Minggu, 01 September 2024 – Hari Minggu Biasa XXII – Hari Minggu Kitab Suci Nasional

Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA –  Mzm. 86:3,5

Kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku ber seru sepanjang hari. Engkau baik hati, ya Tuhan, dan suka mengampuni, kasih setia-Mu berlimpah bagi semua orang yang berseru kepada-Mu.

PENGANTAR: 

Dalam konteks hidup bersama, aturan atau norma ada untuk menjaga segi-segi kehidupan bersama. Tatanan itu hanya menjadi kata-kata kosong ketika tidak disertai de ngan tindakan yang tepat. Demikian pula aturan agama. Aturan-aturan agama bukan untuk dipuja, melainkan harus diwujudkan dalam tindakan konkret. Aturan dan tindakan konkret adalah dua hal yang harus berjalan bersama. Yang satu mendasari yang lain.

DOA PEMBUKA: 

Marilah kita berdoa. (hening sejenak) : Allah Bapa Yang Maha Pengasih, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah menyatakan perintah yang baru, yaitu cinta kasih kepada-Mu dan kepada sesama. Kami mohon berilah kami kekuatan untuk menjadi pelaksana pelaksana perintah-Mu itu dengan setia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. U Amin.

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Ulangan 4:1-2.6-8

“Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu; dengan demikian kamu berpegang pada perintah Tuhan.”

Di padang gurun seberang Sungai Yordan Musa berkata kepada bangsanya, “Hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup, dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allah nenek moyangmu. Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu, dan janganlah kamu menguranginya; dengan demikian kamu berpegang pada perintah Tuhan, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu. Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaan dan akal budimu di mata bangsa-bangsa. Begitu mendengar segala ketetapan ini mereka akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi! Sebab bangsa besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti Tuhan, Allah kita, setiap kali kita berseru kepada-Nya? Dan bangsa besar manakah yang mempunyai ketetapan dan peraturan demikian adil seperti seluruh hukum yang kubentangkan kepadamu pada hari ini?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 15:2-3a.3cd-4ab.5

Ref. Tuhan siapa diam di kemah-Mu, siapa tinggal di gunung-Mu yang suci?

  1. Yaitu orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya; yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya.

  2. Yang tidak berbuat jahat terhadap teman, dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang yang tercela, tetapi menjunjung tinggi orang-orang yang bertakwa.

  3. Yang tidak meminjamkan uang dengan makan riba, dan tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian tidak akan goyah selama-lamanya.

BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Rasul Yakobus 1:17-18.21b-22.27

“Hendaklah kamu menjadi pelaku firman.”

Saudara-saudaraku yang terkasih, setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang. Pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan pertukaran. Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya pada tingkat yang tertentu kita menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya. Terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu. Hendaklah kamu menjadi pelaku firman, dan bukan hanya pendengar! Sebab jika tidak demikian, kamu menipu diri sendiri. Ibadah sejati dan tak bercela di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemari oleh dunia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya.
S : (Yak 1:18) Atas kehendak-Nya sendiri, Allah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 7:1-8.14-15.21-23

“Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia.”

Pada suatu hari serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus. Mereka melihat beberapa murid Yesus makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh. Sebab orang-orang Farisi – seperti orang-orang Yahudi lainnya – tidak makan tanpa membasuh tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat istiadat nenek moyang. Dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas tembaga. Karena itu, orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada Yesus, “Mengapa murid-murid-Mu tidak mematuhi adat istiadat nenek moyang kita? Mengapa mereka makan dengan tangan najis?” Jawab Yesus kepada mereka, “Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sebab ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia.” Lalu Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka, “Dengarkanlah Aku dan camkanlah ini! Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskan dia! Tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskan dia! Sebab dari dalam hati orang timbul segala pikiran jahat, pencabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Kudus Yesus melalui Hati Maria.

Saudari-saudara yang dicintai dan mencintai Hati Kudus Yesus.. Salam jumpa bersama saya Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta Indonesia. dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Minggu, 01 September 2024, Minggu Biasa yang 22 bertepatan dengan Hari Minggu Kitab Suci Nasional. Semoga Belas Kasih dan Kerahiman dari Hati Yesus yang Maha Kudus memberkati anda semua. Amin. Tema Resi kita kali ini adalah: “Memahami Firman dan Menghidupinya dalam Kehidupan Sehari-hari.” Namun sebelumnya, marilah kita persiapakan hati dan budi kita dan kita awali permenungan kita dengan tanda kemenangan kristus. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus..

Saudari-saudara yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus. Pada hari ini kita memasuki Minggu biasa yang 22 dalam Tahun B, yang juga bertepan dengan Hari Minggu Kitab Suci Nasional 2024 atau pembukaan Bulan Kita Suci Nasional dengan tema: “Allah Dumber Keadilan.”. Melalui bacaan-bacaan yang kita dengan hari ini, kita diajak untuk merenungkan kembali pentingnya Firman Tuhan dalam hidup kita sehari-hari. Bacaan-bacaan yang disajikan menuntun kita untuk tidak hanya menjadi pendengar Firman, tetapi juga pelakunya, sehingga hidup kita dapat mencerminkan kasih dan kebenaran Allah. Lalu apa yang bisa kita pelajari dari bacaan-bacaan hari ini? Saya menarwarkan 3 hal saja:

  1. Firman Tuhan sebagai Cermin Hidup. Bacaan-bacaan hari ini mengingatkan bahwa Firman Tuhan adalah cermin yang harus kita lihat setiap hari. Seperti halnya cermin memperlihatkan keadaan fisik kita, Firman Tuhan mengungkapkan keadaan spiritual kita. Kita diajak untuk tidak hanya mendengar Firman, tetapi juga melakukannya, sehingga kehidupan kita mencerminkan kebaikan dan kasih Allah. Minggu Kitab Suci Nasional mengingatkan kita akan pentingnya merenungkan Kitab Suci setiap hari sebagai panduan hidup, agar kita tidak lupa pada identitas kita sebagai anak-anak Allah.

  2. Kesucian yang Datang dari Hati. Yesus dalam Injilnya menekankan bahwa kesucian bukanlah tentang apa yang masuk ke dalam tubuh, tetapi apa yang keluar dari hati. Pikiran, kata-kata, dan tindakan kita adalah cerminan dari apa yang ada di hati kita. Oleh karena itu, kita dipanggil untuk membersihkan hati dari segala niat yang buruk, seperti kebencian, iri hati, dan kesombongan. Dalam konteks Minggu Kitab Suci Nasional, kita diajak untuk membiarkan Firman Tuhan menembus hati kita, membersihkan, dan menguduskan seluruh hidup kita.

  3. Membawa Firman dalam Aksi Nyata. Firman Tuhan tidak hanya untuk didengar dan direnungkan, tetapi juga untuk dihidupi dalam tindakan sehari-hari. Kita diundang untuk menjadi pelaku Firman, yang berarti mengaplikasikan ajaran Kristus dalam setiap aspek kehidupan kita. Dengan memulai Minggu Kitab Suci Nasional, kita diundang untuk tidak hanya membaca Kitab Suci tetapi juga menerapkannya dalam kehidupan keluarga, pekerjaan, dan komunitas kita. Melalui tindakan kasih dan pelayanan, kita menunjukkan bahwa Firman Tuhan hidup dan aktif dalam diri kita.

Nah para sahabatku, saudari-saudara yang dikasihi dan mengasihi Tuhan. Marilah kita menghidupi Firman Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita. Mari kita tidak hanya berhenti pada pembacaan dan perenungan, tetapi melangkah lebih jauh dengan menerapkannya dalam tindakan nyata. Dalam semangat Minggu Kitab Suci Nasional ini, kiranya kita semakin diteguhkan untuk menjadi pelaku Firman yang membawa terang dan kasih Allah di manapun kita berada. Dan kita semakin menemukan bahwa Allah menjadi sumber keadilan dalam hidup kita.

Semoga Hati Kudus Yesus semakin merajai hati kita sehingga kita dimampukan menjadi pelaku-pelaku firman dan bersama Allah sang sumber keadilan kita juga dipanggil untuk berlaku adil juga terhadap sesama kita. Tuhan memberkati. Berkah Dalem. Dalam Nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. Amin.

DOA UMAT: 

I : Kristus mengajak kita untuk lebih setia kepada perintah Allah demi keselamatan kita. Marilah kita panjatkan doa kita kepada Allah Bapa dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Nya terkasih:

L : Bagi Bapa Suci, para Uskup dan para Imam: Ya Bapa, dampingilah Bapa Suci, para Uskup dan para Imam agar dalam membimbing umat lebih didorong oleh cinta kasih daripada oleh hukum secara harafiah. 

U : Bukalah hati umat-Mu untuk semakin tekun dan setia dalam mengikuti panggilan-Mu melalui penggembalaan para pemimpin Gereja-Mu.

L :Bagi masyarakat kita. Ya Bapa, bimbinglah masyarakat kami agar selalu men junjung tinggi kejujuran dan keadilan, berdasarkan cinta kasih.

U : Tuntunlah umat-Mu untuk semakin berani mendengarkan Sabda Mu di dalam batin kami yang terdalam dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.

L : Bagi mereka yang merasa tersisih di sekitar kita. Ya Bapa, tinggallah di dalam diri orang-orang yang me rasa tersisih di antara kami sehingga mereka kembali ber semangat untuk bersatu dan berkarya bersama kami dalam mewartakan Sabda-Mu.

U : Curahkanlah semangat persaudaraan sejati kepada kami dalam menghayati Sabda-Mu di tengah-tengah masyarakat kami.

L : Bagi kita semua di sini. Ya Bapa, buatlah kami selalu terbuka terhadap sesama kami, khususnya bagi mereka yang miskin dan tersingkir. 

U : Ajarilah kami memiliki kasih seperti Kristus mengasihi kami, umat-Mu.

I : Allah Bapa Yang Mahabaik, Engkau selalu menepati janji Mu. Kebaikan-Mu jauh lebih agung daripada yang kami perkirakan. Berilah kami kekuatan agar hidup kami semakin mirip dengan teladan Yesus Kristus, Putra-Mu dan Tuhan kami. Amin

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN: 

Ya Allah, semoga roti dan anggur yang kami persembah kan kepada-Mu ini Kaujadikan sebagai sarana untuk meng hidupkan kami dalam cinta kasih dan keadilan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

ANTIFON KOMUNI – Mzm. 31:20

Betapa berlimpahlah kebaikan-Mu, ya Tuhan, yang Engkau sediakan bagi orang yang takut akan Dikau.

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah kita berdoa : Ya Allah, semoga sakramen cinta kasih yang telah kami terima ini menguatkan kami untuk menjadi pelaksana Sabda Mu. Jauhkanlah kami dari segala kelaliman terhadap sesama dan semoga kami semakin berkembang dalam semangat cinta kasih dan pelayanan sebagaimana dikehendaki oleh Putra-Mu. Dialah Tuhan dan Pengantara kami. U Amin.

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

No Comments

Leave a Comment