
Rm. C. Wahyu Tri SCJ dari Komunitas Provinsialat SCJ Palembang Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA — Mazmur 84:3
Penuh rindu hatiku mendambakan rumah Tuhan. Jiwa ragaku bersorak-sorai bagi Allah yang hidup.
PENGANTAR:
Sembuhnya Naaman karena mandi di Sungai Yordan mengacu pada pembaptisan yang membawa kehidupan. Yesus mengingatkan peristiwa itu untuk membuka mata hati para pendengar. Yang baru dari pesan-Nya ialah ajakan itu ditujukan kepada semua orang.
DOA KOLEKTAN:
Marilah berdoa: Allah Bapa sumber belas kasih, semoga kerahiman-Mu membersihkan dan menguatkan umat-Mu. Bimbinglah kami dengan rahmat-Mu, karena tanpa Engkau kami takkan mungkin selamat. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….
ATAU:
Marilah berdoa: Allah Bapa Yang Mahakudus, dengan sabda pembebasan-Mu sembuhkanlah kiranya kami dari segala kesalahan dan dosa. Perkenankanlah kami memandang Dia yang telah dinanti-nantikan para nabi, yakni Yesus Kristus Putra-Mu, ..
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja 5:1-15a
“Banyak orang sakit kusta, dan tak seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain daripada Naaman orang Syria itu.”
Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi, sebab oleh dia Tuhan telah memberikan kemenangan kepada orang Aram. Tetapi pahlawan tentara itu sakit kusta. Sekali peristiwa orang Aram pernah keluar bergerombol dan membawa tertawan seorang anak perempuan dari negeri Israel. Anak itu menjadi pelayan pada isteri Naaman. Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya, “Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya.” Lalu pergilah Naaman memberitahukan kepada tuannya, katanya, “Begini-beginilah dikatakan oleh gadis yang dari negeri Israel itu.” Maka jawab raja Aram, “Baik, pergilah dan aku akan mengirim surat kepada raja Israel.” Lalu berangkatlah Naaman. Sebagai persembahan ia membawa sepuluh talenta perak, enam ribu syikal emas dan sepuluh potong pakaian. Ia menyampaikan surat raja Aram itu kepada raja Israel, yang berbunyi, “Sesampainya surat ini kepadamu, maklumlah kiranya, bahwa aku menyuruh kepadamu Naaman pegawaiku, supaya engkau menyembuhkan dia dari penyakit kustanya.” Segera sesudah raja Israel membaca surat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya serta berkata, “Allahkah aku ini, yang dapat mematikan dan menghidupkan sehingga orang ini mengirim pesan kepadaku, supaya kusembuhkan seorang dari penyakit kustanya? Sesungguhnya, perhatikanlah dan lihatlah, ia mencari gara-gara terhadap aku.” Segera sesudah didengar oleh Elisa, abdi Allah itu, bahwa raja Israel mengoyakkan pakaiannya, dikirimnyalah pesan kepada raja, bunyinya, “Mengapa engkau mengoyakkan pakaianmu? Biarlah orang itu datang kepadaku, supaya ia tahu bahwa ada seorang nabi di Israel.” Kemudian datanglah Naaman dengan kuda dan keretanya, lalu berhenti di depan pintu rumah Elisa. Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan, “Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir.” Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata, “Aku sangka, setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama Tuhan, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu, dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku! Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?” Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati. Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya, “Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah Bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir.” Maka turunlah Naaman membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak, dan ia menjadi tahir. Kemudian kembalilah Naaman dengan seluruh pasukannya kepada abdi Allah itu. Sesampai di sana majulah ia ke depan Elisa dan berkata, “Sekarang aku tahu, bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel. Karena itu terimalah kiranya suatu pemberian dari hamba ini!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 42:2-3; 43:3-4
Ref. Jiwaku haus pada-Mu Tuhan, ingin melihat wajah Allah.
-
Seperti rusa yang merindukan sungai berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.
-
Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?
-
Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun dan dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!
-
Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, sukacita dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
S : (Mzm 130:5.7) Aku menanti-nantikan Tuhan, dan mengharapkan firman-Nya, sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 4:24-30
“Yesus seperti Elia dan Elisa, diutus bukan kepada orang-orang Yahudi.”
Ketika Yesus datang ke Nazaret, Ia berkata kepada umat di rumah ibadat, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Tetapi Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak janda di Israel, ketika langit tertutup selama tiga tahun enam bulan, dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang janda di Sarfat di tanah Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel, tetapi tidak ada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain daripada Naaman, orang Siria itu.” Mendengar itu, sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Yesus berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. C. Wahyu Tri SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria
Saudari-a terkasih, selamat bersua lagi dalam Resi Renungan Singkat Dehonian edisi 24 Maret 2025 bersama saya romo Christoforus Wahyu Tri Haryadi SCJ dari Komunitas Provinsialat SCJ di Palembang.
Pada hari Senin Prapaskah III ini kita akan mendalami pesan dari Injil Lukas 4:24-30. Saya undang Anda semua untuk mengambil posisi yang layak untuk membuka hati, pikiran dan telinga untuk sabda Tuhan ini:
Dan Tuhan Yesus berkata lagi: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu.” Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.
Saudari-a, mendengar sabda Tuhan di atas mungkin Anda mengelus dada. Tuhan Yesus sepertinya merasa apa yang dilakukan untuk mewartakan Kebenaran Ilahi dan undangan Allah pada pertobatan tidak didengarkan oleh orang-orang dari kampungnya. Tetangga-tetangganya yang ia kenal ternyata malah memandang sebelah mata. Mereka tidak peduli lagi dengan kebenaran Ilahi dan undangan Allah karena mereka melihat Yesus tetangga mereka yang keluarganya sangat familiar dengan mereka.
Tuhan Yesus kemudian menyampaikan peristiwa serupa pada zaman silam di masa nabi Elia. Nabi Elia pernah tidak digubris oleh orang Israel sehingga ia pergi ke Sarfat dan melakukan karya pertobatan di sana. Atau Nabi Elisa yang justru dicari oleh orang Siria untuk dimintai pertolongan. Hal itu ternyata sudah lumrah.
Poin yang hendak disampaikan dalam bacaan injil Lukas ini sebenarnya ialah banyak orang meremehkan kebenaran Ilahi atau undangan pertobatan Ilahi karena sebenarnya mereka bertindak atas dasar suka dan tidak suka. Bila pesan itu bagus cocok maka diterima. Bila pembawa kabarnya menarik maka mereka suka. Mereka lebih senang memenuhi kesukaannya mereka ketimbang keselamatan mereka.
Maka perkataan Tuhan Yesus dengan mengungkit pengalaman nabi Elia dan Elisa merupakan tamparan bagi orang-orang di kampungnya… seolah-olah Tuhan ingin mengatakan: Kalian itu tidak ada bedanya dengan nenek moyang kalian yang membangga-banggakan nabi tapi tidak pernah mau mendengarkan dan melaksanakan ajaran para nabi.
Saudari-saudara yang terkasih. Pada masa prapaskah ini kita diundang untuk memurnikan batin kita dari kekacauan pikiran kita yang selalu mengontrol diri kita berdasarkan kesenangan dan kesukaan kita ketimbang keselamatan kita. Tuhan ingin kita memberi perhatian pada apa yang sesungguhnya menjadi kehendak dan rencana Allah bagi hidup kita. Kita mengaku orang beriman tetapi tak jarang kita mengikuti pikiran dan kesukaan kita ketimbang kebenaran Allah. Lalu untuk banyak hal kita mencari dukungan sabda Allah demi membenarkan tindakan kita.
Semoga sabda Tuhan hari ini membuat kita berani jujur dengan diri kita sendiri dan terbuka terhadap bimbingan Allah yang kadang tidak sesuai dengan selera kemanusiaan kita. Tuhan Memberkati.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa mahakuasa, semoga persembahan ini menjadi kurban pepulih bagi-Mu dan menyucikan kami dari segala dosa dan kesalahan. Demi Kristus, ….
ATAU:
Allah Bapa Yang Maharahim, sucikanlah persembahan roti anggur ini sebagai tanda pengampunan-Mu yang agung. Demi Kristus, ….
ANTIFON KOMUNI – Mazmur 14:1-2
Tuhan, siapakah boleh tinggal di kemah-Mu? Siapakah boleh tinggal di gunung-Mu yang suci? Orang yang sempurna dan jujur.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa maharahim, semoga perayaan suci ini memberi kami kekuatan untuk hidup dan menghapus dosa-dosa kami. Demi Kristus,…
ATAU:
Marilah berdoa: Allah Bapa sumber belas kasih, bila kami mau saling memaafkan, maka Engkau pun berbelas kasih kepada kami. Kami mohon, agar hati kami selalu terbuka terhadap sesama, agar dapat saling melayani dengan setia dan tulus ikhlas. Demi Kristus, ….
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Amin
Makasih Romo