
Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 103:13
Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang takwa.
PENGANTAR:
Manusia diciptakan menurut citra Allah. Ia dijadikan mahkota segala ciptaan. Hukum dan perjanjian mengungkapkan hubungan pribadi dengan Allah yang semakin mendalam. Kristuslah mahkotanya. Dari pihak manusia hanyalah diminta terbuka terhadap tawaran Allah dengan sikap kanak-kanak.
DOA KOLEKTAN:
Marilah bedoa: Allah Bapa mahabaik, kami Kautempatkan di dunia ini, agar menjaga, menguasai, dan menyempurnakan dunia. Semoga kami selalu Kaulindungi terhadap kelaliman dan kejahatan. Bukalah mata hati dan budi kami, agar dapat melihat penderitaan sesama, supaya Engkau merajai hati kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami, yang ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Putra Sirakh 17:1-15
Allah menciptakan manusia menurut gambar-Nya.
Manusia diciptakan Tuhan dari tanah, dan ke sana pula ia akan dikembalikan. Manusia dianugerahi Tuhan sejumlah hari dan jangka waktu, dan diberi-Nya kuasa atas segala sesuatu di bumi. Ia dilengkapi kekuatan yang serupa dengan kekuatan Allah sendiri, dan dijadikan Allah menurut gambar-Nya sendiri. Di dalam segala makhluk yang hidup Tuhan menanam rasa takut terhadap manusia, agar manusia merajai binatang dan unggas. Lidah, mata dan telinga dibentuk-Nya, dan manusia diberi-Nya hati untuk berpikir. Tuhan memenuhi manusia dengan pengetahuan yang arif, dan menunjukkan kepadanya apa yang baik dan apa yang jahat. Tuhan memasukkan mata-Nya sendiri di dalam hati manusia untuk menyatakan kepadanya keagungan karya Tuhan. Maka manusia harus memuji nama Tuhan yang kudus untuk mewartakan karya-Nya yang agung. Tuhan masih menambahkan pengetahuan lagi dengan memberi manusia hukum kehidupan menjadi milik pusaka. Perjanjian kekal diikat-Nya dengan mereka, dan segala hukum-Nya dipermaklumkan kepada mereka. Mata mereka telah melihat kemuliaan Tuhan yang agung, dan suara-Nya yang dahsyat telah didengar telinga mereka. Tuhan berkata kepada mereka, “Jauhilah setiap kelaliman.” Dan masing-masing diberi-Nya perintah mengenai sesamanya. Langkah laku manusia selalu terbentang di hadapan Tuhan, dan tak tersembunyi bagi mata-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 102:16-18.19-21.29.22-23
Ref. Kekal abadilah kasih setia Tuhan atas orang y.ang takwa kepada-Nya
-
Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takwa. Sebab Dia sendiri tahu dari apa kita dibuat, Dia sadar bahwa kita ini debu.
-
Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput; seperti bunga di padang demikianlah ia berkembang. Apabila angin melintasinya, maka lenyaplah ia, dan tempatnya pun tidak diketahui lagi.
-
Tetapi kekal abadilah kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya; sebagaimana kekal abadilah kebaikan-Nya atas anak cucu mereka, asal saja mereka tetap berpegang pada perjanjian-Nya.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 10:13-16
Barangsiapa tidak menerima kerajaan Allah seperti anak-anak ini, tidak akan masuk ke dalamnya.
Sekali peristiwa orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus supaya Ia menjamah mereka. Tetapi, murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Melihat itu, Yesus marah dan berkata kepada mereka, “Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku! Jangan menghalang-halangi mereka! Sebab orang-orang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu, “Sungguh, barangsiapa tidak menerima Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya.” Kemudian Yesus memeluk anak-anak itu, meletakkan tangan ke atas mereka, dan memberkati mereka.
Demikialah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Sahabat Resi Dehonian yang dicintai dan mencintai Hati Kudus Yesus.. Salam jumpa Bersama Saya, Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Rumah SCJ Cipinang Cempedak Jakarta Timur Indonesia, dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Sabtu, 01 Maret 2025, Hari Biasa Pekan ke VII. Sekaligu hari sabtu pertama sebagaai hari sabtu imam yang kita dedikasikan untuk mendoakan para Imam kita. Tema Resi kita kali ini adalah:” Hati yang Sederhana, Hati yang Siap Menerima Kerajaan Allah.”. Marilah kita mempersiapkan hati untuk mendengarkan bacaan hari ini. Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Para Sahabat, Saudari-saudara yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus. Sering kali, dalam kehidupan sehari-hari, kita terjebak dalam pola pikir orang dewasa yang penuh dengan perhitungan, keraguan, dan tuntutan. Namun, dalam Injil hari ini, Tuhan Yesus justru mengundang kita semua kita untuk belajar dari anak kecil. Tuhan Yesus bersabda, “Barangsiapa tidak menerima Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya.” (Mrk 10:15). Tuhan Yesus mengajarkan bahwa untuk menerima Kerajaan Allah, kita harus memiliki hati seperti anak kecil – tulus, penuh percaya, dan terbuka. Sikap ini juga menjadi panggilan bagi para imam agar dalam tugas perutusannya, mereka melayani dengan hati yang sederhana dan penuh kasih. Lalu apa yang bisa kita pelajari atau kita refleksikan untuk hidup kita? Saya menawarkan 3 hal saja:
-
Tuhan meminta kita agar memiliki Iman yang tulus dan percaya penuh kepada penyelnggaraan Ilahi. Anak kecil memiliki hati yang tulus, percaya penuh kepada orang tuanya, dan tidak menyimpan kepentingan tersembunyi. Dalam kehidupan rohani, Yesus mengundang kita untuk datang kepada-Nya dengan hati yang percaya, tanpa rasa curiga atau perhitungan. Yang menjadi pertanyaannya adalah: “Apakah dalam iman saya kepada Tuhan, saya sungguh percaya tanpa syarat, atau masih sering ragu dan mempertanyakan kasih-Nya?”
-
Tuhan Yesus menghendaki agar kita memiliki Kerendahan Hati dan Keterbukaan Diri: Anak-anak tidak merasa lebih tinggi dari orang lain. Mereka tidak gengsi untuk bertanya dan mengakui ketidaktahuannya. Sebaliknya, orang dewasa sering kali merasa sudah tahu banyak hal dan menutup diri dari ajakan Tuhan. Pertanyaayn refleksinya adalah: “Apakah saya masih mau belajar dari Tuhan dengan rendah hati, atau saya merasa sudah cukup memahami semuanya?”
-
Tuhan Yesus menghendaki kita agar memiliki Sukacita dan Kepekaan akan Kehadiran Tuhan. Anak-anak mudah merasa bahagia atas hal-hal kecil. Mereka memiliki hati yang ringan dan tidak terbebani oleh kekhawatiran duniawi. Dalam hidup ini, kita sering kali terlalu sibuk sehingga kehilangan kepekaan terhadap sukacita yang Tuhan berikan. Pertanyaan refleksinya: “Apakah saya masih bisa merasakan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana yang Tuhan berikan, atau justru lebih sering mengeluh?”
No Comments