Minggu, 02 Maret 2025 – Hari Minggu Biasa VIII / Tahun C

Rm. Antonius Tugiyatno SCJ dari Komunitas SCJ Tegal Sari, Sumatera Selatan – Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mzm 18:19-20

Tuhan menjadi sandaranku. Ia membawa aku keluar ke tempat lapang. Ia menyelamatkan aku karena Ia berkenan kepadaku.

PENGANTAR:

Dewasa ini, media massa semakin banyak membanjiri kita dengan iklan dan propaganda yang menyebabkan berkurangnya perhatian nyata kita kepada sesama. Ketajaman daya tangkap dan keterampilan kita menghadapi situasi hidup semakin berkurang. Hati kita sering mengucapkan bahasa yang lain daripada yang keluar dari mutul kita. Padahal sebagai murid Kristus, kita harus mengutamakan hati yang bersemangat cinta kasih daripada sekadar formalisme dan kemunafikan. Melalui Ekaristi ini, kita diminta tetap kuat dalam pengharapan, agar kekhwatiran tidak sampai menghancurkan hidup.

SERUAN TOBAT:

I : Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah utusan Bapa, yang mengajar kami untuk melihat hal-hal yang positif dalam diri saudara kami. Tuhan, kasihanilah kami.

U : Tuhan, kasihanilah kami.

Engkaulah Sabda Allah, yang tidak hanya mengajarkan, namun juga membuatnya. Kristus, kasihanilah kami.

U : Kristus, kasihanilah kami.

I : Engkaulah utusan Allah, yang benar-benar mengajarkan kerendahan hati seorang murid. Tuhan, kasihanilah kami.

U : Tuhan, kasihanilah kami.

DOA KOLEKTAN:

Marilah bedoa: Ya Allah, dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah menaruh Sabda cinta kasih-Mu. Kami mohon, buatlah sabda-mu itu berkembang subur dalam diri kami agar kami semakin menyerupai Putra-Mu dalam cinta kasih yang tulus kepada sesama kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Putra Sirakh 27:4-7

“Jangan memuji seseorang sebelum ia berbicara.”

Kalau ayakan digoyang-goyangkan, maka sampahlah yang tinggal. Demikian pula keburukan manusia tinggal dalam bicaranya. Perapian menguji periuk belanga penjunan, tetapi ujian terhadap manusia terletak dalam bicaranya. Nilai ladang ditampakkan oleh buah pohon yang tumbuh di situ, demikian pula bicara orang menyatakaan isi hatinya.
Demikianlah sabda Tuhan.

Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 92:2-3, 13-14, 15-16

Ref. Aku hendak memuji nama-Mu, ya Tuhan, selama-lamanya.

  1. Sungguh baik menyanyikan syukur kepada Tuhan, dan menyanyikan mazmur bagi nama-Mu, yang maha tinggi, memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi dan kesetiaanMu di waktu malam.

  2. Orang benar akan bertunas seperti pohon kurma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; mereka yang ditanam di bait Tuhan akan bertunas di pelataran Allah kita.

  3. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar, untuk memberitakan bahwa Tuhan itu benar, bahwa Ia gunung batuku, dan tidak ada kecurangan pada-Nya.

BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus 15:54-58

“Ia telah memberi kita kemenangan berkat Yesus Kristus.”

Saudara-saudara, sesudah hal-hal yang dapat binasa mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah Firman Tuhan: ”Maut telah ditelan dalam kemenangan! Hai maut, di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu? Sengat maut adalah dosa, dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberi kita kemenangan berkat Yesus Kristus, Tuhan kita.” Karena itu, Saudara-saudaraku yang terkasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, Alleluya.

S : (Flp 2:15-16) Kamu bercahaya seperti bintang-bintang bila kamu berpegang pada Sabda Kehidupan

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 6:39-45

“Yang diucapkan mulut meluap dari hati.”

Sekali peristiwa Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, “Dapatkah seorang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lubang? Seorang murid tidak melebihi gurunya, tetapi orang yang telah tamat pelajarannya akan menjadi sama dengan gurunya. Mengapakah engkau melihat selumbar dalam mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui? Bagaimana mungkin engkau berkata kepada saudaramu, ‘Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar dalam matamu’, padahal balok yang dalam matamu tidak engkau lihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu. Tidak ada pohon baik yang menghasilkan buah yang tidak baik. Dan juga tidak ada pohon tidak baik yang menghasilkan buah baik. Sebab setiap pohon dikenal dari buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara, dan dari duri-duri orang tidak memetik buah anggur. Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hati yang baik. Tetapi orang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaan hati-Nya yang jahat. Sebab yang diucapkan mulut meluap dari hati.”

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Terpujilah Kristus

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Antonius Tugiyatno SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Saudara–saudari sahabat Resi Dehonian yang dikasihi oleh Tuhan, kita berjumpa kembali dalam Resi renungan singkat Dehonian edisi Minggu 2 Maret 2025. Hari ini adalah hari Minggu biasa yang ke VIII. Bersama saya Romo Antonius Tugiyatno SCJ dari komunitas Tegal Sari Sumatera Selatan. Kita akan mendengarkan dan merenungkan Sabda Tuhan dari Injil Lukas 6: 39-45. Marilah kita memulainya dengan membuat tanda kemenangan Tuhan, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin

Saudara-saudari yang dikasihi oleh Tuhan, mungkin kita pernah melihat orang buta menuntun orang buta. Di sebuah kota yang besar saya pernah melihat sepasang suami isteri yang keduanya buta menyusuri jalan. Satu orang berada di depan dengan sebuah tongkat, dan satunya lagi memegangi pundak yang ada di depan. Tentu perjalanan yang mereka upayakan amat sulit. Akan tetapi lebih dari itu kita akan merenungkan makna dari semuanya melalui sabda Tuhan. Saya menemukan sebuah nilai kebaikan dalam perumpamaan ini juga suatu pesan moral yang sungguh mendalam. “Orang buta menuntun orang buta” bukan sekedar peribahasa tetapi mau menggambarkan sauatu bahaya mengikuti pemimpin yang pada dirinya sendiri tidak memiliki pemahaman yang benar akan apa yang diajarkannya.  Pesan ini juga menjadi auto kritik bagi saya supaya saya pun senantiasa berhati-hati dalam menjalankan tugas sebagai gembala yang menjadi figur dan memiliki otoritas dalam karya pelayanan Gereja.

Ke dua tentang selumbar dan balok.  Tentu Yesus memberikan perumpanmaan ini sesuai dengan konteks pada zamannya. Mungkin pada saat itu ada sebuah kebiasaan tentang menghakimi orang lain. Contoh orang yang memiliki penyakit kusta dianggap sebagai orang berdosa yang kena kutuk sehngga harus diasingkan. Begitu pula misalnya pernah ada orang yang dituduh berbuat zinah tanpa bukti dan dibawa ke depan Yesus untuk dimintakan penghakiman. Para Murid yang kelaparan dan memetik bulir gandum. Makan di tempat pemungut cukai dikritik dan sebagainya. Saya sendiri pernah merasa jengkel terhadap orang lain dan ingin orang yang bersalah harus dihukum seberat-beratnya, apalagi kalau orang itu adalah orang yang tidak saya sukai. Namun ketika saya sendiri yang bersalah terkadang akan sulit meminta ampun dan bahkan terkadang tidak menuadari kalau saya bersalah. Hal seperti ini adalah ketidakadilan yang memihak dan berorientasi pada diri sendiri. Maka Yesus mengajarkan sebuah cara hidup agar tidak mudah menghakimi orang lain seturut kacamata kita.

Yang ke tiga tentang ‘’pohon dan buahnya”. Dalam perumpamaan ini  Yesus mengajarkan bahwa apa yang keluar dari mulut kita mencerminkan kondisi hati kita.  Jika hati kita baik, maka akan menghasilkan kata-kata yang baik.  Jika hati kita jahat, maka yang keluar pun kata-kata yang jahat.  Kata-kata yang kita ucapkan dan perbuatan kita lakukan bukanlah hal yang sepele. Kata-kata dan perbuatan  adalah cermin apa yang ada di dalam hati kita. Semoga kita selalu memiliki pikiran dan hati yang baik, sehingga apa yang keluar dalam ucapan dan perbuatan kita pun segala sesuatu yang baik, bagi kita sendiri maupun sesama. Semoga Hati Kudus Yesus merajai hati kita.

DOA UMAT:

I : Saudara~saudara, Yesus mengajarkan kepada kita kerahiman Allah yang selalu mengampuni, yang selalu ingin menyelamatkan orang, bukannya menghukum. Maka marilah kita mohon kepada Allah Bapa di surga.

L : Bagi Bapa Suci dan Para Uskup: Semoga Allah selalu menunjukkan kepada para gembala Gereja, jalan mana yang harus ditempuh dalam keadaan masa kini yang sulit, yaitu jalan pengampunan dan kasih, jalan keadilan dan kebenaran. Marilah kita mohon:

U : Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

L : Bagi para pemimpin masyarakat: Semoga Allah menunjukkan jalan mana yang harus ditempuh oleh para pemimpin masyarakat untuk secara jujur mencari apa yang baik dan benar; semoga mereka tidak disesatkan oleh keinginan dan nafsu untuk berbuat curang. Marilah kita mohon:

U : Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

L : Bagi para korban bencana alam dan kecelakaan lalu lintas. Semoga Allah menunjukkan jalan yang harus ditempuh oleh mereka yang mengalami penderitaan karena bencana alam dan kecelakaan lalu lintas. Semoga mereka mampu memaknai penderitaannya dan merasakan uluran kasih-Nya melalui pihak-pihak yang membantu mereka. Marilah kita mohon:

U : Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

L : Bagi kita semua yang hadir di sekitar altar ini: Semoga Allah menunjukkan jalan yang harus kita tempuh, semoga kita mulai melihat kejahatan di hati kita sendiri dan memperbaikinya terlebih dahulu, serta tidak mudah mengadili orang lain yang belum tentu salah, karena kita sendiri mudah tergoda untuk melakukan kesalahan yang sama. Marilah kita mohon:

U : Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

I : Allah Bapa Yang Mahabaik, bukalah mata semua orang buta yang telah menyimpang dari jalan benar. Tuntunlah kami dengan kasih dan kekuatan-Mu sebab Engkau mengasihi kami semua. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Ya Allah, semoga persembahan yang kami unjukkan ini menyatukan kami dalam cinta kasih yang subur bersama dengan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami. Amin

ANTIFON KOMUNI – Matius 28:20

Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman, Sabda Tuhan.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Ya Tuhan Yang Maha Pengasih, kami telah dipuaskan dengan anugerah yang menyelamatkan. Semoga berkat sakramen ini, yang menyatukan kami dengan Dikau dalam kehidupan di dunia ini, Engkau berkenan mengikutsertakan kami dalam persekutuan hidup abadi. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa.. Amin

DOWNLOAD AUDIO RESI:

No Comments

Leave a Comment