AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Mat 28:19-20
Tuhan bersabda, “Pergilah, jadikanlah segala bangsa murid-Ku dan baptislah mereka. Ajarilah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu”
PENGANTAR:
Kerap kali kita memandang dan mengadili orang secara mendatar ataas hal-hal yang tampak saja. Demikianlah Mateus dalam pandangan orang sezamannya adalah seorang penghianat bangsa, seorang kaki tangan penjajah. Ia menarik pajak untuk kepentingan Roma. Yesus menyingkirkan prasangka-prasangka itu. Ia memilih Mateus sebagai salah seorang rasul-Nya. Panggilan itu ditanggapi Mateus seketika. Ia bangkit dan mengikuti Yesus serta menjadi seorang murid yang baik. Kesan-kesannya mengenai pribadi dan ajaran Gurunya dikumpulkan dalam Injil. Ia mau memperlihatkan bahwa nubuat-nubuat Perjanjian Lama telah terlaksana pada diri Yesus.
KEMULIAAN
DOA PEMBUKA:
Marilah berdoa: Allah Bapa yang mahamurah, kerahiman-Mu tiada taranya. Santo Mateus, pegawai pajak, telah Kaupilih menjadi rasul dan kelak juga pengarang Injil-Mu. Semoga kami dikuatkan oleh teladan hidupnya dan dibantu oleh doa permohonannya, sekarangpun bangkit mengikuti Engkau dan mengikat diri pada-Mu dengan hati teguh. Demi Yesus Kristus, …
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus 4:1-7.11-13
“Ada macam-macam tugas pelayanan demi pembangunan umat.”
Saudara-saudara, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, menasihati kamu, supaya sebagai orang-orang yang terpanggil, kamu hidup sepadan dengan panggilan itu. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera: Satu tubuh dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu; satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, yang di atas semua, menyertai semua dan menjiwai semua. Akan tetapi, kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus. Dialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita Injil, gembala umat, maupun pengajar; semuanya itu untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi tugas pelayanan demi pembangunan tubuh Kristus. Dengan demikian, akhirnya kita semua mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 19:2-3.4-5
Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan di tengah umat kumuliakan.
-
Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
-
Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : (Mat 5:16) Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu paduan para rasul bersyukur.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 9:9-13
“Berdirilah Matius, lalu mengikuti Yesus.”
Pada suatu hari, Yesus melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Matius, lalu mengikuti Dia. Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa, makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada murid-murid Yesus, “Mengapa gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengarnya dan berkata, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, melainkan orang sakit. Maka pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Agustinus Sugiarno SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Mariae.
Salam jumpa Bersama Saya, Rm Agustinus Sugiarno, SCJ dari Provinsialat SCJ Palembang, dalam edisi Rabu, 21 September 202.
Entah memang pilihannya atau pilihan orang tuanya atau memang cita-citanya menjadi pemungut cukai; yang pasti Matius adalah pemungut cukai. Orang yang sehari-harinya mengumpulkan pajak dari orang-orang Yahudi. Karena itu kurang disukai masyarakat karena dianggap banyak memanipulasi setoran dan memanfaatkannya untuk memperkaya diri. Entah Matius termasuk pemungut cukai yang sering meminta lebih dari yang sebenarnya atau tidak. Yang pasti pada hari ketika ia berjumpa dengan Yesus, ia sedang duduk di rumah cukai.
Yesus menjumpai Matius, menatapnya, menilik hati dan budinya dan memanggilnya: “Ikutlah Aku”. Luar biasa, terkesan sangat sederhana. Dilihat, ditatap dan langsung spontan menjawab dengan gerakan “berdiri dan ikut”. Sepertinya Matius lupa siapa dirinya dan mau ikut siapa. Dia seorang yang dicap berdosa.Yesus adalah Guru suci yang terkenal. Lingkungan tempat kerja dan pergaulannya tidak pas untuk Yesus yang dikenal suci. Tampak lebih “kurang pas” lagi ketika Matius menjamu Yesus di rumahnya dan mengajak teman-temannya sesama pemungut cukai dan orang berdosa. Bukan main Matius itu! Agaknya keterlaluan memperlakukan Sang Guru suci. Matius tidak peduli dia akan makin dibenci banyak orang karena meski punya banyak uang tetapi ia tidak layak menjamu Guru Suci Yesus. Karena diyakini uang milik Matius adalah hasil manipulasi dan pemerasan dari bangsanya sendiri. Uang yang dipakai untuk membiayai makan bersama Yesus itu nanti akan juga mencemarkan kesucian dan popularitas sang guru.
Saudaraku, Perjumpaan dalam kesederhanaan antara Yesus dan Matius mengubahnya dari duduk di tahta dosanya, di rumah cukainya, di tempat terjadi banyak ketidakjujuran menjadi berdiri dan ikut Yesus. Perjumpaan yang mempesonakan Matius hingga ia berdiri, bergerak meninggalkan keenakan duduknya dan memulai petualangan baru: Ikut Yesus. Pesona perjumpaan dengan pribadi yang mengasihi mengubah Matius dari pemungut cukai menjadi rasul dan penulis Injil.
Ternyata Matius berpengatuhan luas, beringatan hebat, berwawasan cerdas dan pandai menulis. Keterpesonaannya pada Yesus menarik dia untuk mengingat banyak tentang Yesus mencari data dan diterangi Roh Kudus, akhirnya menulis Injil, Kabar Suka Cita yang diharapkan akan menarik semakin banyak orang yang “duduk di tahta kedosaan” untuk “Berdiri dan Ikut Yesus yang bangkit”. Matius berdiri dan ikut karena sabda Yesus “Ikutlah Aku”. Dan Matius segera mengambil keputusan.
Saudaraku, di Pesta Santo Matius ini, kepada kita masing-masing Yesus menatap, menilik hati kita dan bersabda…saudara-saudariku, Mari ikutlah Aku!, Mari “berdiri dan ikut Yesus!”. Tuhan mengasihimu, Tuhan memberkatimu.
DOA PERSEMBAHAN:
Allah Bapa yang mahamurah, pada pesta Santo Maeius, pengarang Injil ini kami unjukkan kepada-Mu doa dan persembahan kami. Kami mohon sudilah kiranya menyangi Gereja-Mu yang telah Kauteguhkan dalam iman ajaran para rasul. Demi Kristus, …
ANTIFON KOMUNI:
Tuhan bersabda, “Aku datang bukan untuk memanggil orang saleh, melainkan orang-orang berdosa.”
DOA SESUDAH PERSEMBAHAN:
Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber suka cita kami, Santo Matius amat gembira menerima Yesus, Putera-Mu sebagai tamu di rumahnya. Kini kami Kaujamu dan Engkau berada di tengah kami. Kami bersyukur kepada-Mu karena Putera-Mu datang bukan untuk memanggil orang saleh, melainkan orang berdosa supaya selamat. Sebab Dialah Tuhan, …
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Resi-Rabu 21 September 2022 oleh Rm. Agustinus Sugiarno SCJ dari Komunitas Provinsialat SCJ Palembang IndonesiaUnduh
St Matius.
Doakanlah kami.
Amin