Kamis, 19 September 2024 – Hari Biasa Pekan XXIV

Rm. Stefanus Sigit Pranoto SCJ dari Komunitas SCJ Asrama Leo Dehon Metro Lampung – Indonesia

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mzm 118:28

Allahkulah Engkau, aku hendak bersyukur kepada-Mu, Allahku, aku hendak meluhurkan Dikau.

PENGANTAR: 

Orang yang mengalami banyak diampuni, dapat lebih memahami sesama. Memaafkan, mengampuni itu sulit, namun memperoleh pengampunan dan menyadari kesalahan lebih sukar. Sebab mengandaikan kerendahan hati dan kesadaran akan kelemahan. Hal itu menuntut iman terhadap orang yang diharapkan berkenan mengampuni. Pada Kristus kita selalu aman. Ia mengampuni begitu banyak, karena begitu besar cinta kasih-Nya.

DOA PEMBUKA: 

Marilah berdoa: Allah Bapa kami, sumber cahaya sejati, bagaimana kami dapat hidup, kalau tidak Kauberi kekuatan dengan perantaraan Yesus, cahaya hidup kami? Kami mohon, semoga kami dapat semakin memahamiKitab Suci dan mengalami belas kasih-Mu. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ..

BACAAN PERTAMA: Pembacaan dari surat pertama Paulus kepada umat di Korintus 15:1-11     

“Begitulah kami mengajar dan begitu pulalah kamu mengimani.”

Saudara-saudara, aku mau mengingatkan kalian akan Injil yang sudah kuwartakan kepadamu dan sudah kalian terima, dan yang di dalamnya kalian teguh berdiri. Oleh Injil itu kalian diselamatkan, asal kalian berpegang teguh padanya sebagaimana kuwartakan kepadamu; kecuali kalau kalian sia-sia saja menjadi percaya. Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah wafat karena dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah dimakamkan, dan pada hari yang ketiga telah dibangkitkan, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya sudah meninggal dunia. Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, lalu kepada semua rasul. Dan yang paling akhir Ia menampakkan diri juga kepadaku, seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul dan tak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya jemaat Allah. Tetapi berkat kasih karunia Allah, aku menjadi sebagaimana aku sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidaklah sia-sia. Sebaliknya aku telah bekerja lebih keras daripada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku. Sebab itu entah aku, entah mereka, begitulah kami mengajar, dan begitu pulalah kalian mengimani.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 118:1-2.16ab-17.28

Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, karna baiklah Dia!

  1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. Biarlah Israel berkata, “Kekal abadi kasih setia-Nya!”

  2. Tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan, tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan! Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan!

  3. Allahkulah Engkau, aku hendak bersyukur kepada-Mu, Allahku, aku hendak meninggikan Dikau.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U: Alleluya
S: Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.

BACAAN INJIL: Pembacaan dari Injil Yesus Kristus menurut Lukas 7:36-50

“Dosanya yang banyak telah diampuni, karena ia telah banyak berbuat kasih.”

Pada suatu ketika seorang Farisi mengundang Yesus makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan. Di kota itu ada seorang wanita yang terkenal sebagai orang berdosa. Ketika mendengar bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa buli-buli pualam berisi minyak wangi. Sambil menangis ia berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya dengan air matanya, dan menyekanya dengan rambutnya. Kemudian ia mencium kaki Yesus dan meminyakinya dengan minyak wangi. Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hati, “Seandainya Dia ini nabi, mestinya Ia tahu, siapakah dan orang apakah wanita yang menjamah-Nya ini; mestinya Ia tahu, bahwa wanita ini adalah orang yang berdosa.” Lalu Yesus berkata kepadaorang Farisi itu, “Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu.” Sahut Simon, “Katakanlah, Guru.” Ada dua orang yang berutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh. Karena mereka tidak sanggup membayar, maka utang kedua orang itu dihapuskannya. Siapakah di antara mereka akan lebih mengasihi dia?” Jawab Simon, “Aku sangka, yang mendapat penghapusan utang lebih banyak!” Kata Yesus kepadanya, “Betul pendapatmu itu!” Dan sambil berpaling kepada wanita itu, Yesus berkata kepada Simon, “Engkau melihat wanita ini? Aku masuk ke dalam rumahmu, namun engkau tidak memberi Aku air untuk membasuh kaki-Ku; tetapi wanita ini membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk, ia tiada henti-hentinya menciumi kaki-Ku. Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi. Sebab itu Aku berkata kepadamu, ‘Dosanya yang banyak itu telah diampuni, karena ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit pula ia berbuat kasih!” Lalu Yesus berkata kepada wanita itu, “Dosamu telah diampuni.” Orang-orang yang makan bersama Yesus berpikir dalam hati, “Siapakah Dia ini, maka Ia dapat mengampuni dosa?” Tetapi Yesus berkata kepada wanita itu, “Imanmu telah menyelamatkan dikau. Pergilah dengan selamat!”

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Stefanus Sigit Pranoto SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Kisah dalam Lukas 7:36-50 menggambarkan seorang perempuan berdosa yang dengan penuh penyesalan dan kasih mencuci kaki Yesus dengan air mata dan mengurapinya dengan minyak wangi. Tindakan ini memicu kritik dari Simon, seorang Farisi, yang merasa perempuan itu tidak layak. Namun, Yesus melihat hati perempuan itu dan memberikan pengampunan atas dosanya, menegaskan bahwa iman dan kasih yang besar dapat membawa keselamatan.

Dari kisah ini, kita diingatkan bahwa Yesus tidak memandang dosa atau masa lalu seseorang, melainkan hati yang penuh penyesalan dan kasih. Kita dipanggil untuk tidak cepat menghakimi sesama, melainkan menunjukkan kasih dan pengampunan seperti Yesus. Dengan memberikan diri sepenuhnya kepada Tuhan dan sesama, kita juga dapat mengalami kasih-Nya yang menyelamatkan, seperti perempuan itu yang akhirnya mendengar Yesus berkata, “Imanmu telah menyelamatkan engkau.”

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN: 

Allah Bapa maharahim, di depan altar ini berkenanlah mengampuni dosa-dosa kami demi Dia yang telah memanggul beban kami guna menebus kami, ialah Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

ANTIFON KOMUNI – Lukas 7:50

Yesus bersabda kepada wanita itu, ‘Imanmu telah menyelamatkan dikau, pergilah dengan damai.’

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa maharahim, kami bersyukur atas belas kasih-Mu,  yang telah menghidupkan harapan baru di dalam hati. Kami mohon, ajarilah kami menaruh cinta kasih kepada siapa pun yang kami jumpai. Demi Kristus, .

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

2 Comments

  • Firmus dega September 19, 2024 at 9:49 am

    Makasih Romo

    Reply
  • juli September 21, 2024 at 8:01 am

    Amin

    Reply

Leave a Comment