AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Bdk. Kis. 1:14
Para murid sehati sejiwa bertekun dalam doa bersama Maria, Ibu Yesus.
PENGANTAR:
Saudara-saudari ytk, hari ini sehari setelah kita merayakan Pentakosta, turunnya Roh Kudus yang menyertai Gereja, kita peringati Santa Perawan Maria Bunda Gereja. Dialah ibu dan sekaligus teladan kita dalam beriman kepada Bapa, Allah yang Esa.
DOA PEMBUKA:
Marilah berdoa (Hening Sejenak): Allah, Bapa maharahim, ketika Putra Tunggal-Mu dipaku pada kayu salib, Ia menetapkan Santa Perawan Maria, Ibu-Nya, menjadi Ibu kami juga. Semoga berkat bimbingan kasihnya, Gereja-Mu makin hari makin subur dan bersuka cita atas kekudusan anak-anaknya, serta menarik keluarga semua bangsa ke dalam haribaannya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kisah Para Rasul 1:12-14
“Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa.”
Setelah Yesus diangkat ke surga, dari bukit yang disebut Bukit Zaitun kembalilah para rasul ke Yerusalem yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya. Setelah tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, Simon orang Zelot, dan Yudas bin Yakobus. Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa bersama dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 87:1b-3.4-5.6-7
Ref. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.
-
Di gunung-gunung yang kudus ada kota yang dibangun-Nya; Tuhan lebih mencintai pintu-pintu gerbang Sion daripada segala tempat kediaman Yakub. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.
-
Aku menyebut Rahab dan Babel di antara orang-orang yang mengenal Aku, bahkan tentang Filistea, Tirus dan Etiopia Kukatakan, “Ini dilahirkan di sana.” Tetapi tentang Sion dikatakan, “Tiap-tiap orang dilahirkan di dalamnya,” dan Dia, yang Mahatinggi, menegakkannya.
-
Pada waktu mencatat bangsa-bangsa Tuhan menghitung,”Ini dilahirkan di sana.” Dan orang menyanyi-nyanyi sambil menari beramai-ramai, “Semua mendapatkan rumah di dalammu.”
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya
S : Berbahagialah engkau, Perawan yang mengandung Tuhan; engkaulah Bunda Gereja yang bersukacita yang mengandung dari Roh Kudus dan melahirkan Yesus Kristus, Putramu.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Suci menurut Yohanes 19:25-34
“Inilah anakmu. Inilah ibumu.”
Waktu Yesus bergantung di salib, di dekat salib itu berdirilah ibu Yesus dan saudara ibu Yesus, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya, “Ibu, inilah anakmu!” kemudian kata-Nya kepada murid-Nya, “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima ibu Yesus di dalam rumahnya. Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci?: “Aku haus!” Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.” Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib — sebab Sabat itu adalah hari yang besar — maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus
RESI DIBAWAKAN OLEH Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Sahabat Resi Dehonian yang dicintai dan mencintai Hati Kudus Yesus.. Salam jumpa Bersama Saya, Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Rumah SCJ Cipinang Cempedak Jakarta Timur dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Senin, 20 Mei 2024, Peringatan Wajib St. Perawan Maria Bunda Gereja. Hari Senin sesudah Pentekosta.
Tema Resi kita kali ini adalah: “Maria Ibu kita”. Marilah kita mempersiapkan hati untuk mendengarkan bacaan hari ini. Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin
Para Sahabatku, saudari-saudara yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus. Pada hari Senin sesudah Pentakosta Gereja pemperingati Santa Perawan Maria Bunda Gereja. Keputusan peringatan ini disampaikan oleh Bapa Suci Paus Fransiskus melalui Kongregasi Ibadat Ilahi pada 11 Februari 2018. Paus Fransiskus menyatakan bahwa Bunda Maria memiliki peran penting dalam Gereja. Melalui bacaan injil hari ini, saya mengajak saudari-saudara semua untuk merenungkan peran Bunda Maria bagi Gereja.
Di dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria istri Klopas, dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di situ, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah anakmu!” Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya: “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya. Melalui bacaan hari ini apa yang bisa kita renungkan? Saya menawarkan 3 hal saja.
-
Belajar dari kesetiaan Bunda Maria di Kaki Salib: Dalam peristiwa di Golgota, Maria menunjukkan kesetiaannya yang luar biasa dengan berdiri di dekat salib Yesus. Ketika banyak murid lain lari dan bersembunyi karena takut, Maria tetap berada di sana, menanggung penderitaan bersama Yesus. Ini adalah teladan iman yang teguh dan penuh kasih, mengajarkan kita untuk tetap setia kepada Tuhan meskipun dalam situasi yang paling sulit dan menyakitkan.
-
Pengakuan Bunda Maria sebagai Bunda Gereja: Yesus memberikan Maria sebagai ibu kepada murid yang dikasihi-Nya, yang mewakili seluruh umat beriman. Dengan kata-kata, “Inilah ibumu!” Yesus menetapkan Maria sebagai Bunda Gereja. Maria menjadi ibu rohani bagi kita semua, menuntun kita dalam iman, mendoakan kita, dan mendekatkan kita kepada Putranya, Yesus Kristus. Sebagai umat beriman, kita dipanggil untuk menerima Maria sebagai ibu kita, menghormatinya, dan meneladani kehidupannya yang penuh kasih dan pengabdian kepada Tuhan.
-
Meneladan Kasih dan Pengorbanan Tuhan Yesus: Dalam momen penderitaan terbesar-Nya, Yesus masih memikirkan kesejahteraan orang lain, termasuk ibu-Nya. Penyerahan Maria kepada murid yang dikasihi-Nya menunjukkan betapa besar kasih Yesus kepada kita. Dia selalu memikirkan keselamatan dan kebahagiaan kita, bahkan dalam penderitaan-Nya sendiri. Pengorbanan-Nya di kayu salib adalah puncak kasih-Nya bagi umat manusia. Kita dipanggil untuk menanggapi kasih ini dengan hidup yang penuh kasih dan pengorbanan, mengikuti teladan Yesus dan Maria.
Saudari saudara yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus, mari kita buka hati dan budi kita dengan semakin meneladan kesetiaan Bunda Maria di bawah kaki salib sang putra dan mohon doa bunda maria yang telah diserahkan Yesus menjadi bunda kita semua, agar berkat doa-doa Bunda Maria, kita semu sebagai Gereja untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan setia memikul salib hidup kita setiap hari dan mengikuti-Nya. Dan semoga Hati Yesus semakin merajai hati kita. Amin.
Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin. Tuhan memberkati. Berkah Dalem.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Ya Tuhan, terimalah persembahan kami ini dan jadikanlah sakramen keselamatan. Semoga berkat kekuatan misteri ini kami dikobarkan oleh cinta Perawan Maria, Bunda Gereja, dan diperkenankan untuk lebih giat bergabung bersama dia untuk karya penebusan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
PREFASI – Maria, Citra dan Bunda Gereja
Sungguh layak dan benar, pantas dan menyelamatkan, bahwa kami selalu dan di mana pun bersyukur kepada-Mu, Tuhan, Bapa yang kudus, Allah yang mahakuasa dan kekal dan memuliakan Dikau dengan pujian yang pantas pada perayaan Santa Perawan Maria ini.
Dengan menerima Sabda-Mu dalam hati yang tak bernoda, dia diperkenankan mengandung-Nya dalam rahim yang perawan; dan, dengan melahirkan Sang Pencipta, dia menunjang Gereja sejak awal mula. Dengan menerima pesan akhir kasih ilahi di bawah salib, dia mengangkat sebagai anaknya semua orang, yang oleh wafat Kristus, dilahirkan untuk hidup ilahi. Dengan menggabungkan doanya pada doa para Rasul, yang menantikan janji-Mu, dia tampil sebagai teladan Gereja yang berdoa.
Dan, setelah diangkat ke dalam kemuliaan surgawi, dengan kasih keibuan, ia mendampingi Gereja yang berziarah; dan, dengan penuh kasih sayang, ia menjaga langkah Gereja menuju tanah air abadi, sampai tiba hari Tuhan yang mulia.
Dari sebab itu, bersama para Kudus dan semua Malaikat, kami turut memuliakan Dikau dengan tak henti-hentinya berseru: Kudus…kudus…kuduslah Tuhan…
ANTIFON KOMUNI – Bdk. Yoh. 2:1,11
Ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; Yesus melakukan tanda-Nya yang pertama dan dengan itu Ia menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Ya Tuhan, kami telah memperoleh jaminan penebusan dan kehidupan. Dengan rendah hati kami mohon semoga berkat bantuan Bunda Maria, Gereja-Mu mewartakan Injil kepada segala bangsa dan memenuhi seluruh bumi dengan pencurahan Roh Kudus. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. Amin
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Resi-Senin 20 Mei 2024 oleh Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta IndonesiaUnduh
Peringatan Santa Perawan Maria, Bunda Gereja
Wahai Perawan yang bahagia, engkau melahirkan Tuhan; Wahai Bunda Gereja yang terberkati, Engkau menghangatkan hati kami dengan Roh Putra-Mu Yesus Kristus.
Paus Fransiskus telah menetapkan bahwa devosi kuno kepada Perawan Maria yang Terberkati, dengan gelar Bunda Gereja , dimasukkan ke dalam Kalender Romawi. Perayaan liturgi, B. Mariæ Virginis, Ecclesiæ Matris , akan dirayakan setiap tahun sebagai Peringatan pada hari setelah Pentakosta.
Maria, Bunda Gereja
Santo Paulus VI, pada akhir Sidang Ketiga Konsili Vatikan Kedua pada tahun 1964, mendeklarasikan Perawan Maria yang Terberkati sebagai “Bunda Gereja”, artinya seluruh umat Kristiani, umat beriman serta para pendeta, yang menyebutnya sebagai Bunda yang paling penuh kasih dan menetapkan bahwa “Bunda Allah harus lebih dihormati dan dipanggil oleh seluruh umat Kristiani dengan gelar yang paling lembut ini.” Namun baru pada tanggal 11 Februari 2018, Kongregasi Ibadah Ilahi dan Tata Tertib Sakramen memasukkan Peringatan wajib baru Perawan Maria yang Terberkati sebagai Bunda Gereja, ke dalam Kalender Umum Romawi. Peringatan ini dirayakan setiap tahun pada hari Senin setelah Pentakosta, yang merupakan hari yang tepat karena Maria juga hadir di ruangan itu pada hari ulang tahun Gereja. Dengan mengeluarkan Dekrit tentang perayaan hari raya Maria Bunda Gereja , Paus Fransiskus ingin mendorong devosi ini guna “mendorong tumbuhnya rasa keibuan Gereja di kalangan para pendeta, religius dan umat beriman, serta pertumbuhan kesalehan Maria yang sejati.”
Dekrit tersebut merefleksikan sejarah teologi Maria dalam tradisi liturgi Gereja dan tulisan-tulisan para Bapa Gereja. Dikatakan Santo Agustinus dan Paus Santo Leo Agung keduanya merefleksikan pentingnya Perawan Maria dalam misteri Kristus.
“Sebenarnya mantan [St. Agustinus] mengatakan bahwa Maria adalah ibu dari para anggota Kristus, karena dengan kasih ia bekerja sama dalam kelahiran kembali umat beriman ke dalam Gereja, sedangkan yang terakhir [St. Leo Agung] mengatakan bahwa kelahiran Kepala juga merupakan kelahiran tubuh, dengan demikian menunjukkan bahwa Maria sekaligus Bunda Kristus, Putra Allah, dan ibu dari anggota Tubuh Mistiknya, yaitu Gereja. ”
Dekrit tersebut mengatakan bahwa refleksi ini adalah hasil dari “keibuan ilahi Maria dan dari kesatuan intimnya dalam karya Penebus.”
Kitab Suci, menurut dekrit tersebut, menggambarkan Maria di kaki Salib (lih. Yoh 19:25). Di sana dia menjadi Bunda Gereja ketika dia “menerima wasiat kasih Putranya dan menyambut semua orang dalam pribadi murid terkasih sebagai putra dan putri untuk dilahirkan kembali dalam kehidupan kekal.”
Pada tahun 1964, dekrit tersebut mengatakan, Paus Paulus VI “mendeklarasikan Perawan Maria yang Terberkati sebagai ‘Bunda Gereja, yaitu bagi semua umat Kristiani, umat beriman serta para pendeta, yang menyebutnya sebagai Bunda yang paling penuh kasih’ dan menetapkan bahwa ‘Bunda Allah harus lebih dihormati dan disembah oleh seluruh umat Kristiani dengan gelar yang paling lembut ini.’”
St.Maria bunda Gereja.
Doakanlah kami anak anakmu.dan doakanlah gereja umat Allah seluruh dunia.