Fr. Diakon Fransiskus Edi Setiawan SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang Cempedak Jakarta – Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA — Filipi 2:10.8.11
Dalam nama Yesus, bertekuklah setiap lutut di surga, di bumi, dan di bawah bumi. Sebab Yesus telah taat sampai wafat, bahkan salib. Maka, Yesus Kristus adalah Tuhan untuk kemuliaan Allah Bapa.
PENGANTAR:
Dalam pertemuan hari ini, kita kenangkan taat setia Yesus sam pai pengahbisan dan sebaliknya pengkhianatan Yudas. Yesus adalah Hamba Penderita Yahwe yang mencapai dasar jurang penderitaan insani. Namun, la akan tetap taat setia karena yakin Tuhanlah penolong-Nya. Mungkin kita termasuk para murid yang bergantian bertanya, “Bukannya aku, ya Tuhan?”
DOA PEMBUKA:
Marilah berdoa: Allah Bapa mahabijaksana, menurut rencana-Mu, Putra-Mu menanggung derita di salib untuk mematahkan kuasa musuh kami. Semoga kami hamba-hamba-Mu Kauanugerahi kurnia kebangkitan. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….
ATAU :
Marilah berdoa: Allah Bapa sumber kebahagiaan, wajah-Mu Kautunjukkan kepada kami dalam diri pria yang rendah hati, yaitu Yesus Kristus, Putra-Mu terkasih, yang telah mengurbankan hidup-Nya demi keselamatan dan kebahagiaan kami. Kami mohon, semoga kami dapat menanggapi sengsara-Nya. Sebab Dialah Putra-Mu, ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yesaya 50:4-9a
“Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku diludahi.”
Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataanku aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan Allah menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Maka aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung batu, karena aku tahu bahwa aku aku tidak akan mendapat malu. Dia yang menyatakan aku benar telah dekat. Siapakah yang berani berbantah dengan aku? Marilah kita tampil bersama-sama! Siapakah lawanku beperkara? Biarlah ia mendekat kepadaku! Sungguh, Tuhan Allah menolong aku; siapakah yang berani menyatakan aku bersalah?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 69:8-10.21bcd-22.31.33-34
Ref. Demi kasih setia-Mu yang besar, ya Tuhan, jawablah aku pada waktu Engkau berkenan.
-
Karena Engkaulah ya Tuhan, aku menanggung cela, karena Engkaulah noda meliputi mukaku. Aku telah menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku, menjadi orang asing bagi anak-anak ibuku; sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku.
-
Cela itu telah mematahkan hatiku, dan aku putus asa; aku menantikan belaskasihan, tetapi sia-sia, dan waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam.
-
Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan lagu syukur; Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; biarlah hatimu hidup kembali, hai kamu yang mencari Allah! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
S : Salam, ya Raja kami, hanya Engkaulah yang mengasihani kesesatan-kesesatan kami.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 26:14-25
“Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan apa yang tertulis tentang Dia, tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan!”
Sekali peristiwa, pergilah seorang dari keduabelas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. Ia berkata, “Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?” Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. Dan mulai saat itu Yudas mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus. Pada hari pertama dari hari raya Roti Tak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata, “Di manakah Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu? Jawab Yesus, “Pergilah ke kota, kepada Si Anu, dan katakan kepadanya: Beginilah pesan Guru: Waktu-Ku hamper tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku.” Lalu murid-murid melakukan seperti apa yang ditugaskan Yesus kepada mereka, dan mempersiapkan Paskah. Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama dengan keduabelas murid itu. Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.” Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya, “Bukan aku, ya Tuhan?” Yesus menjawab, “Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku. Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan! Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan!” Yudas, yang hendak menyerahkan Yesus itu menyahut, “Bukan aku, ya Rabi?” Kata Yesus kepadanya, “Engkau telah mengatakannya.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Fr. Diakon Fransiskus Edi Setiawan SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Saudara-saudari pendengar Resi Dehonian yang terkasih dalam Kristus, jumpa kembali dengan saya Diakon Fransiskus Edi Setiawan, SCJ dari Komunitas Rumah SCJ Cipinang Cempedak Jakarta Timur dalam Resi (renungan singkat) dehonian edisi Hari Rabu, 27 Maret 2024, Hari Rabu dalam Pekan Suci.
Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, Sabda Tuhan yang baru saja kita dengarkan merupakan kisah dari masa-masa akhir hidup Yesus. Pada pekan suci ini bacaan-bacaan Injil yang kita dengarkan mengantar kita akan permenungan misteri hidup Yesus dalam melaksanakan karya keselamatan Allah bagi dunia, bagi kita manusia sampai pada akhir hidupnya. Pada hari pertama hari raya roti tidak beragi, dalam perjamuan paskah Yesus menyatakan diri-Nya bahwa Ia harus pergi sesuai dengan apa yang tertulis di Kitab Suci tentang Dia, termasuk di dalamnya ketika Ia harus diserahkan, sengsara dan wafat di salib.
Yudas Iskhariot salah seorang dari murid Yesus pergi kepada imam-imam kepala untuk menyerahkan Yesus dengan bayaran tiga puluh keping uang perak. Yudas menggadaikan Yesus, menggadaikan relasinya yang dekat, sebagai salah seorang dari kedua belas murid, ia rela meninggalkan itu semua demi uang, demi keegoisan dirinya, demi keuntungan pribadi, demi harta duniawi yang lebih menggiurkan.
Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, dewasa ini banyak orang yang seperti Yudas, yang rela meninggalkan iman pada Yesus, meninggalkan kepercayaan pada orang lain, meninggalkan relasi yang dekat hanya untuk mendapatkan popularitas, kedudukan atau hanya untuk kesenangannya sendiri. Kita menyaksikan banyak peristiwa terjadi di sekitar kita yang memberitakan tentang itu semua, tentang orang yang menggadaikan iman dan kepercayaannya demi keegoisan diri dan bahkan hal itu sampai mengorbankan nyawa orang lain.
Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, Sabda Tuhan pada hari ini mengajak kita untuk berefleksi, bertanya diri: Apakah aku seperti Yudas yang rela menggadaikan imanku dan kepercayaanku pada orang lain demi keegoisan dan kepentingan pribadi? Ataukah aku sungguh menghargai iman dan kepercayaanku pada orang lain sehingga menjadi berkat dalam hidup di dunia ini?
Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, semoga Sabda Tuhan hari ini menguatkan iman kita dalam peziarahan hidup di dunia ini, agar kita tidak menggadaikan iman kita, tidak menjual kepercayaan pada orang lain demi kepentingan pribadi, melainkan mampu meneladan Yesus yang mengorbankan diri-Nya demi melaksanakan kehendak Allah untuk menyelamatkan manusia.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa maha pengasih, terimalah roti anggur ini. Semoga kami Kauperkenankan memperoleh penebusan berkat misteri sengsara Putra-Mu yang kami rayakan. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
ATAU:
Allah Bapa maha pengasih, dengan roti anggur ini kami meluhurkan Yesus, Tuhan kami, sambil mengenangkan jasa-jasa-Nya yang demikian besar sebagai tebusan kami semua. Semoga Engkau berkenan memberkati kami yang berkumpul di sini. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa mahakuasa, dalam ibadat suci ini wafat Putra-Mu kami maklumkan. Berilah kami iman yang teguh, bahwa kami telah Kauanugerahi hidup abadi. Demi Kristus, ….
ATAU :
Marilah berdoa: Allah Bapa Yang Mahaagung, semoga semua orang terbuka dan siap sedia hatinya untuk menerima anugerah-Mu yang agung, yaitu Yesus Kristus, Saudara kami. Dialah yang memiliki sabda kehidupan. Dialah pula yang menunjukkan jalan menuju kedamaian sejati. Semoga kami pantas menghayati sengsara dan wafat-Nya dan kelak memandang kemuliaan-Nya. Sebab Dialah ….
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Amin
Makasih Diakon