Jumat, 16 Agustus 2024 – Hari Biasa Pekan XIX

Rm. Yohanes Dwi Wicaksono SCJ dari komunitas SCJ Dehon House Manila – Philipina

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Yesaya 12:4

Bersyukurlah kepada Tuhan, panggilah nama-Nya, wartakanlah karya-Nya di antara para bangsa, masyhurkan bahwa nama-Nya tinggi luhur.

PENGANTAR:

Para nabi membandingkan kepedulian Allah terhadap umat dengan gambaran perkawinan. Yahwe Tuhan, pengantin pria, bersumpah setia kepada umat sebagai mempelai wanita. Sekalipun umat Israel berkali-kali menyeleweng, namu Tuhan tetap setia. Kesetiaan Tuhan itu ditunjukkan sebagai asal mula kesetiaan antara suami istri dan kesetiaan orang selibat terhadap Tuhan.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa sumber kesetiaan, perkenankanlah kami melihat jalan yang ditempuh Putra-Mu karena membela kami, dan semoga kami selalu bersama-sama mengikuti jejak Putra-Mu, agar memperoleh keselamatan. Sebab Dialah Putra-Mu ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yehezkiel 16:59-63      

“Aku akan mengingat perjanjian-Ku dengan dikau, dan engkau akan merasa malu.”

Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku akan melakukan kepadamu seperti engkau lakukan, yaitu engkau memandang ringan kepada sumpah dengan mengingkari perjanjian. Tetapi Aku akan mengingat perjanjian-Ku dengan engkau pada masa mudamu dan Aku akan meneguhkan bagimu perjanjian yang kekal. Barulah engkau teringat kepada kelakuanmu dan engkau merasa malu, pada waktu Aku mengambil kakak-kakakmu, baik yang tertua maupun yang termuda, dan memberikan mereka kepadamu menjadi anakmu, tetapi bukan berdasarkan engkau memegang perjanjian. Aku akan meneguhkan perjanjian-Ku dengan engkau, dan engkau akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, dan dengan itu engkau akan teringat-ingat yang dulu dan merasa malu, sehingga mulutmu terkatup sama sekali karena nodamu, waktu Aku mengadakan pendamaian bagimu karena segala perbuatanmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

KIDUNG TANGGAPAN: Yes 12:2-3.4bcd.5-6

Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.

  1. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.

  2. “Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur.

  3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya; Baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakuasa, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu.”

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya
S : Sambutlah pewartaan ini sebagai sabda Allah, bukan sebagai perkataan manusia

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 19:3-12

“Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kalian menceraikan isterimu, tetapi semula tidaklah demikian.”

Pada suatu hari datanglah orang-orang Farisi kepada Yesus, untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: “Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?” Jawab Yesus: “Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” Kata mereka kepada-Nya: “Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?” Kata Yesus kepada mereka: “Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah.” Murid-murid itu berkata kepada-Nya: “Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin.” Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: “Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja. Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti.”
Demikianlah Sabda Tuhan 
U. Terpujilah Kristus

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Yohanes Dwi Wicaksono SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Pengajaran Yesus tentang perkawinan dalam perikopa Injil ini bukanlah pemahaman yang umum tentang perkawinan di dunia Yahudi saat itu. Orang-orang Farisi yang mencobai Yesus menganggap bahwa perceraian diperbolehkan dalam keadaan tertentu, sebagaimana dalam Kitab Ulangan. Laki-laki Yahudi diperbolehkan menceraikan istrinya, tetapi perempuan Yahudi tidak boleh menceraikan suaminya. Alasan mendasar dari sebuah perceraian itu hanyalah ‘atas dasar apa’. Inilah sebabnya mengapa orang-orang Farisi bertanya kepada Yesus apakah seorang pria boleh menceraikan istrinya ‘dengan alasan apa pun’, seperti yang diyakini oleh beberapa guru Yahudi.

Menanggapi hal itu, Yesus menunjukkan bahwa Ia tidak menerima argumen mereka bahwa perceraian diperbolehkan dan satu-satunya persoalan adalah ‘atas dasar apa’. Sebaliknya, dari Kitab Ulangan Yesus kembali ke Kitab Kejadian untuk menunjukkan bahwa maksud asli Allah atas perkawinan adalah bahwa seorang laki-laki harus menyatu dengan istrinya sehingga keduanya menjadi satu daging seumur hidup. Ajaran Yesus tentang kesetiaan seumur hidup dalam pernikahan dianggap cukup radikal pada saat itu. Bahkan murid-murid Yesus sendiri menyatakan ‘Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin.’

Kita semua sangat menyadari bahwa perkawinan bisa ‘gagal’. Banyak dari kita yang melihat kenyataan ini dari keluarga kita sendiri. Namun jika Gereja ingin setia pada ajaran Yesus maka Gereja harus terus mengedepankan visi Allah mengenai perkawinan, yaitu pemberian seorang pria dan seorang wanita untuk satu sama lain seumur hidup. Yesus juga mengakui pentingnya selibat, bagi mereka yang telah dianugerahkan hal itu, bagi mereka yang mempunyai kapasitas untuk selibat dari Allah. Yesus menyatakan bahwa itu adalah sebuah keutamaan yang diberikan dengan tujuan untuk mendapatkan nilai yang lebih besar, yaitu kerajaan Allah. Hal ini harus dijalani demi kerajaan itu, untuk memajukan kedatangan kerajaan Allah dan pelaksanaan kehendak-Nya.

Yesus percaya bahwa pria dan wanita mampu menjalin cinta yang bertahan hingga kematian. Ajaran Yesus, tidak hanya dalam perkara perkawinan tetapi juga dalam perkara lain, pasti terlihat terlalu menuntut, terlalu idealis, bagi banyak orang sezaman dengan-Nya. Namun, visi Yesus bagi kehidupan manusia, baik itu kehidupan perkawinan atau kehidupan selibat, selalu mengacu pada apa yang terbaik dalam diri kita. Baik menikah atau selibat, kita semua dipanggil untuk bekerja sama dalam melayani tujuan Allah bagi manusia dan semua alam ciptaan-Nya. Cara hidup yang Dia berikan kepada kita mungkin menuntut, tetapi Dia meyakinkan kita bahwa untuk itulah kita diciptakan dan, oleh karena itu, itulah jalan kehidupan.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa sumber kehidupan sejati, berkatilah kiranya kami dengan Roh Putra-Mu, yang karena persembahan ini hadir di tengah-tengah kami. Dialah Yesus, pemimpin kehidupan kami dan pemimpin semua orang dan semua bangsa, yang ….

ANTIFON KOMUNI – Matius 19:6

Suami istri bukan lagi dua, melainkan satu. Maka apa yang telah dipersatukan Allah, janganlah diceraikan manusia.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa mahasetia, semoga sabda-Mu menguasai kami, dan semoga hidup kami dijiwai oleh Roh-Mu, agar terdapat kebebasan bagi semua orang yang hidup di dunia ini. Demi Kristus, ….

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

1 Comment

  • Firmus dega Agustus 16, 2024 at 8:24 am

    Makasih Romo

    Reply

Leave a Comment