan anda sekalian dalam Resi Dehonian,. Pertama-tama, marilah kita dengarkan Injil hari ini Selasa, 30 Juni 2024, yang di ambil dari Injil Matius 13:36-43:
Para pendengar Resi Dehonian terkasih. Kalau anda membaca, melihat dan mendengar kata-kata ini, misalnya: ilalang, ular, naga, kecoak, ulat, lalat, harimau, anjing pitbull, topeng leyak Bali. Apa yang spontan muncul di kepala anda? Saya yakin yang muncul adalah pikiran-pikiran negatif yakni: ilalang sebagai penghambat, hama. Ular adalah iblis yang membuat Adam jatuh dalam dosa, Naga adalah leviathan atau monster symbol kejahatan dan kekuatan setan, kecoak, lalat, ulat, lipan, kelabang adalah simbol kejijikan, dan menakutkan. Harimau, anjing Pitbul adalah hewan buas, padahal di antara banyak anjing, saya paling suka menemani anjing Pitbul. Dulu ada umat paroki saya, memiliki anjing Pitbul dan dia sudah membunuh 2 anjingnya pastor paroki. Tetapi saya paling suka meminjam dan mengajaknya jalan-jalan, meskipun melelahkan karena harus tetap waspada dan memegang rantai leher bajanya.
Menurut saya, ilalang adalah tanaman yang menarik. Mengingatkan saya pada nenek moyang saya yang berasal dari daerah tandus berbatuan di Gunung Kidul Yogyakarta. Ilalang mengingatkan saya akan kesunyian dan keheningan di bukit seribu yang mengantar saya pada keakraban dengan diri, alam dan tentu saja Tuhan, dalam kesendirian, “Me Time” yang saya butuhkan untuk memulihkan kelelahan fisik, mental dan spiritual. Bagaimana dengan Naga, saya pernah menjadi misionaris di China. Naga mengingatkan saya pada imlek dan angpau-nya he..he…he…Naga adalah symbol kekuatan dan kesuburan. Bagaimana dengan lalat, ulat dan kecoak. Kalau di perhatikan dengan serius, mereka adalah hewan-hewan yang cute, lucu lho…Sebaliknya banyak tanaman dan makhluk hidup yang terlihat cantik tetapi bisa membahayakan, misalnya: ular laut hewan yang racun bisanya paling mematikan, daun ganja atau buah kecubung yang indah di lihat tetapi bisa membuat orang teler, halusinasi dan kecanduan. Atau Wanita cantik, elok menawan yang juga tidak kalah membawa maut atau mematikan, he..he..he…lihat saja di tayangan internet, berapa nyawa manusia hilang karena perselingkuhan atau perzinahan.
Tetapi sudahlah, di sini ilalang adalah simbol godaan duniawi, simbol setan dan kuasa kegelapannya. Pertanyaannya adalah: kita di ajak untuk melihat diri kita, apakah masih ada ilalang-ilalang yang bisa mengganggu gandum yang melambangkan Sabda Allah. Kita di ajak untuk waspada dan menyadari bahwa seperti halnya pertumbuhan adalah sebuah proses berkelanjutan “on going formation”, maka pertobatan juga adalah proses terus menerus atau on going conversion. Berkat Tuhan menyertai kita sekalian, Bapa Putera dan Roh Kudus. Amin.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa mahakudus, kuduskanlah kami menjadi Gereja, menjadi rezeki bagi dunia seturut teladan Putra-Mu terkasih yang wafat-Nya mendatangkan berkat bagi kami Demi Kristus, ….
ANTIFON KOMUNI – Matius 13:42
Semua orang saleh akan bercahaya seperti matahari di dalam kerajaan Bapa.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa sumber kebaikan, ajarilah kami mendengarkan Putra-Mu. Semoga sabda-Nya menjadikan kami orang-orang yang memusatkan perhatian pada kedamaian dan kebajikan. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. AMIN
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Makasih Romo
Amin