AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 1:2
Berbahagialah orang yang kesukaannya Taurat Tuhan, dan yang merenungkannya siang malam.
PENGANTAR:
Suatu himpunan yang hidup dengan cinta kasih, yang masing-masing anggotanya merasakan sukacita, kedamaian dan kesabaran, tempat orang merasakan keramahtamahan, kebaikan dan kesetiaan, adalah himpunan orang yang hidup dalam Roh Allah. Di situlah orang dapat saling meminta, bahkan saling menegur, menasihati. Himpunan demikian itulah sehati dan sejiwa.
DOA PEMBUKA:
Marilah bedoa: Allah Bapa kami di surga, bukalah bagi kami kitab-kitab, agar dapat mempelajari apa yang dapat menenteramkan hati. Semoga Yesus Putra-Mu membawakan kesembuhan dan keselamatan kami. Sebab Dialah Putra-Mu Tuhan dan pengantara kami, yang ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia 5:18-25
“Barangsiapa menjadi milik Kristus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.”
Saudara-saudara, kalau kalian membiarkan diri dibimbing oleh Roh, kalian tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, pemujaan berhala, sihir, percekcokan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah dan kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Mengenai semuanya itu kalian kuperingatkan, seperti yang telah kulakukan dahulu bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah. Sebaliknya hasil Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, sikap lemah lembut dan penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jika kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 1-2.3.4.6
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
-
Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
-
Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
-
Bukan demikianlah orang-orang fasik; mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U: Alleluya, alleluya, alleluya
S : (Yoh 10:27) 2/4 Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 11:42-46
“Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi! Celakalah kamu, hai ahli-ahli kitab.”
Sekali peristiwa Yesus bersabda, “Celakalah kalian, hai orang-orang Farisi! Sebab kalian membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan sejenis sayuran, tetapi kalian mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Celakalah kalian, hai orang-orang Farisi, sebab kalian suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar. Celakalah kalian, sebab kalian seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya tidak mengetahuinya. Seorang ahli Taurat menjawab, “Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga.” Tetapi Yesus berkata lagi, “Celakalah kalain juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kalian meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang tetapi kalian sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jari pun.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Yohanes Dwi Wicaksono SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Pernyataan ahli-ahli taurat berikut ini menarik untuk direnungkan: “Guru, dengan demikian Engkau menghina kami juga”.
Jika kita refleksikan, paling tidak ada dua cara memandang pernyataan ini. Pertama, secara negatif ini bisa dilihat sebagai sebuah pernyataan ketersinggungan. Dalam konteks Injil, apa yang dinyatakan oleh Yesus membuat ahli-ahli taurat merasa tersinggung dan dihina, persis seperti yang mereka katakan. Maka bisa dimengerti jika demikian ada dimensi penolakan dan pembelaan diri dari para ahli Taurat.
Jika kita jujur, tidak sedikit dari antara kita yang dengan sangat mudah merasa tersinggung. Tindakan atau kata-kata orang lain dengan mudah menyakiti diri saya. Padahal belum tentu juga apa yang dikatakan atau dilakukan orang lain itu ditujukan kepada kita. Perasaan mudah tersinggung ini biasanya bisa sangat merugikan diri sendiri dan orang lain. Relasi kita dengan diri sendiri menjadi rusak, demikian juga relasi dengan orang lain menjadi tidak nyaman. Bahkan kritik dan saran yang disampaikan oleh orang lain tidak akan pernah mengubah hidup kita menjadi lebih baik.
Kedua, pernyataan ini bisa kita maknai dalam sisi yang lebih positif, yakni sebagai sebuah refleksi diri. Jika mudah tersinggung adalah tindakan spontan, refleksi diri memerlukan usaha yang sedikit lebih naik kelas. Jika ini menjadi refleksi diri, maka apa yang dikatakan atau dilakukan orang lain adalah sarana untuk membangun diri. Dengan kata lain, apa yang berasal dari luar diri tidak dengan mudah menghancurkan, tetapi justru memperkuat diri.
Setelah mendengar apa yang disampaikan oleh Yesus, para ahli Taurat merenungkan hidup dan tindakan mereka masing-masing. Buah dari permenungan itu sudah semestinya mengarah pada perbaikan diri menuju yang lebih baik. Ini menandakan bahwa dari dalam diri ada kamauan untuk berubah, berkembang dan menjadi semakin baik. Berbagai kritik dan masukan dari orang lain akan menjadi sarana untuk naik kelas.
Bagi kita tentu saja menjadi jelas poinnya, termasuk yang manakah diri saya saat ini? Mungkin saja diri saya adalah salah satu yang dikatakan Yesus ‘celakalah’. Mari merenungkan diri belajar dari sabda Tuhan.
Ada pepatah Jawa yang mengatakan “ojo rumongso biso, tapi biso o rumongso” (jangan hanya merasa bisa, tetapi jadilah orang yang bisa merasa). Dalam batas tertentu, merasa bisa itu diperlukan. Tetapi belajar dari apa yang Yesus sampaikan hari ini, kita juga dipanggil untuk menjadi orang yang bisa merasa. Terlebih, kita dipanggil untuk merasakan Tuhan yang selalu hadir dan berperan dalam hidup kita masing-masing.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa kami yang mahakudus, bebaskanlah kami dari segala dosa berkat roti anggur ini, dan semoga kami bersedia menjadi rezeki bagi sesama, karena Yesus, Sang Mesias, Putra-Mu, ….
ANTIFON KOMUNI – Galatia 5:24-25
Barangsiapa menjadi milik Kristus, ia menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jika kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita dipimpin oleh Roh.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang mahakudus, kami bersyukur atas semangat hidup Putra-Mu, yang akan dilimpahkan kepada kami. Kami mohon, semoga kami sabar, takwa dan patuh setia. Demi Kristus, ….
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Resi-Rabu 16 Oktober 2024 oleh Rm. Yohanes Dwi Wicaksono SCJ dari komunitas SCJ Dehon House Manila – PhilipinaUnduh
Santa Margareta Maria Alacoque
Marguerite-Marie Alacoque, Margaret Mary Alacoque
Makasih Romo