
Rm. Y. Eko Yuniarto SCJ dari Komunitas RR La Verna Pajar Isuk-Pringsewu Lampung-Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 78:53
Tuhan mengantar umat-Nya dengan selamat dan mencampakkan musuh mereka ke laut. Aleluya.
PENGANTAR:
Yesuslah yang menyiapkan santapan dan membagikan rezeki kepada kita, seperti di dalam Injil hari ini dilakukan-Nya ber sama para murid. Semoga perayaan Ekaristi ini merupakan ungkapan iman kita akan Yesus yang bangkit, yang hari ini mengajak kita memberi kesaksian, bahwa hanya pada-Nyalah orang memperoleh keselamatan.
DOA KOLEKTAN:
Marilah berdoa: Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau telah menganugerahkan misteri Paskah sebagai jaminan perjanjian damai antara Engkau dan umat manusia. Kuatkanlah kiranya hati kami, supaya damai yang kami rayakan ini, kami nyatakan pula dalam perbuatan. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, …
ATAU:
Marilah berdoa: Allah Bapa pencipta dan penyelamat, segala sesuatu tercipta oleh Sabda-Mu dan baiklah adanya. Kami mohon, ciptakanlah lagi kami menjadi manusia baru. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kisah Para Rasul 4:1-12
“Keselamatan hanya ada di dalam Yesus.”
Sekali peristiwa, sesudah menyembuhkan seorang lumpuh, Petrus dan Yohanes berbicara kepada orang banyak. Tiba-tiba mereka didatangi imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki. Mereka ini sangat marah, karena Petrus dan Yohanes mengajar orang banyak dan memberitakan bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati. Maka mereka ditangkap, lalu diserahkan ke dalam tahanan sampai keesokan harinya, karena hari telah malam. Tetapi di antara orang yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki. Pada keesokan harinya pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan para ahli Taurat mengadakan sidang di Yerusalem dengan Imam Besar Hanas dan Kayafas, Yohanes dan Aleksander dan semua orang lain yang termasuk keturunan Imam Besar. Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai diperiksa dengan pertanyaan ini: “Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?” Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus, “Hai pemimpin-pemimpin umat dan kaum tua-tua, jika sekarang kami harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit, dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan, maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa semua itu kami lakukan dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi dibangkitkan Allah dari antara orang mati; karena Yesus itulah orang ini sekarang berdiri dengan sehat di depan kamu. Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan, yaitu kamu sendiri, namun ia telah menjadi batu penjuru. Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 118:1-2.4.22-24.25-27a
Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, karna baiklah Dia
-
Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. Biarlah Israel berkata, “Kekal abadi kasih setia-Nya!” Biarlah orang yang takwa pada Tuhan berkata, “Kekal abadi kasih setia-Nya!”
-
Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi pada pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya!
-
Ya Tuhan, berilah kiranya keselamatan! Ya Tuhan, berilah kiranya kemujuran! Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan! Kami memberkati kamu dari dalam rumah Tuhan. Tuhanlah Allah, Dia menerangi kita.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : (Mzm 118:24) Inilah hari yang dijadikan Tuhan. Marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 21:1-14
“Yesus mengambil roti dan memberikannya kepada para murid; demikian juga ikan.”
Sesudah bangkit dari antara orang mati, Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias. Ia menampakkan diri sebagai berikut: Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid Yesus yang lain. Kata Simon Petrus kepada mereka, “Aku pergi menangkap ikan.” Kata mereka kepadanya, “Kami pergi juga dengan engkau.” Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepada mereka, “Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?” Jawab mereka, “Tidak ada!” Maka kata Yesus kepada mereka, “Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh.” Lalu mereka menebarkannya, dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan. Maka murid yang dikasihi Yesus berkata kepada Petrus, “Itu Tuhan!” Ketika Petrus mendengar bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau. Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja; dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu. Ketika tiba di darat, mereka melihat ada api arang, dan di atasnya ada ikan serta roti. Kata Yesus kepada mereka, “Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu.” Simon Petrus naik ke perahu, lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya; dan sungguh pun sebanyak itu ikannya, jala tidak koyak. Kata Yesus kepada mereka, “Marilah dan sarapanlah!” Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya, “Siapakah Engkau,” sebab mereka tahu bahwa Ia adalah Tuhan. Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka; demikian juga ikan itu. Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.
Demikianlah Sabda Tuhan!
U. Terpujilah Kristus!
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Y. Eko Yuniarto SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Renungan Singkat Dehonian oleh Rm. Yustinus Eko Yuniarto SCJ, edisi Hari Jumat, 25 April 2025 – Hari Jumat dalam Oktaf Paskah, hari kedelapan Novena Kerahiman Ilahi.
“Orang Beriman Peka dan Berpegang pada Sabda Tuhan”
Sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, kembali berjumpa dengan saya Rm. Yustinus Eko Yuniarto SCJ dari Rumah Retret Laverna, Padang Bulan, Pajaresuk, Pringsewu, Lampung, Indonesia, dalam Resi, Renungan Singkat Dehonian, edisi hari Jumat dalam Oktaf Paskah, tanggal 25 April 2025, hari kedelapan Novena Kerahiman Ilahi. Saya berharap Anda semua ada dalam keadaan sehat dan melimpah berkat.
Sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Tuhan. Dalam kegundahan hati dan rasa kehilangan yang besar, para murid kembali menjalani hidup seperti sebelumnya, menjadi nelayan penangkap ikan di danau Tiberias, atau danau Galilea yang disebut menurut nama kotanya, yakni Tiberias. Perasaan yang sangat manusiawi dialami para murid, biasanya kesana kemari bersama Sang Guru, mengajar, menyembuhkan orang sakit, mewartakan kebaikan Allah, namun penangkapan dan penyaliban Yesus menggetarkan dan menggentarkan mereka. Hidup mereka seolah hancur tak lagi ada harapan. Mereka masih belum memahami apa isi kalimat Yesus mengenai nubuatan sengsara, wafat, dan bangkitNya. Masih dalam suasana itu pula Simon Petrus pergi menangkap ikan diikuti oleh murid-murid yang lain, namun malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. Ketika hari mulai siang Yesus berdiri di pantai meski para murid tidak mengenaliNya. Dialog yang terjadi adalah dialog yang sangat manusiawi, Yesus bertanya: “hai anak-anak adakah kamu mempunyai lauk-pauk?” dan mereka menjawab “tidak ada!”. Yesus mengatakan: ”Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh”. Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan. Yohanes murid yang dikasihi Yesus berkata kepada Petrus, ”Itu Tuhan!”. Mendengar bahwa itu Tuhan maka ia mengenakan pakaiannya lalu terjun ke danau mendekati Yesus.
Kita bisa membayangkan sukacita Simon Petrus dan murid-murid yang lain saat melihat bahwa sosok itu adalah Yesus. Harapan mereka bangkit lagi. Kepekaan Yohanes murid terkasih yang berteriak “Itu Tuhan!” membangkitkan kembali cahaya api iman mereka. Nubuat Yesus tentang diriNya teringat lagi dalam benak mereka. Masih ditambah jumlah ikan yang besar, seratus limapuluh tiga ekor banyaknya berhasil mereka tangkap setelah menebarkan jala di sebelah kanan perahu sesuai perintah Sang Guru. Awalnya mereka pasti tertawa, tahu apa sosok itu tentang gelagat laut dan perilaku ikan di danau, karena merekalah nelayan professional, yang lebih paham dan berpengalaman, namun mereka melakukannya, dan hasilnya luar biasa.
Kita juga seringkali seperti para murid, ada dalam kemurungan, kesedihan, tak berpengharapan, dan sulit untuk dibuat percaya, karena kekecewaan dan persoalan. Semua itu karena kita hanya berpikir dan merenung menurut naluri manusiawi kita sendiri. Kita kurang memahami maksud Allah atas apa yang terjadi dalam hidup kita. Dan saat kita disadarkan dengan peristiwa tertentu oleh Allah, kita tersentak pada kenyataan yang ternyata ada kebaikan di balik semua peristiwa menyesakkan.
Kita tahu bahwa sebelumnya Yesus telah berjanji bahwa mereka akan melihatNya di Galilea, sehingga koheren dengan kisah yang diceritakan oleh Markus (Mrk. 14: 28 dan 16:7). Semua penampakan Kristus yang bangkit terjadi di Yerusalem. Kita bisa bayangkan bahagia dan herannya Petrus dan keenam murid lain yang semalaman tak menangkap apa-apa kemudian mendapatkan ikan sejumlah 153 ekor hanya karena menuruti kalimat Yesus. Ada makna simbolis dan esoteris dari angka 153 itu. Agustinus menunjuk bahwa jumlah angka mulai dari 1 sampai 17 adalah 153, (angka 17 melambangkan gabungan kasih karunia Ilahi -7 karunia Roh Kudus- dan Hukum -10 perintah Allah), sementara menurut Hieronimus angka 153 itu sama dengan jumlah jenis spesies ikan di seluruh dunia yang diketahui ilmu pengetahuan di zaman itu. Namun jawaban yang paling mungkin adalah bahwa itu merupakan symbol universalitas dan kepenuhan serta melibatkan jiwa-jiwa kepada Allah, seperti metafora penuaian hasil di akhir jaman, nyatanya dalam ayat 11 tadi dikatakan meskipun ada banyak ikan, jala tidak koyak, yang menyiratkan daya muat yang utuh dan tak terbatas. Artinya 153 ekor itu menandakan manusia dari setiap golongan dan semua waktu yang diselamatkan. Universalitas dan kepenuhan penyelamatan.
Maka jika kita sadar bahwa kita tidak sendiri dalam menjalani hidup ini, tetapi ada Tuhan yang senantiasa menyertai dengan kuasaNya yang tak terbatas itu, maka kita akan berani menghadapi apapun dalam hidup ini. Seperti Petrus yang segera mengenakan pakaiannya lalu terjun ke danau mendapatkan Sang Guru Ilahi.
Saudaraku, acapkali Tuhan mengijinkan masalah, beban hidup, dan pergumulan terjadi sebagai bagian dari proses untuk menguji kualitas iman kita, menguji ketekunan, kesetiaan, dan kesabaran kita. Apakah kita masih mengarahkan diri padaNya atau tidak. Ketika masalah datang, maka tetapkan hatimu padaNya karena kita memiliki Tuhan yang tak pernah berubah. Semua akan baik-baik saja, syaratnya: kita tinggal dalam rencana Tuhan. Tuhan memberkati Anda semua, dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa maharahim, sempurnakanlah dalam diri kami hubungan mesra dengan diri-Mu, yang dilambangkan kurban Paskah ini. Semoga kami Kaulepaskan dari pengaruh jahat dunia dan Kauberi kerinduan akan kebahagiaan surgawi. Demi Kristus,…
ATAU:
Allah Bapa sumber kedamaian, di mana roti anggur dibagi-bagikan, di situ pula Engkau hadir. Kami mohon, kumpulkanlah kami dalam satu umat berkat nama-Mu, berkat Putra-Mu, yang merupakan kedamaian kami. Sebab Dialah ….
ANTIFON KOMUNI – lih. Yohanes 21:12-13
Yesus berkata kepada para murid, “Mari, silakan makan!” Lalu diambil-Nya roti dan diberikan-Nya kepada mereka. Aleluya
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa sumber sukacita, kasihani dan jagalah selalu umat yang sudah Kauselamatkan. Kami sudah ditebus berkat derita Putra-Mu. Semoga kami bergembira atas kebangkitan-Nya. Sebab Dialah ….
ATAU:
Marilah berdoa: Allah Bapa mahabaik, melalui Yesus Putra-Mu yang telah bangkit Engkau hadir di tengah-tengah kami dalam Ekaristi. Kami mohon, dampingilah kami sepanjang hidup, agar dapat selalu menghayati iman kami akan kebangkitan Putra-Mu, yang hidup..
DOWNLOAD AUDIO RESI:
No Comments