![](https://resi.dehonian.or.id/wp-content/uploads/2021/12/frido-ungu.jpg)
Rm. YAM. Fridho Mulya SCJ Dari Komunitas SCJ Paroki St. Maria Tak Bernoda Tegalrejo Belitang OKUT SumSel – Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Yesaya 45:8
Hai langit, turunkanlah embun, hai awan, curahkan yang adil, hai bumi, bukalah dirimu, dan tumbuhkanlah Sang Penyelamat.
PENGANTAR:
Kegembiraan dan keramahan merupakan nada dasar pertemuan kita hari ini. Suasana yang seperti ini sangat mungkin tumbuh saat merasakan perjumpaan Maria dan Elisabet yang masing-masing membawa putra yang ada dalam rahimnya. Mereka sungguh bergembira karena karya Allah agung dalam diri mereka dan bagi seluruh umat manusia. Sebentar lagi nubuat kelahiran akan menjadi nyata melalui dua orang ibu yang bernama Maria dan Elisabet. Semoga kita juga bergembira karena telah siap menyambutnya dan diharapkan persiapan kita sudah lengkap lahir dan batin. Dengan demikian, rahmat Allah semakin melimpah bagi kita semua.
PERNYATAAN TOBAT:
I : Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Putra Bapa yang menjelma menjadi manusia. Tuhan, kasihanilah kami.
U : Tuhan, kasihanilah kami.
I : Engkaulah Putra Bunda Maria, yang terkandung berkat kuasa Roh Kudus. Kristus, kasihanilah kami.
U : Kristus, kasihanilah kami.
I : Engkaulah tanda kehadiran Allah di tengah-tengah kami. Tuhan, kasihanilah kami.
U : Tuhan, kasihanilah kami.
DOA PEMBUKA:
Marilah berdoa: Allah Bapa Yang Maha Pengasih, kedatangan Putra-Mu sudah semakin mendekat. Bukalah hati kami untuk menyambut-Nya dengan penuh kegembiraan dan rasa syukur atas hidup baru yang akan dianugerahkan-Nya kepada kami. Sebab, Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Nubuat Mikha 5:2-5a
“Dari Bethlehem akan tampil seorang penguasa Israel.”
Beginilah Firman Tuhan Allah, ”Hai Betlehem di wilayah Efrata, hai engkau yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, yang sudah ada sejak dahulu kala. Ia akan membiarkan mereka sampai saatnya perempuan yang mengandung itu telah melahirkan; lalu saudara-saudaranya yang masih ada akan kembali kepada orang Israel. Maka, ia akan bertindak, dan akan menggembalakan mereka dalam kekuatan Tuhan, yaitu dalam kemegahan nama Tuhan Allahnya. Mereka akan tinggal tetap sebab sekarang ia menjadi besar sampai ke ujung bumi, dan dia menjadi damai sejahtera.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 80: 2ac,3b,15-16,18-19
Ref. Bangkitkanlah, ya Tuhan, kegagahan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
-
Hai gembala Israel, pasanglah telinga-Mu, dengarkan kami, Engkau yang menggiring Yusuf sebagai kawanan! Bangkitkanlah keperkasaan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
-
Ya Allah semesta alam, kembalilah, pandanglah dari langit dan lihatlah! Tengoklah pohon anggur ini, lindungilah batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu.
-
Kiranya tangan-Mu melindungi orang yang ada di sebelah kanan-Mu, anak manusia yang telah Kauteguhkan. Maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu; biarkanlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu.
BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani 10:5-10
“Lihat, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.”
Saudara-saudara, ketika Kristus masuk ke dunia, Ia berkata, ”Kurban dan persembahan tidak Engkau kehendaki! Sebagai gantinya Engkau telah menyediakan tubuh bagiku. Kepada kurban bakaran dan kurban penghapus dosa, Engkau juga tidak berkenan. Maka, Aku berkata: Lihatlah, Aku datang melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku, sebagaimana tertulis dalam gulungan kitab tentang Aku.” Jadi, mula-mula Yesus berkata, ”Kurban dan persembahan tidak Engkau kehendaki, kepada kurban bakaran dan kurban penghapus dosa Engkau tidak berkenan” -meskipun dipersembahkan menurut Hukum Taurat- dan kemudian Ia berkata, ”Lihat, aku datang untuk melakukan kehendak-Mu”. Jadi, yang pertama Ia hapuskan untuk menegakkan yang kedua. Dan karena kehendak Allah inilah, kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan Tubuh Yesus Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : (Luk 1:38) Aku ini hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 1:39-45
“Siapakah aku ini sampai Ibu Tuhanku mengunjungi aku?”
Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan, menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, ”Diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai ke telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah ia yang telah percaya sebab Firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. YAM. Fridho Mulya SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Mariae.
Jumpa dengan saya Rm. Y.A.M Fridho Mulya SCJ dari Komunitas Santa Maria Tak Bernoda Tegalrejo Belitang OKU Timur Sum-Sel., dalam RESI (Renungan Singkat) Minggu 22 Desember 2024. Hati Yesus menjiwai Anda sekalian. Para Pendengar Resi, di manapun Anda berada, pada Santa Maria Magdalena, mari kita bersama mambaca
Para Pendengar Resi, kita simak renungan singkat ini:
-
“kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda”. Sepertinya mudah sekali Bunda Maria berangkat, tetangga dekat saja, padahal jarak Nasareth ke pegunungan Yehuda 159,5 km melewati dan kota kota lain Yitsak Rabin, desa Ein Karem, tempat Elisabeth melahirkan Yohanes Pembaptis. Maria yang hamil muda hamil (bayangkan Bunda Maria mengalami morning sicknessatau mual muntah pada awal masa kehamilan) melakukan perjalanan sendirian, melewati “Pegunungan Yehuda.” Suatu perjalanan yang membutuhkan keberanian, pengorbanan, ketahanan fisik. Maria melakukan karena kecintaannya kepada Elisabeth saudarinya yang sedang mengandung.
-
Maria membawa kabar sukacita besar, sukacita yang didapat dari Sang Malaikat Gabriel yang mengatakan pujian kepada dirinya, “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau”, ia akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, Yesus. Penyelamat (Lk 1:28 – 30). “ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.”
-
Elisabet mengalami sukacita luar biasa, sampai anak dalam kandungannya melonjak kegirangan, dan spontan terucap kata-kata indah, “: “Diberkatilah engkau di antara semua perempuanz dan diberkatilah buah rahimmu.”
-
Pelajaran yang bisa kita petik dari peristiwa ini
-
Kita meneladan Bunda Maria, ketika kita punya simpati kepada seorang yang membutuhkan, kita tak lagi memperhitungkan jarak, biaya, tenaga atau apapun, kalau kita mau, kita bisa, sepeti Bunda Maria. Umumnya kita sudah lakukan itu. Apa yang kita lakukan dikuatkan oleh teladan Bunda Maria
-
Doa Salam Maria bersumber dari pujian Malaikat Gabriel kepada Maria, dan pujian Elisabet kepada Maria. “Salam Maria penuh rahmat, Tuhan sertamu.”, “Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus” ketika kita berdoa kita menyampaikan pujian seperti malaikan dan Elisabet kepada Maria, dan lalu kita memohon bantuan Maria, “Santa Maria Bunda Allah, doakanlah kami orang yang berdosa ini, sekarang dan waktu kami mati.” Amin.
-
Para Dehonian, mari kita persiapkan diri sambut Natal dengan tiada henti daraskan doa pujian kepada Bunda Maria
Amin