Minggu, 15 September 2024 – Hari Minggu Biasa XXIV

Rm. V. Teja Anthara SCJ dari Komunitas Rumah Damai Dehon Palembang – Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA:

Berikanlah damai kepada mereka yang mengandalkan Dikau, ya Tuhan, agar terbuktilah kebenaran para nabi-Mu. Dengarkanlah doa-doa hamba-Mu dan umat-Mu Israel.

PENGANTAR:

Mengenal seseorang secara lebih baik, menyelami lubuk hati orang lain, sering membawa kita kepada hal-hal yang mengejutkan. Jurang antara dua orang sering nampaknya tak dapat dijembatani atau jurang itu dapat menjadi semakin dalam dan semakin luas. Hari ini kita mengenal Kristus sebagai Putera Manusia yang akan mengalami penderitaan banyak. Justru karena itu Ia dapat mendekati kita, asa kita bersedia menjadi pengikut-pengikut-Nya dan mengangkat salib kita. Pada Dia kita punya kepastian akan menemukan kehidupan sepenuhnya.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa kami, Putera-Mu tidak melarikan diri dari penderitaan, tetapi menghadapinya sampai wafat. Kami mohon, arahkanlah pandangan kami pada salib-Nya bila kami sendiri dirundung malang ataupun iba hati oleh penderitaan sesama. Perkenankanlah kami menempuh jalan Putera-Mu yaitu hidup dan mati bagi sesama dan dengan demikian mengalami cinta kasih-Mu sepenuhnya. Demi Yesus Kristus, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yesaya 50:5-9a

“Aku memberikan punggungku kepada orang-orang yang memukul aku.”

Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberikan punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabuti janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan Allah menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Maka aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung batu, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu. Dia yang menyatakan aku benar telah dekat. Siapakah yang berani berbantah dengan aku? Marilah kita tampil bersama-sama! Siapakah lawanku beperkara? Biarlah ia mendekat kepadaku! Sungguh, Tuhan Allah menolong aku; siapakah yang berani menyatakan aku bersalah?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 116:1-2.3-4.5-6.8-9

Ref. Berbelaskasihlah Tuhan dan adil Allah kami adalah rahim

  1. Aku mengasihi Tuhan, sebab Ia mendengarkan suara permohonanku. Sebab Ia menyendengkan telinga-Nya kepadaku, maka semua hidupku aku akan berseru kepada-Nya.

  2. Tali-tali maut telah melilit aku dan kegentaran terhadap dunia orang mati menimpa aku; aku mengalami kesesakan dan kedukaan, tetapi aku menyerukan nama Tuhan, “Ya Tuhan luputkanlah kiranya aku.

  3. Tuhan adalah pengasih dan adil, Allah kita penyayang. Tuhan memelihara orang-orang sederhana; aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya!”

  4. Tuhan, Engkau telah meluputkan aku dari maut, Engkau telah meluputkan mataku dari air mata, dan kakiku dari tersandung. Aku boleh berjalan di hadapan Tuhan, di negeri orang-orang hidup.

BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Rasul Yakobus 2:14-18

“Jika iman tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya adalah mati.”

Saudara-saudaraku, apakah gunanya kalau seorang mengatakan bahwa ia beriman, tetapi tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? Misalnya saja, seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari. Kalau seorang dari antara kamu berkata kepadanya, ‘Selamat jalan! Kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang’ tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang diperlukan tubuhnya, apakah gunanya itu? Demikian pula halnya dengan iman! Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya mati. Tetapi mungkin ada orang berkata, ‘Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan’; aku akan menjawab dia, ‘Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku’.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : (Gal 6:14; 2/4) Aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab oleh-Nya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 8:27-35

“Engkau adalah Mesias…! Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan.”

Pada suatu hari Yesus bersama murid-murid-Nya pergi ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya, “Kata orang, siapakah Aku ini?” Para murid menjawab, “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi.” Yesus bertanya lagi kepada mereka, “Tetapi menurut kamu, siapakah Aku ini?” Maka Petrus menjawab: “Engkau adalah Mesias!” Lalu Yesus melarang mereka dengan keras supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun tentang Dia. Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan. Ia akan ditolak oleh tua-tua, oleh imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari. Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur-Nya. Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya, “Enyahlah Iblis! Sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.” Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya, dan berkata kepada mereka, “Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal diri, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.”
Demikianlah Injil Tuhan!
U. Terpujilah Kritus!

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. V. Teja Anthara SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Pendengar Resi Dehonian terkasih, jumpa kembali dengan saya Romo Valentinus Teja Anthara scj dari Komunitas SCJ – Rumah Damai Dehon,  Indonesia, dalam Resi – renungan singkat – dehonian edisi hari Minggu – tanggal lima belas  – September – tahun dua ribu dua puluh empat – Hari biasa  ke dua puluh empat,  – Semoga anda dalam keadaan sehat, sejahtera dan bahagia.

Sahabat resi yang dicintai Tuhan. Ketika saya membaca dan merungkan perikopa ini. Saya ingat peristiwa yang terjadi tahun 1998, ketika saya berada di lokasi ini. Saya bertanya kepada para peserta jiarah, mengapa Yesus bertanya tentang ‘Siapakah Jesus menurut orang banyak dan mereka sendiri’. Dan mengapa pertanyaan itu ditanyakan ditempat ‘yang luar biasa ini”. Tempat pusat penyembhan berhala. Mereka saya ajak merenungkan sampai malam hari, ketika kita kumpul untuk sharing bersama. Indah dan mendalam dan aneka tanggapan yang mencerminkan iman mereka. Sulit saya ungkapkan dalam renungan singkat ini.

Seperti yang kita akui, kita tidak mengetahui. Ada banyak hal tentang Dia yang tidak kita ketahui,  seperti halnya para murid pada waktu itu. Pada intinya Yesus menguji para murid setelah mengikuti dia selama kurang lebih tiga tahun. Karena mereka siap menuju perjalannya ke Yerusalem. Dan tempatnya adalah pusat penyembahan orang kafir ini sini. Yesus menanyakan pertanyaan y kepada kita dalam  ‘Menurut kamu, siapakah Aku ini?’ Lalu Tuhan Yesus menjelaskan bahwa untuk mengikuti Mesias harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Yesus.

Sahabat Resi yang terkasih. Satu hal penting dan perlu, kita dapat mengulangi, seperti yang dilakukan Petrus, bahwa dialah Mesias. Mesias dalam arti ini adalah bahwa Yesus sebagai Putera Allah akan menyelamatkan manusia dengan cara sungguh luar biasa. Dalam hidup-Nya, Yesus harus menanggung banyak penderitaan, mengalami penolakan, lalu dibunuh dan kemudian bangkit pada hari ketiga. Yesus sangat tegas menyatakan hal tersebut.

Namun Petrus yang dengan lantang tadi mengatakan bahwa Yesus adalah Mesias belumlah paham sepenuhnya. Ia ragu mengenai apakah yang dimaksud dengan Mesias yang sesungguhnya itu.

Pengakuan akan Diri Yesus sebagai Mesias berarti kita menempatkan pola pikir dan sikap hidup yang selaras dengan Allah. Allah Bapa menyelamatkan manusia melalui pribadi Yesus Putra-Nya dengan cara dan jalan berbeda dari pemikiran manusiawi. Jalan keselamatan dilalui dengan derita dan salib kematian. Totalitas cinta Allah ditunjukkan oleh Yesus dalam pemberian Diri seutuhnya.

Mengakui Yesus sebagai Tuhan penyelamat menegaskan kepada kita untuk menyatakan sikap dan tindakan yang sama seperti yang telah Yesus lakukan. Beriman kepada Yesus berarti membuat dan bertindak seperti Yesus sendiri yang telah menyembuhkan, membebaskan dan menebus dosa serta menyelamatkan kita. Dunia di mana kita berpijak menjadi ladang bagi warta iman dan pewujudannya dalam sikap dan perbuatan bagi sesama dan alam sekitar.

Setiap orang kristiani mengimani bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias. Tuhan Yesus ingin agar kita tidak berhenti untuk memuji dan  menyembah-Nya saja. Tetapi kita diajak untuk mengikuti semua teladan-Nya. Tuhan Yesus meminta kita untuk menyangkal diri kita yang cenderung angkuh dan sombong, berjuang untuk memikul salib dan mengikuti Tuhan Yesus. Semoga kerendahan Hati Kudus menjadi sumber inspirasi dalam hidup kita. Tuhan memberkati. Amin.

DOA UMAT:

I : Marilah kita berdoa kepada Allah Bapa kita dengan perantaraan Yesus, yang dengan rela mau menderita.

L : Bagi Sri Paus, para Uskup dan para imam: Semoga Allah Bapa Mahakasih mendampingi Bapa Suci, para Uskup dan para imam agar mampu memimpin umat Allah dengan doa, belajar dan pengalaman hidup mereka. Marilah kita mohon,…

L : Bagi orang-orang sederhana yang setiap hari melaksanakan tugas mereka tanpa menonjol dan disebut-sebut orang lain: Semoga Allah Bapa memberkati orang-orang sederhana yang setiap hari melaksanakan tugas mereka tanpa menonjol dan disebut-sebut orang lain, agar mereka tetap bertekun dalam amal kebaikan, kerendahan hati, selalu menjadi teladan bagi sesamanya. Marilah kita mohon,…

L : Bagi mereka yang sakit cacat: Semoga orang-orang yang sakit dan cacat semakin menyadari bahwa mereka lebih dekat dengan Kristus yang menderita daripada orang-orang sehat. Marilah kita mohon,…

I : Allah Bapa kami, dengarkanlah doa yang kami panjatkan dengan rendah hati dan perkenankanlah kami menyatakan iman kami kepada-Mu bukan hanya dengan kata-kata, tetapi juga dengan tindakan kami. Kami mohon itu demi Kristus, Putera-Mu dan Tuhan kami.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Bapa, pengasih dan penyayang, dengan roti dan anggur ini Kaucurahkan belaskasih-Mu. Perkenankanlah kami yang iktu dalam perjamuan ini menerima dan membagi cinta kasih-Mu kepada sesama.

ANTIFON KOMUNI:

Betapa berharga kasih setia-Mu, ya Allah! Kiranya anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Bapa yang maharahim, kami Kauperkenankan bertamu di rumah-Mu dan menikmati belas kasih-Mu yang melimpah. Kami mohon agar anugerah yang kami terima membuahkan iman hidup dan pengampunan mendalam sehingga kami dijiawi oleh semangat belas kasih dan pengurbanan putera-Mu.

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

4 Comments

  • Bernadeta September 15, 2024 at 4:21 am

    Amiiin.
    Amin..😇
    Trimakasih Mo..🙏🏻

    Reply
  • Herlin September 15, 2024 at 4:42 am

    Amin

    Reply
  • 𝘈𝘴𝘵𝘳𝘪𝘢𝘯𝘢 𝘴𝘰𝘯𝘭𝘢𝘪 September 15, 2024 at 5:28 am

    𝘈𝘮𝘪𝘯 🙏

    Reply
  • 𝙈𝙖𝙧𝙠𝙪𝙨 September 15, 2024 at 8:59 am

    𝘼𝙢𝙞𝙣 𝙏𝙮𝙢

    Reply

Leave a Comment