![](https://resi.dehonian.or.id/wp-content/uploads/2022/10/eko-y-2.jpg)
Rm. Y. Eko Yuniarto SCJ dari Komunitas RR La Verna Pajar Isuk-Pringsewu Lampung-Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – 2Tim 1:12;4:8
*Aku tahu kepada siapa kupercayakan diriku, dan aku yakin bahwa Ia sanggup memelihara semuanya sampai hari terakhir, sebab Ia hakim yang adil.
PENGANTAR:
Pertobatan Santo Paulus memang secara tiba-tiba dan istimewa. Tidak setiap pertobatan terjadi demikian. Biasanya secara diam-diam dan prosesnya cukup lama. Tetapi Tuhan menangani Saulus ini dengan tegas. Dengan semangat berkobar-kobar, sebagaimana ia mengejar para pengikut Kristus, ia menjadi rasul Gereja Muda. Meskipun pribadinya seorang pendobrak, namun dalam mewartakan Injil ia tetap seorang yang sabar dan lemah lembut. Dalam waktu singkat ia berhasil membuka Gereja Yerusalem yang sempit bagi dunia yang luas.
DOA KOLEKTAN:
Marilah berdoa: Allah Bapa, cahaya dunia, Engkau telah mengucapkan sabda-Mu dari hati ke hati, dari bangsa kepada bangsa, dengan pewartaan Rasul Paulus. Kini kami mengenangkan pertobatannya dan mohon, agar kami pun Kautobatkan dan Kaupanggil. Demi Yesus Kristus,….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kisah Para Rasul 22:3-16
“Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan berserulah kepada nama Tuhan, maka dosa-dosamu dihapuskan.”
Pada waktu itu Paulus membela diri di hadapan orang-orang Yahudi, “Aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini. Aku dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita, sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama seperti kamu semua pada waktu ini. Aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara. Tentang hal itu baik Imam Agung maupun Majelis Tua-tua dapat memberi kesaksian. Dari mereka aku telah membawa surat-surat untuk saudara-saudara di Damsyik, dan aku telah pergi ke sana untuk menangkap penganut-penganut Jalan Tuhan, yang ada di situ, dan membawa mereka ke Yerusalem untuk dihukum. Tetapi dalam perjalananku ke sana, ketika aku sudah dekat Damsyik, yaitu waktu tengah hari, tiba-tiba memancarlah dari langit cahaya yang menyilaukan mengelilingi aku. Maka rebahlah aku ke tanah, dan aku mendengar suatu suara yang berkata kepadaku: Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku? Jawabku: Siapakah Engkau, Tuhan? Kata-Nya: Akulah Yesus, orang Nazaret, yang kauaniaya itu. Mereka yang menyertai aku, memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidaklah mereka dengar. Maka kataku: Tuhan, apakah yang harus kuperbuat? Kata Tuhan kepadaku: Bangkitlah dan pergilah ke Damsyik. Di sana akan diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu. Sebab aku tidak dapat melihat oleh karena cahaya yang menyilaukan mata itu, maka kawan-kawan seperjalananku memegang tanganku dan menuntun aku ke Damsyik. Di situ ada seorang bernama Ananias, seorang saleh yang hidup menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ. Ia datang berdiri di dekatku dan berkata: Saulus, saudaraku, bukalah matamu dan melihatlah! Dan seketika itu juga aku melihat kembali dan menatap dia. Lalu katanya: Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar, dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya. Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat dan kaudengar. Sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan berserulah kepada nama Tuhan, maka dosa-dosamu dihapuskan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
ATAU:
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kisah Para Rasul 9:1-22
“Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan berserulah kepada nama Tuhan, maka dosa-dosamu dihapuskan.”
Ketika pecah penganiayaan terhadap jemaat, dengan hati berkobar-kobar Saulus mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Agung, dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya jika menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia dapat menangkap dan membawa mereka ke Yerusalem. Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba memancarlah cahaya dari langit mengelilingi dia. Ia rebah ke tanah, dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya, “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya aku?” Jawab Saulus, “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata-Nya, “Akulah Yesus yang kauaniaya itu. Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat.” Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jua pun. Saulus bangun dan berdiri lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa; teman-temannya harus menuntun dia masuk ke Kota Damsyik. Tiga hari lamanya Saulus tidak dapat melihat, dan tiga hari lamanya ia tidak makan serta minum. Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan, “Ananias”. Jawabnya, “Ini aku, Tuhan!” Firman Tuhan, “Pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Ia sekarang sedang berdoa, dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangan ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi.” Jawab Ananias, “Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyak kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem. Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu.” Tetapi firman Tuhan kepada Ananias, “Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepda bangsa-bangsa lain, kepada raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku.” Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah Yudas. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya, “Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat kembali dan penuh dengan Roh Kudus.” Dan seketika itu juga seolah-olah ada selaput gugur dari mata Saulus, sehingga ia dapat melihat kembali. Saulus bangun, lalu dibaptis. Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya. Saulus tinggal beberapa hari bersama dengan murid-murid Tuhan di Damsyik. Ketika itu juga ia memberitakan di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Semua orang yang mendengar hal itu heran dan berkata, “Bukankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan siapa saja yang memanggil nama Yesus? Dan bukankah ia datang ke sini dengan maksud menangkap dan membawa murid-murid Tuhan ke hadapan imam-imam kepala?” Akan tetapi Saulus semakin besar pengaruhnya, dan ia membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan bahwa Yesus adalah Mesias.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 117:1.2
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!
-
Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
-
Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : (Yoh 15:16) Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 16:15-18
“Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil.”
Sekali peristiwa Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Yustinus Eko Yuniarto SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Renungan Singkat Dehonian Oleh Rm. Yustinus Eko Yuniarto SCJ, Edisi Hari Sabtu, 25 Januari 2025, Pesta Bertobatnya St. Paulus Rasul, dengan tema: “Berani Berubah Menjadi Manusia Baru”
Sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, kembali berjumpa dengan saya Rm. Yustinus Eko Yuniarto SCJ dari Rumah Retret Laverna, Padang Bulan, Pajaresuk, Pringsewu, Lampung, Indonesia, dalam Resi, Renungan Singkat Dehonian, edisi hari Sabtu, pada Pesta Bertobatnya St. Paulus Rasul, tanggal 25 Januari 2025, Saya berharap Anda semua ada dalam keadaan sehat dan melimpah berkat.
Sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Tuhan. Paulus tidak segan-segan bersaksi tentang dirinya di hadapan orang-orang Yahudi. Dia menjelaskan mengenai siapa dirinya, dia mengatakan “aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus, tanah Kilikia, dididik dibawah Gamaliel dalam hukum nenek moyang, giat bekerja bagi Allah” (Kis 22: 3). Didikan Gamaliel mengenai hukum Taurat menjadikan Paulus militan sebagai orang Yahudi. Dia menegaskan bagaimana ia menganiaya pengikut Kristus sampai pada kisah hidupnya dalam peristiwa di Damsyik mengubah hidupnya menjadi tentara Kristus. Seruannya tegas, ia menjadi saksi dan mengajak semua bangun, memberi diri dibaptis, dan berseru kepada nama Tuhan, supaya dosa dihapuskan (bdk. Kis 22: 3-16). Ajakan ini menggetarkan. Ia yang mau menangkap pengikut Kristus malah ditangkap oleh kuasa Yesus Kristus, kemudian bertobat dan memberi kesaksian bahwa Yesus adalah Anak Allah. Seolah-olah Paulus tersulut oleh kalimat perintah Yesus yang menegaskan perutusan kepada para murid untuk pergi ke seluruh dunia dan memberitakan Injil kepada segala makhluk. Dalam Injil tadi dikatakan bahwa mereka semua yang diutus dianugerahi berbagai karunia sebagai tanda-tanda yang menyertai orang percaya. Orang yang percaya akan diselamatkan dan yang tidak percaya akan dihukum.
Perjumpaan dengan Yesus memang seharusnya mampu mengubah hidup manusia. Setiap perjumpaan pasti mengubah kita. Seperti Paulus yang disilaukan oleh terang Kristus di Damsyik, lalu ia benar-benar berubah menjadi manusia baru setelah berjumpa dengan Yesus yang adalah Kristus itu. Keberaniannya untuk bersaksi mengenai Yesus Anak Allah menyingkirkan ketakutan dan dia tidak peduli akan apapun yang akan terjadi pada dirinya. Ia merasa justru akan celaka jika tak memberitakan kebenaran ini.
Sahabat resi Dehonian, kisah Saulus yang bertobat dan menjadi Paulus yang hebat dengan berani menggaungkan nama Yesus dalam pewartaannya. Sudah seharusnya kita mengikuti sikap Paulus yang tidak ragu-ragu, militan, punya kesejatian, menyingkirkan ketakutan, dan berani menjadi manusia baru. Injil menjelaskan kepada kita bagaimana amanat agung itu ditujukan juga kepada kita seperti kepada kesebelas murid yang didatangi Yesus setelah kebangkitanNya. Dan kalau Yesus mengutus dan kita menjawab ya kepadaNya, maka IA akan memperlengkapi dengan dengan hal-hal yang perlu.
Kehidupan orang percaya adalah hidup yang berbeda dari orang-orang dunia yang tidak mengenal Kristus, tujuannya adalah supaya kehidupan kita berdampak dan menjadi kesaksian bagi kemuliaan Tuhan. Dalam Roma 12:2 Paulus mengatakan “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah, apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna”. Maka berubah oleh pembaruan budi adalah proses atau cara membarui dari perbuatan yang diawali dengan perubahan cara berpikir, mengembangkan budaya baik yang berperan dalam fungsi sosial kita. Maka jelas bahwa pembaruan hidup yang diawali dengan pembaruan budi yakni kekuatan yang terjadi dalam jiwa yang dimulai dengan menerima kebenaran, menyetujuinya dan melakukan kebenaran tersebut secara sadar, sehingga membuahkan hasil dalam hidup yang menakjubkan. Maka menjadi manusia baru diawali dengan keberanian untuk berubah.
Kita sering merasa nyaman dengan apa yang selama ini rutin kita jalani. Namun kenyamana saja tidak mencukupi, kita harus melihat, apakah pembaruan diri terjadi dan berdamapak terhadap hidupku dan hidup sesamaku? Berubah harus berbuah, supaya hidup kita menjadi hidup yang berbuah, diberkati, bertumbuh, dan menjadi berkat. Seperti Paulus. Mari kita mohon Rahmat pendampingan Tuhan supaya kita mampu mengupayakan. Tuhan memberkati perjuangan hidup Anda, dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa kami yang mahamulia, kami mempersembahkan roti dan anggur ini agar Putera-Mu hidup di dalam diri kami. Berilah kami jawaban seperti yang Kauberikan kepada Rasul Paulus, “Rahmat-Ku cukuplah bagimu!” Maka di dalam kelemahan kami akan tampaklah kekuatan-Mu. Demi Kristus, ……
ANTIFON KOMUNI – Gal 2:20
“Aku hidup dalam kepercayaan kepada Putera Allah yang mengasihi aku dan telah mengurbankan diri-Nya bagiku.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, kini kami membawa harta-Mu dalam wadah yang terbuat dari tanah. Bersama Rasul Paulus kami mohon, agar di dalam diri kami yang lemah ini, tampak nyata kekuatan Kristus yang dahsyat. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami.
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Resi-Sabtu 25 Januari 2025 oleh Rm. Y. Eko Yuniarto SCJ dari Komunitas RR La Verna Pajar Isuk-Pringsewu Lampung-IndonesiaUnduh
![](https://resi.dehonian.or.id/wp-content/uploads/2025/01/WhatsApp-Image-2025-01-24-at-16.01.59.jpeg)
Minggu Doa untuk Persatuan Kristen 2025
Materi untuk Setiap Hari dalam Minggu Doa
Teks-teks yang disediakan untuk doa pribadi atau komunal selama delapan hari mencakup dua bacaan kitab suci dan sebuah mazmur. Bacaan Alkitab untuk setiap hari menyoroti secara bergantian pernyataan-pernyataan kunci dalam Syahadat Nicea.
-
Hari 1: Kebapaan dan keibuan Allah yang memerintah alam semesta.
-
Hari 2: Penciptaan sebagai karya Allah.
-
Hari 3: Inkarnasi Putra Allah.
-
Hari 4: Misteri Paskah: Sengsara, Kematian, dan Kebangkitan Yesus.
-
Hari 5: Roh Kudus yang memimpin Gereja.
-
Hari 6: Kasih Allah yang menyatukan kita .
-
Hari 7: Menghidupi persatuan dengan Kristus.
-
Hari 8: Persatuan yang Membawa Kehidupan Baru.
Hari 8: Persatuan yang Membawa Kehidupan Baru
Bacaan Kitab Suci:
-
Yehezkiel 37:1-14
-
Mazmur 133
-
Wahyu 21:1-5a
Komentar:
Penglihatan nabi Yehezkiel tentang lembah tulang-tulang kering merupakan simbol kekuatan Allah yang memberikan kehidupan baru. Ketika Roh Allah berhembus, tulang-tulang itu hidup kembali, menjadi tentara yang besar. Dalam konteks persatuan Kristen, penglihatan ini mengingatkan kita bahwa Roh Kudus mampu menghidupkan kembali hubungan yang mati dan memulihkan persatuan yang telah retak. Dalam Wahyu, kita melihat gambaran akhir zaman di mana Allah menciptakan langit dan bumi yang baru, dan semua umat Allah hidup bersama dalam harmoni.
Refleksi:
-
Di mana Anda melihat kebutuhan akan kehidupan baru dalam hubungan pribadi atau komunitas Anda?
-
Bagaimana komunitas Kristen dapat menjadi saksi kehidupan baru yang diberikan oleh Roh Kudus?
-
Apa yang dapat Anda lakukan untuk membawa harapan dan kehidupan baru kepada mereka yang merasa terputus dari komunitas?
Doa:
Allah yang hidup,
Engkau menghembuskan Roh-Mu ke dalam lembah tulang-tulang kering,
menciptakan kehidupan baru dari kematian.
Hembuskanlah Roh-Mu ke dalam hati kami,
agar kami dapat menjadi saksi kehidupan baru-Mu.
Persatukanlah kami sebagai umat-Mu,
agar dunia dapat percaya kepada-Mu. Amin.
Go and Do:
-
Personal: Identifikasi satu hubungan yang perlu diperbarui dan ambil langkah untuk memulihkannya.
-
Lokal: Bekerjasama dengan komunitas lain untuk meluncurkan proyek yang membawa kehidupan baru ke lingkungan Anda.
-
Global: Dukung inisiatif yang berfokus pada rekonsiliasi dan pembangunan kembali di daerah yang terkena konflik.
Makasih Romo