Senin, 14 Juli 2025 – Hari Biasa Pekan XV

Fr. Deodentus Ola SCJ dari Komunitas SCJ Visma Vijaya Praya (VVP) Yogyakarta – Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA –  Mazmur 124:8

Penolong kita ialah Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.

PENGANTAR: 

Umat Allah di Mesir ditimpa cobaan berat. Nasib para murid. Yesus tidak lebih baik. Barangsiapa tidak mengangkat salibnya dan mengikuti Dia, tidak pantas sebagai murid-Nya. Tetapi yang memenuhi tuntutan secara radikal, disamakan dengan diri-Nya

DOA PEMBUKA

Marilah berdoa: Allah Bapa mahakuasa dan kekal, perkenankanlah kami mengenal suara sabda-Mu dan selanjutnya menyesuaikan suara kami dengan suara Sabda itu, ialah Yesus Kristus Putra-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Keluaran 1:8-14.22

“Marilah kita bertindak terhadap orang Israel dengan bijaksana, agar mereka jangan semakin bertambah banyak.”

Pada waktu itu tanah Mesir diperintah oleh raja baru yang tidak mengenal Yusuf. Berkatalah raja itu kepada rakyatnya, “Lihat, bangsa Israel itu sangat banyak, dan jumlahnya lebih besar daripada kita. Marilah kita bertindak terhadap mereka dengan bijaksana, agar mereka jangan semakin bertambah banyak. Jangan-jangan, jika terjadi peperangan, mereka bersekutu dengan musuh kita dan memerangi kita, lalu pergi dari sini.” Maka pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas orang-orang Israel, untuk menindas mereka dengan kerja paksa. Mereka harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan, yakni Pitom dan Raamses. Tetapi makin ditindas, makin bertambah banyak dan berkembanglah mereka, sehingga orang merasa takut kepada orang Israel itu. Maka dengan kejam orang Mesir memaksa orang Israel bekerja, dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat. Mereka dipaksa mengerjakan tanah liat dan membuat batu bata. Juga berbagai-bagai pekerjaan di padang; ya segala macam pekerjaan dengan kejam dipaksakan oleh orang Mesir kepada mereka itu. Lalu Firaun memberi perintah kepada seluruh rakyatnya, “Setiap anak laki-laki yang lahir bagi orang Ibrani lemparkanlah ke dalam Sungai Nil. Tetapi anak-anak perempuan biarkanlah hidup.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 124:1-3.4-6.7-8

Ref. Pertolongan kita dalam nama Tuhan.

  1. Jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita, — biarlah Israel berkata demikian, — jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita.

  2. Maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir menimbus kita; telah mengalir melanda kita air yang meluap-luap itu. Terpujilah Tuhan yang tidak menyerahkan kita menjadi mangsa bagi gigi mereka!

  3. Jiwa kita terluput seperti burung terlepas dari jerat perangkap, jerat itu telah putus, dan kita pun terluput! Pertolongan kita dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Mat 5:10) Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 10:34-11:1

“Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.”

Pada suatu hari Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, “Jangan kalian menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi. Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah seisi rumahnya. Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Dan barangsiapa mengasihi puteranya atau puterinya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya demi Aku, ia akan memperoleh kembali. Barangsiapa menyambut kalian, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku. Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang yang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar. Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu, sungguh ia takkan kehilangan upahnya.” Setelah Yesus selesai mengajar keduabelas rasul-Nya, Ia pergi dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka.

Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Fr. Deodentus Ola SCJ

Vivat Cor Jesu, Per Cor Marie… Hiduplah Hati Kudus Yesus, melalui Hati Maria…

Para pendengar resi Dehonian yang sungguh saya kasihi, salam jumpa kembali dengan saya Frater Deodentus Ola dari Komunitas Visma Vijaya Praya SCJ Yogyakarta dalam renungan singkat Dehonian edisi Senin, 14 Juli 2025. Marilah kita bersama-sama mendengarkan dan merenungkan Injil Matius 10: 34 – 11: 1.

Para pendengar resi Dehonian yang sungguh saya kasihi, hari ini Yesus mengatakan bahwa; “Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang…” Secara manusiawi, kita tentu akan menilai perkataan Yesus ini sungguh keras bahkan bernada tegas. Tidak hanya sampai disitu, jika kita membaca bacaan Injil hari ini dengan teliti, kita akan menemukan sebanyak tiga kali Yesus mengatakan “tidak layak bagi – Ku.” Mungkin kita akan bertanya, mengapa Yesus menyampaikan pengajaran dengan nada yang begitu keras? Sebelum kita menjawab pertanyaan ini, kita harus mengetahui bahwa kata “mengasihi” dalam Injil hari ini menekankan hal yang penting dibalik perkataan Yesus yang tegas itu.

Para pendengar resi Dehonian yang sungguh saya kasihi, kata mengasihi dalam Bahasa Yunani adalah filein yang artinya mengasihi anggota keluarga dan orang – orang terkdekat yang menjadi bagian penting dalam hidup kita. Dengan pengertian ini, kita mengetahui bahwa pernyataan Yesus yang keras itu tidak selamanya melarang orang untuk mengasihi keluarganya dan orang – orang penting dalam hidupnya. Pertama – tama, Yesus ingin menegaskan komitmen dan kesungguhan kita dalam mengikuti Dia. Sebab Yesus tahu bahwa, ketika kita setia dan dengan komitmen yang sungguh mengikuti Dia, kita juga akan menghadapi tantangan – tantangan, yang tidak jarang tantangan itu datang dari orang – orang terdekat kita. Oleh karena itu, sudah menjadi jelas bahwa, Yesus sungguh menentang sikap – sikap yang demikian. Bahkan sikap – sikap itu datang dari orang terdekat kita entah dalam hidup berkeluarga maupun dalam hidup berkomunitas. Maka, kita membutuhkan persatuan dengan Yesus yang harus diperbaharui secara terus – menerus dan kita ditantang untuk selalu memiliki kesungguhan dalam mengikuti Yesus.

Para pendengar resi Dehonian yang sungguh saya kasihi, ada seorang bijak mengatakan bahwa: “Tegas dalam prinsip dan lembut dalam pelaksanaan.” Saya sangat setuju bahwa dalam hidup kita harus memiliki prinsip yang tegas dan tetap lembut atau rendah hati dalam pelayanan. Oleh sebab itu, marilah kita selalu memohon rahmat Allah, agar seluruh pelayanan dan niat – niat baik kita selalu dalam lingkaran kasih – Nya. Jangan kita ragu mengikuti Yesus dalam berbagai pelayanan dan percayalah, bahwa misi yang kita emban adalah berdasarkan mandat dari Yesus sendiri. Tuhan memberkati. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN: 

Allah Bapa mahabaik, melalui roti anggur ini kami mohon diberi kedamaian dan semoga kami dapat merasakan daya Sabda-Mu, ialah Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

ANTIFON KOMUNI  – Matius 10:38

Barangsiapa tidak mengangkat salibnya dan mengikuti Aku, tak layak menjadi murid-Ku.

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa mahasetia, semoga kami mematuhi sabda yang telah Kausampaikan melalui Yesus, sumber kedamaian. Perkenankanlah kami mengikuti Dia serta menghayati sabda-Nya sepanjang hidup kami. Sebab Dialah ….

DOWNLOAD AUDIO RESI

3 Comments

  • Firmus dega Juli 14, 2025 at 7:01 am

    Makasi Fr

    Reply
  • Melani Hasibuan Juli 14, 2025 at 5:43 pm

    Yes very good

    Reply
  • Melani Hasibuan Juli 14, 2025 at 5:43 pm

    Iyah

    Reply

Leave a Comment