AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 107:9
Tuhan memuaskan jiwa yang dahaga, dan jiwa yang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan.
PENGANTAR:
Yehezkiel mengisahkan bagaimana Tuhan menghidupkan kembali tulang-tulang kering. Ini mengacu ke zaman Mesias, di mana Roh baru dicurahkan kepada manusia. Segala yang kering kaku disegarkan kembali. Syaratnya ialah mematuhi hukum pokok Perjanjian baru, yaitu cinta kasih kepada Allah dan sesama.
DOA PEMBUKA:
Marilah bedoa: Allah Bapa, sumber kesegaran hidup, Engkau Allah orang hidup yang menghendaki kami ikut dalam roh kehidupan-Mu. Kami mohon, semoga api cinta kasih ilahi, yang Kaugunakan untuk menyayangi kami, Kaunyalakan pula di dalam hati kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yehezkiel 37:1-14
“Hai tulang-tulang kering, dengarlah sabda Tuhan. Aku akan membangkitkan kalian dari dalam kubur, hai kaum Israel.”
Pada suatu hari, kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia membawa aku ke luar dengan perantaraan Roh-Nya dan menempatkan aku di tengah-tengah lembah, dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang. Ia membawa aku melihat tulang-tulang itu berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak bertaburan di lembah itu; lihat, tulang-tulang itu amat kering. Lalu Ia berfirman kepadaku: “Hai anak manusia, dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan kembali?” Aku menjawab: “Ya Tuhan ALLAH, Engkaulah yang mengetahui!” Lalu firman-Nya kepadaku: “Bernubuatlah mengenai tulang-tulang ini dan katakanlah kepadanya: Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah firman TUHAN! Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali. Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.” Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan kepadaku; dan segera sesudah aku bernubuat, kedengaranlah suara, sungguh, suatu suara berderak-derak, dan tulang-tulang itu bertemu satu sama lain. Sedang aku mengamat-amatinya, lihat, urat-urat ada dan daging tumbuh padanya, kemudian kulit menutupinya, tetapi mereka belum bernafas. Maka firman-Nya kepadaku: “Bernubuatlah kepada nafas hidup itu, bernubuatlah, hai anak manusia, dan katakanlah kepada nafas hidup itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Hai nafas hidup, datanglah dari keempat penjuru angin, dan berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini, supaya mereka hidup kembali.” Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan-Nya kepadaku. Dan nafas hidup itu masuk di dalam mereka, sehingga mereka hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya, suatu tentara yang sangat besar. Firman-Nya kepadaku: “Hai anak manusia, tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel. Sungguh, mereka sendiri mengatakan: Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang. Oleh sebab itu, bernubuatlah dan katakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya, dan Aku akan membawa kamu ke tanah Israel. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya. Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan membuatnya, demikianlah firman TUHAN.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 107:2-3.4-5.6-7.8-9
Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab kekal abadi kasih setia-Nya.
-
Biarlah itu dikatakan orang-orang yang ditebus Tuhan, yang ditebus-Nya dari kuasa yang menyesakkan, yang dikumpulkan-Nya dari negeri-negeri, dari timur dan dari barat, dari utara dan selatan.
-
Ada orang-orang yang mengembara di padang belantara, jalan ke kota tempat kediaman orang tidak mereka temukan; mereka lapar dan haus, jiwa mereka lemah lesu.
-
Maka dalam kesesakannya berseru-serulah mereka kepada Tuhan dan Tuhan melepaskan mereka dari kecemasan. Dibawa-Nya mereka menempuh jalan yang lurus, sehingga sampai ke kota tempat kediaman orang.
-
Biarlah mereka bersyukur kepada Tuhan karena kasih setia-Nya, karena karya-karya yang ajaib terhadap anak-anak manusia; sebab Tuhan memuaskan jiwa yang dahaga, dan jiwa yang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : (Mzm 25:5c) Tunjukkanlah lorong-Mu kepadaku, ya Tuhan, bimbinglah aku menurut sabda-Mu yang benar.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 22:34-40
“Kasihilah Tuhan Allahmu, dan kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.”
Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membungkam orang-orang Saduki, berkumpullah mereka. Seorang dari antaranya, seorang ahli Taurat bertanya kepada Yesus hendak mencobai Dia, “Guru, hukum manakah yang terbesar dalam hukum Taurat?” Yesus menjawab, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan segenap akal budimu. Itulah hukum yang utama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus
RESI DIBAWAKAN OLEH Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Mariae.
Saudari-saudara yang dicintai Hati Kudus Yesus.. Salam jumpa dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Jumat, 23 Agustus 2024, hari biasa pekan ke duapuluh, bersama saya Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta Indonesia. Semoga Belas Kasih dan Kerahiman dari Hati Yesus yang Maha Kudus memberkati anda semua. Amin. Tema Resi kita kali ini adalah: “Hidup dalam Kasih: Mengasihi Tuhan dan Sesama”. Namun sebelumnya, mari kita mempersiapakan hati kita dan kita awali permenunga kita dengan tanda kemenangan kristus. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus..
Saudari-saudara yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus, dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus memberikan dua perintah yang menjadi dasar seluruh Hukum Taurat dan kitab para nabi: yaitu mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi, serta mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri. Perintah ini bukan hanya sebuah aturan, tetapi sebuah panggilan untuk hidup dalam cinta yang mendalam dan otentik, yang mencerminkan kasih Allah yang tanpa batas. Perintah ini juga mendasari kehidupan kita sebagai umat Kristen sebagai pengikut Kristus. Lalu apa yang bisa kita pelajari? Saya menawarkan 3 hal saja.
-
Kasih kepada Tuhan sebagai Prioritas Utama. Kasih kepada Tuhan dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi adalah panggilan untuk menempatkan Tuhan di pusat hidup kita. Ini berarti semua tindakan, pikiran, dan keinginan kita harus didasarkan pada kasih kepada Tuhan. Kita dipanggil untuk mengutamakan hubungan kita dengan-Nya di atas segalanya, menjadikan kasih kepada Tuhan sebagai dasar dari semua keputusan dan perilaku kita.
-
Kasih kepada Sesama sebagai Perwujudan Kasih kepada Tuhan Yesus menegaskan bahwa kasih kepada sesama adalah perintah yang sama pentingnya dengan kasih kepada Tuhan. Kasih kepada sesama bukan hanya suatu tindakan moral, tetapi ekspresi dari kasih kita kepada Tuhan. Dengan mengasihi orang lain, kita menunjukkan bahwa kita menghormati gambar Allah yang ada dalam setiap manusia. Ini mengajak kita untuk melayani, mendukung, dan menghargai sesama, tanpa memandang perbedaan.
-
Kesatuan antara Kasih kepada Tuhan dan Sesama Kedua perintah ini tidak dapat dipisahkan; kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama adalah dua sisi dari koin yang sama. Ketika kita mencintai Tuhan dengan sepenuh hati, kita secara alami akan terdorong untuk mengasihi sesama. Demikian pula, kasih kepada sesama akan memperdalam kasih kita kepada Tuhan. Renungan ini mengingatkan kita akan kesatuan yang harmonis antara vertikal (hubungan kita dengan Tuhan) dan horizontal (hubungan kita dengan sesama) dalam hidup Kristiani.
Makasih Br