Rabu, 24 Juli 2024 – Hari Biasa Pekan XVI

Rm. C. Wahyu Tri SCJ dari Komunitas Provinsialat SCJ Palembang Indonesia
 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 71:15

Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan karya-Mu.

PENGANTAR:

Kita semua dipanggil mewartakan sabda Allah. Panggilan Yeremia menunjukkan syarat mendasar, yaitu kerendahan hati dan kesederhanaan. Itulah tanah baik untuk biji yang ditaburkan Tuhan. Tanah berbatu, bersemak duri dan onak, kepuasaan diri, membuat tanah gersang.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa maha penyayang, orang yang mencari Engkau takkan dikecewakan: Engkau berkenan menemui mereka dalam diri manusia penuh belas kasih, yaitu Yesus Putra rahmat. Ajarilah kami menurut semangat-Nya. Sebab Dialah Putra-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yeremia 1:1.4-10

“Aku menentukan dikau menjadi nabi untuk berbagai bangsa.”

Inilah perkataan-perkataan Yeremia bin Hilkia, dari keturunan imam yang ada di Anatot di tanah Benyamin. Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.” Maka aku menjawab: “Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda.” Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: “Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN.” Lalu TUHAN mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulutku; TUHAN berfirman kepadaku: “Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu. Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 71:1-2.3-4a.5-6ab.15ab.17

Ref. Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang.

  1. Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Lepaskanlah dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!

  2. Jadilah bagiku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku. Ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik.

  3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku.

  4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya
S : Benih melambangkan sabda Allah, penaburnya ialah Kristus. Semua orang yang menemukan Kristus, akan hidup selama-lamanya.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 13:1-9

“Benih yang jatuh di tanah yang baik menghasilkan buah seratus ganda.”

Pada suatu hari, Yesus keluar dari rumah itu dan duduk di tepi danau. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai. Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: “Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!”

Demikianlah Sabda Tuhan!
U. Terpujilah Kristus!

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Christoforus Wahyu Tri SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Dalam perikop ini Tuhan mengajar orang banyak dengan menggunakan perumpamaan benih dan penabur. Dalam menaburkan benih ternyata yang terjadi ialah benih disambut oleh beragam model tanah. Semua tanah itu dapat membuat benih itu bertumbuh tetapi dengan kondisi yang beragam. Ada banyak factor yang membuat benih itu tak dapat tumbuh secara maksimal. Akibatnya buah yagn dihasilkan pun beragam dari yang sangat minim hingga yang sangat maksimal.

Apa yang dapat kita terapkan dari perumpamaan ini. Sabda Tuhan itu dibagikan kepada kita yang memiliki kondisi kesiapan diri yang beragam ditambah dengan aneka tantangan yang dapat mempengaruhi maksimalitas kita untuk hidup dalam sabda Tuhan. Apalagi pada zaman ini distraksi atau pengganggu kita untuk berfokus pada sabda Allah itu banyak dari kebisingan, media informasi internet, kondisi alam dan ekonomi juga. Faktor-faktor eksternal itu sebenarnya sifatnya sekunder tetapi yang utama ialah factor internal kita yakni: totalitas kita untuk mencecap dan mengimani serta melaksanakan sabda Allah.

Suatu kali ada seorang gadis kecil menggendong seorang anak yang nampaknya cacat. Ia membawanya dalam semacam tenggok dari bambu. Lalu saat ia melintas menuju pasar, seorang bapak berkomentar: alangkah beratnya bebanmu nak, anak kecil membawa sorang dipunggungmu. Jawab si anak gadis itu: ini adalah adikku yang kusayangi. Aku tidak merasa berat kok membawanya. Kisah sederhana ini hendak mengatakan, kondisi mental si gadis kecil yang mencintai adiknya membuatnya mampu dan penuh sukacita membawa adiknya yang cacat itu bersama dia. 

Demikian pula kita, kendati ada banyak tantangan yang dapat membuat kita jauh dari sabda Kebenaran Allah tetapi pertama-tama kita diundang untuk membangun sikap batin yang tepat sehingga tidak mudah diganggu oleh factor-faktor eksternal dalam menghidupi sabda ALLAH. Tuhan bersabda: siapa bertelinga hendaklah ia mendengar: artinya kita diminta total dan berfokus pada sabda Nya. Mendengarkan dengan seksama tuntunan ALLAH bagi kita agar kita tidak tersesat dan akhirnya sulit bertumbuh.

Hati Yesus Jadikanlah hatiku seperti hatimu.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa mahabaik, kami bersyukur atas biji yang jatuh di tanah dan tumbuh, agar menjadi rezeki kehidupan kami, ialah Yesus Putra-Mu, yang ….

ANTIFON KOMUNI – Matius 13:8

Benih itu sebagian jatuh di tanah subur dan berbuah, ada yang seratus, enam puluh dan tiga puluh ganda.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber kedamaian, taburkanlah biji sabda-Mu di seluruh bumi dan semoga menghasilkan buah cinta kasih dan kedamaian. Demi Kristus, ….

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

2 Comments

  • Herlin Juli 24, 2024 at 5:47 am

    Amin

    Reply
  • Firmus dega Juli 24, 2024 at 9:49 am

    Makasih Romo

    Reply

Leave a Comment