Jumat, 04 Maret 2025 – Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

Rm. Aegidius Warsito SCJ dari Komunitas SCJ Toronto Kanada

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 54:3-4

Selamatkanlah aku, ya Allah, demi nama-Mu, dan bebaskanlah aku dengan kuasa-Mu. Dengarkanlah doaku, ya Allah, dekatkanlah telinga-Mu kepada kata-kata mulutku.

PENGANTAR: 

Masa Prapaskah bukan hanya masa tapa dan pertobatan, tetapi juga suatu kesempatan untuk mengenal dan mengikuti Yesus secara lebih dekat. Dari bacaan hari ini, ternyata bahwa hidup orang jujur merupakan tantangan bagi masyarakat di sekitarnya. Yesus pun mengungguli secara mencolok orang-orang sezaman-Nya. Ia merupakan tanda pertentangan.

DOA KOLEKTAN: 

Marilah bedoa: Allah Bapa pencipta dan penyelamat, Engkau telah menyediakan bantuan bagi kami yang lemah ini. Semoga bantuan-Mu itu kami terima dengan gembira, dan kami manfaatkan dengan hidup yang baik. Demi Yesus Kristus Putra-Mu ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan 2:1a.12-22

“Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati yang keji terhadapnya.”

Orang-orang fasik berkata satu sama lain, karena angan-angannya tidaktepat “Marilah kita menghadang orang yang baik, sebab bagi kita ia menjadi gangguan serta menentang pekerjaan kita. Pelanggaran-pelanggaran hukum dituduhkannya kepada kita, dan kepada kita dipersalahkannya dosa-dosa terhadap pendidikan kita. Ia membanggakan mempunyai pengetahuan tentang Allah, dan menyebut dirinya anak Tuhan. Bagi kita ia merupakan celaan atas anggapan kita, hanya melihat dia saja sudah berat rasanya bagi kita. Sebab hidupnya sungguh berlainan dari kehidupan orang lain, dan lain dari lainlah langkah lakunya. Kita dianggap olehnya sebagai orang yang tidak sejati, dan langkah laku kita dijauhinya seolah-olah najis adanya. Akhir hidup orang benar dipujinya bahagia, dan ia bermegah-megah bahwa bapanya ialah Allah. Coba kita lihat apakah perkataannya benar dan ujilah apa yang terjadi waktu ia berpulang. Jika orang yang benar itu sungguh anak Allah, niscaya Ia akan menolong dia serta melepaskannya dari tangan para lawannya. Mari, kita mencobainya dengan aniaya dan siksa, agar kita mengenal kelembutannya serta menguji kesabaran hatinya. Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati keji terhadapnya, sebab menurut katanya ia pasti mendapat pertolongan.” Demikianlah mereka berangan-angan, tapi mereka sesat, karena telah dibutakan oleh kejahatan mereka. Maka mereka tidak tahu akan rahasia-rahasia Allah, tidak yakin akan ganjaran kesucian, dan tidak menghargakan kemuliaan bagi jiwa yang murni.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 34:17-18.19-20.21.23

Ref. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati.

  1. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.

  2. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Kemalangan orang benar memang banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semuanya itu.

  3. Ia melindungi segala tulangnya, tidak satu pun yang patah. Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan semua orang yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
S : (bdk. Mat 4:4) Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 7:1-2.10.25-30

“Orang-orang Farisi berusaha menangkap Yesus, tetapi tidak ada seorang pun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba.”

Yesus berjalan keliling Galilea, Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya. Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun. Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Iapun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi diam-diam. Beberapa orang Yerusalem berkata: “Bukankah Dia ini yang mereka mau bunuh? Dan lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa dan mereka tidak mengatakan apa-apa kepada-Nya. Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus? Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak ada seorangpun yang tahu dari mana asal-Nya.” Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: “Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal. Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku.” Mereka berusaha menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Aegidius Warsito SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

jumpa lagi saudara-saudari pendengar Resi Dehonian bersama saya: Rm. Aegidius Warsito SCJ, dari Komunitas SCJ Toronto Kanada, di dalam Resi: renungan singkat Dehonian edisi hari Jumat Pekan ke 4 Masa Pra-Paska, tanggal 4 April 2025. Mari kita baca bersama perikopa pada hari ini yang diambil dari Injil Yohanes 7:1-2, 10, 25-30.

Para pendengar Resi Dehonian yang budiman, kita mungkin berasumsi bahwa orang-orang yang bekerja untuk perdamaian dan keadilan akan dihormati dan bahkan diperlakukan dengan hormat. Akan tetapi di dalam kenyataannya justrus sebaliknya, mereka dibenci, ditolak, difitnah, dijebloskan penjara, dan tidak sedikit yang akhirnya dibunuh. Ambil contoh saja: Uskup Agung Oscar Romero yang memperjuangkan hak-hak orang miskin ditembak mati saat merayakan Ekaristi.  Martin Luther King yang memperjuangkan persamaan drajat antara orang kulit putih dan kulit hitam berakhir dengan pembunuhan atas dirinya. Mahma Gandhi yang menganjurkan non-kekerasan di India akhirnya dia juga dibunuh tanpa dosa. Paus Yohanes Paulus II yang pada saat itu mendesak masyarakat dan negara-negara untuk berdamai juga mengalami percobaan pembunuhan atas dirinya dengan ditembak oleh Mehmet Ali Ağca.

Ada cukup banyak contoh yang bisa kita tampilkan untuk menegaskan kembali apa yang dikatakan bacaan pertama tentang pikiran orang jahat: “Marilah kita menghadang orang yang baik. Marilah kita mencobainya dengan aniaya dan siksa. Marilah kita menjatuhkan hukuman mati keji terhadapnya.” Akan tetapi  bacaan pertama mencela pikiran-pikiran jahat tersebut dengan mengatakan bahwa mereka disesatkan, kedengkian mereka membuat mereka buta. Inilah nasib orang-orang yang tidak bertuhan dengan penalaran mereka yang salah arah.

Para pendengar Resi Dehonian yang budiman, penganiayaan terhadap mereka yang bekerja untuk perdamaian dan keadilan, mereka yang memulai karya amal dan misi amal, semestinya tidak akan mengejutkan kita atau membuat kita takut dan ragu untuk berbuat baik dan mengamalkan kasih kita kepada semua orang. Karena di dalam perikopa Injil pada hari ini, kita mendengar bahwa orang-orang di Yerusalem yang melihat dan mendengarkan pengajaran Yesus ingin membunuh-Nya meskipun Dia tidak melakukan kesalahan apa pun.

Yesus memang telah dihukum mati, disiksa dengan kejam dan dibunuh dengan sangat tak manusiawi di kayu salib, akan tetapi pada hari ketiga setelah kematian-Nya Ia bangkit dari kubur dan ini memberikan sebuah harapan dan keberaniaan bagi kita semua yang mengikuti jalan kehidupan yang ditawarkan Yesus kepada kita semua. Oleh karena itu, marilah kita berdiri teguh di pihak yang benar dan adil, dan ketika kita berdiri teguh sampai akhir, kita akan melihat buah dari ketekunan kita itu, sebagaimana yang bisa kita lihat sendiri dengan apa yang terjadi dalam diri Yesus. Penderitaan dan kematian telah dirubah-Nya menjadi jalan kemuliaan dan keselamatan.

Permenungan kita adalah: apakah kita tetap berani hidup sesuai dengan ajaran Yesus dengan segala resiko yang harus kita hadapi: orang-orang di sekitar kita mentertawakan, melecehkan, menolak bahkan memfitnah kita serta menyiksa kita?

Semoga bacaan pada hari ini membantu kita untuk menjadikan masa Pra-Paska semakin bermakna dan berbuah dalam kehidupan beriman kita akan Yesus. Dan semoga kasih Tuhan memberkati langkah perjuangan kita di sepanjang hari ini, serta semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita semua. Amin

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa pencipta alam semesta, semoga Engkau dalam roti anggur ini berkenan menunjukkan semangat Putra-Mu terkasih, yang karena membela kami sudi mengurbankan diri di salib dan menjadi kedamaian kami. Demi Kristus, ….

ANTIFON KOMUNI – Efesus 1:7

Berkat darah Kristus kita memperoleh penebusan dan pengampunan dosa sekedar kekayaan rahmat-Nya.

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa maha penyayang, semoga mata hati kami dapat memandang Putra-Mu, dan semoga kami memahami kebenaran sebagai tanda bahwa Engkau berada di tengah-tengah kami, dan bahwa Dialah perwujudan cinta kasih Bapa kepada kami. Demi Kristus, ….

DOWNLOAD AUDIO RESI:

1 Comment

Leave a Comment