Rm. V. Teja Anthara SCJ dari Komunitas SCJ R.R. La Verna Padang Bulan Pringsewu Lampung Indonesia
AUDIO RESI :
ANTIFON PEMBUKA – I Tesalonika 2:13
Terimalah sabda Allah, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi menurut apa adanya, yaitu sebagai sabda Allah.
PENGANTAR:
Suatu teguran demi cinta selalu mengharapkan yang baik bagi yang ditegur, dan selanjutnya perlu dibesarkan hatinya. Kata-kata Paulus tampak jujur, karena didukung kenyataan hidupnya. Kaum Farisi bertindak lain. Mereka menegur bila ada hukum atau peraturan yang dilanggar, bahkan sampai soal yang kecil-kecil. Teguran semacam itu hampa, tanpa dijiwai dan tanpa cinta kasih.
DOA PEMBUKA:
Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang mahabaik, bukalah kiranya hati kami, agar dapat memahami benar sabda-Mu. Bukalah kiranya lisan kami, agar dapat mewartakan misteri-Mu. Demi Yesus Kristus Putra-Mu,
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika 2:9-13
“Sambil bekerja siang malam kami memberitakan Injil Allah kepada kalian.”
Saudara-saudara, kalian tentu masih ingat akan usaha dan jerih payah kami. Sebab kami bekerja siang malam, agar jangan menjadi beban bagi siapa pun di antaramu. Di samping itu kami pun memberitakan Injil Allah kepada kalian. Kalianlah saksinya, demikian pula Allah, betapa saleh, adil dan tak bercacatnya kami berlaku di antara kalian yang telah menjadi percaya. Kalian tahu, betapa kami telah mengasihi kalian dan menguatkan hatimu masing-masing, seperti seorang bapa terhadap anak-anaknya; dan betapa kami telah meminta dengan sangat agar kalian hidup sesuai dengan kehendak Allah, yang memanggil kalian ke dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya. Karena itulah kami tak putus-putusnya mengucap syukur kepada Allah, sebab kalian telah menerima sabda Allah yang kami beritakan itu. Pemberitaan kami itu telah kalian terima bukan sebagai kata-kata manusia, melainkan sebagai sabda Allah, sebab memang demikian. Dan sabda Allah itu bekerja giat di dalam diri kalian yang percaya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 139:7-8, 9-10, 11-12ab
Ref. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku.
-
Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, Engkau pun ada di situ.
-
Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, di sana pun tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.
-
Jika aku berkata, “Biarlah kegelapan melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam,” maka kegelapan pun tidak menggelapkan bagi-Mu.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : (1Yoh 2:5) Sempurnalah cinta Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 23:27-32
“Kalian ini keturunan pembunuh nabi-nabi.”
Pada waktu itu Yesus berkata, “Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran. Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan. Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh dan berkata: Jika kami hidup di zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi itu. Tetapi dengan demikian kamu bersaksi terhadap diri kamu sendiri, bahwa kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu. Jadi, penuhilah juga takaran nenek moyangmu!
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Valentinus Teja Anthara SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Jesus melalui Hati Maria.
Pendengar Resi Dehonian terkasih, jumpa kembali dengan saya Romo Valentinus Teja Anthara scj dari Komunitas SCJ – La Verna, Pringsewu – Lampung – Indonesia, dalam Resi – renungan singkat – dehonian – edisi hari Rabu – tanggal dua puluh lima – Agustus– dua ribu dua puluh satu – hari biasa Minggu ke dua puluh satu – diambil dari Injil Matius bab dua puluh tiga ayat dua puluh tujuh sampai dengan tiga puluh dua.
Para pendengar resi dehonian yang dikasihi Tuhan. Perikopa pendek ini bagian dari rangkaian panjangan kecaman yang disampaikan Jesus kepada para ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Pendek tetapi isinya kritik yang sangat tajam, pedas dan mengena.
Tuhan Yesus mengecam para ahli Taurat dan kaum Farisi karena pribadi mereka seperti kubur. Kita tahu bahwa pada bagian luar kubur tampaknya begitu bagus tetapi di dalamnya penuh dengan bau tulang belulang dan kotoran. Demikianlah hidup mereka penuh dengan kemunafikan dan kedurjanaan. Mereka dikecam karena membangun makam para nabi dan pura-pura menyesal bahwa seandainya mereka hidup pada zaman dahulu pasti tidak akan membunuh para nabi. Padahal mereka adalah keturunan para pembunuh nabi-nabi.
Yesus mengakhiri kecaman ini dengan mengatakan “Penuhlah takaran para leluhurmu” karena mereka jugalah yang akan membunuh Yesus sendiri.
Para pendengar Resi yang terkasih. Yesus mengingatkan para ahli Taurat dan orang Farisi dan kita sekalian untuk memperjuangkan hidup yang benar dan berintegritas di hadapan-Nya dan sesama. Kejujuran dan cinta yang tulus dalam pengabdian dan bersosialisasi melahirkan sukacita dan saling percaya satu dengan yang lain.
Sebagai orang Kristiani, kita diingatkan untuk mempunyai satu kesatuan diri antara warta dan kerja. Integritas diri sebagai orang Kristen menjadi perjuangan yang terus menerus ditengah berbagai tandangan dunia saat ini. Kita mewartakan sabda Tuhan yang baik, maka sudah semestinya kita juga menolak berbagai bentuk korupsi yang ditawarkan pada kita. Tidak jarang kita berdalih, karena dilakukan banyak orang, maka saya mau tidak mau juga ikut arus. Apakah kita pernah sampai pada titik ‘demi nama dan janji baptis yang ada pada saya, maka saya menolak ikut arus’?
Dalam masa pandemic ini banyak orang menjadi seperti kuburan ini. Lihatlah apa yang menjadi berita dibalik derita yang terjadi. Banyak orang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Dari bidang politik demi kepentingan keluarga dan golongan, sampai penumpukan obat virus demi kepentingan dan kekayaan pribadi. Mereka seperti buta mata hatinya, tidak peduli dengan penderitaan bangsa dan rakyat. Sementara perut mereka kenyang dengan makanan dan ketamaan. Sepertinya mereka itu hidup hanya didunia ini saja. Mereka tidak sadar bahwa masih hidup abadi yang menjadi akhir hidup mereka didunia ini.
Sebagai orang beriman, semoga kita menjadi cahaya kebaikan dan kejujuran serta kebenaran yang dapat berguna bagi banyak orang. Dan Hati Kudus Jesus menjadi sumber kebahagiaan sejati dalam diri mereka yang jujur dan bersih dalam hidup mereka. Tuhan memberkat.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa, sumber iman kepercayaan, berkenanlah menerima iman kami dalam roti anggur ini. Semoga Kauterima pula niat kami mau mengabdi Engkau dalam kebenaran. Demi Kristus, ….
ANTIFON KOMUNI – Mazmur 139:7-8
Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa mahaagung, semoga hati kami selalu terbuka terhadap kabar gembira-Mu, agar dapat mewujudkannya dalam hidup kami dengan segala kejujuran. Demi Kristus, ….
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Amin
Amin. Bunda Maria, doakanlah kami ini orang berdosa.
Amin