ANTIFON PEMBUKA – I Korintus 5:7
Buanglah ragi yang lama, ragi keburukan dan kejahatan, dan jadilah adonan baru.
PENGANTAR:
Orang harus bertanggung jawab atas dirinya sendiri, tetapi juga terhadap sesama. Bila di dalam masyarakat terjadi suatu kejahatan, maka hal itu merupakan tanggung jawab bersama. Paulus menjelaskan ini dengan gambaran ragi, yang dapat mengubah seluruh adonan. Maka jangan sampai ragi kejahatan merusak segalanya, tetapi jadikanlah Kristus ragi yang baru. Kristus sendiri menerjang peraturan dan hukum. Lebih baik menyelamatkan orang daripada membinasakannya karena dikehendaki hukum.
DOA PEMBUKA:
Marilah bedoa: Allah Bapa, sumber kedamaian, berkenanlah menunjukkan jalan, tuntunlah kami dengan tangan-Mu, berikanlah sabda-Mu sebagai pedoman, sebab kami berniat mencari kedamaian-Mu. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus 5:1-8
“Bilamana kita berkumpul dalam roh, kamu bersama-sama dengan aku, dengan kuasa Yesus.”
Saudara-saudara, ada berita bahwa di antara kalian terdapat percabulan; bahkan percabulan yang begitu rupa yang di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah pun tidak terdapat; yaitu bahwa ada orang yang hidup dengan isteri ayahnya. Sekalipun demikian, kalian malahan menyombongkan diri. Tidakkah lebih patut kalian berdukacita dan menyingkirkan orang yang berbuat demikian dari tengah-tengah kalian? Sekalipun aku tidak hadir secara badani, namun secara rohani aku hadir, dan aku menjatuhkan hukuman atas orang yang berbuat demikian, seakan-akan aku hadir di tengah kalian. Jadi bila kita, kalian bersama dengan aku, berkumpul dalam Roh dengan kuasa Yesus, Tuhan kita, orang itu harus kita serahkan kepada Iblis dalam nama Tuhan Yesus, sehingga tubuhnya binasa, tetapi rohnya diselamatkan pada hari Tuhan. Maka tidak baiklah kalian menyombongkan diri. Tidak tahukah kalian, bahwa ragi yang sedikit saja dapat meresapi seluruh adonan? Maka buanglah ragi yang lama, supaya kalian menjadi adonan yang baru, sebab kalian memang tidak beragi. Sebab Kristus, Anak Domba Paskah kita sudah disembelih. Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, melainkan dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 5:5-6.7.12
Ref. Tuhan, bimbinglah aku dalam keadilan-Mu.
-
Engkau bukanlah Allah yang berkenan akan kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu. Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau benci terhadap semua orang yang melakukan kejahatan.
-
Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, Tuhan jijik melihat penumpah darah dan penipu.
-
Tetapi semua orang yang berlindung pada-Mu akan bersukacita, mereka akan bersorak-sorai selama-lamanya, karena Engkau menaungi mereka; karena Engkau, akan bersukarialah orang-orang yang mengasihi nama-Mu.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya.
S : Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 6:6-11
“Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat.”
Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, agar mereka mendapat alasan untuk menyalahkan Dia. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Ia berkata kepada orang yang mati tangan kanannya, “Bangunlah dan berdirilah di tengah!” Maka bangunlah orang itu dan berdiri di tengah. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Aku bertanya kepada kalian: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan orang atau membinasakannya?” Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu, “Ulurkanlah tanganmu!” Orang itu mengulurkan tangannya dan sembuhlah ia. Maka meluaplah amarah ahli-ahli Taurat dan orang Farisi. Lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus.
Dekikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Antonius Edi Prasetyo SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Pendengar Resi Dehonian terkasih, Jumpa kembali dengan saya, Romo Antonius Edi Prasetyo SCJ dari Komunitas Biara SCJ Cipinang Cempedak Jakarta Timur, dalam Resi – Renungan Singkat Dehonian Edisi Senin 9 September 2024. Mari kita dengarkan dan renungkan bersama bacaan Injil Suci Menurut Lukas 6:6-11
Saudara/I, Para Sahabat Hati Kudus Yesus yang terkasih. Semoga anda semua sehat dan menerima kelimpahan berkat dari Tuhan.
Dalam injil hari ini, Tindakan Yesus menyembuhkan orang lumpuh tangannya pada hari Sabat menjadi titik fokus konflik. Ada Perbedaan pandangan antara Yesus dan orang-orang yang menentangnya. Yesus menekankan kasih dan belas kasihan sebagai dasar hidup, sementara para ahli Taurat dan Farisi lebih menekankan pada kepatuhan terhadap hukum Taurat secara literal dan buta.
Maka Yesus mengajukan pertanyaan mendasar yang menantang pola pikir para pemimpin agama waktu itu dengan pertanyaan, “Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat?” sebuah pertanyaan yang nampaknya pertanyaan konyol, tetapi mampu membungkam para penentang Yesus.
Dengan menyembuhkan orang lumpuh tangannya, Yesus menunjukkan bahwa Ia memiliki otoritas atau yang melampaui hukum Taurat itu sendiri. Sebaliknya, Para pemimpin agama marah dan menolak tindakan Yesus karena merasa otoritas mereka di dalam struktur masyarakat terancam.
Saudara-saudariku terkasih, kisah ini mengajarkan bahwa kasih dan belas kasihan harus menjadi dasar dari seluruh perilaku dan tindakan kita, bahkan jika itu berarti melanggar aturan yang ada. Dalam Gereja dikenal dengan istilah “Salus Animarum Suprema Lex” Keselamatan jiwa-jiwa adalah hukum yang tertinggi. Yesus menunjukkan bahwa hari Sabat bukan hanya hari untuk beristirahat, tetapi juga hari untuk melakukan kebaikan dan menunjukkan kasih kepada sesama. Yesus juga mengajak kita untuk mengikuti suara hati nurani kita dalam mengambil keputusan, bukan hanya mengikuti aturan yang kaku, yang sering kali mematikan rasa empati dan kepedulian kita terhadap sesama.
Saudara-saudariku terkasih, kita ditantang untuk berani meninggalkan tradisi dan kebiasaan hidup kita yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kasih dan kebenaran itu sendiri. Kita dingatkan pula untuk berani memprioritaskan orang lain, terutama mereka yang sungguh berada dalam kesulitan dan membutuhkan bantuan kita.
Akhir-akhir ini, semakin banyak orang menjadi tidak peduli. Orang lebih memikirkan dirinya sendiri, memperkaya dirinya sendiri, tanpa pernah berpikir bahwa saudara-saudari kita menderita, dan benar-benar butuh sapaan dan uluran kasih dari sesamanya.
Semoga kita senantiasa diberi kemampuan dan anugerah untuk menyangkal diri dan memanggul salib kita masing-masing. Saya memberkati saudara dengan berkat Allah yang melimpah, dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus. Amin.
Semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita semua. Amin Tuhan memberkati. Berkah Dalem.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa kami yang mahakuasa dan kekal, bangunkanlah kiranya kami, agar hidup kami senantiasa dijiwai Roh Yesus Putra-Mu terkasih,Tuhan dan pengantara kami.
ANTIFON KOMUNI – I Korintus 5:7
Buanglah ragi yang lama, supaya kalian menjadi adonan segar, karena kalian memang tidak beragi.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa kami sumber kebijaksannan, kami mengucap syukur atas kekuatan dan kebijaksanaan, yang telah Kauanugerahkan kepada kami melalui Yesus Putra-Mu terkasih. Semoga semangat-Nya selalu mendorong dan menuntun kami dalam perjalanan hidup kami. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami
DOWNLOAN AUDIO RESI:
Belum ada “tombol” untuk download audio
Terima kasih
Amin
Makasih Romo