![](https://resi.dehonian.or.id/wp-content/uploads/2020/12/gatotscj.gif)
Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas Provinsialat SCJ Palembang Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Mzm 18:19-20
Tuhan menjadi sandaranku. Ia membawa aku keluar ke tempat lapang. Ia menyelamatkan aku karena Ia berkenan kepadaku.
PENGANTAR:
Dewasa ini, media massa semakin banyak membanjiri kita dengan iklan dan propaganda yang menyebabkan berkurangnya perhatian nyata kita kepada sesama. Ketajaman daya tangkap dan keterampilan kita menghadapi situasi hidup semakin berkurang. Hati kita sering mengucapkan bahasa yang lain daripada yang keluar dari mutul kita. Padahal sebagai murid Kristus, kita harus mengutamakan hati yang bersemangat cinta kasih daripada sekadar formalisme dan kemunafikan. Melalui Ekaristi ini, kita diminta tetap kuat dalam pengharapan, agar kekhwatiran tidak sampai menghancurkan hidup.
SERUAN TOBAT:
I : Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah utusan Bapa, yang mengajar kami untuk melihat hal-hal yang positif dalam diri saudara kami. Tuhan, kasihanilah kami.
U : Tuhan, kasihanilah kami.
Engkaulah Sabda Allah, yang tidak hanya mengajarkan, namun juga membuatnya. Kristus, kasihanilah kami.
U : Kristus, kasihanilah kami.
I : Engkaulah utusan Allah, yang benar-benar mengajarkan kerendahan hati seorang murid. Tuhan, kasihanilah kami.
U : Tuhan, kasihanilah kami.
DOA PEMBUKA:
Marilah bedoa: Ya Allah, dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah menaruh Sabda cinta kasih-Mu. Kami mohon, buatlah sabda-mu itu berkembang subur dalam diri kami agar kami semakin menyerupai Putra-Mu dalam cinta kasih yang tulus kepada sesama kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Putra Sirakh 27:4-7
“Jangan memuji seseorang sebelum ia berbicara.”
Kalau ayakan digoyang-goyangkan, maka sampahlah yang tinggal. Demikian pula keburukan manusia tinggal dalam bicaranya. Perapian menguji periuk belanga penjunan, tetapi ujian terhadap manusia terletak dalam bicaranya. Nilai ladang ditampakkan oleh buah pohon yang tumbuh di situ, demikian pula bicara orang menyatakaan isi hatinya.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 92:2-3, 13-14, 15-16
Ref. Aku hendak memuji nama-Mu, ya Tuhan, selama-lamanya.
-
Sungguh baik menyanyikan syukur kepada Tuhan, dan menyanyikan mazmur bagi nama-Mu, yang maha tinggi, memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi dan kesetiaanMu di waktu malam.
-
Orang benar akan bertunas seperti pohon kurma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; mereka yang ditanam di bait Tuhan akan bertunas di pelataran Allah kita.
-
Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar, untuk memberitakan bahwa Tuhan itu benar, bahwa Ia gunung batuku, dan tidak ada kecurangan pada-Nya.
BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus 15:54-58
“Ia telah memberi kita kemenangan berkat Yesus Kristus.”
Saudara-saudara, sesudah hal-hal yang dapat binasa mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah Firman Tuhan: ”Maut telah ditelan dalam kemenangan! Hai maut, di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu? Sengat maut adalah dosa, dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberi kita kemenangan berkat Yesus Kristus, Tuhan kita.” Karena itu, Saudara-saudaraku yang terkasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, Alleluya.
S : (Flp 2:15-16) Kamu bercahaya seperti bintang-bintang bila kamu berpegang pada Sabda Kehidupan
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 6:39-45
“Yang diucapkan mulut meluap dari hati.”
Sekali peristiwa Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, “Dapatkah seorang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lubang? Seorang murid tidak melebihi gurunya, tetapi orang yang telah tamat pelajarannya akan menjadi sama dengan gurunya. Mengapakah engkau melihat selumbar dalam mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui? Bagaimana mungkin engkau berkata kepada saudaramu, ‘Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar dalam matamu’, padahal balok yang dalam matamu tidak engkau lihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu. Tidak ada pohon baik yang menghasilkan buah yang tidak baik. Dan juga tidak ada pohon tidak baik yang menghasilkan buah baik. Sebab setiap pohon dikenal dari buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara, dan dari duri-duri orang tidak memetik buah anggur. Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hati yang baik. Tetapi orang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaan hati-Nya yang jahat. Sebab yang diucapkan mulut meluap dari hati.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus
RESI DIBAWAKAN OLEH Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Sahabat Resi Dehonian yang dicintai dan mencintai Hati Kudus Yesus.. Jumpa Kembali Bersama Saya, Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Palembang dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Minggu, 27 Februari 2022, Hari Minggu Biasa ke delapan tahun C. Semoga belas kasih dan kerahiman, serta berkat melimpah dari Hati Kudus Yesus turun atas kita semua. Amin
Tema Resi kita kali ini adalah: “Kualitas Pengikut Kristus” Mari kita persiapakan hati untuk mendengarkan bacaan hari ini. Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin
Para Sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus. Terkadang kita tidak mengenali jenis sebuah pohon kalua kita tidak melihat buahnya. Pengalaman awal di Italia, saya melihat sebuah pohon yang berbunga lebat, saya penasaran pohon apa itu. Namun setelah 2 bulan akhirnya saya tahu bahwa itu pohon buah Per setelah saya tahu buahnya. Demikian juga kualitas hidup seorang kristiani atau pengikut Kristus, akan diketahui kualitasnya kalua dia menghasilkan buah yang baik.
Pada bacaan hari ini kita mendengarkan Tuhan Yesus mengajar para murid-Nya dengan 3 permumpamaan yang berbeda. Perumpamaan pertama tentang orang buta menuntun orang buta; perumpamaan kedua tentang seorang murid tidak melebihi gurunya; dan perumpamaan ketiga orang yang melihat selumbar di mata temannya tetapi balok di matanya sendiri tidak dilihatnya. Para sahabatku, apa yang bisa kita pelajari dari pengajaran Tuhan Yesus yang kita dengan hari ini? Saya menawarkan 3 hal saja.
-
Kualitas sebagai pengikuti Kristus atau sebagai seorang Kritiani adalah kita harus menjadi orang yang baik. Kriteria orang yang baik adalah memiliki hati yang baik, karena dari hati yang baik akan keluar barang yang baik, kata-kata yang baik dan bijak, penuh belas kasih dan ketulusan. Dikatakan lebih lanjuta oleh Tuhan, “Apa yang keluar dari mulut itu berasal dari hatinya!” Dengan demikian kita dapat mengenali apakah seseorang mempunyai hati yang baik atau tidak dari perkataan-perkataan yang diucapkannya. Jika diperluas maknanya, maka hati yang baik bukan saja menghasilkan perkataan yang baik, tetapi juga pikiran yang baik, tindakan yang baik dan segala hal yang baik lainnya. Sedangkan orang yang jahat akan memiliki hati yang jahat pula dan keluarlah dari dalam hatinya segala yang jahat, ujaran kebencian, kepalsuan, menyebarkan berita bohong, hoaks, permusuhan, perpecahan. Dan lain sebagainya.
-
Pengikut Kristus yang berkualitas juga harus senantiasa introspeksi diri, demi pembaharuan diri dan pertobatan yang terus menerus. Orang yang tidak mau introspeksi diri digambarkan sebagai orang yang mampu melihat selumbar dimata orang lain sementara balok dimata sendiri tidak mampu dilihatnya. Dengan demikian orang kristiani mampu membaharui diri menjadi semakin lebih baik terus menerus dengan berefleksi dari pengalaman hidup sehingga tidak mudah menghakimi orang lain. Dengan demikian kita mampu menjadi saksi Kristus yang benar dan mampu membawa orang lain dalam jalan yang benar, tidak seperti orang buta yang menuntun orang buta.
-
Agar kita memiliki kualitas pengikut Kristus dengan hati yang baik, kita harus berkaca dari Guru Kita, Yesus Kristus dengan Hati-Nya Yang Maha Kudus. Kita menimba kekuatan dan hikmah dari hatiNya, belajar dari HatiNya yang penuh belas kasih dan penuh kerahiman. Kita memang tidak akan pernah mampu melebihi Sang Guru kita, namun kita akan terus menerus belajar dariNya dan memohon agar HatiNya merajai Hati kita.
Terima kasih untuk renungan yang saya boleh terima. Semoga sungguh menjadi berkat bagi seluruh umat. Saya pribadi merasa terberkati melalui resi dehonian. Selamat berkarya para biarawan SCJ. Terima kasih Br. Gatot untuk renungannya. Salam dari Baciro buat Rm. Edy
Berkah Dalem.
Kembali kasih saudari Yustina. Salam akan saya sampaikan ke Rm Edy. Berkah Dalem.