Senin, 22 Februari 2021 – Pesta Takhta St. Petrus, Rasul

Rm. Andreas Nugroho SCJ dari Komunitas SCJ Jakarta Indonesia

 
 
 
 
 

AUDIO RESI

ANTIFON PEMBUKA — Luk 22:32⁣

Tuhan bersabda kepada Simon Petrus, “Aku berdoa bagimu, Hai Simon, agar imanmu jangan sampai luntur, dan setelah bertobat meneguhkan saudara-saudaramu “⁣

PENGANTAR⁣

Bertakhta berarti berkuasa atas orang lain. Pemerintahan Sri Paus sering disebut sebagai Takhta Suci. Ini bukan penghormatan berlebihan atau pun pendewaan lambang kekuasaan kedudukan Petrus dan pengganti-penggantinya di dalam Gereja bukanlah sebagai hukum kejam yang menjatuhkan putusan pengadilan, melainkan suatu tempat kehormatan bagi seorang bapa yang baik di rumah yang terbuka bagi orang banyak, bukanlah sebuah kursi seorang profesor yang tenar, melainkan seorang pelayan para pelayan sebagaimana Yesus sendiri. ⁣

DOA PEMBUKA⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa kami, yang kekal mahakuasa, Engkau telah mendirikan Gereja-Mu di atas wadas, dan mendasari iman kami dengan pengakuan iman para rasul. Kumi mohon, selamatkanlah kami dan jangan sampai Gereja-Mu digoncangkan oleh kekuatan apapun. Demi Yesus Kristus, Putra-Mu.. ⁣

 

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus 5:1-4

“Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu.”

Saudara-saudara yang terkasih, sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak, aku menasihati para penatua di antara kamu: Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan terpaksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu. Maka, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 23:1-3.3b-4.5.6

Ref. Tuhanlah gembalaku, tak’kan kekurangan aku

  1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: ‘ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. ‘Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.

     

  2. Sekalipun aku harus berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.

     

  3. Kausiapkan hidangan bagiku di hadapan lawanku. Kauurapi kepalaku dengan minyak dan pialaku melimpah.

     

  4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu sepanjang umur hidupku. Aku akan diam di rumah Tuhan sekarang dan senantiasa.

 

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S  : (Mat 16:18) Engkau adalah Petrus, di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya.

 

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 16:13-19

“Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku.”

Sekali peristiwa Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi. Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka, “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada mereka, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya, “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus, sebab bukan manusia yang mengatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga. Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga, dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U.Terpujilah Kristus.

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Andreas Nugroho SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Sahabat  Pendengar Resi Dehonian terkasih, jumpa kembali dengan saya Romo Andreas Nugroho SCJ dari komunitas SCJ-Jakarta-Indonesia, dalam Resi – Renungan Singkat – Dehonian edisi Senin, 22 Februari 2021. Pada hari ini kita merayakan Pesta Tahta Santo Petrus.

Sabda Tuhan yang akan kita dengar dan renungkan hari ini dari: Injil Yesus Kristus Menurut Matius 16:13-19.

Saudara/i, dalan bacaan Injil tadi, para murid diminta Yesus untuk mengatakan kepada-Nya, menurut orang lain siapakah Yesus. Lebih mudah menyebutkan apa yang dikatakan oleh orang lain tentang Yesus daripada menyebutkan siapakah Dia bagi mereka secara pribadi.

Pertanyaan Yesus bergerak dari pengenalan umum yang dialami banyak orang. Yesus sudah banyak berkarya di tengah-tengah banyak orang. Yesus ingin mengetahui seberapa jauh mereka mengenal-Nya. Para murid mengatakan siapa Yesus berdasarkan penangkapan orang banyak.

Setelah itu Yesus mengarahkan pertanyaan kepada para murid-Nya. Para murid sudah bersama Yesus sejak lama, mereka juga ikut mengalami hidup bersama Yesus. Mereka selalu hadir di saat Yesus melakukan mukjizat, bersabda dengan penuh kuasa di hadapan banyak orang, Apakah para murid mampu mengenal diri Yesus?

Simon Petrus angkat bicara, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!”

Apakah Petrus menyadari pengakuan itu? Petrus memang mengucapkan pengakuan bahwa Yesus adalah Mesias yang dinanti-nantikan. Akan tetapi Mesias yang dipahami Petrus berbeda dengan yang dimaksudkan oleh Yesus.

Bagi Petrus, Mesias berarti seorang tokoh politik, seoang raja sebagai mana dulu ditampilkan oleh Raja Daud dan Salomo yang mampu membebaskan bangsa Israel dari para musuh.

Bagi Yesus, Mesias berarti, “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh para tua-tua, oleh para imam kepala dan para ahli Taurat, lalu dibunuh, dan dibangkitkan pada hari ketiga.”

Jawaban Petrus adalah puncak kesaksian iman para murid tentang Yesus. Apakah mereka sungguh-sungguh mengerti? Tidak serta merta mereka bisa mengerti apa maksud pengakuan itu.

Dalam beriman, setiap orang akan mengalami suatu proses. Tadi kita melihat bahwa pengenalan Yesus berawal dari apa kata orang tentang diri-Nya, lalu apa kata murid tentang diri-Nya. Pengakuan para murid tidak berhenti pada saat pengakuan itu saja. Pengakuan itu masih diuji pada masa selanjutnya.

Coba kita renungkan:

Apa tanggapan mereka ketika Yesus, Guru mereka ditangkap, disiksa, sengsara, wafat? Para murid pergi meninggalkan Yesus, kembali menghidupi pekerjaan lama mereka. Petrus yang dengan yakin mengatakan Yesus adalah Mesias, justru menyangkal Yesus sebanyak tiga kali. Akan tetapi, pengalaman kebangkitan mampu membuka mata para murid, bahwa Yesus adalah benar-benar utusan Allah, orang pilihan Allah, Mesias dari Allah. Yesus mencapai kemuliaan-Nya harus melalui jalan penderitaan. Inilah salah satu proses beriman yang sulit untuk dilalui.

Seringkali ketika kita mengalami penderitaan, kita hanya terpusat pada penderitaan itu saja sehingga kita menjadi mudah mengeluh, dan menggerutu. Mampukah kita melihat dalam penderitaan saat ini ada seberkas harapan. Jaminan akan keyakinan itu adalah Salib Kristus. Yesus harus mengalami jalan penderitaan sebelum Ia mengalami kebangkitan.

Bacaan Injil hari ini merupakan potret perjalanan iman para murid. Apa yang mereka katakan terkait dengan Yesus ternyata masih harus diuji dalam perjalanan waktu sesudahnya. Dan akhrinya mereka menunjukkan kualitas imannya mereka pada yesus kristus emang jempolan.

Kita pun sama. Masih dalam proses beriman itu, belum matang dan dalam proses kematangan iman. Satu keyakinan kita bahwa Yesus Tuhan selalu menemani, menguatkan, menopang perjalanan beriman kita selama ini di dunia ini.

Semoga hati kita tetap hangat dan bersemangat dalam ikut mewartakan kehangatan cinta kasih Tuhan di dunia kita. Berkat Allah yang Mahakuasa menyertai kita semua, + Bapa Putra dan Roh Kudus. Amin. Semoga hati Kudus Yesus merajai kita semua. Amin

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN⁣

Allah Bapa kami yang kekal mahakuasa, terimalah kiranya doa dan roti anggur umat-Mu ini. Berkat pengajaran Santo Petrus kami telah diteguhkan dalam iman. Semoga berkat doa restunya kami sanggup melihara dan membela iman kepercayaan kami hingga dapat memperoleh kemuliaan abadi. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kumi⁣

ANTIFON KOMUNI  — Mat. 16:16-18⁣

Petrus berkata kepada Yesus, “Engkaulah Kristus, Putra Allah yang hidup! ” Yesus menjawab, “Engkaulah Petrus dan di atas batu karang ini akan Kudirıkan Gereja-Ku”⁣

 

DOA PENUTUP .

Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber kerukunan dan persatuan, dalam perjamuan tubuh dan darah Krisus⁣ pada pesta Rasul Santo Petrus, Engkau telah mempersatukan kami. Semoga perayaan ini meningkatkan persatuan dan kerukunan Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. ⁣

 
 

No Comments

Leave a Comment