AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Mzm 118:85.46
Orang-orang sombong menggali lubang bagiku, mereka tidak mempedulikan perinta-Mu. Aku akan berbicara tentang hukum-Mu, aku tidak malu di hadapan para raja.
PENGANTAR:
“Tiada orang dengan akal budi sehat akan mengingkari kebenaran demi kesesatan,” demikianlah reaksi Yustinus ketika mendengar putusan hukuman mati atas dirinya. Ia seorang pencari kebenaran. Semua filsafat yang ada pada waktu itu dipelajarinya untuk menemukan jawaban atas keragu-raguan dan persoalan yang timbul di benaknya. Kebetulan ia menemukan Kitab Suci. Di situlah ia menemukan jawaban yang dicari-carinya. Ia bertobat dan menjadi pengikut Kristus yang bersemangat. Ia mewartakan Injil terutama di Roma tanpa menghiraukan larangan ataupun penganiayaan. Keberaniannya minta kurban nyawanya.
DOA PEMBUKA:
Marilah berdoa Allah Bapa, sumber hikmat kebijaksanaan, dengan kebodohan salib Engkau telah mengajarkan kebijaksanaan Yesus Kristus, Putera-Mu, kepada Santo Yustinus, martir. Pada hari peringatannya ini kami mohon berilah kami kekuatan agar sanggup menolak segala yang dapat menjauhkan kami daripada-Mu. Berilah pula kami rahmat-Mu agar selalu setia dalam iman. Demi Yesus Kristus, …
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Rasul Yudas 17:20b-25
“Allah berkuasa menjaga kalian jangan sampai tersandung, dan membawa kalian penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya.”
Saudara-saudara terkasih, ingatlah akan apa yang dahulu telah dikatakan kepadamu oleh rasul-rasul Tuhan kita Yesus Kristus. Maka bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci, dan berdoalah dalam Roh Kudus. Peliharalah dirimu dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal. Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu, renggutlah mereka dari api. Tetapi tunjukkanlah belas kasihan yang disertai rasa takut kepada orang-orang lain juga, dan bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa. Allah berkuasa menjaga kalian supaya jangan sampai tersandung. Ia membawa kalian tanpa noda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya. Bagi Dia, Allah yang Esa, Juruselamat kita, dengan perantaraan Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia kemuliaan, kebenaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad, sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 63:2.3-4.5-6
Ref. Jiwaku, haus, pada-Mu Tuhan, ingin melihat wajah Allah.
-
Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus akan Dikau, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, yang tiada berair.
-
Demikianlah aku rindu memandang-Mu di tempat kudus, sambil melihatan kekuatan dan kemuliaan-Mu. Sebab kasih setia-Mu lebih baik daripada hidup, bibirku akan memegahkan Dikau.
-
Aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. Seperti dijamu lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, bibirku bersorak-sorai, mulutku memuji-muji.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : (Kol 3:16a.17) Semoga sabda Kristus tinggal dalam diri kalian secara melimpah. Bersyukurlah dengan pengantaraan Kristus kepada Allah Bapa kita.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 11:27-33
“Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu?”
Beberapa waktu sesudah mengusir para pedagang dari halaman Bait Allah, Yesus dan murid-murid-Nya tiba kembali di Yerusalem. Ketika Yesus sedang berjalan-jalan di halaman Bait Allah, datanglah kepada-Nya imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan kaum tua-tua. Mereka bertanya kepada Yesus, “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu, sehingga Engkau melakukan hal-hal itu?” Yesus menjawab mereka, “Aku akan mengajukan satu pertanyaan kepada kalian. Jawablah Aku, dan Aku akan mengatakan, dengan kuasa mana kulakukan hal-hal itu. Pembaptisan Yohanes itu dari surga atau dari manusia? Jawablah!” Mereka memperbincangkannya seraya berkata, “Jikalau kita katakan ‘Dari Allah’, Ia akan berkata, ‘Kalau begitu, mengapa kalian tidak percaya kepada-Nya?’ Tetapi masakan kita katakan ‘Dari manusia’.” Sebab mereka takut kepada orang banyak, karena semua orang menganggap bahwa Yohanes betul-betul seorang nabi. Maka Mereka menjawab Yesus, “Kami tidak tahu”. Maka kata Yesus kepada mereka, “Jikalau demikian, Aku pun takkan mengatakan kepada kalian, dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ
Vivat Cor Jesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Saudari-saudara yang dicintai Hati Kudus Yesus.. Salam jumpa dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Sabtu, 01 Juni 2024, Perigatan Wajib St. Yustinus Martir. Bersama Saya, Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta Indonesia. Semoga Anda semua dilipahi berkat yang melimpah dan Belas Kasih serta Kerahiman dari Hati Yesus yang Maha Kudus. Amin.
Tema Resi kita kali ini adalah: “Otoritas Tuhan Yesus dan keteguhan iman.” Namun sebelumnya, mari kita persiapakan hati dan kita awali permenunga kita dengan tanda kemenangan kristus. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus..
Saudari-saudara yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus. Dalam bacaan injil hari ini mendengar kisah Tuhan Yesus yang dihadapkan oleh para imam kepala, ahli Taurat, dan tua-tua di Bait Allah. Mereka mempertanyakan otoritas Yesus untuk melakukan segala sesuatu yang telah Ia lakukan. Alih-alih menjawab pertanyaan mereka, Tuhan Yesus jutru balik bertanya otoritas atau kuasa Yohanes Pembaptis, yang membuat mereka terjebak dalam kebingungan. Lalu apa yang bisa kita renungkan dan pelajari dari perikopa hari ini. Saya menawarkan 3 hal saja.
-
Pengakuan Terhadap kuasa / Otoritas Tuhan Yesus. Para pemimpin agama pada masa itu meragukan otoritas Yesus meskipun telah melihat mukjizat dan ajaran-Nya. Pertanyaan mereka mencerminkan keraguan dan ketidakpercayaan. Hal ini mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita mengakui otoritas Yesus dalam hidup kita. Apakah kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat dengan sepenuh hati, atau kita masih meragukan dan mempertanyakan kehadiran-Nya dalam situasi-situasi tertentu dalam hidup kita?
-
Kebijaksanaan Dalam Menjawab Tantangan Iman. Tuhan Yesus menanggapi pertanyaan dengan bijaksana, membalikkan keadaan sehingga para pemimpin agama tidak dapat menjawab. Ini mengajarkan kita tentang pentingnya kebijaksanaan dan keteguhan iman ketika menghadapi tantangan atau pertanyaan mengenai iman kita. Alih-alih terjebak dalam perdebatan yang tak berujung, kita diajak untuk menjawab dengan hikmat dan kepercayaan penuh pada pimpinan Roh Kudus.
-
Keteguhan Hati dan keteguhan iman. Tuhan Yesus menunjukkan keteguhan hati dan tidak gentar meskipun dihadapkan pada otoritas religius yang kuat. Ini menjadi contoh bagi kita untuk tetap teguh dalam iman dan kebenaran meskipun dihadapkan pada oposisi atau tantangan dari berbagai pihak. Sebagaimana St. Yustinus yang rela menjadi martir Kristus demi mempertahankan imannya. Karena dia memiliki keteguhan hati dan kekuatan iman dan senantiasa mengakui bahwa Tuhan Yesus adalah Sang Juru Selamat-nya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin menghadapi situasi di mana iman kita diuji, dan teladan Tuhan Yesus menguatkan kita untuk tetap berdiri kokoh dan tidak goyah.
Saudari-saudara yang dikasihi dan mengasihi Tuhan Yesus. Bacaan injil hari ini mengingatkan kita untuk selalu mengakui kekuasaan, keagungan, kebesaran, kuasa Tuhan Yesus dalam hidup kita. Kita juga diundang untuk selalu bijaksana dalam menghadapi tantangan iman, dan tetap teguh meskipun dihadapkan pada tantangan bahkan perlawanan iman.
Mari kita buka hati dan budi kita agar kita semakin dikuatkan dalam iman dan lebih berani menyatakan kepercayaan kita kepada Yesus Kristus, Tuhan dan Juru Selamat kita. Semoga Hati Kudus Yesus semakin merajai Hati Kita. Amin. Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin. Tuhan memberkati, Berkah Dalem.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa, daya kekuatan kami, semoga kami pantas merayakan misteri penyelamatan yang sudah dibela dengan gigih oleh Santo Yustinus sampai mengurbankan nyawanya. Demi Kristus, …
ANTIFON KOMUNI:
Tiada ilmu yang kuajarkan selain Yesus Kristus yang tersalib.
DOA PENUTUP:
Marilah berdoa Allah Bapa yang mahamurah, kami telah Kausegarkan dengan santapan suci. Semoga seturut teladan Santo Yustinus, martir-Mu, kami selalu bersyukur atas segala rahmat, yang sudah kami terima daripada-Mu. Demi Kristus, …
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Resi-Sabtu 01 Juni 2024 oleh Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta IndonesiaUnduh
Santo Yustinus Martir
St.Yustinus berasal dari kota Nablus (Israael). Ia hidup pada abad kedua. Ayahnya membesarkannya tanpa pengenalan akan Tuhan. Ketika masih kanak-kanak, Yustinus membaca puisi, sejarah dan ilmu pengetahuan. Sementara tumbuh dewasa, ia terus belajar. Tujuan utamanya dalam belajar adalah untuk menemukan kebenaran akan Tuhan.
Suatu hari, ketika sedang berjalan menyusuri tepi pantai, Yustinus bertemu dengan seorang tua. Mereka berbincang-bincang. Karena Yustinus kelihatan gelisah, orang tua itu bertanya apa yang menggelisahkan hatinya. Yustinus menjawab bahwa ia bersedih karena tidak menemukan kepastian tentang Tuhan dalam semua buku yang telah dibacanya. Orang tua itu bercerita kepadanya tentang Yesus, Sang Juruselamat. Ia mendorong Yustinus untuk berdoa agar dapat memahami kebenaran Tuhan.
St. Yustinus mulai berdoa dan membaca Sabda Tuhan, yaitu Kitab Suci. Ia jatuh cinta padanya. Ia juga amat terkesan mengetahui betapa beraninya umat Kristiani yang bersedia mati demi iman serta cinta mereka kepada Yesus. Setelah memperdalam pengenalannya tentang agama Kristen, Yustinus menjadi seorang Kristen pula. Kemudian, ia mempergunakan pengetahuannya yang luas itu untuk menjelaskan serta mempertahankan iman dengan banyak tulisannya.
Di kota Roma, St. Yustinus ditangkap karena menjadi seorang pengikut Kristus. Hakim bertanya padanya, “Apakah kamu pikir dengan mati, maka kamu akan masuk surga dan memperoleh ganjaranmu?”
“Bukan saja aku berpikir demikian,” orang kudus itu menjawab, “Tetapi aku yakin mengenainya.” “Buat apa saja yang kalian suka terhadap kami; tapi kami orang Kristen tidak akan pernah menyembah berhala…” dan ia pun wafat sebagai martir dengan cara dipancung sekitar tahun 166.
Arti Nama
Adil, Tepat (Latin)
Variasi Nama
Justin (English), Justus, Joos, Joost (Dutch), Justus (German), Justinian (History), Giustino (Italian), Iustinianus, Iustinus, Iustus, Justus (Late Roman), Justinas (Lithuanian), Justyn (Polish), Iestyn (Welsh)
Bentuk Feminim : Justina (English), Justine (French), Justina (Slovene)
No Comments