Selasa, 23 Juli 2024 – Hari Biasa Pekan XVI

Rm. Agustinus Sugiarno SCJ dari Komunitas Provinsialat SCJ Palembang Indonesia

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 85:8

Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berilah kami keselamatan-Mu.

PENGANTAR:

Dalam bacaan pertama terdengar kata-kata penuh harapan, bahwa Tuhan selalu mau mengampuni lagi. Bapa menghendaki yang baik bagi siapa pun, juga orang jahat. Sedangkan Yesus prihatin akan kehendak Bapa. Hubungan keluarga pun tak mampu menghalangi Dia.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa maha penyayang, semoga kami memahami kehendak-Mu, yang terungkap dalam sabda-Mu, dan semoga Engkau selalu mendampingi kami dengan penyelenggaraan-Mu. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Nubuat Mikha 7:14-15.18-20

Kiranya Engkau menunjukkan kasih setia-Mu”

Ya Tuhan, gembalakanlah umat-Mu dengan tongkat-Mu, kambing domba milik-Mu sendiri. Mereka terpencil mendiami rimba di tengah-tengah kebun buah-buahan. Biarlah mereka merumput di Basyan dan Gilead seperti pada zaman dahulu kala. Perlihatkanlah kepada kami tindakan-tindakan ajaib seperti pada waktu Engkau keluar dari Mesir. Adakah Allah lain seperti Engkau yang mengampuni dosa-dosa dan memaafkan pelanggaran yang dilakukan oleh sisa-sisa milik-Nya sendiri? Yang tidak murka untuk selama-lamanya, melainkan berkenan pada kasih setia? Biarlah Ia kembali menyayangi kita menghapus kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut. Kiranya Engkau menunjukkan setia-Mu kepada Yakub dan kasih-Mu kepada Abraham sebagaimana telah Kaujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyang kami sejak zaman purbakala.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 85:2-4.5-6.7-8

Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.

  1. Engkau telah berkenan kepada tanah-Mu, ya Tuhan, telah memulihkan keadaan Yakub. Engkau telah mengampuni kesalahan umat-Mu, telah menutupi segala dosa mereka. Engkau telah menyurutkan segala gemas-Mu, telah meredakan murka-Mu yang menyala-nyala.

  2. Pulihkanlah kami, ya Allah penyelamat kami, dan tiadakanlah sakit hati-Mu kepada kami. Untuk selamanyakah Engkau murka atas kami dan melanjutkan murka-Mu turun-temurun?

  3. Apakah Engkau tidak mau menghidupkan kami kembali, sehingga umat-Mu bersukacita karena Engkau? Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan, dan berikanlah kepada kami keselamatan dari pada-Mu!

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya
S : (Yoh 14:23) Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 12:46-50

“Sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Yesus bersabda, “Inilah ibu-Ku, inilah saudara-Ku.”

Sekali peristiwa ketika Yesus sedang berbicara dengan orang banyak, ibu dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. Maka berkatalah seseorang kepada-Nya, “Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau.” Tetapi Yesus menjawab kepadanya, “Siapakah ibu-Ku?” Dan siapakah saudara-saudara-Ku?” Dan sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya, Ia bersabda, “Inilah ibu-Ku, inilah saudara-saudara-Ku! Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga, dialah saudara-Ku, dialah saudari-Ku, dialah ibu-Ku.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Karistus

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Agustinus Sugiarno SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Para pendengar Resi yang terkasih, jumpa dengan saya Kembali Rm. Agustinus Sugiarno SCJ, dari komunitas Provinsialat SCJ Palembang. Mari kita awali permenungan kita hari ini, Selasa, 23 Juli 2024 dengan membaca dari Injil Matius 12:46-50.

Pendengar RESI yg terkasih, bagi beberapa orang, memiliki saudara atau kerabat orang terkenal dirasa sebagai sebuah kebanggaan. Boleh jadi ada kepentingan yang menguntungkan dalam pertalian kekerabatan dengan mereka yang tenar itu. Awal-awal kemunculan dan pelayanan Yesus, para murid pun merasa demikian. Boleh jadi karena pemahaman mesianik yang keliru, tetapi toh mereka tetap merasa sebagai orang-orang “penting” dalam lingkaran terdekat Yesus.

Dalam Injil hari ini, Saat Yesus sedang mengajar, orang-orang datang dan memberitahukan bahwa ibu dan saudara-saudara-Nya datang. Reaksi Yesus tidak pernah diduga, walaupun mungkin Maria, ibu-Nya, memahami hal itu. Namun, reaksi Yesus atas informasi itu diperdalam dengan pernyataan bahwa yang menjadi ibu dan saudara-Nya adalah mereka yang melakukan kehendak Bapa di surga. Yesus memberi penekanan penting sekaligus perluasan penjelasan status siapa saudara atau ibu-Nya; bukan sebatas ikatan darah, tetapi lebih dari itu: ikatan spiritual dengan landasan pemberlakuan kehendak Allah. Dengan begitu, setiap orang dapat menjadi saudara dan ibu Yesus ketika melakukan kehendak Allah.

Menjadi keluarga Yesus berarti menempatkan Allah sebagai Sumber dan Kepala kehidupan serta tujuan hidup dan segala aktivitas kita. Keluarga Allah itu sendiri merupakan sebuah anugerah, di mana segala relasi iman, pengharapan, dan kasih menjadi sebuah kesatuan. Pengikatnya adalah Roh Allah, Pencipta dan Sumber kasih (lih. 1 Yoh 4:8, 16).

Kasih dalam keluarga Allah itupun tak pernah sia-sia, tak pernah terlupa, tak pernah berkompormi, tak pernah bohong, tak pernah membuat kita terpuruk, atau kecewa. Kasih keluarga Ilahi itu konsisten, tanpa syarat, bisa diandalkan, tak terbendung, serta tidak pernah berakhir (lih. Rom 8:31-39). Kasih-Nya tidak membeda-bedakan, apapun keadaan kita (lih. 1 Yoh 3:1), karena kita semua telah diciptakan-Nya seperti “gambar dan rupa Allah” (lih. Kej 1:26, 27).

Yang istimewa, dalam Yesus Kristus, Kasih Allah itu telah menjadi manusia, seperti kita. Melalui sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya, Yesus telah mengangkat kita ke dalam hidup abadi, dalam kesatuan dengan Alah dan Roh Kudus. Itulah juga yang kita tawarkan kepada siapa saja; Ini maknanya doa kita “Datanglah Kerajaan-Mu”. Ini juga tanggapan positif kita akan amanat Yesus berikan kepada para rasul dan murid-Nya, “Pergilah dan wartakanlah Injil!” (Mat 28:20). 

Berkat Tuhan melimpah dalam hidup, karya dan pelayanan kita hari ini.Juli

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa mahakuasa dan kekal, semoga kami dapat memahami kehendak-Mu dalam tanda-tanda yang mewartakan Yesus Mesias, yang telah melaksanakan kehendak-Mu dengan taat setia sampai wafat. Sebab Dialah ….

ANTIFON KOMUNI – Matius 12:50

Siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga, dialah saudara-Ku, dialah saudari-Ku, dilah ibu-Ku.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang mahabaik, kami bersyukur karena Yesus Putra Manusia telah mengajar kami mengenai kehendak-Mu. Kami mohon, semoga Roh-Nya menjadikan kami orang-orang jujur dan patuh setia. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

DOWNLOAD AUDIO RESI:

1 Comment

  • Firmus dega Juli 23, 2024 at 7:34 am

    Makasih Romo

    Reply

Leave a Comment