Rm. Petrus Haryanto SCJ dari Komunitas SCJ Paroki St. Andreas Rasul Mesuji Lampung-Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Kebijaksanaan 11:24.25.27
Engkau mengasihi segala yang ada, ya Tuhan, dan tidak membenci apa pun yang telah Kauciptakan, Engkau tidak lagi memperhitungkan dosa manusia apabila mereka bertobat. Engkau berbelas kasih kepada mereka sebab Engkaulah Tuhan, Allah kami.
PENGANTAR:
Kerap kali kita tangguhkan apa yang kini dapat kita lakukan. Hari esok saja! Tetapi untuk bertobat, hari esok sudah terlambat! Siapa pun yang mengatakan itu, membawa pesan Allah kepada kita, entah itu dikatakan oleh para nabi dan para rasul, entah oleh majikan kita atau pun malahan anak-anak kita, entah pula anjuran para penguasa atau Sri Paus sendiri.
Bila kita mau memberikan dengan tulus hati kepada Allah dan manusia, apa yang menjadi haknya, maka kita harus mendengarkan suara ini dengan ikhlas dan bertobat kepada Tuhan. Maka kita harus mau berjuang demi keadilan dan kedamaian: berdoa, berpantang, berpuasa dan beramal, bukan agar dilihat dan dipuji orang, melainkan agar berkenan di hati Allah, pengasih dan penyayang, yang menyelami batin kita sedalam-dalamnya.
(doa tobat ditiadakan, diganti dengan penerimaan abu sesudah homili)
DOA PEMBUKA:
Marilah bedoa: Allah Bapa kami yang mahabaik, sungguh besar kesabaran-Mu dan kerahiman-Mu. Kami mohon dengan rendah hati perkenankanlah kami bertobat benar-benar kepada-Mu dan membuka pintu hati kami lebar-lebar untuk menerima sabda penebusan-Mu dalam masa Prapaska yang khidmat ini. Amin
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Nubuat Yoel 2:12-18
“Koyakkan hatimu dan janganlah pakaianmu.”
“Sekarang juga,” demikianlah firman TUHAN, “berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh.” Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.
Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, dan ditinggalkan-Nya berkat, menjadi korban sajian dan korban curahan bagi TUHAN, Allahmu.Tiuplah sangkakala di Sion, adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah, himpunkanlah orang-orang yang tua, kumpulkanlah anak-anak, bahkan anak-anak yang menyusu; baiklah penganten laki-laki keluar dari kamarnya, dan penganten perempuan dari kamar tidurnya; baiklah para imam, pelayan-pelayan TUHAN, menangis di antara balai depan dan mezbah, dan berkata: “Sayangilah, ya TUHAN, umat-Mu, dan janganlah biarkan milik-Mu sendiri menjadi cela, sehingga bangsa-bangsa menyindir kepada mereka. Mengapa orang berkata di antara bangsa: Di mana Allah mereka?” Maka, TUHAN menjadi cemburu karena tanah-Nya, dan Ia menaruh belas kasihan kepada umat-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 51:3-4.5-6a.12-13.14-17
Ref. Ya Tuhanku, hapuskanlah dosaku. Atau Mohon ampun kami orang berdosa.
-
Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu; menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku.
-
Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau sendiri aku berdosa, yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
-
Ciptakanlah hati murni dalam diriku, ya Allah, dan baruilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu dan janganlah mengambil Roh-Mu yang kudus dari padaku.
-
Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Ya Tuhan, bukalah bibirku supaya mulutku mewartakan pujian kepada-Mu..
BACAAN KEDUA : Pembacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus 5:20-6:2
“Berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Sesungguhnya hari ini adalah hari penyelamatan”
Saudara-saudara, kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima.
Sebab Allah berfirman: “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.” Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL Lukas 4:18-19
S: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan kekal.
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan kekal.
S: Janganlah kautegarkan hatimu; dengarkanlah suara Tuhan pada hari ini.
U: Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan kekal.
BACAAN INJIL : Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 6:1-6.16-18
“Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan mengganjar engkau”
Dalam kotbah di bukit, Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.
Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Petrus Haryanto SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Pendengar RESI Dehonian yang terkasih, Hari ini, dahi kita ditandai dengan abu sebagai awal Masa Puasa dan pertobatan. Gereja mengajak kita untuk melihat kembali kehidupan kita masing-masing secara lebih mendalam. Melalui puasa dan pertobatan, Allah meminta kita agar dengan seluruh hati dan budi, kita kembali kepada-Nya, serta memusatkan diri kepada kesempurnaan yang telah dianugerahkan-Nya kepada kita.
Tuhan berseru, “Hati-hatilah, jangan sampai melakukan kewajiban agamamu di depan orang, supaya dilihat”. Ini merupakan sebuah ungkapan atau pernyataan yang hendak menekankan betapa pentingnya suatu sikap dan tindakan yang didasarkan pada hati yang tulus. Orang yang memiliki hati yang tulus biasanya melakukan segala sesuatunya tanpa bermaksud agar dilihat atau dipuji oleh orang lain. Hati yang tulus tidak mencari pujian, tidak mencari muka, tidak munafik dan tidak berpura-pura. Jika hidup iman kita, puasa dan tobat kita sungguh mengalir dari hati yang tulus maka buah-buah iman pun, akan sungguh nyata dapat dirasakan dalam kehidupan kita setiap hari.
Pendengar RESI Dehonian yang terkasih, Sabda Tuhan yang baru saja kita baca dan dengarkan setidaknya mengetengah-kan kepada kita, tiga hal yang mengajar dan mendidik laku tobat dan puasa kita. Ketiga hal yang di maksud akan menjadi sarana bagi kita untuk menjalani masa-masa pernuh rahmat selama empat puluh hari kedepan, selama masa pra paskah ini.
Pertama, memberi sedekah. Tuhan mengajak kita supaya memberi sedekah tanpa mencanangkan hal itu, karena Bapa melihat yang tersembunyi dan akan membalasnya. Ini adalah simbol kerendahan hati, simbol hidup bersahaja di hadapan Allah. Persis di sinilah kita didesak dan ditunutut dari diri kita sendiri untuk memiliki hati yang tulus. Hati yang tidak menghitung-hitung apa yang sudah diberikan kepada Allah sebagai persembahan dan kepada sesama sebagai bantuan.
Kedua, berdoa. Tuhan juga menghendaki kesederhanaan dan ketulusan hati kita untuk mengarahkan hati dan pikiran kepada-Nya dalam setiap doa-doa yang kita panjatkan, baik doa pribadi maupun doa bersama. Tak jarang bahwa dalam berdoa, orang tergoda hanya berpikir tentang tata bahasa yang baik, yang benar, puitis dan menarik perhatian banyak orang. Tetapi Tuhan lebih melihat soal keterbukaan dan kesungguhan hati kita untuk bersatu dengan-Nya.
Ketiga, berpuasa. Dalam menjalankan laku puasa, Tuhan menghendaki supaya kita tetap bergembira, dan bersukacita. Puasa bukan cuma tidak makan ini atau itu; atau berpantang makan daging atau apalah itu. Puasa itu sebenarnya mengoyak tirai jiwa untuk membebaskan diri kita dari segala perbudakan dosa. Maka amat penting bagaimana kita menata diri untuk menjadi bebas dari segala keterikatan dosa itu. Singkatnya, mungkin kita bisa bertanya terus secara pribadi atau bersama: berpuasa dari semua kejahatan?
Pendengar RESI Dehonian yang terkasih, Jelas sekali bahwa ketiga hal tersebut berhubungan dengan hidup askestis kita sebagai umat kristiani. Tindakan kita memberi derma, berdoa dan berpuasa pertama-tama bukan untuk sekedar menjalankan praktik prapaskah yang diwariskan turun temurun, melainkan mengajarkan kita agar bisa menguasai diri, menolak yang jahat dan hidup dalam jalan Tuhan. Semoga kita menjadi semakin peka terhadap setiap rahmat Allah yang dicurahkan karena kita mengasah hati dan budi kita melalui pertobatan kita, dalam laku derma, doa dan puasa kita.
Tuhan memberkati niat-niat baik kita. AMIN
PEMBERKATAN DAN PEMBAGIAN ABU:
Sudara-saudari terkasih, dengan rendah hati marilah kita mohon kepada Allah Bapa agar dengan kelimpahan rahmat-Nya Ia sudi memberkati abu ini, yang akan dioleskan pada kepala kita sebagai tanda penyesalan atas dosa.
DOA PEMBERKATAN ABU:
Marilah berdoa: Ya Allah, hati-Mu tergerak bila kami merendahkan diri, dan Engkau berkenan bila kami bertobat. Sudilah mendengarkan doa kami dengan penuh kasih, dan (Ϯ) berkatilah abu ini yang akan kami oleskan pada kepala kami. Semoga kami yang mengakui diri berasal dari abu dan akan kembali menjadi abu, tekun mengamalkan puasa Prapaskah agar kami beroleh pengampunan dosa, menghayati hidup yang baru, dan menjadi serupa dengan Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. Amin
PEMBAGIAN ABU:
Bertobatlah dan percayalah kepada Injil
Atau:
Ingatlah, Engkau ini abu dan akan kembali menjadi abu.
SYAHADAT DITIADAKAN:
DOA UMAT:
I : Doa, tobat, dan tolong-menolong mestinya dilakukan secara bersamaan. Pada awal masa penuh rahmat ini, marilah mempersembahkan kepada Bapa kita di surga keinginan kita untuk memperbaharui diri kita, Gereja kita, serta masyarakat. Marilah berseru kepada Tuhan …
U : Kasihanilah umat-Mu, ya Tuhan.
L : Bagi semua orang kristiani: Ya Bapa, semoga dalam masa tobat ini semua orang kristiani mencari perdamaian dan persatuan. Semoga seluruh umat kristiani semakin sanggup saling melayani dengan rendah hati. Marilah berseru kepada Tuhan …
U : Kasihanilah umat-Mu, ya Tuhan.
L : Bagi para penguasa di dunia ini : Ya Bapa, semoga para penguasa berusaha dengan tak kenal lelah untuk menegakkan perdamaian di antara bangsa-bangsa. Semoga mereka membangun kehidupan sosial atas dasar keadilan, dan meningkatkan martabat manusia di mana-mana. Marilah berseru kepada Tuhan …
U : Kasihanilah umat-Mu, ya Tuhan.
L : Bagi mereka yang terperangkap dalam dosa dan keputusasaan: Ya Bapa, semoga mereka berdosa dan putus asa berdamai lagi dengan Allah, dengan diri sendiri dan dengan sesama manusia. Marilah berseru kepada Tuhan …
U : Kasihanilah umat-Mu, ya Tuhan.
L : Bagi mereka yang kurang peka terhadap orang lain: Ya Bapa, semoga mereka yang kurang memperhatikan kepentingan orang lain menemukan kembali sesama mereka; bagi mereka yang sakit jiwa atau badannya, dan bagi mereka yang merasa dikhianati oleh sahabat: semoga mereka semua tetap percaya kepada Allah dan sesama, Marilah berseru kepada Tuhan …
U : Kasihanilah umat-Mu, ya Tuhan.
L : Bagi kita sendiri: Ya Bapa, semoga mata dan hati kami selalu terbuka terhadap suara kaum kecil, miskni, serta mereka yang diperas. Semoga kami dapat memulihkan harga diri dan hak-hak mereka. Marilah berseru kepada Tuhan …
U : Kasihanilah umat-Mu, ya Tuhan.
I : Tuhan Allah kami, dalam Masa Prapaskah empat pulu hari, Engkau selalu memberi kesempatan baru kepada kami untuk lebih maju dalam cinta kepada-Mu dan kepada sesama kami. Tolonglah kami untuk hidup dalam Roh Yesus Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, kin dan sepanjang masa. Amin
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Ya Allah, pada awal Masa Prapaskah ini, seluruh umat-Mu mempersembahkan kurban ini kepada-Mu. Semoga kami mengekang keinginan jahat dengan usaha tobat dan karya cinta kasih, dan setelah diberihkan dari dosa-dosa, buatlah kami pantas merayakan kenangan akan sengsara Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. Amin
ANTIFON KOMUNI – Bdk Mazmur 1:2-3
Siapa saja yang merenungkan hukum Tuhan siang mala, akan menghasilkan buah pada waktunya.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Ya Allah, semoga sakaremen yang kami terim ini membantu kami agar puasa yang kami jalankan berkenan kepada-Mu dan berguna bagi keselamatan kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. Amin
DOWBLOAD AUDIO RESI:
Amin