AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Amsal 31:30.28
Wanita yang takwa kepada Tuhan sungguh pantas mendapat pujian. la disebut bahagia oleh anak-anaknya, dan suaminya pun memuji dia.
PENGANTAR :
Keutamaan seorang ibu ialah kesatuan dan pengabdian total. Santa Monika, seorang wanita Afrika, melaksanakan hal itu. Suaminya seorang kafir tulen, yang acuh tak acuh terhadap Allah dan perintah-perintah-Nya. Sesudah hidup berkeluarga selama tiga puluh tahun, barulah suaminya bertobat berkat teladan dan doanya. Tetapi puncak cita-citanya tercapai ketika ia meninggal di tangan anaknya, yang secara definitif meninggalkan hidup acak-acakan.
DOA PEMBUKA:
Marilah kita berdoa. (hening sejenak) Allah Bapa Sumber Pengharapan, Engkau telah menerima dengan penuh kerahiman cucuran air mata Santa Monika demi pertobatan Agustinus, putranya. Semoga berkat bantuan doa dan teladan mereka kami menyesali dosa-dosa kami dan berbalik kepada-Mu serta memperoleh karunia pengampunan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. U Amin.
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika 2:1-3a.13b-17
“Berpeganglah pada ajaran-ajaran yang telah kalian terima dari kami.”
Saudara-saudara, tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan berkumpulnya kita dengan Dia, kami minta kepadamu, jangan lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham roh, maupun oleh kabar atau surat yang dikatakan berasal dari kami, seolah-olah hari Tuhan telah tiba. Hendaknya kalian jangan sampai disesatkan orang dengan cara bagaimana pun juga. Allah dari mulanya telah memilih kalian untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kalian dalam kebenaran yang kalian percayai. Untuk itulah Ia telah memanggil kalian lewat Injil yang kami wartakan, sehingga kalian dapat memperoleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita. Sebab itu berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kalian terima dari kami baik secara lisan, maupun secara tertulis. Semoga Tuhan kita Yesus Kristus dan Allah, Bapa kita, menghibur dan memperkuat hatimu dalam segala karya dan tutur kata yang baik. Sebab Allah mengasihi kita, Ia memberi kita hiburan abadi dan harapan baik karena kasih karunia-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 96:10-13
Ref. Tuhan akan datang menghakimi dunia dengan adil.
-
Katakanlah di antara bangsa-bangsa: “Tuhan itu Raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.”
-
Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya; biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak sorai.
-
Biarlah mereka bersukacita di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : (Ibr 4:12) Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji segala pikiran dan maksud hati. Alleluya.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 23:23-26
“Yang satu harus dilakukan, tetapi yang lain jangan diabaikan.”
Pada waktu itu Yesus bersabda, “Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kalian bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kalian abaikan, yaitu keadilan, belas kasih dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan, tetapi yang lain jangan diabaikan. Hai kalian pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kalian tepiskan dari minumanmu tetapi unta di dalamnya, kalian telan. Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kalian bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. Hai orang-orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Albertus Suryadi SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Para pendengar RESI yang terkasih, Jumpa kembali bersama saya, Romo Albertus Suryadi SCJ, dari Komunitas SCJ di Hongkong, dalam ReSi, edisi Selasa, 27 Agustus 2024. Semoga anda semua dalam keadaan sehat dan berbahagia.
Tema renungan kita pada hari ini, adalah: “Yang satu harus di lakukan, yang lain jangan diabaikan.” Mari kita bersama mendengarkan bacaan Injil ari ini, menurut Santo Matius 23:23-26.
Para pendengar RESI yang terkasih, dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus menyampaikan peringatan yang keras kepada para Ahli Taurat dan orang-orang Farisi, terutama berkaitan dengan sikap mereka yang hanya mengejar dan berfokus pada kepentingan dan keuntungan sendiri atau kelompoknya, dengan mengabaikan tindakan keadilan, belas kasih serta kesetiaan; dengan tidak memperhatikan yang lain. Hal ini di sampaikan oleh Yesus, untuk mengingatkan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi, agar mereka tidak menjadi munafik, tamak, dan berlaku egois dalam mencapai dan memenuhi kebutuhan ekonomi dan tindakan keagamaan mereka.
Tentunya apa yang di sampaikan Yesus pada hari ini, juga menjadi permenungan yang baik bagi kita, untuk melihat perjalanan hidup kita, bagaimana kita mampu menyeimbangkan tindakan rohani, sikap keagamaan kita, karya kita setiap hari, perkerjaan kita, dengan bagaiama kita membangun relasi dan tetap memperhatikan sesama kita, dalam kehidupan setiap hari. Pesan penting bagi kita hari ini adalah: yang satu harus di lakukan, tetapi yang lain jangan diabaikan.
Marilah kita bersama melihat perjalanan hidup kita masing masing, dan memohon rahmat yang paling kita butuhkan, agar kita semua dapat menjadi sarana bagi Tuhan, dan dapat menjadi saluran berkat bagi diri kita, keluarga, sahabat, dan sesama kita; terutama agar melalui kehadiran kita, semakin banyak orang boleh mengalami keadilan, cinta kasi dan damai.
Para pendengar ReSi yang terkasih, mari kita terus membuka hati, dan tetap bertumbuh menjadi pribadi yang bertumbuh dalam iman, yang semakin berbuah dalam hidup kita. Semoga cinta Hati Kudus Yesus yang selalu meraja dalam hidup kita, menguatkan kita dengan Roh kudus-Nya, agar kita tetap selalu bersuka cita, optimis dalam menjalani hari-hari hidup kita. Selamat berkarya untuk hari ini, tetap satu dalam doa, Tuhan Yesus memberkati. Amin.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa Maha Pengasih, kami unjukkan persembahan ini kepada-Mu pada peringatan Santa Monika. Semoga berkat teladan dan doanya kami selalu mengarahkan hidup kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. U Amin.
ANTIFON KOMUNI – Matius 12:45-46
Kerajaan Surga seumpama seorang pedagang, yang mencari mutiara yang indah. Sesudah menemukan sebiji yang mahal, ia menjual seluruh miliknya, lalu dibelinya mutiara itu.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah kita berdoa. (hening sejenak) Allah Bapa Yang Mahakudus, pada peringatan Santa Monika, kami dilimpahi anugerah-Mu yang agung. Semoga daya Ekaristi ini menyucikan kami dan bantuan doa Santa Monika menguatkan kami untuk senantiasa berbuat baik dalam peziarahan kami menuju tanah air surgawi. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. U Amin.
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Santa Monika
Monica Of Hippo, Ibunda St.Agustinus
Santa Monika, Ibu Santo Agustinus dari Hippo, adalah seorang ibu Kristen Sejati. Iman dan cara hidupnya yang terpuji patut diteladani para ibu, terutama mereka yang anaknya tengah tersesat dalam berbagai ajaran dan bujukan duniawi.
Santa Monika lahir di Tagaste, Afrika Utara dalam sebuah keluarga Kristen yang saleh. Ketika berusia 20 tahun, ia dinikahkan dengan Patrisius, seorang pemuda kafir yang cepat panas hatinya. Dalam kehidupannya bersama Patrisius, Monika mengalami tekanan batin yang hebat karena ulah Patrisius dan juga putranya Agustinus. Patrisius mencemoohkan dan menertawakan usaha keras Monika mendidik Agustinus menjadi seorang pemuda yang luhur budinya. Namun semuanya itu ditanggung Monika dengan sabar, sambil tekun berdoa memohon campur tangan Tuhan. Bertahun – tahun lamanya tidak ada tanda apa pun bahwa doanya dikabulkan Tuhan. Baru pada saat – saat terakhir hidupnya, Patrisius bertobat dan minta dipermandikan. Monika sungguh bahagia dan mengalami rahmat Tuhan pada saat – saat kritis suaminya.
Ketika itu Agustinus berusia 18 tahun dan sedang menempuh pendidikan di kota Kartago. Cara hidupnya semakin menggelisahkan hati ibunya karena telah meninggalkan imannya dan memeluk ajaran Manikeisme yang sesat itu. Lebih dari itu, di luar perkawinan yang sah, ia hidup dengan seorang wanita hingga melahirkan seorang anak yang diberi nama Deodatus. Untuk menghindarkan diri dari keluhan ibunya, Agustinus pergi ke Italia. Namun ia sama sekali tidak bisa luput dari doa dan air mata ibunya.
Monika berlari meminta bantuan kepada seorang uskup. Kepadanya uskup itu berkata: “Pergilah kepada Tuhan! Sebagaimana engkau hidup, demikian pula anakmu, yang bagimu telah kaucurahkan banyak air mata dan doa permohonan, tidak akan binasa. Tuhan akan mengembalikannya kepadamu.” Nasehat pelipur lara itu tidak dapat menenteramkan hatinya. Ia tidak tega membiarkan anaknya lari menjauhi dia, sehingga ia menyusul anaknya ke Italia. Di sana ia menyertai anaknya di Roma maupun di Milan.
Di Milan, Monika dan putranya bertemu dengan Uskup Santo Ambrosius yang kudus. Akhirnya oleh teladan dan bimbingan Santo Ambrosius, Agustinus bertobat dan bertekad untuk hidup hanya bagi Allah dan sesamanya. Saat itu bagi Monika merupakan puncak dari segala kebahagiaan hidupnya. Hal ini terlukis di dalam kesaksian Agustinus sendiri perihal percakapan mereka tentang perjalanan kembali ke Afrika.
“Kami berdua terlibat dalam pembicaraan yang sangat menarik, sambil melupakan liku – liku masa lalu dan menyongsong hari depan. Kami bertanya – tanya, seperti apakah kehidupan para suci di surga… Dan akhirnya dunia dengan segala isinya ini tidak lagi menarik bagi kami. Ibu berkata: “Anakku, bagi ibu sudah tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang memikat hatiku. Ibu tidak tahu untuk apa mesti hidup lebih lama. Sebab, segala harapan ibu di dunia ini sudah terkabul”.
Dalam tulisan lain, Agustinus mengisahkan pembicaraan penuh kasih antara dia dan ibunya di Ostia Roma :
“Sambil duduk di dekat jendela dan memandang ke laut biru yang tenang, ibu berkata : “Anakku, satu – satunya alasan yang membuat aku masih ingin hidup sedikit lebih lama lagi ialah aku mau melihat engkau menjadi seorang Kristen sebelum aku menghembuskan nafasku. Hal itu sekarang telah dikabulkan Allah, bahkan lebih dari itu, Allah telah menggerakkan engkau untuk mempersembahkan dirimu sama sekali kepadaNya dalam pengabdian yang tulus kepadaNya. Sekarang apa lagi yang aku harapkan?”
Beberapa hari kemudian, Monika jatuh sakit. Kepada Agustinus, ia berkata: “Anakku, satu – satunya yang kukehendaki ialah agar engkau mengenangkan daku di Altar Tuhan.”
Ibu yang luar biasa ini wafat pada tahun 387 M di Ostia, Roma. Kisah hidupnya membuktikan kepada kita bahwa doa yang tak kunjung putus, akan selalu didengarkan Tuhan.
Arti Nama
Nama Monika kemungkinan diturunkan dari kata Latin “Moneo” yang berarti : “Penasihat” atau dari kata Yunani “Monos” yang berarti : “Satu”
Variasi Nama
Monica (English), Mônica (Portuguese), Mònica (Catalan), Monika (Croatian), Monika (Czech), Monika, Mona (Danish), Monique (French), Monika (German), Mónika (Hungarian), Monika (Latvian), Monika (Lithuanian), Monika, Mona (Norwegian), Monika (Polish), Monika (Slovak), Monika (Slovene), Mónica (Spanish), Monika, Mona (Swedish)
Sumber: https://katakombe.org/para-kudus/agustus/monika.html
No Comments