
Rm. Fransiskus Edi Setiawan SCJ dari Komunitas SCJ Biara St. Yohanes, Gudang Peluru Gudang Peluru Jakarta – Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Yesus bin Sirakh 6:5-6
Tutur kata yang manis mendapat banyak sahabat, dan keramahan diperbanyak oleh lidah yang manis lembut. Mudah-mudahan banyak orang berdamai denganmu.
PENGANTAR:
Ada orang yang bersahabat hanya selama menguntungkan. Sahabat yang setia tak ternilai harganya. Kata-kata bijaksana itu diterapkan Yesus dalam kesetiaan keluarga. Kesetiaan Yesus kepada Gereja, mempelai-Nya dapat dijadikan gambaran.
DOA KOLEKTAN:
Marilah bedoa: Allah Bapa mahabaik, Engkaulah sahabat dan pemimpin kami berkat Yesus utusan-Mu. Semoga kami Kauperkenankan saling memberikan persahabatan dan kebijaksanaan, yang kami terima daripada-Mu. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Putra Sirakh 6:5-17
“Sahabat yang setia, tiada ternilai, dan harganya tiada terbayar.”
Tutur kata yang manis mendapat banyak sahabat, dan keramahan diperbanyak oleh lidah yang manis lembut. Mudah-mudahan banyak orang berdamai denganmu, tetapi dari antara seribu hanya satu saja menjadi penasihatmu. Jika engkau mau mendapat sahabat, ujilah dia dahulu, dan jangan segera percaya padanya. Sebab ada orang yang bersahabat hanya selama menguntungkan, tetapi di kala engkau mendapat kesukaran, ia tidak bertahan. Ada juga sahabat yang berubah menjadi musuh, lalu menistakan dikau dengan menceritakan percekcokanmu dengan dia. Ada lagi sahabat yang ikut serta dalam perjamuan makan, tetapi tidak bertahan pada hari kemalanganmu. Pada waktu engkau sejahtera ia sehati sejiwa dengan dikau dan bergaul akrab dengan seisi rumahmu. Tetapi bila engkau mundur ia berbalik melawan dikau serta menyembunyikan diri terhadapmu. Jauhilah para musuhmu, dan berhati-hatilah terhadap para sahabatmu. Sahabat yang setia merupakan pelindung yang kuat; yang menemukannya, menemukan suatu harta. Sahabat yang setia, tiada ternilai, dan harganya tiada terbayar. Sahabat yang setia laksana obat kehidupan; hanya orang yang takwa akan memperolehnya. Orang yang takwa memelihara persahabatan dengan lurus hati, sebab sebagaimana ia sendiri, demikianpun sahabatnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 119:12.16.18.27.34.35
Ref. Biarlah aku hidup menurut petunjuk perintah-perintah-Mu.
-
Terpujilah Engkau, ya Tuhan; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
-
Ketetapan-ketetapan-Mu akan menjadi sumber sukacitaku, firman-Mu tidak akan kulupakan.
-
Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban hukum-Mu.
-
Buatlah aku mengerti petunjuk titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.
-
Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang hukum-Mu; dengan segenap hati aku hendak memeliharanya.
-
Biarlah aku hidup menurut petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab aku menyukainya.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran. Alleluya.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 10:1-12
“Yang dipersatukan Allah, jangan diceraikan manusia.”
Pada suatu hari Yesus berangkat ke daerah Yudea dan ke daerah seberang Sungai Yordan. Di situ orang banyak datang mengerumuni Dia, dan seperti biasa Yesus mengajar mereka. Maka datanglah orang-orang Farisi hendak mencobai Yesus. Mereka bertanya, “Bolehkah seorang suami menceraikan isterinya?” Tetapi Yesus menjawab kepada mereka, “Apa perintah Musa kepadamu?” Mereka menjawab, “Musa memberi izin untuk menceraikannya dengan membuat surat cerai.” Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Karena ketegaran hatimulah Musa menulis perintah untukmu. Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka pria dan wanita; karena itu pria meninggalkan ibu bapanya dan bersatu dengan isterinya. Keduanya lalu menjadi satu daging. Mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu apa yang dipersatukan Allah, janganlah diceraikan manusia.” Setelah mereka tiba di rumah, Para murid bertanya pula tentang hal itu kepada Yesus. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan wanita lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu. Dan jika isteri menceraikan suaminya lalu kawin dengan pria yang lain, ia berbuat zinah.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Fransiskus Edi Setiawan SCJ
Vivat Cor Iesu Per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Saudara-saudari pendengar Resi Dehonian yang terkasih dalam Kristus, jumpa kembali dengan saya Rm. Fransiskus Edi Setiawan, SCJ dari Komunitas Rumah Dehonian St. Yohanes, Gudang Peluru, Jakarta, Indonesia dalam Resi (renungan singkat) Dehonian edisi Hari Jumat, 28 Februari 2025, Pekan Biasa VII.
Saudara-saudari pendengar resi dehonian yang terkasih, pada hari ini dalam bacaan Injil, Yesus mengajarkan tentang kesetiaan dalam perkawinan. Orang-orang Farisi bertanya kepada-Nya apakah boleh menceraikan istri, tetapi Yesus menegaskan kembali rencana Allah sejak semula: “Apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” (Mrk 10:9).
Dari ayat tersebut, kita dapat merenungkan makna kesetiaan dalam panggilan hidup kita masing-masing. Kesetiaan bukan hanya dalam perkawinan, tetapi juga dalam setiap panggilan yang Tuhan percayakan kepada kita—baik sebagai suami, istri, imam, biarawan-biarawati, maupun sebagai umat awam.
Kesetiaan sering kali diuji oleh tantangan dan godaan. Ada saat-saat sulit yang bisa membuat kita ingin menyerah. Namun, Yesus mengingatkan bahwa panggilan hidup adalah bagian dari rencana kasih Allah. Dalam kesetiaan, kita bukan hanya bertahan, tetapi juga bertumbuh dalam kasih dan kekudusan.
Bagaimana kita bisa tetap setia? Pertama, Berdoa dan berserah kepada Tuhan. Kesetiaan bukanlah kekuatan manusia semata, tetapi anugerah dari Tuhan. Dalam doa, kita memohon rahmat untuk tetap teguh dalam panggilan kita. Kedua, Mengingat komitmen awal. Ketika menghadapi kesulitan, ingat kembali mengapa kita memilih jalan ini. Dalam pernikahan, ingatlah janji suci di hadapan Tuhan. Dalam hidup selibat atau imamat, ingat panggilan kasih yang pertama kali kita rasakan. Dalam cara hidup tidak menikah, ingatlah akan persembahan hidup. Ketiga, Mengandalkan kasih dan pengampunan. Kesetiaan bukan berarti tanpa kesalahan, tetapi tentang bagaimana kita bangkit kembali dan terus mencintai dengan setia. Seperti Tuhan yang selalu setia dan mengampuni, kita juga dipanggil untuk mencintai dengan tulus.
Saudara-saudari, marilah kita berdoa agar dalam setiap panggilan hidup kita, kita dapat meneladani kesetiaan Kristus sendiri, yang setia hingga salib demi cinta-Nya kepada kita. Semoga kita pun setia sampai akhir hidup dalam panggilan kita masing-masing.
Semoga Allah memberkati kita, keluarga kita, niat baik dan usaha kita, Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa sumber sukacita, semoga kami memahami bahwa roti anggur ini menjadi lambang cinta kasih-Mu. Karenanya berilah kami kehidupan dan penuhilah kami dengan sukacita-Mu. Demi Kristus ….
ANTIFON KOMUNI – Yesus bin Sirakh 6:14a.16a
Sahabat setiawan merupakan perlindungan kokoh. Sahabat setiawan adalah obat kehidupan.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa umat manusia, himpunlah kami menjadi umat-Mu, sekalipun berbeda warna kulit, bahasa, dan budayanya. Bongkarlah tembok pemisah satu sama lain. Janganlah Engkau menghindari kami, tetapi persatukanlah kami dengan Dikau dan sesama. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Romo kayanya ada kesalahan Renungan. 🙏
Amiin..
Semoga Roh Kudus senantiasa menaungi langkah hidup panggilan kita 🙏😇
Romo, ini cuma dalah nulis tanggal atau bacaan dan renungan nya jg salah?