AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 85:8
Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berilah kami keselamatan-Mu.
PENGANTAR:
Dalam bacaan pertama terdengar kata-kata penuh harapan, bahwa Tuhan selalu mau mengampuni lagi. Bapa menghendaki yang baik bagi siapa pun, juga orang jahat. Sedangkan Yesus prihatin akan kehendak Bapa. Hubungan keluarga pun tak mampu menghalangi Dia.
DOA PEMBUKA:
Marilah bedoa: Allah Bapa maha penyayang, semoga kami memahami kehendak-Mu, yang terungkap dalam sabda-Mu, dan semoga Engkau selalu mendampingi kami dengan penyelenggaraan-Mu. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Nubuat Mikha 7:14-15.18-20
“Kiranya Engkau menunjukkan kasih setia-Mu”
Ya Tuhan, gembalakanlah umat-Mu dengan tongkat-Mu, kambing domba milik-Mu sendiri. Mereka terpencil mendiami rimba di tengah-tengah kebun buah-buahan. Biarlah mereka merumput di Basyan dan Gilead seperti pada zaman dahulu kala. Perlihatkanlah kepada kami tindakan-tindakan ajaib seperti pada waktu Engkau keluar dari Mesir. Adakah Allah lain seperti Engkau yang mengampuni dosa-dosa dan memaafkan pelanggaran yang dilakukan oleh sisa-sisa milik-Nya sendiri? Yang tidak murka untuk selama-lamanya, melainkan berkenan pada kasih setia? Biarlah Ia kembali menyayangi kita menghapus kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut. Kiranya Engkau menunjukkan setia-Mu kepada Yakub dan kasih-Mu kepada Abraham sebagaimana telah Kaujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyang kami sejak zaman purbakala.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 85:2-4.5-6.7-8
Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.
-
Engkau telah berkenan kepada tanah-Mu, ya Tuhan, telah memulihkan keadaan Yakub. Engkau telah mengampuni kesalahan umat-Mu, telah menutupi segala dosa mereka. Engkau telah menyurutkan segala gemas-Mu, telah meredakan murka-Mu yang menyala-nyala.
-
Pulihkanlah kami, ya Allah penyelamat kami, dan tiadakanlah sakit hati-Mu kepada kami. Untuk selamanyakah Engkau murka atas kami dan melanjutkan murka-Mu turun-temurun?
-
Apakah Engkau tidak mau menghidupkan kami kembali, sehingga umat-Mu bersukacita karena Engkau? Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berikanlah kepada kami keselamatan dari pada-Mu!
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya
S : (Yoh 14:23) Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 12:46-50
“Sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Yesus bersabda, “Inilah ibu-Ku, inilah saudara-Ku.”
Sekali peristiwa ketika Yesus sedang berbicara dengan orang banyak, ibu dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. Maka berkatalah seseorang kepada-Nya, “Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau.” Tetapi Yesus menjawab kepadanya, “Siapakah ibu-Ku?” Dan siapakah saudara-saudara-Ku?” Dan sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Ia bersabda, “Inilah ibu-Ku, inilah saudara-saudara-Ku! Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga, dialah saudara-Ku, dialah saudari-Ku, dialah ibu-Ku.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Karistus
RESI DIBAWAKAN OLEH Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Saudari-saudara yang dicintai Hati Kudus Yesus.. Salam jumpa dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Selasa, 19 Juli 2022, Pekan Biasa ke enambelas. Bersama Saya, Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta Indonesia.
Semoga Belas Kasih dan Kerahiman dari Hati Yesus yang Maha Kudus memberkati anda semua. Amin. Tema Resi kita kali ini adalah: “Siapa Ibu dan Saudaraku?” Namun sebelumnya, mari kita menyiapkan hati dan kita awali permenungan kita dengan tanda kemenangan Kristus. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus..
Saudari-saudara yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus, Pernahkan saudari—saudara merasa ditolak oleh keluarga sendiri atau orang lain yang Anda kenal? Tentu merasa sakit hati bukan? Nah pada bacaan kali ini kalau kita menggunakan akal pemikiran manusia yang terbatas, bisa jadi apa yang dikisahkan dalam bacaan Injil kali ini menyakitkan.
Seperti yang kita dengar, saat Tuhan Yesus sedang mengajar banyak orang, tiba-tiba ibu dan saudara-saudara-Nya ingin bertemu dengan-Nya, entah ada urusaan apa dan nampaknya Tuhan Yesus juga tidak tahu kalau diri-Nya sedang dicari oleh Ibu dan saudara-saudara-Nya. Namun apa yang Tuhan Yesus lakukan saat seseorang memberitahu kalau ibu dan saudara-saudaranya ingin menemui-Nya? Tuhan Yesus tidak segera menemui justru berkata kepada banyak orang bahwa ibu dan saudara-saudaranya adalah siapapun yang melakukaan kehendak Bapa di Surga, sambil menunjuk kepada para murid-murid-Nya.
Nah para sahabatku yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus, apa sebenarnya yang Tuhan maksudkan dari sabda-Nya hari ini dan apa yang bisa kita pelajari? Saya menawarkan 3 hal saja:
-
Tuhan Yesus ingin membuka pemahaman baru mengenai keluarga dalam konteks kerohanian. Keluarga bukan sekadar hubungan darah. Keluarga adalah kumpulan orang-orang yang memiliki visi dan misi untuk melakukan kehendak Bapa di surga. Apa itu kehendak Bapa di surga? Yaitu melaksanakan nilai-nilai dan ajaran cinta kasih yang Telah Tuhan Yesus sendiri ajarkan dan teladankan. Kita semua adalah murid-murid-Nya, pengikut-Nya, kita semua memiliki Visi-Misi yang sama yaitu melaksanakan ajaran cinta kasih dan nilai-nilai Kristiani, maka kita menjadi ibu dan saudari-saudara Tuhan Yesus.
-
Kita semua yang menjadi murid Tuhan Yesus, yang melaksanakan kehendak Bapa dalam hidup kita, dalam tugas-tugas kita, tidak hanya mewujudkan hubungan atau relasi dengan Bapa semata, dengan Allah Tritunggal Maha Kudus. Kita semua harus siap menerima orang lain menjadi keluarga kita, menjadi saudari-saudara kita.
-
Tuhan Yesus tidak bermaksud menolak relasi keluarga sedarah, tetapi meluaskan pengertian keluarga sejati dalam keluarga kristiani. Dengan demikian, orang-orang yang tidak lagi memiliki keluarga secara fisik dapat memiliki sebuah keluarga di hadapan Bapa. Tuhan Yesus memberi harapan bagi orang-orang yang tak lagi bisa bersama keluarganya, mereka yang merantau, mereka yang menjadi orang asing, mereka yang sakit, mereka yang menderita, mereka yang dipenjara, mereka para migran, dll, karena berbagai alasan dan penyebab. Selain itu, Yesus pun memberikan penekanan ulang pada relasi keluarga berdasarkan hubungan darah. Sekalipun keluarga kandung atau keluarga sedarah, sebuah keluarga harus bersama-sama bertindak seturut kehendak Bapa, harus semakin saling mencintai, semakin saling mendukung, semakin mengembangkan, satu sama lain.
Amin