Minggu, 12 Juli 2020 – Hari Minggu Biasa XV

Rm. Petrus Murwanto SCJ dari Komunitas SCJ Toronto Kanada

 
 
 
 
 

ANTIFON PEMBUKA – Bdk. Mzm.17:15

Dalam kebenaran, aku akan memandang wajah-Mu dan aku akan puas waktu menyaksikan kemulian-Mu

 

DOA PEMBUKA: 

Marilah berdoa.

Ya Allah, melalui PuteraMu, Engkau telah menaburkan benih sabdaMu dalam diri kami.Jadikanlah hati kami tanah yang subur dan siap menerima SabdaMu sehingga hidup kami menghasilkan buah iman dan cinta kasih yang melimpah. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putera-MU yang bersama Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa. Amin

 

 

BACAAN PERTAMA: Yesaya 55:10-11

“Hujan menyuburkan bumi dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan.”

Beginilah firman Tuhan, “Seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke sana melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman yang keluar dari mulut-Ku: Ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.”

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 65:10abcd.10e-11.12-13.14

Ref. Tuhan memberkati umat-Nya dengan damai sejahtera.

  1. Engkau mengindahkan tanah, lalu mengaruniainya kelimpahan; Engkau membuatnya sangat kaya. Sungai-sungai Allah penuh air; Engkau menyediakan gandum bagi mereka.

  2. Ya, beginilah Engkau menyediakannya: Engkau mengaliri alur bajaknya, dan membasahi gumpalan-gumpalan tanahnya; dengan dirus hujan Engkau menggemburkannya, dan memberkati tumbuh-tumbuhannya.

  3. Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan-Mu, jejak-Mu mengeluarkan lemak; tanah-tanah padang gurun mengalirkan air, bukit-bukit yang berikat-pinggangkan sorak-sorai.

 

BACAAN KEDUA: Roma 8:18-23

“Dengan amat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah menyatakan.”

Saudara-saudara, aku yakin, penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. Sebab dengan amat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan. Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan karena kehendaknya sendiri, melainkan karena kehendak Dia yang telah menaklukkannya; tetapi penaklukan ini dalam pengharapan, sebab makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan, dan masuk ke dalam kemerdekaan mulia anak-anak Allah. Kita tahu, sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin; dan bukan hanya makhluk-makhluk itu saja! Kita yang telah menerima Roh Kudus sebagai anugerah sulung dari Allah, kita pun mengeluh dalam hati smbil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.

 

BAIT PENGANTAR INJIL:

U: Alleluya
S: Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus, akan hidup selama-lamanya.

 

BACAAN INJIL: Matius 13:1-23 (Singkat: 13:1-9)

“Ada seorang penabur keluar untuk menabur.”

Pada suatu hari Yesus keluar dari rumah dan duduk di tepi danau. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Yesus naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai. Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka dengan memakai perumpamaan-perumpamaan. Ia berkata, “Ada seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung-burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah tumbuhan itu dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh ke tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah, ada yang seratus ganda, ada yang enam puluh ganda, ada yang tiga puluh ganda. Barangsiapa bertelinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengarkan! Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya, “Mengapa Engkau mengajar mereka dengan perumpamaan?” Jawab Yesus, “Kamu diberi karunia mengetahui rahasia Kerajaan Surga, tetapi orang-orang lain tidak. Karena barangsiapa mempunyai, akan diberi lagi sampai ia berkelimpahan; tetapi barangsiapa tidak mempunyai, maka apa pun yang ada padanya akan diambil juga. Itulah sebabnya Aku mengajar mereka dengan perumpamaan, karena sekalipun melihat, mereka tidak tahu, dan sekalipun mendengar, mereka tidak menangkap dan tidak mengerti. Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar lagi, namun tidak mengerti; kamu akan melihat dan melihat lagi, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal, telinganya berat untuk mendengar, dan matanya melekat tertutup; agar jangan mereka melihat dengan matanya, dan mendengar dengan telinganya, dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Kusembuhkan. Akan tetapi berbahagialah kamu karena melihat, dan berbahagialah telingamu karena mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya. Karena itu, dengarlah arti perumpamaan tentang penabur itu. Setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Surga, tetapi tidak mengerti, akan didatangi si jahat, yang akan merampas apa yang ditaburkan dalam hatinya. Itulah benih yang jatuh di pinggir jalan. Benih yang ditaburkan di tanah berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira. Tetapi ia tidak berakar dan hanya tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itu pun segera murtad. Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu firman itu terhimpit oleh kekuatiran dunia dan tipu daya kekayaan, sehingga tidak berbuah. Sedangkan yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengarkan firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus, ada yang enam puluh, dan ada yang tiga puluh kali lipat.”

 

RESI DIBAWAKAN OLEH: Rm. Petrus Murwanto SCJ

Vivat cor Jesu, Per cor Mariae – terpujilah Hati Yesus melalui hati Maria.

Pendengar Resi Dehonian terkasih, jumpa kembali dengan saya Rm. Petrus Murwanto SCJ dari komunitas SCJ Toronto, Kanada dalam resi – renungan singkat – Dehonian Minggu, 12 Juli 2020. 

Saudara-saudari sahabat resi yang terkasih, perumpamaan Yesus tentang penabur benih hari ini sangat menarik dan mudah untuk dipahami karena Yesus juga sekaligus menjelaskan makna dari perumpamaannya. Ini mau menyampaikan tentang bagaimana sabda Allah yang ditaburkan dalam diri setiap kita itu hidup, bertumbuh kembang dan menghasilkan buah berlimpah. Salah satu faktor utama yang menentukan hidup bertumbuhnya benih dengan baik adalah kondisi tanah dan lingkungannya.

Dalam perumpamaan hari ini Yesus mengatakan bahwa benih yang jatuh pada tanah yang baik yang akan hidup, bertumbuh dan berbuah limpah. Tentu, pengajaran Yesus dengan perumpamaan ini tidak bisa dilepaskan dari konteks cara masyarakat setempat pada waktu itu dalam menabur benih. Saudara-saudari sahabat resi yang terkasih, saya mengajak untuk merenungkan ajaran Yesus itu dengan bertanya; Apakah tanah yang baik pasti menumbuhkan benih dengan baik? Apakah tanah yang tidak baik; berbatu, beronak duri tidak bisa menumbuhkan benih dengan baik?

Menurut saya, jawabannya adalah belum tentu karena faktor pengolahan dan perawatan setelah benih itu ditabur juga penting. Benih yang baik tidak akan bertumbuh dengan baik di tanah yang baik jika tanah itu tidak pernah diolah dan benih tidak diperhatikan dan dirawat dengan baik. Demikian juga sebaliknya, kondisi tanah dan lingkungan yang kurang baik bisa menjadi media tumbuhnya benih dan menghasilkan buah limpah ketika sungguh diolah, dirawat, didukung dengan hal-hal yang dibutuhkan. 

Saudara-saudari sahabat resi yang terkasih, banyak benih baik yang ditaburkan dalam diri kita, apakah benih-benih itu hidup, bertumbuh dan berbuah dalam diri kita? Apakah kita terus mengolah dan merawat hidup kita untuk menjadi media tumbuhnya benih yang menghasilkan buah limpah, berguna bukan hanya untuk diri kita tapi juga untuk banyak orang? Dalam refleksi saya, apa pun karakter – keadaan kita jika sungguh diolah dengan baik akan bisa menumbuhkan, mengembangkan, menghasilkan banyak hal baik dalam dan melalui hidup kita. Benih yang baik tidak akan pernah tumbuh dan menghasilkan buah tatkala kita membiarkan diri ditumbuhi onak duri yang terus menghimpit dan menghambat pertumbuhan hal-hal baik dalam diri kita. Atau juga tetap membiarkan batu-batu berserakan yang membuat tanah/hidup kita menjadi gersang dan hal baik tidak bisa berakar kuat dan mendalam. Onak duri dan batu dalam diri kita itu bisa berupa kesombongan, kemalasan, ketidakpedulian, kekhawatiran, keserakahan, kebebalan, kebencian. Sebaliknya, benih itu akan hidup, bertumbuh dan berbuah jika kita mengolah dan merawat diri kita dengan doa, sabda Allah, kerendahan hati, ketekunan, kesetiaan, kerja keras.

Maka saudara-saudari sahabat resi yang terkasih, marilah kita dengan tekun setia merawat-mengolah hidup kita supaya senantiasa menghidupkan, menumbuhkan dan membuahkan hal-hal baik yang berkenan kepada Allah dan menjadi berkat bagi sesama. Semoga Tuhan senantiasa memberkati kita dan Hati Kudus Yesus merajai hati kita. Amin.

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Ya Allah, kami datang kepadaMu dan mengunjukkan persembahan roti dan anggur ini.kami mohon, terimalah persembahan ini demi Yesus Kristus, PuteraMu, Tuhan dan Pengantara kami. Amin

 

ANTIFON KOMUNI -Yoh. 6:56

Siapa yang makan dagingKu dan minum darahKu, tinggal di dalamAku dan Aku di dalam dia, sabda Tuhan.

DOA SESUDAH KOMUNI

Marilah berdoa:

Allah Bapa, sumber kehidupan sejati, kami bersyukur karena Engkau telah menaburkan SabdaMu dalam hati kami dan memberi kami rezeki kehidupan. Semoga kami semakin setia melaksanakan Sabda-sabdaMu itu sehingga kami dapat menghasilkan buah yang melimpah, baik dalam kehidupan di dunia ini maupun kelak bagi kehidupan abadi kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

1 Comment

  • Helena Pende Juli 12, 2020 at 3:23 am

    Terimakasih Saya senang lihat romo Mur sdh di Toronto Canada. Semoga renungannya membawa semangat bagi kami utk menjadi tanah yg subur bagi Sabda Allah. Tuhan beserta romo.

    Reply

Leave a Comment