Sabtu, 22 Januari 2022 – Hari Biasa Pekan II

Rm. Petrus Haryanto SCJ dari Komunitas SCJ Seminari Menengah St. Paulus Palembang Indonesia

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 80:2a.3b

Hai Gembala Israel, pasanglah telinga, dengarkanlah kami. Bangkitkanlah keperkasaan-Mu dan selamatkanlah kami.

PENGANTAR:

Daud meratapi gugurnya Raja Saul meskipun Raja Saul adalah saingannya; ia meratapi tewasnya Yonatan, putra Raja Saul yang adalah sahabatnya. Hati insaninya mengenal kesedihan yang diungkapkannya di hadapan Tuhan dan di depan teman temannya. Sebaliknya, sanak-saudara Yesus yang berpandangan picik, mengadakan reaksi terhadap Yesus.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber kehidupan, bagaimana kami mau menyebut nama-Mu, seandainya Yesus Mesias tidak berbicara tentang Dikau? Kami mohon, semoga la berkenan mendahului dan membimbing kami menuju Engkau, sumber kehidupan semua orang. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kedua Samuel 1:1-4.11-12.19.23-27

“Para pahlawan gugur di medan perang.”

Setelah Saul mati, dan ketika Daud kembali sesudah memukul kalah orang Amalek dan tinggal dua hari di Ziklag, maka datanglah pada hari ketiga seorang dari tentara, dari pihak Saul, dengan pakaian terkoyak-koyak dan tanah di atas kepala. Ketika ia sampai kepada Daud, sujudlah ia ke tanah dan menyembah. Bertanyalah Daud kepadanya: “Dari manakah engkau?” Jawabnya kepadanya: “Aku lolos dari tentara Israel.” Bertanyalah pula Daud kepadanya: “Apakah yang terjadi? Coba ceriterakan kepadaku.” Jawabnya: “Rakyat telah melarikan diri dari pertempuran; bukan saja banyak dari rakyat yang gugur dan mati, tetapi Saul dan Yonatan, anaknya, juga sudah mati.” Lalu Daud memegang pakaiannya dan mengoyakkannya; dan semua orang yang bersama-sama dengan dia berbuat demikian juga. Dan mereka meratap, menangis dan berpuasa sampai matahari terbenam karena Saul, karena Yonatan, anaknya, karena umat TUHAN dan karena kaum Israel, sebab mereka telah gugur oleh pedang. Kepermaianmu, hai Israel, mati terbunuh di bukit-bukitmu! Betapa gugur para pahlawan! Saul dan Yonatan, orang-orang yang dicintai dan yang ramah, dalam hidup dan matinya tidak terpisah. Mereka lebih cepat dari burung rajawali, mereka lebih kuat dari singa. Hai anak-anak perempuan Israel, menangislah karena Saul, yang mendandani kamu dengan pakaian mewah dari kain kirmizi, yang menyematkan perhiasan emas pada pakaianmu. Betapa gugur para pahlawan di tengah-tengah pertempuran! Yonatan mati terbunuh di bukit-bukitmu. Merasa susah aku karena engkau, saudaraku Yonatan, engkau sangat ramah kepadaku; bagiku cintamu lebih ajaib dari pada cinta perempuan. Betapa gugur para pahlawan dan musnah senjata-senjata perang!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 47:2-3.6-7.8-9

Ref. Buatlah wajah-Mu bersinar, ya Tuhan, maka kami akan selamat.

  1. Hai gembala Israel, pasanglah telinga-Mu, dengarkan kami, Engkau yang menggiring Yusuf sebagai kawanan! Engkau yang duduk di atas para kerub, tampillah bersinar di depan Efraim, Benyamin dan Manasye! Bangkitkanlah keperkasaan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.

  2. Tuhan, Allah semesta alam, berapa lama lagi murka-Mu menyala sekalipun umat-Mu berdoa? Mereka Kauberi makan ratapan dan Kauberi minum air mata berlimpah; Engkau menjadikan kami pangkal sengketa para tetangga, dan para musuh mengolok-olok kami.

  3. Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan lagu yang paling indah! Allah merajai segala bangsa, di atas takhta-Nya yang kudus Ia bersemayam.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya
S : (Kis 16:14b) Bukalah hati kami, ya Allah, agar dapat memperhatikan sabda Putra-Mu.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 3:20-21

“Orang-orang mengatakan Yesus tidak waras lagi.”

Sekali peristiwa Yesus bersama murid-murid-Nya masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makan pun mereka tidak dapat. Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka, “Ia tidak waras lagi.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Petrus Haryanto SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Pendengar RESI Dehonian yang terkasih, Kisah dalam Injil hari ini yang barusaja kit abaca dan dengarkan, mengetengahkan kepada kita, bagaimana Yesus dianggap ‘tidak waras’ oleh kaum keluarga-Nya. “Ia tidak waras lagi”. Itulah ungkapan yang juga pernah kita dengarkan, entah dari orang lain kepada seseorang atau kepada kita sendiri; atau kita sendiri yang mengatakannya kepada orang lain.

Mengapa orang atau kita mengatakan demikian? Ketika seseorang terlalu fokus dengan sesuatu, entah itu dengan pekerjaannya, dengan kesibukannya, atau dengan pendapat dan pikirannya sendiri, tak jarang orang seperti itu menjadi sulit untuk memaklumi atau menerima keadaan orang lain, atau situasi yang ada di sekitarnya. Apalagi bila ia terlalu memaksakan keinginan atau kehendak, atau pendapatnya sendiri. Hal seperti itulah yang biasanya dianggap sebagai yang tidak umum, juga sering dikatakan tidak wajar atau bahkan ada yang mengatakan gila.

Pendengar RESI Dehonian yang terkasih, Yang menarik bahwa kalau kita cermati antara tidak wajar atau tidak umum dengan fokus atau terlalu fokus, dalam hal tertentu tampaknya hanya berbeda tipis. Seseorang yang terlalu fokus dengan pekerjaannya, dengan kesibukannya bisa jadi akan cenderung seperti mengabaikan orang lain, mengabaikan kebiasaan yang ada. Tetapi harus diakui bahwa dengan fokus pada apa saja yang kita pikirkan atau kita kerjakan, maka tak bisa dipungkiri juga akan menghasilkan sesuatu yang lebih maksimal. Artinya apa, diperlukan keseimbangan. Tetap forkus pada apa yang menjadi tanggungjawab kita, tetapi juga sekaligus tidak mengesampingkan kebiasaaan baik yang ada, atau keadaan, atau orang-orang yang berada di sekitar kita.

Pendengar RESI Dehonian yang terkasih, Yesus melalui sabdaNya hari ini, menggarisbawahi tentang pemberian diri dan cinta kepada umat-Nya. Fokus perhatian atau yang dipikirkan oleh Yesus adalah bagaimana umatNya diselamatkan. Ia memberikan contoh yang baik melalui keseimbangan dalam orientasi hidup-Nya. Ia tahu kapan harus mengutamakan apa yang menjadi pekerjaannya, tetapi juga sangat peka atau berbelas kasih atau peduli dengan situasi yang ada di sekitar-Nya. Dan yang tak kalah pentingnya bahwa Ia senantiasa menyediakan waktu untuk tetap menjalin komunikasi dan relasi dengan BapaNya.

Keseimbangan orientasi hidup-Nya membuat Ia tidak pernah lelah untuk menyelamatkan semakin banyak orang. Ia tidak pernah lelah untuk terus mencari dan menyembuhkan orang sakit, mengusir setan dan mengampuni orang berdosa. Bahkan Yesus sendiri tidak memikirkan diri-Nya sendiri, melainkan semua dikorbankan untuk menyelamatkan manusia.

Pendengar RESI Dehonian yang terkasih, Kita semua dipanggil untuk memiliki disposisi atau sikap yang sama seperti yang Tuhan Yesus lakukan. Tetap fokus pada apa yang menjadi tanggungjawab kita, tetapi juga sekaligus tidak mengesampingkan kebiasaaan baik yang ada, keadaan, dan orang-orang yang berada di sekitar kita. Kita juga dituntut untuk secara konsisten membangun relasi yang intim dengan Allah, karena Dialah sumber hidup kita. Tuhan memberkati niat-niat baik kita. AMIN

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa, sumber kehidupan, berkat Roh Yesus Kristus Putra-Mu, perkenankanlah kami menyambut santapan yang menggembirakan dan menyelamatkan kami. Demi Kristus, ….

ANTIFON KOMUNI – Markus 3:20

Ketika Yesus bersama para murid masuk ke sebuah rumah datanglah orang banyak berkerumun, sehingga makan pun mereka tidak sempat.

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber kedamaian sejati, jadikanlah kami saksi-saksi mengenai apa saja yang Kaulakukan di tengah-tengah kami. Tunjukkanlah kami jalan yang dilalui Putra-Mu, sebab dengan mengosongkan diri-Nya la memperkenankan kami memperoleh kebebasan dan kedamaian sejati. Dialah Tuhan dan pengantara kami.

DOWNLOAD AUDIO RESI:

No Comments

Leave a Comment