Rm. Y. Eko Yuniarto SCJ dari Komunitas SCJ Yogyakarta Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA — Mazmur 68:8.9.20
Ya Allah, ketika Engkau tampil di depan umat-Mu, melangkah mendahului dan tinggal di tengah mereka, maka bumi goncang dan langit bergetar. Aleluya.
PENGANTAR:
Untung ada orang yang menghubungkan yang lama dengan yang baru, yang menunjukkan bahwa Tuhan mahasetia sepan jang zaman dan bahwa ada kesinambungan dalam sejarah umat Allah. Pauluslah yang melakukan itu di Antiokhia. Dan kitalah yang kini menuturkan, bahwa Yesus, putra Daud dan hamba semua orang, adalah Mesias yang dijanjikan.
DOA PEMBUKA
Marilah berdoa: Allah Bapa mahamulia, Engkau telah memulihkan martabat manusia melebihi derajatnya semula. Semoga Engkau berkenan memelihara rahmat sakramen kelahiran baru yang telah Kauanugerahkan kepada kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, …..
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kisah Para Rasul 13:13-25
“Allah telah membangkitkan Juruselamat dari keturunan Daud.”
Dalam perjalanannya Paulus dan kawan-kawannya meninggalkan Pafos dan berlayar ke Perga di Pamfilia. Tetapi Yohanes meninggalkan mereka lalu kembali ke Yerusalem. Dari Perga Paulus dan kawan-kawannya melanjutkan perjalanan mereka, lalu tiba di Antiokhia di Pisidia. Pada hari Sabat mereka pergi ke rumah ibadat, lalu duduk di situ. Setelah selesai pembacaan dari hukum Taurat dan kitab nabi-nabi, pejabat-pejabat rumah ibadat bertanya kepada mereka, “Saudara-saudara, jikalau Saudara ada pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakan!” Maka bangkitlah Paulus. Ia memberi isyarat dengan tangannya, lalu berkata, “Hai orang-orang Israel dan kamu yang takut akan Allah, dengarkanlah! Allah umat Israel telah memilih nenek moyang kita, dan membuat umat itu menjadi besar. Ketika mereka tinggal di Mesir sebagai orang asing. Dengan tangan-Nya yang perkasa Ia telah memimpin mereka keluar dari negeri itu. Empat puluh tahun lamanya Ia sabar terhadap tingkah laku mereka di padang gurun. Dan setelah membinasakan tujuh bangsa di tanah Kanaan, Ia membagi-bagikan tanah itu kepada mereka untuk menjadi warisan mereka selama kira-kira empat ratus lima puluh tahun. Sesudah itu Ia memberi mereka hakim-hakim sampai pada zaman Nabi Samuel. Kemudian mereka meminta seorang raja, dan Allah memberikan kepada mereka Saul bin Kish dari suku Benyamin, empat puluh tahun lamanya. Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus. Menjelang kedatangan-Nya Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis. Dan ketika hampir selesai menunaikan tugasnya, Yohanes berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian dari padaku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah.
Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetian-Mu turun temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya, kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
Aku telah mendapat Daud, hamba-Ku; Aku telah mengurapinya dengan minyak-Ku yang kudus. Maka tangan-Ku tetap menyertai dia, bahkan lengan-Ku meneguhkan dia.
Kesetiaan dan kasih-Ku menyertai dia, dan oleh karena nama-Ku tanduknya akan meninggi. Dia pun akan berseru kepada-Ku, “Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku.”
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya. S : (Why 1:5ab) Ya Yesus Kristus, Engkaulah saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati; Engkau mengasihi kami dan telah melepaskan kami dari dosa kami oleh darah-Mu.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 13:16-20
“Barangsiapa menerima orang yang Kauutus, ia menerima Aku.”
Dalam perjamuan malam terakhir Yesus membasuh kaki para murid-Nya. Sesudah itu Ia berkata, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada tuannya; ataupun seorang utusan daripada dia yang mengutusnya. Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya. Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku. Aku mengatakannya kepadamu sekarang sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku.” Demikianlah Sabda Tuhan U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Yustinus Eko Yulianto SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Yang menerima utusanNya, menerima DIA
Sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, kembali berjumpa dengan saya Rm. Yustinus Eko Yuniarto SCJ dari komunitas SCJ Yogyakarta, Indonesia, dalam Resi, Renungan Singkat Dehonian, edisi hari Kamis Biasa dalam pekan ke IV Paskah, tanggal 12 Mei 2022. Saya berharap Anda semua ada dalam keadaan sehat dan melimpah berkat.
Sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Tuhan. Kisah Injil hari ini adalah penggalan kisah dalam peristiwa perjamuan malam terakhir Yesus dengan para muridNya. Setelah membasuh kaki para murid, Yesus memberikan kalimat-kalimat itu. Bahwa hamba tidak lebih tinggi daripada tuannya, atau utusan dari yang mengutusnya. Lalu disambung oleh Yesus bahwa jika para murid tahu semua ini, maka berbahagialah jika melakukannya. Mengapa Yesus mengatakan hal demikian? Berbahagia karena menjadi murid Yesus sangat beralasan karena mereka akan sama seperti Yesus. Menjadi seperti Kristus artinya melaksanakan yang diperintahkanNya karena perintahNya adalah kalimat Bapa. Yesus ingin para muridNya mengerti bahwa teladan dan contoh hidup ini harus diikuti dalam semua segi kehidupan, mulai dari tindakan baik yang paling sederhana bahkan sampai kematian penuh pengorbanan. Orang baru akan melihat betapa membahagiakannya hal ini hanya jika orang memahami dan melaksanakannya (ay. 17).
Yesus juga menyadari bahwa akan ada yang mengkhianatiNya. Maka IA pun mengingatkan para muridNya bahwa ada di antara para murid yang akan menjadi pengkhianat meski sampai saat itu mereka belum menyadarinya. Meskipun Yesus terharu dengan situasi kemuridan para rasulNya, namun ia tahu pengkhianat itu ada di antara mereka. Ketika para murid menanyakan identitas si pengkhianat, mereka menanyakan melalui seorang perantara, yakni Murid Yang DikasihiNya. Murid ini menyandarkan kepalanya di dada Yesus. Kata yang dipakai adalah kata kolpos, yang berarti dada dalam arti “hati”. Kata yang sama menggambarkan relasi erat yang ada antara Yesus dengan BapaNya (1:18). Hal ini memberi kesan bahwa Murid Yang Dikasihi itu dipercaya oleh komunitasnya untuk menyandang status relasi yang sepadan dengan Tuhan, sehingga ia pun lebih memiliki otoritas dan penghormatan.
Sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Tuhan. Menjadi murid bukan hanya mengadopsi ilmu sang guru, tetapi hidup menyerupai sang guru. Yesus tahu siapa pengkhianatNya, namun IA membiarkan proses itu terjadi, tidak menghalangi. Para murid juga tetap berlaku seperti adanya. Namun indikasi bahwa pengkhianat itu dibahasakan “yang mengangkat tumitnya terhadap DIA” sudah diungkapkan, yakni “yang makan roti-Ku”. Namun suasana mencekam dan penuh pertanyaan itu diubah oleh Yesus dengan mengatakan bahwa “barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerma Dia yang mengutus Aku”. Para murid dibesarkan hatinya, dikuatkan, dimotivasi. Baru nanti setelah Yesus pergi para murid mendapati kenyataan bahwa benar apa yang pernah dikatakanNya. Bahkan mereka mampu melakukan seperti yang Yesus pernah lakukan, membuat banyak mukjizat dan kebaikan.
Sahabat Resi, dari kisah ini kita bisa belajar bahwa percaya kepada Yesus dan kehendakNya itu penting. Percaya akan sabdaNya itu utama. Karena tak ada kalimat Yesus yang sia-sia, semuanya menjadi nyata, konkret dan mengagumkan. Namun kita sering tertutupi oleh rasio kita sendiri. Kita hanya sering mengandalkan diri sendiri, padahal cukuplah kita percaya, dan mempercayakan pada kehendakNya saja, karena Dia tahu yang terbaik. Ingatlah, kepada kita juga Yesus mengatakan “berbahagialah kamu jika kamu melakukannya”. Maka mari kita lakukan apa yang disabdakanNya, dan mari kita laksanakan apa yang pernah diperintahkanNya.
Tuhan memberkati Anda, dalam nama Bapa dan putra dan Roh Kudus. Amin.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
Allah Bapa sumber kesucian kami, terimalah doa yang kami panjatkan ke hadirat-Mu bersama persembahan ini. Semoga kami layak menerima sakramen cinta kasih-Mu yang agung ini. Demi Kristus, …
ATAU:
Allah Bapa sumber kehidupan, berkatilah kami karena kedatangan-Mu dalam roti anggur, karena semangat Kristus, Tuhan kami, yang telah sudi menjadi Hamba sampai wafat dan menjadi pula jalan kehidupan kami. Dialah Tuhan dan pengantara kami….
ANTIFON KOMUNI – Matius 28:20
Sungguh, Aku besertamu setiap hari sampai akhir zaman. Aleluya.
DOA SESUDAH KOMUNI
Marilah berdoa: Allah Bapa yang kekal dan kuasa, berkat kebangkitan Putra-Mu, Engkau memulihkan kami untuk hidup abadi. Semoga rahmat Paskah semakin tampak dalam hidup kami dan memberi kekuatan untuk mencapai keselamatan abadi. Demi Kristus, ….
No Comments