AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – lih. Ydt 13:23-25
Terberkatilah engkau, Perawan Maria, oleh Allah yang mahatinggi, melebihi semua wanita. Namamu diharumkan oleh Tuhan dan dimasyurkan orang senantiasa.
KATA PENGANTAR:
Bahwa orang tua Santa Perawan Maria mempersembahkannya di kenisah sebagai tanda kesediaan pengabdian kepada Tuhan, tidak disebutkan sedikit pun dalam Kitab Suci. Tetapi dalam kenyataan hidupnya tiada orang yang melebihi dia dalam pengabdian kepada Tuhan. Ketika Malaikat Gabriel menghadap dia, ia sudah mempunyai rencana sendiri akan diperistri oleh seorang tukang kayu. Tetapi tiba-tiba dihadapkan kepada suatu pilihan. Jawabannya penuh iman, “jadilah padaku sesuai perkataanmu itu.”
DOA PEMBUKA:
Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber rahmat dan kurnia, peringatan Santa Perawan Maria kami rayakan. Semoga berkat doa dan permohonannya kami dipernuhi dengan rahmat-Mu. Demi Yesus Kristus, …
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Wahyu 5:1-10
“Anak Domba telah disembelih dan dengan darah-Nya telah menebus kita dari segala bangsa.”
Aku, Yohanes, melihat Seorang yang duduk di atas takhta di surga; dengan tangan kanan Dia memegang sebuah gulungan kitab. Kitab itu ditulis sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai. Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya, “Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?” Tetapi tak seorang pun di surga atau di bumi atau di bawah bumi yang dapat membuka gulungan kitab itu atau melihat sebelah dalamnya. Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak seorang pun dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu atau pun melihat sebelah dalamnya. Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku, “Jangan menangis! Sesungguhnya singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang. Dialah yang dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya. “Maka aku melihat seekor Anak Domba berdiri di tengah-tengah takhta dan ditengah-tengah keempat makhluk serta orang tua-tua itu. Anak Domba itu kelihatan seperti telah disembelih, Ia bertanduk tujuh dan bermata tujuh. Itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi. Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu. Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat orang tua-tua di hadapan Anak Domba. Mereka masing-masing memegang sebuah kecapi, dan sebuah cawan emas penuh dengan kemenyan. Itulah doa orang-orang kudus. Dan mereka menyanyikan sebuah lagu baru katanya, ‘Layaklah Engkau menerima gulungan kitab dan membuka ketujuh meterainya. Sebab Engkau telah disembelih, dan dengan darah-Mu telah membeli mereka bagi Allah dari setiap suku, bahasa, kaum dan bangsa. Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka sebagai raja akan memerintah di bumi.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 149:1-6a.9b
Ref. Tuhan, Engkau telah membuat kami menjadi raja dan imam.
-
Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
-
Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
-
Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka. Itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya
S : Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 19:41-44
“Andaikan engkau tahu apa yang perlu untuk damai sejahteramu!”
Pada waktu itu, ketika Yesus mendekati Yerusalem dan melihat kota itu, Ia menangisinya, katanya, “Wahai Yerusalem, alangkah baiknya andaikan pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu. Sebab akan datang harinya, musuhmu mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung dan menghimpit engkau dari segala jurusan. Dan mereka akan membinasakan dikau beserta semua pendudukmu. Tembokmu akan dirobohkan dan tiada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain. Sebab engkau tidak mengetahui saat Allah melawati engkau.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Agustinus Riyanto SCJ
Vivat Cor Jesu, per Cor Maria. Hiduplah Hati Yesus, melalui Hati Maria.
Saudara-saudari pencinta Resi yang terkasih, Yesus meratap di depan Bait Allah. Bait Allah yang kudus, yang dibangun indah, megah dan menjadi kebanggaan bangsa Israel akan hancur. Dan hal itu terjadi. Kalau saudara-saudari berziarah ke tanah suci, akan melihat peninggalan bait Allah yang sudah tidak berbentuk, bahkan di atasnya sudah berdiri bangunan masjid.
Apakah Yesus menangisi keruntuhan bangunan fisik bait Allah? Terlalu manusiawi kalau hal itu menjadikan Yesus bersedih hati. Yesus justru menangisi kehancuran iman yang seharusnya dibangun megah dan kokoh dalam diri setiap orang yang mengaku diri beriman. Bukankah diri kita masing-masing adalah Bait Allah, “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?” (1 Kor 3:16) . Oleh karena itu, sudah semestinya kalau kita selalu berjuang untuk membangun kehidupan iman kita menjadi bangunan yang kokoh dan indah yang dapat dinikmati oleh banyak orang sebagai pancaran berkat Allah, seperti setiap orang datang ke Bait Allah untuk mendapatkan berkat Allah. Namun, bila kita abai bahkan tidak peduli akan iman dalam diri kita, maka banyak musuh di sekitar hidup kita yang siap menghancurkan diri kita bahkan iman yang sudah kita miliki. Demikian juga kalau iman yang kita bangun hanya mementingkan perfoma atau penampilan fisik Imani, maka diri kita pun tak akan memiliki ketangguhan untuk bertahan dalam dasar iman yang sejati. Hal ini tentu sangat menyedihkan. Hanya mereka yang mendengarkan Sabda Allah dan melakukan, itulah yang meletakan bangunan imannya pada dasar yang kuat, sehingga badai dan taufan kehidupan tidak mampu meruntuhkannya. (bdk Mat 7:24-27).
Saudara-saudariku yang beriman, Maria mempersembahkan seluruh hidupnya untuk menjadi Bait Allah yang senantiasa menjaga kehendak Allah serta melaksanakan dalam hidupnya. Ketaaatan dan kesetiaan Maria kepada kehendak Allah terwujud nyata melalui kesediaan dirinya untuk menjadi Bunda Allah dengan mengandung, melahirkan dan mengasuh Yesus Putera Allah. Hidup Maria menunjukan hakikat Bait Allah yang kokoh, sehingga segala kesulitan, penderitaan dan pengalaman manusiawi yang tidak mengenakan tak mampu meruntuhkan iman Maria. Bagaimana dengan kita? Mari kita belajar dari Maria untuk memiliki semangat iman yang teguh, sehingga makin kokohlah Bait Allah hidup kita dalam segala tantangan kehidupan. Tuhan Memberkati.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa maha pengasih, penuh hormat kami kenangkan Bunda Putera-Mu. Terimalah kiranya persembahan ini dan limpahkanlah rahmat-Mu kepada kami, sehingga kami sendiri pun mempersembahkan diri seutuhnya kepada-Mu. Demi Kristus,…
ANTIFON KOMUNI – Luk 1:49
Besarlah perbuatan Yang Mahakuasa bagiku, dan kuduslah nama-Nya.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa seluruh umat manusia, santapan surgawi telah kami terima dengan penuh rasa syukur pada peringatan Santa Perawan Maria. Maka kami mohon, perkenankanlah kami kelak mengambil bagian dalam perjamuan abadi di surga. Demi Kristus, …
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Resi-Kamis 21 November 2024 oleh Rm. Agustinus Riyanto SCJ dari Komunirtas SCJ Palembang IndonesiaUnduh
Santa Perawan Maria Dipersembahkan kepada Allah
Diperingati tanggal 21 November
Ketika usianya baru tiga tahun, Santa Perawan Maria dibawa oleh kedua orangtuanya, St. Yoakim dan St. Anna, ke Bait Allah di Yerusalem. Seluruh hidup Maria dipersembahkan kepada Allah. Tuhan telah memilih Maria untuk menjadi Bunda dari Putera-Nya, Yesus. Santa Maria gembira dapat mulai melayani Tuhan di Bait Suci. Dan St. Yoakim serta St. Anna juga merasa bahagia dapat mempersembahkan puteri kecilnya yang kudus kepada Tuhan. Mereka percaya bahwa Tuhan telah mengirimkan Maria kepada mereka.
Di Bait Allah, Imam Besar menerima kanak-kanak Maria. Ia akan ditempatkan di antara para gadis yang dipersembahkan bagi kepentingan doa dan pelayanan Bait Suci. Imam Besar mencium serta memberkati kanak-kanak suci itu, ia tahu bahwa Tuhan telah merancangkan suatu hal besar baginya. Kanak-kanak Maria tidak menangis atau pun merengek dan kembali kepada orangtuanya. Ia datang dengan amat girangnya ke altar sehingga semua orang yang ada di Bait Allah jatuh hati kepadanya.
St. Yoakim dan St. Anna pulang kembali ke rumah mereka. Mereka memuliakan Tuhan oleh karena puteri mereka terberkati. Maria tetap tinggal di Bait Allah, di mana ia tumbuh dewasa dalam kekudusan. Maria melewatkan hari-harinya dengan membaca Kitab Suci, berdoa serta melayani para imam di Bait Suci. Ia menenun kain halus serta menjahitnya menjadi baju-baju yang indah. Maria dikasihi oleh para gadis yang lain sebab ia amat lembut hati. Maria berusaha untuk melakukan semua kewajibannya dengan sebaik-baiknya agar dapat menyenangkan hati Tuhan. Maria bertumbuh dalam rahmat Tuhan sehingga semakin nyatalah kemuliaan Tuhan.
Makasih Romo