Kamis, 27 Mei 2021 – Hari Biasa Pekan VIII

Rm. Yohanes Dwi Wicaksono SCJ dari komunitas SCJ Gisting Lampung – Indonesia

 
 

AUDIO RESI: 

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 33:8-9

Hendaknya segenap bumi takut akan Tuhan, semua penduduk gemetar terhadap Dia. Sebab Tuhan bersabda, maka semua terjadi. Dia memerintahkan, semua ada.

PENGANTAR: 

Dengan menyembuhkan orang buta Yesus melanjutkan karya penciptaan Bapa-Nya. Hal itu dapat terjadi karena si buta per caya kepada-Nya. Maka diungkapkan kekaguman-Nya atas sega la karya Allah. Kita sering dibutakan oleh keangkuhan kita dan lupa mengagumi karya ciptaan Allah, apalagi menggunakan nya untuk melayani sesama.

DOA PEMBUKA: 

Marilah berdoa: Allah Bapa mahakuasa, kami Kauciptakan dengan sabda-Mu dan Kauhidupkan dengan napas-Mu. Di hadapan-Mu hati kami terbuka seperti buku, tiada gagasan yang tersembunyi. Kami mohon, berilah kiranya Roh kebijaksanaan. agar dapat memahami tanda-tanda zaman, memahami sabda-Mu, dan menyebarluaskannya kepada sesama. Demi Yesus Kristus…..

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Putra Sirakh 42:15-25 

“Ciptaan Tuhan penuh dengan kemuliaan-Nya.”

Karya Tuhan hendak kukenangkan, dan apa yang telah kulihat hendak kukisahkan. Segala karya Tuhan dijadikan dengan sabda-Nya. Matahari bercahaya memandang segala sesuatu, dan ciptaan Tuhan penuh dengan kemuliaan-Nya. Kepada orang-orang-Nya yang kudus Tuhan tidak memberikan kemampuan untuk menceritakan segala karya-Nya yang mengagumkan itu. Sebab Tuhan alam semesta telah menetapkan supaya jagat raya didukung dengan kemuliaan-Nya. Lubuk lautan dan hati diselami oleh-Nya, dan segala rencana hati diketahui-Nya. Sebab Yang Mahatinggi mengenal segala sesuatu yang dapat dikenal dan menilik tanda-tanda zaman. Yang sudah-sudah diberitahukan-Nya, dan apa yang akan datang dimaklumkan oleh-Nya; dan bekas dari apa yang tersembunyi pun disingkapkan-Nya. Tidak ada pikiran satu pun yang terluput dari Tuhan, dan perkataan mana pun tak tersembunyi bagi-Nya. Ciptaan besar dari kebijaksanaan-Nya diatur rapih oleh-Nya, sebab dari kekal sampai kekal Ia ada. Tidak ada sesuatu pun yang dapat ditambahkan atau diambil dari pada-Nya. Dan Ia tidak membutuhkan seorang pun sebagai penasihat. Betapa eloklah segala ciptaan Tuhan, tetapi hanya sebagai bunga api sajalah yang tampak. Semuanya hidup dan tetap tinggal untuk selamanya guna setiap keperluan, dan semuanya patuh kepada-Nya. Segala-galanya berpasangan, yang satu berhadapan dengan yang lain, dan tidak ada sesuatu pun yang diciptakan-Nya kurang lengkap. Yang satu menguatkan kebaikan dari yang lain, dan siapa gerangan pernah puas memandang kemuliaan Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.
U Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 33:2-3.4-5.6-7.8-9

Ref. Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan.

  1. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali! Nyanyikanlah bagi-Nya lagu yang baru; petiklah kecapi baik-baik mengiringi sorak dan sorai!

  2. Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang kepada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.

  3. Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan, oleh napas dari mulut-Nya diciptakan segala tentara-Nya. Ia mengumpulkan air laut seperti dalam kantung, samudera raya ditaruh-Nya dalam bejana.

  4. Biarlah seluruh bumi takut kepada Tuhan, biarlah segenap penduduk dunia gentar terhadap-Nya! Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S :  (Yoh 8:12) Akulah cahaya dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, hidup dalam cahaya abadi.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 10:46-52

“Rabuni, semoga aku melihat.”

Pada suatu hari Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Yerikho. Ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama murid-murid-Nya, dan orang banyak yang berbondong-bondong, duduklah di pinggir jalan seorang pengemis yang buta bernama Bartimeus, anak Timeus. Ketika didengarnya, bahwa yang lewat itu Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Banyak orang menegurnya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru, “Anak Daud, kasihanilah aku!” Maka Yesus berhenti dan berkata, “Panggillah dia!” Mereka memanggil si buta itu dan berkata kepadanya, “Kuatkanlah hatimu. Berdirilah, Ia memanggil engkau.” Orang buta itu lalu menanggalkan jubahnya. Ia segera berdiri, dan pergi mendapatkan Yesus. Yesus bertanya kepadanya, “Apa yang kaukehendaki Kuperbuat bagimu?” Orang buta itu menjawab, “Rabuni, semoga aku dapat melihat.” Yesus lalu berkata kepadanya, “Pergilah, imanmu telah menyelamatkan dikau.” Pada saat itu juga melihatlah ia! Lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Yohanes Dwi Wicaksono SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Keadaan real Bartimeus dalam Injil hari ini bisa jadi mewakili gambaraan keadaan kita. Ia duduk di pinggir jalan, mengemis, dan sekaligus buta. Situasi yang satu orang pun pasti tidak mau membayangkannya, apalagi menginginkannya. Bartimeus menjadi gambaran manusia yang sungguh malang dan tidak punya masa depan. Jangankan untuk bekerja keras, untuk melihatpun dia tidak mampu. Kebutaan membawanya pada situasi yang serba tidak mudah. Pastilah juga tidak ada orang yang mau mendekatinya, apalagi mendengarkannya. Sangat mungkin semua orang menghindarinya.

Tidak jarang kita dalam situasi yang demikian. Bukan mata kita yang tidak bisa melihat, tetapi seluruh diri kita tidak mampu memandang dengan baik. Apa yang terjadi yang ada di depan mata seolah tidak mampu dipahami dengan baik. Segalanya serba suram dan gelap. Kita hanya mampu duduk di pinggir jalan dan mengharap belas kasih dari orang lain. Dua mata normal yang mampu melihat jelas tidak menjadi jaminan bahwa diri kita mampu melihat banyak hal dengan baik. Situasi keluarga, tempat kerja, lingkungan dunia sekitar sering membawa kita pada situasi kebutaan. Buta hati jauh lebih parah dari pada sekedar buta mata. Buta hati membuat seluruh tubuh kita menjadi gelap dan suram.

Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk lepas dari berbagai macam kebutaan?

Persis seperti Bartimeus, ‘berteriak’ memanggil Anak Daud terus menerus, tidak peduli apa kata orang. Kemudian menanggalkan pakaian lama, datang kepada-Nya, dan memohon penglihatan ilahi untuk memandang yang manusiawi. Di situlah kita akan selalu menemukan jalan terang. Bartimeus bisa melihat bukan hanya karena imannya, tetapi juga karena ia bangkit, menanggalkan pakaiannya lamanya, dan datang kepada Yesus.

Mari kita mohon rahmat Tuhan untuk bisa melepas pakaian lama kita. Mari kita selalu berseru dalam hati “Rabuni, supaya aku dapat melihat!”. Pastilah Ia tidak akan meninggal manusia Bartimeus. Kita lah menjadi Bartimeus baru, dengan mata hati yang jauh lebih peka, solider, dan pengampun.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa sumber kedamaian, kami mohon semoga hati kami Kausinari kedamaian-Mu. Segala sesuatu Engkaulah pemberinya, dan dari pemberian itu roti anggur inilah yang kami persembahkan kepada-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

ANTIFON KOMUNI – Yohanes 8:12

Akulah cahaya dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, hidup dalam cahaya abadi.

DOA SESUDAH KOMUNI

Marilah berdoa: Allah Bapa maha pengasih, tunjukkanlah cinta kasih-Mu kepada kami dalam diri Yesus, Putra Daud dan Putra-Mu yang tunggal. Semoga kami bangun dengan siap bila Kaupanggil, dan berilah kepercayaan dan kesehatan, agar dapat mengikuti Dia ke mana saja. Sebab Dialah…..

 

2 Comments

  • Herlin Djunaidy Mei 26, 2021 at 9:01 pm

    Amin

    Reply
  • Fidelis Suhadi Mei 27, 2021 at 7:39 am

    Mantab. Terima kasih rm. Wicak

    Reply

Leave a Comment