AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA:
Permaisuri berdiri di sisi Baginda, pakaiannya beraneka warta dan selubungnya berkilau laksana emas.
PENGANTAR:
Rasanya tidak selaras dengan Kitab Suci, memberikan gelar ratu kepada seorang gadis sederhana dari Nazaret. Ia sendiri ingin menjadi hamba Tuhan. Keratuannya memang bukan dari dunia ini, bukan karena keindahan dan kemewahan lahiriah. Ia Ratu iman, iman yang sederhana dan mendalam. Ratu kesetiaan yang rendah hati dan konsekueN. Dialah sungguh-sungguh ‘first lady’.
DOA PEMBUKA:
Marilah berdoa: Allah Bapa, Raja mahamulia, Engkau sudah menentukan Bunda Putera-Mu menjadi Bunda dan Ratu kami. Sudilah menyokong kami berkat doanya, agar kami memperoleh kemuliaan anak-anak-Mu dalam kerajaan surga. Demi Yesus Kristus, …
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yehezkiel 36:23-28
“Kalian akan Kuberi hati dan Roh yang baru di dalam batinmu.”
Tuhan bersabda kepadaku, “Katakanlah kepada kaum Israel: Aku akan menguduskan nama-Ku yang besar, yang telah dinajiskan di tengah para bangsa, dan yang telah kalian najiskan di tengah-tengah mereka. Dan para bangsa akan tahu bahwa Akulah Tuhan,” demikianlah sabda Tuhan Allah, “manakala Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu di hadapan para bangsa. Aku akan menjemput kalian dari antara para bangsa dan mengumpulkan kalian dari semua negeri dan akan membawa kalian kembali ke tanahmu. Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih yang akan mentahirkan kalian. Dari segala kenajisan dan dari segala berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kalian. Kalian akan Kuberi hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu. Hati yang keras membatu akan Kuambil dari batinmu dan hati yang taat lembut akan Kuberikan kepadamu. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kalian hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya. Dan kalian akan mendiami negeri yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu. Kalian akan menjadi umat-Ku dan Aku menjadi Allahmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 51:12-15.18-19
Ref. Curahkan rahmat dalam hatiku ciptakan hati dan semangat baru.
-
Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
-
Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang durhaka, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.
-
Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : (Mzm 95:8ab) Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah sabda Tuhan.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 22:1-14
“Undanglah setiap orang yang kalian jumpai ke pesta nikah ini”
Pada suatu ketika Yesus berbicara kepada para imam kepala dan pemuka rakyat dengan memakai perumpamaan. Ia bersabda, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang mengadakan perjamuan nikah untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan nikah itu tetapi mereka tidak mau datang. Raja itu menyuruh pula hamba-hamba lain dengan pesan, ‘Katakanlah kepada para undangan: Hidanganku sudah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih. Semuanya telah tersedia. Datanglah ke perjamuan nikah ini’. Tetapi para undangan itu tidak mengindahkannya. Ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, dan yang lain menangkap para hamba itu, menyiksa dan membunuhnya. Maka murkalah raja itu. Ia lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka. Kemudian ia berkata kepada para hamba, ‘Perjamuan nikah telah tersedia, tetapi yang diundang tidak layak untuk itu. Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kalian jumpai di sana ke perjamuan nikah ini. Maka pergilah para hamba dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan nikah itu dengan tamu. Ketika raja masuk hendak menemui para tamu, ia melihat seorang tamu yang tidak berpakaian pesta. Ia berkata kepadanya, ‘Hai saudara, bagaimana saudara masuk tanpa berpakaian pesta?’ Tetapi orang itu diam saja. Maka raja lalu berkata kepada para hamba, ‘Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap; di sana akan ada ratap dan kertak gigi.’ Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Saudari-saudara yang dicintai dan mencintai Hati Kudus Yesus.. Salam jumpa bersama saya Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta Indonesia. dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Kamis, 22 Agustus 2024, Peringatan Wajib Santa Perawan Maria Ratu.
Semoga Belas Kasih dan Kerahiman dari Hati Yesus yang Maha Kudus memberkati anda semua. Amin. Tema Resi kita kali ini adalah: “Merespon panggilan Allah.”
Namun sebelumnya, marilah kita persiapakan hati dan budi kita dan kita awali permenungan kita dengan tanda kemenangan kristus. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus..
Saudari-saudara yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus. Dalam bacaan injil kali ini yang bertepatan dengan peringatan Santa Perawan Maria Ratu, kita mendengar bahwa Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita tentang Kerajaan Surga melalui perumpamaan perjamuan kawin. Ia menggambarkan undangan yang diberikan kepada banyak orang, namun tidak semua merespons dengan benar. Pada saat yang ini dalam peringatan Santa Perawan Maria Ratu, kita meneladan Bunda Maria sebagai Ibu Sanga Raja Semesta Allam yaitu Yesus Kristus. Maria sebagai ibu Raja maka Maria mendapat Gelar Ratu. Ratu dan Ibu yang selalu taat dan penuh kasih dalam merespons panggilan Allah. Melalui renungan ini, kita diajak merenungkan bagaimana kita merespons panggilan Allah dalam hidup kita, dan meneladani Maria dalam ketaatan dan kesetiaannya. Lalu apa yang bisa kita reflesksikan? Saya menawarkan 3 hal saja.
-
Pentingnya Merespons Undangan Allah dengan Kesiapan. Dalam perumpamaan tadi, banyak yang diundang ke perjamuan, namun banyak yang menolak dengan berbagai alasan. Hal ini mengingatkan kita bahwa panggilan Allah adalah anugerah yang harus diterima dengan hati yang sukacita dan siap sedia. Seperti Bunda Maria yang merespons “Fiat” (Ya) kepada rencana Allah, kita juga diajak untuk siap sedia menjawab panggilan-Nya dalam setiap aspek kehidupan kita, tanpa menunda atau mengabaikan.
-
Mengenakan Pakaian yang Layak. Dalam perumpamaan, ada seseorang yang datang ke perjamuan tanpa mengenakan pakaian pesta yang layak, dan dia akhirnya dikeluarkan. Ini menggambarkan pentingnya hidup dalam kekudusan dan kasih sebagai persiapan untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Santa Perawan Maria, sebagai Ratu Surga, menunjukkan teladan kesucian dan kebajikan yang sempurna. Kita dipanggil untuk mengenakan “pakaian” yang layak—yaitu, hidup yang dipenuhi dengan kasih, iman, dan kebaikan.
-
Maria, Ratu yang Merendahkan Diri. Bunda Maria diangkat sebagai Ratu Surga bukan karena kekuasaan atau kekayaan, tetapi karena kerendahan hatinya dan kesetiaannya kepada kehendak Allah. Dalam merayakan peringatan Santa Perawan Maria Ratu, kita diajak untuk meneladani kerendahan hati Maria. Meskipun ia dimuliakan, Maria selalu merendahkan diri di hadapan Tuhan, menyadari bahwa segala kemuliaan adalah milik Allah semata. Kita juga dipanggil untuk hidup dengan sikap rendah hati, mengakui bahwa setiap berkat dan kemuliaan dalam hidup kita berasal dari Allah.
Saudari-saudaraku yang terkasih, kita semua diundang untuk merefleksikan kembali bagaimana kita merespons undangan Allah dalam hidup kita, mengenakan pakaian kebajikan, dan hidup dalam kerendahan hati seperti Santa Perawan Maria. Semoga dengan teladan Maria, kita semakin dikuatkan dalam perjalanan iman kita menuju Kerajaan Surga. Amin.
Den semoga Hati Kudus Yesus semakin merajai hati kita. Amin. Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin. Tuhan memberkati. Berkah Dalem
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa yang maharahim, kami mempersembahkan roti dan anggur ini untuk merayakan peringatan Santa Perawan Maria. Semoga Putera-Mu yang menjelma menguatkan kami, karena Ia sudah menyerahkan diri pada salib sebagai kurban yang tak bernoda. Dialah Tuhan,…
ANTIFON KOMUNI:
Berbahagialah engkau yang telah percaya, bahwa sungguh akan terlaksana apa yang sudah disampaikan Tuhan kepadamu.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa yang mahamurah, pada peringatan Santa Perawan Maria, kami sudah menyambut santapan surgawi. Kami mohon dengan rendah hati semoga kami layak turut serta dalam perjamuan abadi. Demi Kristus, …
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Resi-Kamis 22 Agustus 2024 oleh Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta IndonesiaUnduh
Santa Perawan Maria Ratu (St. Maria Regina)
Santa Maria Regina atau Santa Perawan Maria Ratu dirayakan peringatannya setiapa tanggal 22 Agustus oleh Gereja Karolik Roma. Maria disebut Ratu oleh karena Kristus adalah Raja. Konsili Vatikan II meneruskan tradisi sejak abad IV, menegaskan kembali ajaran tentang keratuan Maria: “Ia telah ditinggikan oleh Tuhan sebagai Ratu alam semesta, supaya secara lebih penuh menyerupai Puteranya” (Lumen Gentium59). Gelar Ratu diberikan untuk menunjukkan secara resmi keadaan SP Maria yang bertahta di sisi Puteranya, Raja Kemuliaan. Gelar sebagai Ratu beserta kekuasaannya telah diperkenalkan di lingkungan rahib Benediktin sejak awal abad XII. Nyanyian yang amat terkenal Salve Regina sudah diketahui dalam abad XI. Madah itu merupakan ungkapan khas para rahib dalam menyatakan permohonan kepada SP Maria.
Mengapa Sang Bunda digelari Ratu? Sejenak kita lihat dalam Kitab Suci:
Keratuan Maria bisa dimengerti sebagai ambil bagian secara unggul dalam imamat rajawi umat Perjanjian Baru (bdk. 1Ptr 2:9-10). Semua orang dipanggil untuk memerintah bersama Kristus (bdk 2Tim 2:12; Why 22:5). SP Maria merupakan yang pertama dari semua orang yang terpanggil untuk memerintah bersama Kristus untuk selama-lamanya.
Keratuan Maria juga merupakan konsekuensi keikutsertaan Bunda Maria dalam misteri Paska Puteranya yang dinyatakan dalam perendahan diri, penderitaan dan kemuliaan (bdk Flp 2:6-11). Oleh karena Maria telah turut serta dalam merendahkan diri sebagai hamba dan mengalami sengsara bersama Kristus, maka layaklah Bunda Maria mengalami kemuliaan bersama Kristus.
Keratuan SP Maria adalah tujuan akhir dari perjalanan sebagai murid. Pada akhir hidupnya di dunia SP Maria dipindahkan ke dalam Kerajaan Puteranya (bdk. Kol 1:13) dan menerima kepenuhan “mahkota kehidupan” (bdk Why 2:10; 1Kor 9:25). Tujuan akhir ini mempunyai makna bagi Gereja dan seluruh ciptaan, sebab SP Maria yang kini telah bersatu sepenuhnya dengan Kristus merupakan gambar arah perjalanan sejarah Gereja dan seluruh ciptaan menuju “langit dan bumi yang baru” (Why 21:1), suatu kediaman bersama Allah di mana “tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita” (Why 21:4).
Paus Pius XII menyebut Maria sebagai Ratu karena ia adalah Bunda Kristus dan juga karena seturut kehendak Allah ia memainkan peranan yang unik dalam karya Penebusan Tuhan. “…sebagaimana Puteranya, Maria mengalahkan maut dan diangkat dengan badan dan jiwanya ke dalam kemuliaan surgawi, di mana sebagai ratu ia duduk dalam kemegahan di sisi Puteranya, Raja abadi” (Pius XII, Munificentissimus Deus; Acta Apostolicae Sedis42 (1950). Gelar Maria sebagai Ratu dinyatakan dalam dokumen Gereja, khususnya dalam ensiklik Pius XII’s Ad caeli reginam (Acta Apostolicae Sedis 46 (1954). Pius XII menegaskan keratuan Maria dengan memasukkan dalam kalender liturgi tanggal 31 Mei sebagai pesta Maria Ratu.
Ketika kalender liturgi diperbaharui pada tahun 1969, pesta SP Ratu diubah menjadi tanggal 22 Agustus, yaitu dalam oktaf atau hari ke delapan sesudah Hari Raya Pengangkatan SP Maria ke Surga. Pesta liturgis yang baru ini bisa dipandang sebagai kelanjutan dari ketentuan tentang pengangkatan Maria ke surga, dan sebagai penegasan tentang pengantaraan Maria. Pius XII mempersembahkan dunia kepada Hati Maria Tak Bernoda, Bunda dan Ratu, pada tanggal 31 Oktober 1942, sebagai pengakuan publik akan keratuan Maria sebagaimana kerajaan Kristus. Rumusannya berbunyi: “Sebagaimana Gereja dan seluruh umat manusia dipersembahkan kepada Hati Kudus Yesus… maka dengan cara yang sama kami pun mempersembahkan diri untuk selama-lamanya kepadamu dan kepada Hatimu yang Tak Bernoda, Bunda kami dan Ratu dunia, agar cinta dan perlindunganmu mempercepat kemenangan kerajaan Allah” (Acta Apostolicae Sedis 34 (1942).
ST.MARIA RATU SURGA .
Doakanlah kami.
Terimakasih 🙏
Ratu Surga ❤️ doakan kami, agar senantiasa rendah hati dan rajin berdoa. Amin Terimakasih 🙏