Minggu, 22 Mei 2022 – Hari Minggu Paskah VI

Rm. Petrus Haryanto SCJ dari Komunitas SCJ Seminari Menengah St. Paulus Palembang Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – bdk.Yesaya 48:20

Beritakanlah kabar sukacita supaya didengar, siarkanlah sampai ke ujung bumi: Tuhan telah menebus umat-Nya. Alleluya.

PENGANTAR:

Pada masa Paskah ini berkat dukungan sesama kita merasa dekat dengan Kristus. Di dalam Injil akan kita dengar lagi pesan terakhir Kristus: cinta kasih dan kedamaian yang menjadi program hidup kita. Untuk menunaikan tugas itu Ia akan mengutus Roh Kudus, yang setiap kali akan mencanangkan perutusan-Nya dan mendorong kita untuk terus maju.

SERUAN TOBAT:

I : Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah yang menjanjikan Roh Kudus, penghibur dan pembantu yang akaan diutus Bapa dalam nama-Mu dan akan mengajar kami segala sesuatu. Tuhan, kasihanilah kami.

U : Tuhan, kasihanilah kami.

I : Engkaulah yang menjanjikan Roh Kudus, yang mendampingi para Rasul dalam menjalankan tugas pewartaan Injil. Kristus, kasihanilah kami.

U : Kristus, kasihanilah kami.

I : Engkaulah yang mau pergi, tetapi menjanjikan damai-Mu kepada para murid, agar janganlah kami gelisah atau kecil hati. Tuhan, kasihanilah kami.

U : Tuhan, kasihanilah kami.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa (hening Sejenaak) : Allah Bapa kami yang maha pengasih, pandanglah umat-Mu yang berhimpun atas nama Yesus. Kami mohon, agar Roh Kudus, Roh Cinta kasih-Mu mengajar kami dan mengingatkan kami akan semua ajaran cinta kasih Yesus. Maka kami akan menjalankan perintah-perintah-Mu dan satu sama lain mewujudkan cinta kasih, kedamaian dan kegembiraan. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu, Tuhan dan pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kisah Para Rasul 15:1-2.22-29

“Adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu.”

Sekali peristiwa beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ, “Jikalau kamu tidak disunat menurut adat-istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan.” Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu. Pada akhir sidang di Yerusalem rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas. Yang terpilih yaitu Yudas yang disebut Barsabas, dan Silas. Keduanya adalah orang terpandang di antara saudara-saudara itu. Kepada mereka diserahkan surat yang bunyinya, “Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua, serta dari saudara-saudaramu, kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa lain. Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tidak mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka. Sebab itu dengan bulat hati kami telah memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi, yaitu dua orang yang telah mempertaruhkan nyawanya demi nama Tuhan kita Yesus Kristus. Maka kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan yang tertulis ini juga kepada kamu. Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu, yakni: Kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 67:2-3.5.6.8

Ref. Pujilah Allah alleluya, alleluya.

  1. Kiranya Allah mengasihani dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya, supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.

  2. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi.

  3. Kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu,. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya.

BACAAN KEDUA: Bacaan dari Kitab Wahyu 21:10-14.22-23

“Ia menunjukkan kepadaku kota kudus yang turun dari surga.”

Di dalam roh, aku, Yohanes, dibawa oleh seorang malaikat ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi. Di sana ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus, yakni Yerusalem, turun dari surga, dari Allah. Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah, dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal. Temboknya besar lagi tinggi, pintu gerbangnya dua belas buah. Di atas pintu gerbang itu ada dua belas malaikat, dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel. Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang, di sebelah utara tiga pintu gerbang, di sebelah selatan tiga pintu gerbang, dan di sebelah barat tiga pintu gerbang. Tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar, dan di atasnya tertulis nama kedua belas rasul Anak Domba. Di dalam kota itu tidak kulihat Bait Suci, sebab Allah, Tuhan yang Mahaesa sendirilah bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu. Kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk meneranginya, sebab kemuliaan Allahlah yang meneranginya, dan Anak Domba itulah lampunya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya.
S : (Yoh 14:23) Jika seseorang mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 14:23-29

“Roh Kudus akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya, dan diam bersama-sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu! Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar daripada Aku. Sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya apabila hal itu terjadi, kamu percaya.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Petrus Haryanto SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Saudari dan saudaraku, berjumpa kembali dengan saya, Rm Haryanto SCJ dari komunitas SCJ di Seminari Menengah St. Paulus Palembang, Indonesia, dalam RESI – Renungan Singkat Dehonian, edisi Minggu, 22 Mei 2022.

Pendengar RESI Dehonian yang terkasih. Kalau kita mencermati berbagai situasi akhir-akhir ini di sekitar kita, ternyata kita akan menemukan bahwa, hampir setiap orang itu merindukan mencari yang namanya kedamaian, ketenangan pikiran dan ketenangan hati. Orang-orang yang merasa tercukupi dengan banyak hal (kekayaan, harta benda, kecerdasan, popularitas, dan sejenisnya) namun di balik kehidupan mereka itu, mereka ternyata memiliki kegelisahan, kecemasan, singkatnya mereka tidak menemukan damai.

Yesus berkata: “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu” (Yoh 14:27).

Pendengar RESI Dehonian yang terkasih. Damai sejahtera yang Yesus bicarakan inilah yang juga diwartakan oleh Paulus dalam suratnya, yaitu ‘Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal’ dan yang ‘akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus’ (Filipi 4:7). Kedamaian ini ada di dalam hati, dan tercermin dari hubungan atau relasi yang benar dengan Allah. Kita dapat merasakan damai sejahtera ini bahkan di saat-saat terasa mustahil.

Damai sejahtera yang dibicarakan oleh dunia, itu sifatnya bergantung pada situasi yang dihadapi oleh seseorang. Biasanya damai sejahtera seperti ini ada ketika mengalami atau menjumpai situasi yang terbebas dari konflik, terbebas dari penyakit dan wabah penyakit, terbebas dari kekerasan dan sejenisnya. Tetapi, damai sejahtera Allah menopang kita dalam segala situasi.

Situasi damai sejahtera yang dimaksudkan oleh Tuhan Yesus harus dimulai dari diri sendiri, dari komunitas atau dari keluarga kita masing-masing. Tidak mungkin ada damai di luar sana kalau diri masing-masing orang tidak damai. Tidak mungkin kita mengharapkan ada damai sejahtera yang lebih besar, jika keluarga-keluarga atau komunitas-komunitas sibuk dengan permusuhan, pertengkaran, iri dengki dan seterusnya. Kita juga tidak bisa menjaga kedamaian dalam lingkungan yang lebih besar jika kita sendiri atau komunitas kita atau keluarga kita belum mampu menciptakan kedamaian itu sendiri.

Pendengar RESI Dehonian yang terkasih. Damai sejahtera bukan sekedar situasi sosial atau situasi material, melainkan suatu sikap yang berani menyerahkan diri pada kehendak Allah. Sikap yang mendengarkan serta menuruti atau mentaati kehendakNya. Yesus berkata: “Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita” (Yoh. 14:28).  Menuruti atau mentaati kehendakNya tidak lain adalah berani menghadapi kenyataan hidup dengan terbuka seiring perjalanan waktu dan perkembangannya. Bagi kita orang beriman, damai sejahtera adalah suatu sikap batin bersama Allah untuk menghadapi setiap kenyataan hidup dan menjalaninya tanpa kehilangan kesetiaan kepada Allah dan sabda-Nya atau dengan tidak melarikan diri dari dunia. Dengan kata lain ketidaksetiaan kita kepada kehendak Allah merupakan tanda tidak berada dalam damai sejahtera itu sendiri.

Maka pendengar Resi Dehonian yang terkasih, marilah kita menyatakan diri kepada dunia bahwa kita adalah orang-orang yang telah menerima damai yang dijanjikan Tuhan kepada kita. Semoga damai yang telah kita terima semakin tercermin dalam hidup harian kita yang penuh pengharapan, hidup yang diwarnai dengan keberanian menghadapi dan menjalaninya dengan penuh kegembiraan. Tuhan memberkati niat-niat baik kita. AMIN

DOA UMAT:

I : Tuhan Yesus Kristus menjanjikan Roh Kudus kepada kita. Dengan terang Roh Kudus itulah, marilah kita berdoa kepada Allah Bapa di surga.

L : Bagi para pemimpin Gereja: Semoga Sri Paus, para Uskup, dan para Imam dianugerahi kebijaksanaan dan kesabaran dalam memimpin Umat Allah, dan senantiasa tekun berdoa serta sanggup untuk bekerja sama dalam semangat kasih dan kesatuan. Marilah kita mohon… 

U : Perbaruilah kami dengan Roh Kudus-Mu, ya Tuhan.

L : Bagi para pemimpin masyarakat:  Semoga para pemimpin masyarakat mengedepankan dialog dan kepentingan bersama daripada memperjuangkan kepentingan diri sendiri atau kelompok mereka sendiri. Marilah kita mohon ….

U : Perbaruilah kami dengan Roh Kudus-Mu, ya Tuhan.

L : Bagi mereka yang terpencil dan menderita: Semoga saudara-saudari kita yang terpencil dan menderita, yang jarang disapa oleh komunitas dan masyarakat dunia, dianugerahi kekuatan dan damai sehingga mereka tidak pernah merasa kesepian. Marilah kita mohon….

U : Perbaruilah kami dengan Roh Kudus-Mu, ya Tuhan.

L : Bagi kita yang berkumpul di sini: Semoga kita yang berkumpul di sekitar altar ini sanggup untuk memancarkan kegembiraan sejati dalam perjuangan sehari-hari sebagai kesaksian iman yang hidup di tengah masyarakat kita. Marilah kita mohon

U : Perbaruilah kami dengan Roh Kudus-Mu, ya Tuhan.

I : Allah Bapa Yang Mahabaik, pada diri Yesus Kristus, Putra Mu, kami mengalami hidup penuh cinta kasih dan damai. Dengarkanlah dan kabulkanlah doa kami yang meng ungkapkan hasrat kami akan dunia yang lebih baik ini, berkat wafat dan kebangkitan Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa Yang Mahakudus, semoga roti dan anggur ini menjadi pangkal damai sejahtera yang Kaujanjikan kepada semua orang dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin

ANTIFON KOMUNI – Yoh. 14:15-16

Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti perintah-perintah-Ku, Sabda Tuhan. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, alleluya.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa Yang Maha Pengasih, kami bersyukur atas kehadiran Putra-Mu dalam diri kami. Kami mohon, jadikanlah bumi ini tempat kediaman-Mu, di mana Roh Putra-Mu selalu mengarahkan kata dan karya kami kepada sekalian, kedamaian dan kemerdekaan. Sebab, Dialah Tuhan, Pengantaraan kami. Amin

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

No Comments

Leave a Comment