Rabu, 08 Januari 2025 – Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Rm. Yohanes Sigit Winarno SCJ dari Komunitas SCJ Paroki Hati Kudus Palembang – Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Yesaya 9:2

Rakyat yang berjalan dalam kegelapan melihat cahaya terang-benderang. Suatu cahaya menerangi mereka, yang tinggal di daerah naungan maut.

PENGANTAR:

Sering lampu kita padam, atau kita merasa cemas dan prihatin. Kita lalu mencari pegangan atau meraba-raba dalam kegelapan. Kita ini seperti para rasul dalam perahu dan berjuang melawan air dan angin. Sungguh kita terhibur, bila mendengar sabda Yesus, “Tenanglah, jangan takut!” Apa pun yang terjadi dalam hidup kita, kita harus tetap tabah dalam iman kita bahwasanya Tuhan beserta kita dalam diri Yesus Kristus, Tuhan kita.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa, sumger cahaya ilahi, Engkau telah menerangi para bangsa.  Anugerahilah umat-Mu damai abadi. Terangilah jalan hidup kami, sebagaimana Engkau telah menerangi jalan hidup umat terpilih. Demi Yesus Kristus ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes 4:11-18

“Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita.”

Saudara-saudariku yang terkasih, Allah begitu mengasihi kita! Maka haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Beginilah kita ketahui bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: yakni bahwa Ia telah mengaruniai kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Dan kami telah bersaksi bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yakni kalau kita mempunyai keberanian yang penuh iman pada hari penghakiman, karena, sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini. Di dalam kasih tidak ada ketakutan, sebab ketakutan mengandung hukuman, dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 72:1-2.10.12-13

Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.

  1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!

  2. Kiranya raja-raja dari Tarsis dan pulau-pulau membawa persembahan-persembahan; kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba menyampaikan upeti! Kiranya semua raja sujud menyembah kepadanya, segala bangsa menjadi hambanya!

  3. Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia akan membebaskan orang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya
S : Terpujilah Engkau, Kristus, yang diwartakan kepada para bangsa! Terpujilah Engkau, Kristus, yang diimani oleh seluruh dunia.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 6:45-52

“Para murid melihat Yesus berjalan di atas air.”

Sesudah memberi makan lima ribu orang, Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu, dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida. Sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. Setelah berpisah dari mereka, Yesus pergi ke bukit untuk berdoa. Ketika hari sudah malam, perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. Ketika melihat betapa payahnya para murid mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Yesus datang kepada mereka berjalan di atas air, dan Ia hendak melewati mereka. Ketika melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, sebab mereka semua melihat-Nya dan sangat terkejut. Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka, “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” Lalu Yesus naik ke perahu mendapatkan mereka, dan angin pun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Yohanes Sigit Winarno SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Bapak, ibu, saudara-saudari, rekan-rekan muda dan para sahabat Resi yang saya kasihi di dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Takut merupakan perasaan yang muncul karena berbagai hal yang membahayakan, seperti hewan buas, takut jatuh ketika di tempat tinggi, takut kegelapan, atau mungkin takut hantu. Karena takut, orang menjadi mudah panik dan sulit berpikir jernih.

Ketakutan yang besar dirasakan juga oleh para murid dalam perikopa Injil hari ini. Setelah memberi makan lebih dari 5.000 orang, Yesus meminta murid-murid-Nya untuk melanjutkan perjalanan ke Betsaida, di sebelah utara Danau Galilea, sedangkan Ia pergi ke bukit untuk berdoa. Di tengah perjalanan saat hari mulai malam, para murid mengalami kesulitan karena angin sakal. Angin itu bertiup begitu kencang hingga mereka mengalami kesulitan mendayung, meskipun berprofesi sebagai nelayan handal. Dalam situasi demikian, Yesus mendatangi mereka dengan berjalan di atas air. Tiba-tiba rasa takut mereka muncul meledak-ledak. Mereka berteriak karena mengira bahwa yang datang itu adalah hantu. Kehadiran Yesus yang tak terduga itu akhirnya menenangkan mereka. Namun, para murid masih merasa bingung dan tercengang. Pengalaman bersama Yesus selama ini belum cukup membuat mereka mengerti dan percaya akan kuasa Tuhan.

Bapak, ibu, saudara-saudari, rekan-rekan muda dan para sahabat Resi yang saya kasihi di dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Jangan-jangan kita pun sama seperti para murid. Bertahun-tahun kita menjadi seorang kristiani; telah berulang kali kita mengalami kasih dan kehadiran Tuhan yang ajaib dalam hidup kita, namun ketika kita menghadapi angin sakal kehidupan, kita masih dikuasai rasa takut. Pikiran kita dipenuhi dengan kecemasan berlebihan sehingga kita gagal melihat kehadiran Tuhan. Padahal, apabila kita diam dan mendengarkan suara-Nya, kita akan sadar bahwa Tuhan telah datang untuk menolong kita. Tuhan tidak meredakan angin sakal, tetapi menenangkan hati para murid. Bisa jadi badai dan angin sakal kehidupan kita tetap ada dan harus kita hadapi. Tetapi karena bersama Tuhan, kita hadapi dengan tenang. Ingatlah, Tuhan yang pernah berkarya bagi kita akan terus menyertai kita. Peganglah kata-kata-Nya: “Tenanglah, ini Aku; jangan takut!” Tuhan memberkati. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Tuhan Allah kami, Engkaulah sumber damai dan bakti yang ikhlas. Sudilah menolong kami agar dengan persembahan ini kami menghormati Engkau dengan pantas. Semoga dengan menerima sakramen ini kami semua rukun bersatu padu. Demi Kristus, ….

ANTIFON KOMUNI – I Yohanes 1:2

Hidup yang ada pada Bapa telah nampak kepada kita.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah bedoa: Allah Bapa kami yang kuasa dan kekal, asal Engkau mendampingi kami, kami takkan merasa takut. Kami mohon, semoga kami dengan penuh perhatian mendengarkan suara sabda-Mu, yang Kauberikan dalam diri Yesus Putra-Mu demi kebahagiaan kami. Sebab Dialah ….

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

2 Comments

  • Herlin Januari 8, 2025 at 7:02 am

    Amin

    Reply
  • Firmus dega Januari 8, 2025 at 7:45 am

    Makasih Romo

    Reply

Leave a Comment