
Rm. Antonius Tugiyatno SCJ dari Komunitas SCJ Tegal Sari, Sumatera Selatan – Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA — Mazmur 69:14
Dalam masa rahmat ini, aku berdoa kepada-Mu, ya Tuhan. Demi kerelaan-Mu, dengarkanlah aku dan selamatkanlah aku seturut janji-Mu.
PENGANTAR:
Selalu kita mencari pegangan hidup, terutama dalam masa cobaan. “Sekalipun seorang ibu dapat melupakan bayinya, Aku takkan melupakan engkau,” demikianlah penegasan Tuhan. Dalam Injil, Yesus menyebut Allah sebagai Bapa-Nya. Maka, barangsiapa mengimani Dia, memiliki hidup abadi. Kepastian ini semakin mantap bila kita akui Yesus sebagai Putra Allah.
DOA KOLEKTAN:
Marilah berdoa: Allah Bapa maharahim, Engkau mengganjar jasa orang saleh dan mengampuni orang berdosa yang bertobat. Kasihanilah kami yang berseru kepada-Mu. Semoga kami mengakui kesalahan kami dan memperoleh pengampunan. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….
ATAU:
Marilah berdoa: Allah Bapa sumber cahaya mulia, kami Kaupanggil menuju terang dan hidup dalam diri Yesus Putra-Mu Kami mohon, halaulah kegelapan dosa dan tunjukkanlah belas kasih-Mu kepada kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yesaya 49:8-15
“Aku telah membentuk dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia untuk membangunkan bumi kembali.”
Beginilah firman Tuhan, “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau. Aku telah membentuk dan membuat engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagikan tanah pusaka yang sudah sunyi sepi, untuk mengatakan kepada orang-orang yang terkurung ‘Keluarlah!” dan kepada orang-orang yang ada di dalam gelap ‘Tampillah!” Di sepanjang jalan mereka seperti domba yang tidak pernah kekurangan rumput, dan di segala bukit gundul pun tersedia rumput bagi mereka. Mereka tidak menjadi lapar atau haus. Angin panas dan terik matahari tidak akan menimpa mereka, sebab Penyayang mereka akan memimpin mereka, dan akan menuntun mereka ke dekat sumber-sumber air. Aku akan membuat segala gunung-Ku menjadi jalan dan segala jalan raya-Ku akan Kuratakan. Lihat, ada orang yang datang dari jauh, ada yang dari utara, dari barat dan ada yang dari tanah Sinim, bersorak-soraklah, hai langit, bersorak-soraklah, hai bumi, dan bergembiralah dengan sorak sorai, hai gunung-gunung! Sebab Tuhan menghibur umat-Nya dan menyayangi orang-orang-Nya yang tertindas. Sion berkata, “Tuhan telah meninggalkan aku, dan Tuhanku telah melupakan aku.” Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakan, Aku tidak akan melupakan engkau.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 145:8-9.13c-14.17-18
Ref. Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah.
-
Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
-
Tuhan itu setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua yang tertunduk.
-
Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
S : (Yoh 11:25) Akulah kebangkitan dan hidup, sabda Tuhan. Setiap orang yang percaya pada-Ku, akan hidup, sekalipun ia sudah mati.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 5:17-30
“Seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati, dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan siapa saja yang dikehendaki-Nya.”
Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi, “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.” Karena perkataan itu, orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh Yesus, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri, dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah. Maka Yesus menjawab mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau Ia tidak melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak. Sebab Bapa mengasihi Anak, dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan yang lebih besar lagi daripada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran. Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan siapa saja yang dikehendaki-Nya. Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia. Aku berkata kepadamu: Sungguh, barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. Aku berkata kepadamu: Sungguh, saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup. Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri. Dan Bapa telah memberikan kuasa kepada Anak untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia. Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kubur akan mendengar suara Anak, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum. Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri. Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Antonius Tugiyatno SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Saudara–saudari sahabat Resi Dehonian yang dikasihi oleh Tuhan, kita berjumpa kembali dalam Resi renungan singkat Dehonian edisi Rabu 2 April 2025. Bersama saya Romo Antonius Tugiyatno SCJ dari komunitas Tegal Sari Sumatera Selatan. Kita akan mendengarkan dan merenungkan Sabda Tuhan dari Injil Yohanes 5: 17-30. Marilah kita memulainya dengan membuat tanda kemenangan Tuhan, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin
Saudara-saudari yang dikasihi oleh Tuhan, Injil yang baru kita dengar hari ini melanjutkan kisah hari kemarin tentang penyembuhan orang yang tidak dapat berjalan di dekat kolam Bethesda. Bagian perikop kemaren diakhiri dengan kata-kata: “Itulah sebabnya orang-orang Yahudi mulai menganiaya Yesus, karena Ia melakukan perbuatan-perbuatan demikian pada hari Sabat”. Dalam adat istiadat Yahudi yang mengacu pada Kitab Kejadian, di sana dikatakan bahwa Tuhan beristirahat pada hari ketujuh. Tentu anggapan masyarakat umum pada waktu itu, bila Yesus sebagai orang Yahudi yang baik, seharusnya Dia akan menghormati hari Sabat untuk tidak bekerja. Namun lebih dari itu juga ada pernyataan-peryataan yang diungkapkan Yesus yang menuai suatu kontroversi dengan apa yang orang Yahudi yakini. Kata-kata “Bapaku bekerja sampai sekarang maka Aku pun bekerja juga”. Kata-kata ini tentu tidak mudah dimengerti. Untuk memahami secara sederhana perkataan tersebut saya merenungkan dengan kalimat “kalau Allah tidak berkehendak, tentu mukjizat-mukjizat baik itu tidak akan terjadi. Tentu penyembuhan-penyembuhan itu juga terjadi atas kehendak Allah”. Saudara saudari yang dikasihi Tuhan ada dua hal kecil yang saya renungkan berkaitan dengan perikop Injil hari ini:
-
Hidup manusia yang harus sejalan dengan kehendak Allah. Yesus tidak bekerja sendiri, tetapi selalu dalam kehendak Bapa. Ini menjadi teladan bagi kita bahwa hidup bukan soal kehendak pribadi, tetapi kesetiaan kepada Allah. Dalam kehidupan sehari-hari, kita barangkali juga pernah tergoda untuk berjalan dengan cara pandang pribadi. Dalam hal ini tentu ajakan untuk menyelaraskan kehendak manusia supaya sejalan dengan kehendak Allah harus disertai dengan sebuah permenungan yang mendalam. Menyelaraskan hidup dengan kehendak Allah contohnya adalah tidak protes ketika mengalami sebuah kesulitan dan perjuangan hidup yang berat. Bukan berarti pasrah tanpa usaha tetapi juga tetap berusaha dan menemukan makna di dalamnya. Tentu dibutuhkan suatu ketekunan, perjuangan dan kesetiaan. Yesus telah memberi teladan dalam melakukan tindakan tindakan yang amat baik itu. Yesus tidak menghindari penderitaan, tetapi melewati semua peristiwa itu dalam kesatuan dengan Allah Bapa. Pada saat kita menderita yakinlah Tuhan tidak pernah meninggalkan kita.
-
Yesus sebagai sumber kehidupan sejati. Ada istilah yang berbunyi homo viator yang berarti manusia peziarah. Adapula istilah yang berbunyi patria caelestis yang berarti tanah air sejati.Walaupun banyak orang ingin awet muda, tetapi tidak ada orang yang ingin hidup jasmani selama-lamanya. Saya merenungkan bahwa melalui Yesus entah kehidupan manusiawi sementara ataupun kehidupan kekal keduanya akan dapat diperoleh. Dalam hidupNya sebagai manusia biasa, teladan kebaikan sempurna telah dicontohkan. Begitu juga janji tentang kehidupan kekal kita telah diteguhkan dengan kisah kenaikanNya ke Surga untuk mempersiapkan tempat bagi manusia dan akan kembali lagi sebagai hakim yang adil. Saya yakin bahwa Tuhan menciptakan manusia bukan untuk dibuat menderita. Ada janji hidup sukacita yang tidak pernah habis dalam kehidupan kekal. Melalui pengurbananNya, Yesus menjadikan diriNya sebagai jaminan akan hidup yang kekal yang dicari setiap orang. Semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita.
No Comments