Rm. Rafael Sudibyo SCJ dari Komunitas SCJ Paroki St.Theresia Jambi – Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKAAN –Keluaran 15:1-2
Marilah kita memuji Allah, pahlawan gagah perkasa. la menyelamatkan kita dengan kekuatan-Nya yang jaya. Aleluya.
PENGANTAR:
Kita telah dibaptis. Namun, itu belum berarti bahwa kita telah mengimani Dia sepenuh hati, dan secara vital bersatu dengan Kristus, rezeki kehidupan. Bacaan hari ini memberi gambaran bagaimana orang dapat saling mengantarkan sesama ke gereja, pembaptisan, dan iman akan Yesus. Iman itulah yang akan mengantar kita memasuki hidup abadi.
DOA PEMBUKA:
Marilah berdoa: Allah Bapa yang kekal dan kuasa, hari-hari ini, Engkau menyatakan cinta kasih-Mu dengan lebih berlimpah kepada kami dan membebaskan kami dari kesesatan. Semoga kami semakin terbuka bagi rahmat-Mu dan semakin teguh dalam kebenaran-Mu. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….
ATAU:
Marilah berdoa: Allah Bapa mahamulia, belum pernah ada orang yang melihat Engkau, namun pada kami telah Kautunjukkan cinta kasih-Mu kepada manusia, yang terungkap dalam diri Yesus, Putra-Mu terkasih. Kami mohon, ajarilah kami melaksanakan sabda-Nya. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kisah Para Rasul 8:26-40
“Jika Tuan percaya dengan segenap hati, Tuan boleh dibaptis.“
Waktu Filipus di Samaria, berkatalah seorang malaikat Tuhan kepadanya, “Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menyusur jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza.” Jalan itu jalan yang sunyi. Lalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah. Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang, ia duduk dalam keretanya sambil membaca kitab Nabi Yesaya. Lalu kata Roh kepada Filipus, “Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!” Filipus segera mendekat, dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab Nabi Yesaya. Kata Filipus, “Mengertikah Tuan apa yang Tuan baca itu?” Jawabnya, “Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?” Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya. Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut: Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya. Dalam kehinaan-Nya berlangsunglah hukuman-Nya, siapakah yang akan menceritakan asal usul-Nya? Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi. Maka kata sida-sida itu kepada Filipus, “Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?” Maka mulailah Filipus berbicara, dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya. Mereka melanjutkan perjalanan, dan tiba di suatu tempat yang ada airnya. Lalu kata sida-sida itu, “Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?” Sahut Filipus, “Jika Tuan percaya dengan segenap hati, boleh.” Jawabnya, “Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.” Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia. Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus, dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita. Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod. Ia menjelajah daerah itu dan memberitakan Injil di semua kota sampai ia tiba di Kaisarea.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 66:8-9.16-17.20
Ref. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi!
-
Pujilah Allah kami, hai para bangsa, dan perdengarkanlah puji-pujian kepada-Nya! Ia mempertahankan jiwa kami di dalam hidup dan tidak membiarkan kaki kami goyah.
-
Marilah, dengarlah, hai kamu sekalian yang takwa kepada Allah, aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadapku. Kepada-Nya aku telah berseru dengan mulutku, kini dengan lidahku aku menyanyikan pujian.
-
Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku, dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya daripadaku.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : (Yoh 6:51) Akulah roti hidup yang telah turun dari surga, sabda Tuhan. Barangsiapa makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 6:44-51
“Akulah roti hidup yang telah turun dari surga.”
Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, “Tidak seorang pun dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku; dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi; Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku. Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa! Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal. Akulah roti hidup. Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. Inilah roti yang turun dari surga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati. Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. Dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Rafael Sudibyo SCJ
Vivat cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Para pendengar Resi Dehonian yang terkasih, selamat berjumpa kembali dengan saya, Rm. Rafael Sudibyo, SCJ, dari komunitas Paroki St. Teresia Jambi, dalam resi – renungan singkat dehonian, edisi hari Kamis, Hari Biasa Pekan III Paskah, 18 APril 2024. Marilah kita mendengarkan sabda Tuhan; Bacaan dari Injil Suci, menurut Yohanes (Yoh 6:44-51)
Para pendengar Resi Dehonian yang terkasih, pada umumnya kita semua memiliki dorongan untuk memenuhi kebutuhan dalam hidup kita. Salah satunya adalah ketika tubuh kita merasakan lapar dan haus, pasti kita terdorong untuk makan dan minum. Dan sering kali, kebutuhan jasmani kita dapat terpenuhi dengan baik, akan tetapi, “makanan rohani” kita-lah yang kadang tidak tercukupi porsinya. Misalnya, kita sering berdoa, mati raga, berderma, tapi kita jarang untuk mengikuti perayaan Ekaristi dan menyambut Tubuh dan Darah Yesus. Maka ada sesuatu yang kurang lengkap dalam memenuhi “makanan rohani” kita itu.
Maka Yesus dalam Sabda-Nya hari ini mengatakan “Akulah Roti Hidup, barang siapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku ia mempunyai hidup yang kekal…” Roti sebagai makanan dan darah sebagai minuman, yang menjadi tanda bahwa Yesus sendiri yang menjadikan diri-Nya sebagai bagian terpenting dalam hidup kita, manusia.
Untuk itu, mari kita bertanya dalam diri kita, apakah kita telah menjadikan Yesus sebagai bagian terpenting dalam hidup kita? Atau malah sebaliknya. Hidup kita pun juga memerlukan makanan dan minuman agar kita bisa bertahan hidup, demikian juga hendaknya kita memiliki keinginan untuk menjadikan Yesus sebagai bagian terpenting dalam hidup kita.
Sebagai orang beriman tentu kita yakin dan percaya bahwa melalui tubuh dan darah Kristus yang kita terima membuat kita bebas dari rasa cemas, takut, kesepian yang membelenggu hidup kita. Namun hal di itu tidak cukup bila kita belum mampu membagikannya dengan orang lain. Artinya bahwa Yesus juga menghendaki agar kita mesti menjadi hidangan bagi orang lain dengan membuka diri pada sesama. Maka, hal wujud nyata yang bis akita lakukan adalah ketika ada saudara/I, tetangga, atau kenalan kita yang sedang sakit, kita mengunjunginya, kita menyapanya, dengan kehadiran kita ditengah mereka yang sedang sakit, sudah menjadi penghiburan bagi orang itu.
Semoga Firman Tuhan yang kita dengar hari ini semakin mengingatkan kita akan buah-buah Ekaristi. Karena ketika kita menerima Roti hidup. Roti itu tidak mengenyangkan perut kita, tetapi menyelamatkan hidup kita. Berkat Roti hidup, kita dianugerahi hidup kekal sebab Roti hidup itu tidak lain adalah Tubuh Kristus sendiri. Maka dari itu, marilah kita belajar untuk mengutamakan Ekaristi diatas segala-galanya dan belajar pula menjadi umat yang semakin pantas merayakan Ekaristi.
Semoga Hati Kudus Yesus merajai hati kita semua. amin.
Para Pendengar Resi Dehonian dimanapun anda berada, semoga Tuhan selalu memberkati Langkah laku, aktivitas, dan persaudaraan diantara kita, + Dalam Nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus. Amin.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa sumber kehidupan iman, roti anggur yang kami persembahkan ini akan Kauubah menjadi tubuh dan darah Kristus. Demikian pula kami manusia lemah ini, Kauangkat menjadi putra dan putri-Mu sendiri. Kami mohon, semoga kami hidup sesuai dengan kebenaran yang kami imani ini. Demi Kristus, …..
ATAU :
Allah Bapa kami, tunjukkanlah kepada kami kebaikan-Mu dalam roti anggur ini. Semoga kami dapat meyakini penyelenggaraan-Mu terhadap kami dengan perantaraan Yesus, rezeki hidup kami, ….
ANTIFON KOMUNI — II Korintus 5:15
Kristus telah wafat untuk semua orang, agar mereka yang hidup bukan lagi hidup untuk dirinya sendiri, melainkan untuk Kristus yang telah wafat dan bangkit untuk mereka. Aleluya.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa sumber kehidupan baru. Engkau telah menyegarkan umat-Mu dengan sakramen-Mu. Semoga kami dapat beralih dari hidup lama ke hidup yang baru.Demi Kristus, …..
ATAU :
Marilah berdoa: Allah Bapa sumber kedamaian abadi, bagaimana kami dapat menghadap Engkau, bila tidak Kautunjukkan jalannya? Maka kami mohon, semoga kami dapat melihat Dia, yang menjadi jalan, kebenaran, dan kedamaian kami, yakni Kristus, ….
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Amin