Rabu, 14 Agustus 2024 – Peringatan Wajib St. Maksimilianus Maria Kolbe, Imam – Martir

Fr. Bofri Wahyu Samosir SCJ dari Komunitas SCJ Visma Vijaya Praya (VVP) Yogyakarta – Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA   – 1Sam 2:35

Seorang imam akan Kuangkat bagi-Ku. Ia setia pada-Ku dan bertindak menurut maksud dan keinginan-Ku.

PENGANTAR: 

“Kebencian bukanlah kekuatan yang membangun. Hanya kasih merupakan kekuatan yang membangun” demikianlah keyakinan Santo Maximilianus Maria Kolbe yang kita peringati hari ini. Bimbingan dan perlindungan kasih Bunda Maria yang dia wartakan memberikan kekuatan baginya untuk menggantikan posisi para tahanan yang akan di dihukum mati oleh kaum Nazi. Suatu suntikan carbolic acid mempercepat kematiannya pada tanggal 14 Agustus 1941 dan dinyatakan kudus dan martir oleh Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1982.

DOA PEMBUKA: 

Marilah berdoa: Allah Bapa Mahapengasih, dengan kekuatan-Mu, Santo Maximilianus Maria Kolbe telah menghadapi derita martir dan mengurbankan nyawa demi kehidupan seorang saudara dalam Kristus. Pandanglah kelemahan kami dan berilah kami kekuatan, agar dapat menjadi saksi kebenaran dan cinta kasih-Mu dalam hidup dan mati kami. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu,…

BACAAN PERTAMA: Bacaan diambil dari Nubuat Yehezkiel 9:1-7.10:18-22

“Tulislah huruf T pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan keji di Yerusalem.”

Aku mendengar Tuhan berseru dengan suara nyaring, “Maju ke mari, hai, yang harus menjalankan hukuman atas kota ini! Masing-masing dengan alat pemusnah di tangannya!” Lihat, enam orang laki-laki datang dari jurusan pintu gerbang Atas, yang menghadap ke utara, masing-masing dengan alat pemukul di tangannya. Dan satu orang di antara mereka berpakaian lenan dan di sisinya terdapat suatu alat penulis. Mereka ini masuk dan berdiri di samping mezbah tembaga. Pada saat itu kemuliaan Allah Israel sudah terangkat dari atas kerub, tempatnya semula, ke atas ambang pintu Bait Suci dan Dia memanggil orang yang berpakaian lenan dan yang mempunyai alat penulis di sisinya. Firman Tuhan kepadanya: “Berjalanlah dari tengah-tengah kota, yaitu Yerusalem dan tulislah huruf T pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan di sana.” Dan kepada yang lain-lain aku mendengar Dia berfirman: “Ikutilah dia dari belakang melalui kota itu dan pukullah sampai mati! Janganlah merasa sayang dan jangan kenal belas kasihan. Orang-orang tua, teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan perempuan-perempuan, bunuh dan musnahkan! Tetapi semua orang yang ditandai dengan huruf T itu, jangan singgung! Dan mulailah dari tempat kudus-Ku!” Lalu mereka mulai dengan tua-tua yang berada di hadapan Bait Suci. Kemudian firman-Nya kepada mereka: “Najiskanlah Bait Suci itu dan penuhilah pelataran-pelatarannya dengan orang-orang yang terbunuh. Pergilah!” Mereka pergi ke luar dan memukuli orang-orang sampai mati di dalam kota. Lalu kemuliaan Tuhan pergi dari ambang pintu Bait Suci dan hinggap di atas kerub-kerub. Dan kerub-kerub itu mengangkat sayap mereka, dan waktu mereka pergi, aku lihat, mereka naik dari tanah dan roda-rodanya bersama-sama dengan mereka. Lalu mereka berhenti dekat pintu gerbang rumah Tuhan yang di sebelah timur, sedang kemuliaan Allah Israel berada di atas mereka. Itulah makhluk-makhluk hidup yang dahulu kulihat di bawah Allah Israel di tepi sungai Kebar. Dan aku mengerti, bahwa mereka adalah kerub-kerub. Masing-masing mempunyai empat muka dan bagi masing-masing ada empat sayap dan di bawah sayap mereka ada yang berbentuk tangan manusia. Kelihatannya muka mereka adalah serupa dengan muka yang kulihat di tepi sungai Kebar. Masing-masing berjalan lurus ke mukanya.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 113:1-2.3-4.5-6

Ref. Kemuliaan Tuhan mengatasi langit.

  1. Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.

  2. Dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya terpujilah nama Tuhan. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.

  3. Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat yang tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi?

BAIT PENGANTAR INJIL:

U: Alleluya
S: Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 18:15-20

“Jika saudaramu yang berbuat dosa mendengarkan teguranmu, engkau telah mendapatnya kembali.”

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Apabila saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan dikau, bawalah seorang atau dua orang lain, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai orang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. Aku berkata kepadamu: Sungguh, apa yang kalian ikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa yang kalian lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga. Dan lagi Aku berkata kepadamu, jika dua orang di antaramu di dunia ini sepakat meminta apa pun, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di surga. Sebab di mana ada dua atau tiga orang berkumpul demi nama-Ku, Aku hadir di tengah-tengah mereka.”

Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Fr. Bofri Wahyu Samosir SCJ

Vivat Cor Jesu per Cor Mariae – Hiduplah Hati Yesus melalui hati Maria

Sahabat  Pendengar Resi Dehonian terkasih, salam kasih dan salam jumpa dengan saya Fr. Bofry Wahyu Samosir, SCJ dari komunitas SCJ- Visma Vijaya Praya Yogyakarta-Indonesia, dalam Resi – Renungan Singkat – Dehonian edisi Rabu, 14 Agustus 2024, yang sekaligus memperingati Santo Maxsimilianus Maria Kolbe, sebagai Imam dan Martir. Sabda Tuhan yang akan kita renungkan hari ini dari: Injil Suci menurut Matius 18:15-20.

Dalam perjalanan hidup kita di dunia ini, kita semua tentu memiliki keinginan, harapan, impian, dan tujuan yang terbaik demi kebahagiaan kita. Dan untuk mewujudkan semuanya itu, kita tentu sering mendapatkan bantuan, dan kemurahan hati dari orang-orang di sekitar kita atau bahkan berkolaborasi dengan mereka. Tentu semua hal baik yang kita upayakan menjadi lebih indah serta membahagiakan ketika dijalankan secara bersama-sama. Itulah kekuatan dan rahmat dibalik nilai kolaborasi.

Melalui bacaan Injil hari ini, Tuhan Yesus juga ingin menunjukkan kepada kita bahwa semangat berkolaborasi, itu juga menjadi salah satu hal yang penting dan patut untuk diupayakan di dalam perjalanan hidup beriman kita. Tuhan Yesus bersabda, bahwa Dia begitu menghargai doa dari dua atau tiga orang yang berkumpul dan berdoa kepada Allah dalam Nama-Nya. Sebagai umat beriman, kita juga tentu membutuhkan berkat, bimbingan dan kekuatan dari Allah dalam Yesus Kristus. Tujuannya adalah agar kita bisa menjalani hidup ini dengan semangat sekalipun dihadapkan dengan suatu cobaan, kesulitan maupun tantangan.

Dengan merenungkan bacaan injil hari ini, semoga kita semakin menyadari bahwa betapa pentingnya berkolaborasi, yaitu berdoa bersama orang-orang yang kita cintai, seperti keluarga, komunitas, maupun orang-orang yang sedang dalam kesulitan. Yakinlah bahwa doa kita memberikan energi positif bagi mereka yang sangat membutuhkan doa kita. Maka, mari bersama-sama kita bangkitkan cinta dan semangat kita untuk berkolaborasi, khususnya dengan berdoa bersama orang-orang di sekitar kita.

Dengan berdoa bersama mereka, tentu semakin berlimpah berkat Allah bagi kita dan juga bagi saudara-saudari kita, sehingga kita semua semakin mampu menjalani hidup ini dengan semangat dan penuh sukacita. Amin. Semoga Allah yang Maha Pengasih selalu memberkati dan melindungi kita semua, amin         

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa, Raja Mahamulia, terimalah dengan rela roti dan anggur ini, yang kami persembahkan untuk mengenangkan Santo maximilianus Maria Kolbe, yang mengurbankan nyawanya demi keselamatan seorang bapak muda. Sebagaimana darah martir-Mu berharga di hadapan-Mu, demikian pula semoga pengabdian kami bernilai bagi-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

ANTIFON KOMUNI  –  Yoh. 15:13

Tiada cinta kasih yang lebih besar daripada cinta kasih orang yang menyerahkan nyawanya demi sahabatnya.

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa Mahapengasih dan Penyayang, kami telah Kausegarkan dengan santapan suci. Semoga kami sebagaimana Santo maximilianus Maria Kolbe menghayati iman dan cinta kasih sejati dengan nyata dalam perkataan dan perbuatan sehari-hari. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin,   

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

Santo Maximilianus Maria Kolbe

Martir Cinta Kasih

Raymond Kolbe dilahirkan di Polandia pada tahun 1894. Ia bergabung dengan Ordo Fransiskan pada tahun 1907 dan memilih nama seperti kita mengenalnya sekarang: Maximilianus. Maximilianus amat mencintai panggilannya dan secara istimewa ia mencintai Santa Perawan Maria. Ia menambahkan nama “Maria” pada namanya ketika ia mengucapkan kaul agungnya pada tahun 1914.

Maximilianus meyakini bahwa dunia abad keduapuluh membutuhkan Bunda Surgawi mereka untuk membimbing serta melindunginya. Ia mempergunakan media cetak agar Maria lebih dikenal luas. Ia bersama dengan teman-teman Fransiskannya menerbitkan bulletin yang terbit dua bulan sekali yang segera saja tersebar dan dibaca orang di seluruh dunia.

Bunda Allah memberkati karyanya. Maximilianus kemudian membangun sebuah biara besar di Polandia. Biara tersebut dinamainya “Kota Immaculata”. Pada tahun 1938, delapan ratus biarawan Fransiskan tinggal serta berkarya  di sana untuk mewartakan kasih sayang Maria. Kolbe juga membangun sebuah Kota Immaculata di Nagasaki, Jepang. Dan sebuah lagi dibangunnya di India.

Pada tahun 1938, Nazi menyerbu Kota Immaculata Polandia. Mereka menghentikan karya mengagumkan yang berlangsung di sana. Pada tahun 1941, kaum Nazi menangkap Maximillianus Kolbe. Mereka menjatuhkan hukuman kerja paksa di Auschwitz.

Maximillianus telah berada di Kamp Konsentrasi Auschwitz selama tiga bulan ketika seorang tahanan berhasil melarikan diri. Para Nazi menghukum tahanan yang tersisa oleh karena tahanan yang melarikan diri tersebut. Mereka memilih secara acak sepuluh orang tahanan untuk dihukum mati dalam bunker kelaparan.

Seluruh tahanan berdiri tegang sementara sepuluh orang ditarik keluar dari barisan. Seorang tahanan bernama Franciszek Gajowniczek terpilih, ia adalah pria yang telah menikah dan mempunyai keluarga. Franciszek kemudian merengek serta memohon dengan sangat agar diampuni demi anak-anaknya namun para Nazi tidak peduli.

Maximillianus Kolbe, yang tidak terpilih, mendengarnya dan hatinya tergerak oleh belas kasihan untuk menolong Franciszek. Ia maju ke depan dan bertanya kepada komandan NAZI apakah ia dapat menggantikan Franciszek. Sang komandan setuju dengan permintaannya.

Pater Kolbe dan sembilan tahanan yang lain digiring masuk ke dalam bunker kelaparan. Mereka tetap hidup tanpa makanan atau pun air selama beberapa hari. Satu per satu, sementara mereka mati kelaparan, Pater Kolbe menolong serta menghibur mereka. Saat pintu bunker dibuka semua tahanan sudah meninggal kecuali Maximillianus Kolbe. Para Nazi kemudian memberikannya suatu suntikan carbolic acid untuk mempercepat kematiannya pada tanggal 14 Agustus 1941.

Maximillianus Maria Kolbe dinyatakan sebagai seorang kudus dan martir cinta kasih oleh Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1982.

Arti Nama

Maximilianus adalah nama latin yang diturunkan dari kata Maximus yang berarti “The Greatest” atau “Yang Terbesar”

Variasi Nama

Maximillian (English), Maximianus, Maximilianus, Maximinus, Maximus (Ancient Roman), Maxmilián (Czech), Maximiliaan, Max (Dutch), Maxime, Maximilien (French), Miksa (Hungarian), Massimiliano, Massimo (Italian), Maksim (Macedonian), Maksym, Maksymilian (Polish), Maximiano, Maximiliano, Maximino (Portuguese), Maksim, Maksimilian, Maxim, Maks (Russian), Maximilián (Slovak), Maximiano, Maximiliano, Maximino, Máximo (Spanish), Macsen, Maxen (Welsh)

1 Comment

  • Firmus dega Agustus 14, 2024 at 8:53 am

    Makasih Fr

    Reply

Leave a Comment