Senin, 11 Agustus 2025 – Peringatan Wajib Sta. Klara, Perawan

Rm. Robertus Susilo Haryono SCJ dari Komunitas Seminari Menengah St. Paulus Palembang – Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA:

Inilah perawan yang budiman, yang keluar menyongsong Kristus dengan pelita yang bernyala.

PENGANTAR:

Kata-kata terakhir seseorang yang mau meninggal selalu dicatat, diingat-ingat sebagai wasiat. Biasanya memang mengungkapkan isi hatinya yang paling dalam. “Tuhan, betapa bahagia aku Kauciptakan!” demikianlah ucapan Klara, yang berasal dari Assisi, pada akhir hidupnya sebagai biarawati. Rasa syukur atas hidup yang segar ini sekaligus mengungkapkan jalan hidupnya. Pada umur 18 tahun ia tertarik pada cara hidup Fransiskus dan lari dari rumah. Dialah Fransiskanes pertama dan pemimpin biara pertama Santa Klara di Assisi.

DOA KOLEKTAN:

Marilah berdoa: Allah Bapa yang penuh belas kaslih, dalam diri Santa Klara Engkau telah menumbuhkan cinta akan kemiskinan. Semoga berkat doanya kami mengikuti Kristus dengan semangat kemiskinan, supaya layak memandang Engkau dalam kerajaan surga. Demi Yesus Kristus, …

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Ulangan 10:12-22

“Sunatlah hatimu. Tunjukkanlah kasihmu kepada orang asing, sebab kalian pun dahulu orang asing!”

Musa berkata kepada bangsa Israel, “Hai orang Israel, apakah sekarang yang dituntut oleh Tuhan, Allahmu, dari pada kalian? Yang dituntut-Nya tiada lain ialah agar kalian takwa kepada Tuhan, Allahmu, hidup menurut segala peritah-Nya, mengasihi Dia dan beribadah kepada Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati dan segenap jiwamu. Demi kesejahteraanmu hendaknya kalian berpegang teguh pada perintah dan ketetapan Tuhan yang kusampaikan kepadamu pada hari ini. Sungguh, Tuhan, Allahmulah yang empunya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit, dan bumi dengan segala isinya. Tetapi kepada nenek moyangmulah hati Tuhan terpikat, sehingga Ia mengasihi mereka dan keturunan mereka, yakni kalian, yang dipilih-Nya dari segala bangsa, seperti sekarang ini. Sebab itu sunatlah hatimu dan jangan lagi bertegar hati. Sebab Tuhan, Allahmulah, Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan. Allah yang agung, kuat dan dahsyat, yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap; yang membela hak anak yatim dan janda dan menunjukkan kasih-Nya kepada orang asing dengan memberikan kepadanya makanan dan pakaian. Sebab itu haruslah kalian menunjukkan kasihmu kepada orang asing. Sebab kalian pun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir. Engkau harus takwa kepada Tuhan, Allahmu. Engkau harus beribadah dan berpaut kepada-Nya, dan demi nama-Nya engkau harus bersumpah. Dialah pokok pujianmu sebab Dialah yang telah melakukan perbuatan-perbuatan besar di tengah-tengahmu seperti yang telah kaulihat sendiri. Hanya tujuh puluh orang nenek moyangmu pergi ke Mesir; tetapi sekarang ini Tuhan, Allahmu, telah membuat engkau banyak seperti bintang-bintang di langit.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 147:12-13.14-15.19-20

Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah. Pujilah Tuhan, hai umat Allah.

  1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.

  2. Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari.

  3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya

S : Allah memanggil kita, agar kita memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus. Alleluya.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 17:22-27

“Ia akan dibunuh, tetapi Ia akan bangkit. Putra-putra raja bebas dari pajak.”

Sekali peristiwa Yesus bersama murid-murid-Nya ada di Galilea. Ia berkata kepada mereka, “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia; mereka akan membunuh Dia, tapi pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.” Maka hati para murid itu pun sedih sekali. Ketika Yesus dan para murid-Nya tiba di Kapernaum datanglah seorang pemungut pajak bait Allah kepada Petrus dan berkata, “Apakah gurumu tidak membayar pajak dua dirham?” Jawab Petrus, “Memang membayar.” Ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan, “Bagaimana pendapatmu, Simon? Dari siapa raja-raja di dunia ini memungut bea dan pajak? Dari rakyatnya atau dari orang asing?” Jawab Petrus, “Dari orang asing!” Maka kata Yesus kepadanya, “Jadi bebaslah rakyatnya! Tetapi agar kita jangan menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu.”
Inilah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWALAN OLEH Rm. Robertus Susilo Haryono SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Para pendengar resi dehonian yang terkasih, berjumpa kembali dengan saya Romo Robertus Susilo Haryono, SCJ dari komunitas SCJ Seminari Menengah Santo Paulus Palembang dalam renungan singkat dehonian edisi senin, 11 agustus 2025. Hari ini Gereja katolik memperingati peringatan wajib St. Klara, seorang perawan. Kita akan  bersama-sama    mendengarkan dan merenungkan Injil Mateus 17: 21-26

Para pendengar resi dehonian terkasih, dalam pengalaman sehari hari  setiap orang ingin segala sesuatu nya lancar dan mudah. Bahkan agar segala sesuatu berjalan lancar dan mudah orang bisa memilih  cara-cara yang kurang terpuji, misalnya menggunakan  jasa “orang dalam”.  Yesus menentang kebiasaan itu dengan memberi teladan hidup yang baik kepada murid-murid-Nya dan juga kepada orang-orang yang mengikuti-Nya. Ketika Yesus berada di Kapernaum Yesus menunjukkan ketaatan-Nya dalam membayar pajak. Sebagai “pemilik Baik Allah” seharusnya Yesus dibebaskan dari kewajiban itu. Tetapi untuk menunjukan bahwa  Yesus mentaati hukum,  dan agar Ia tidak menjadi batu sandungan bagi banyak orang, Ia tetap membayar pajak.

Para pendengar resi dehonian yang terkasih, Yesus memberikan teladanan bagi kita tentang bagaimana menaati peraturan yang ada, sekalipun Yesus sendiri jauh lebih tinggi dari semua hukum agama dan peraturan manusia, sebab Dia adalah Allah. Ia tidak menggunakan kesempatan untuk tidak mentaati peraturan yang berlaku pada saat itu. Ia berharap para murid-Nya mengikuti apa yang Yesus teladankan melalui hidup-Nya. Yesus menghendaki agar para hidup para murid tidak menjadi batu sandungan bagi banyak orang yang dijumpai. Hidup para murid hendaknya menjadi contoh bagi banyak orang.

 Para pendengar yang terkasih, marilah kita menjadikan hidup Yesus menjadi jalan hidup kita, sehingga banyak orang melihat teladan hidup yang unggul.   Marilah kita berjuang untuk menciptakan tokoh-tokoh panutan di masyarakat dan sekitar hidup kita. Kita semua  dipanggil ikut menjadi model hidup yang didasari hidup Yesus. Saudara-saudari terkasih, Tuhan memberkati Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa yang mahamurah, dalam diri Santa Klara Kaulebur manusia lama dan Kauciptakan manusia baru menurut citra-Mu. Semoga kami pun Kauperbaharui sehingga Engkau berkenan menerima kurban perdamaian yang kami rayakan ini. Demi Kristus,…

ANTIFON KOMUNI – Lih. Matius 19:27-29.

Kalian telah meninggalkan segalanya dan mengikuti Aku. Kalian akan menerima ganjaran seratus kali lipat dan mewarisi hidup abadi.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa yang mahakuasa dan mahamulia, semoga berkat kekuatan sakramen ini kami belajar dari teladan Santa Klara. Kiranya kami mengutamakan Dikau di atas segala-galanya dan di dunia ini sudah hidup sebagai manusia baru. Demi Kristus, …

DOWNLOAD AUDIO RESI

St. Klara dari Asisi, Perawan

Klara dilahirkan sekitar tahun 1193 di Assisi, Italia. Ia hidup pada jaman St. Fransiskus dari Assisi. Klara menjadi pendiri suatu ordo religius para biarawati yang disebut “Ordo Santa Klara (Klaris), OSCl” Ketika Klara berusia delapan belas tahun, ia mendengarkan khotbah St. Fransiskus. Hatinya berkobar dengan suatu hasrat yang kuat untuk meneladaninya. Ia juga ingin hidup miskin serta rendah hati demi Yesus. Jadi suatu malam, ia melarikan diri dari rumahnya.

Di sebuah kapel kecil di luar kota Assisi, Klara mempersembahkan dirinya kepada Tuhan. St. Fransiskus menggunting rambutnya dan memberinya sehelai jubah coklat kasar untuk dikenakannya. Untuk sementara waktu, Klara tinggal bersama para biarawati Benediktin hingga biarawati lainnya bergabung dengannya. Orangtua Klara mengupayakan segala usaha untuk membawanya pulang ke rumah, tetapi Klara tidak mau kembali. Tak lama kemudian Agnes, adiknya yang berusia lima belas tahun, bergabung dengannya. Para gadis yang lain pun ingin pula menjadi pengantin Kristus. Jadi, sebentar saja sudah terbentuklah suatu komunitas religius kecil.

St.Klara dan para biarawatinya menjalani pola hidup asketis yang ketat. Mereka tidak mengenakan sepatu, tidak pernah makan daging, tinggal di sebuah rumah sederhana dan hidup dalam keheningan dan tidak berbicara hampir sepanjang waktu. Namun demikian, para biarawati itu amat bahagia karena mereka merasa Yesus dekat dengan mereka.

Suatu ketika sepasukan tentara yang beringas datang untuk menyerang Kota Assisi. Mereka telah merencanakan untuk menyerang biara terlebih dahulu. Meskipun sedang sakit parah, St. Klara minta untuk dibopong ke altar. Ia menempatkan Sakramen Mahakudus di tempat di mana para prajurit dapat melihat-Nya. Kemudian Klara berlutut serta memohon kepada Tuhan untuk menyelamatkan para biarawati. “Ya Tuhan, sudilah melindungi para biarawati yang saat ini tidak dapat aku lindungi,” doanya. Suatu suara dari hatinya terdengar berbicara: “Aku akan selalu menempatkan mereka dalam perlindungan-Ku.” Bersamaan dengan itu, suatu kegentaran hebat meliputi para prajurit dan mereka segera lari pontang-panting.

St. Klara menjadi priorin (=pemimpin) di biaranya selama empatpuluh tahun. Duapuluh sembilan tahun dari masa itu dilewatkannya dengan menderita sakit. Meskipun demikian, St. Klara mengatakan bahwa ia penuh sukacita sebab ia melayani Tuhan. Sebagian orang khawatir para biarawati tersebut menderita sebab mereka teramat miskin. “Kata mereka kita ini terlalu miskin, tetapi dapatkah suatu hati yang memiliki Allah yang Mahakuasa sungguh-sungguh miskin?”

St. Klara wafat pada tanggal 11 Agustus 1253. Hanya dua tahun kemudian ia dinyatakan kudus oleh Paus Alexander IV. 

Arti Nama

Berasal dari kata Latin “Clarus” yang berarti “Terang, Bercahaya, Terkenal”

Variasi Nama

Clare, Claire, Clara, Kiara (English), Clara (Catalan), Klara (Croatian), Klára (Czech), Klara (Danish), Claire, Clarisse (French), Clara, Klara (German), Klára (Hungarian), Chiara, Clara, Clarissa, Chiarina, Claretta (Italian), Clara, Claritia (Late Roman), Klāra (Latvian), Klara (Norwegian), Klara (Polish), Clara, Clarissa (Portuguese), Clara (Romanian), Klara (Russian), Klára (Slovak), Klara (Slovene), Clara, Clarisa (Spanish), Klara (Swedish), Klara (Ukrainian)

Sumber: https://katakombe.org/para-kudus/agustus/klara-dari-asisi.html

1 Comment

  • Firmus dega Agustus 11, 2025 at 7:56 am

    Makasih Romo

    Reply

Leave a Comment