Kamis, 21 Agustus 2025 – Peringatan St. Pius X, Paus

Rm. Agustinus Riyanto SCJ dari Komunirtas SCJ Palembang Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Sir 45:30 

Tuhan mengikat perjanjian damai dengannya, mengangkat dia menjadi pemimpin umat, dan memberinya martabat imam agung

PENGANTAR: 

St. Pius X (Yosef Sarto) lahir di Riese dekat Treviso tahun 1835 dari kelu arga miskin. la belajar di Padua dan tahun 1858 ditahbiskan imam. Bila kita perhatikan riwayat hidupnya, maka tampaklah contoh klasik orang membuat karier’. Dari tingkat yang paling bawah ia naik ke tangga tertinggi: pastor, uskup, batrik, paus. Tetapi tetap seorang pastor yang sederhana yang mengabdikan diri sepenuhnya demi kepentingan Tuhan. Di situlah letak keagungannya. Liturgi dan sakramen dibukanya bagi u mat. Komuni pertama anak-arak, komuni harian, dianggapnya sebagai sumber kehidupan kristiani sejati la wafat ketika pecah perang dunia ! tahun 1914, dan dinyatakan sebagai Santo pada tahun 1954.

DOA KOLEKTAN:

Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber kebenaran dan cinta kasih, Engkau sudah memenuhi Santo Pius Kesepuluh dengan kebijaksanaan Surgawi dan keteguhan para rasul. Ia menjaga iman yang benar dan mempersatukan dan memperbaharui segalanya dalam Kristus. Semoga kami menuruti ajaran dan teladannya dan memperoleh ganjaran abadi. Demi Yesus ristus, Putera-Mu….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Hakim-Hakim 11:29-39a

“Yang pertama-tama keluar dari rumahku akan kupersembahkan sebagai kurban.”

Pada suatu hari Yefta, panglima Israel, tiba-tiba dihinggapi Roh Tuhan. Ia berjalan melalui daerah Gilead dan daerah Manasye, kemudian melalui Mizpa di Gilead, dan dari Mizpa di Gilead ia berjalan terus ke daerah orang-orang Amon. Lalu bernazarlah Yefta kepada Tuhan, katanya, “Jika Engkau sungguh-sungguh menyerahkan orang Amon ke dalam tanganku, maka yang keluar dari pintu rumahku untuk menemui aku pada waktu aku pulang dengan selamat dari orang Amon akan menjadi milik Tuhan. Aku akan mempersembahkannya sebagai kurban bakaran.” Kemudian Yefta berjalan terus untuk berperang melawan orang Amon, dan Tuhan menyerahkan mereka ke dalam tangannya. Ia menimbulkan kekalahan yang amat besar di antara mereka, mulai dari Aroer sampai dekat Minit, dua puluh kota banyaknya, dan sampai ke Abel-Keramin. Dengan demikian orang Amon ditundukkan di depan orang Israel. Ketika Yefta pulang ke Mizpa, tampaklah anaknya perempuan keluar menyongsong dia dengan memukul rebana dan menari-nari. Dialah anaknya yang tunggal. Selain dia Yefta tidak mempunyai anak laki-laki atau perempuan. Demi melihat anaknya, Yefta mengoyak-ngoyakkan bajunya sambil berkata, “Ah Anakku, engkau membuat hatiku hancur luluh dan mencelakakan daku. Aku telah membuka mulut untuk bernazar kepada Tuhan dan tidak dapat mundur lagi.” Tetapi anak itu menjawab, “Bapa, jika engkau telah membuka mulut dan bernazar kepada Tuhan, maka perbuatlah kepadaku sesuai dengan nazar yang kauucapkan itu, sebab Tuhan telah mengadakan bagimu pembalasan terhadap musuhmu, yakni orang Amon.” Lalu anak itu menyambung, “Hanya saja, izinkanlah aku melakukan satu hal ini: berilah aku waktu dua bulan, supaya aku pergi mengembara di pegunungan, dan menangisi kegadisanku bersama-sama dengan teman-temanku.” Jawab Yefta, “Pergilah!” Dan ia membiarkan anaknya pergi dua bulan lamanya. Maka pergilah gadis itu bersama dengan teman-temannya untuk menangisi kegadisannya di pegunungan. Setelah lewat kedua bulan itu, kembalilah ia kepad ayahnya, dan ayahnya melakukan apa yang telah dinazarkannya kepada Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 40:5.7-8a.8b-9.10

Ref. Ya Tuhan, aku datang melakukan kehendak-Mu.

  1. Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya kepada Tuhan, yang tidak berpihak kepada orang-orang yang angkuh, atau berpaling kepada orang-orang yang menganut kebohongan!

  2. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, “Lihatlah Tuhan, aku datang!”

  3. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku.

  4. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.

BAIT PNGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya
S : (Mzm 95:8ab) Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah sabda Tuhan.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 22:1-14

“Undanglah setiap orang yang kalian jumpai ke pesta nikah ini”

Pada suatu ketika Yesus berbicara kepada para imam kepala dan pemuka rakyat dengan memakai perumpamaan. Ia bersabda, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang mengadakan perjamuan nikah untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan nikah itu tetapi mereka tidak mau datang. Raja itu menyuruh pula hamba-hamba lain dengan pesan, ‘Katakanlah kepada para undangan: Hidanganku sudah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih. Semuanya telah tersedia. Datanglah ke perjamuan nikah ini.’ Tetapi para undangan itu tidak mengindahkannya. Ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, dan yang lain menangkap para hamba itu, menyiksa dan membunuhnya. Maka murkalah raja itu. Ia lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka. Kemudian ia berkata kepada para hamba, ‘Perjamuan nikah telah tersedia, tetapi yang diundang tidak layak untuk itu. Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kalian jumpai di sana ke perjamuan nikah ini. Maka pergilah para hamba dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan nikah itu dengan tamu. Ketika raja masuk hendak menemui para tamu, ia melihat seorang tamu yang tidak berpakaian pesta. Ia berkata kepadanya, ‘Hai saudara, bagaimana saudara masuk tanpa berpakaian pesta?’ Tetapi orang itu diam saja. Maka raja lalu berkata kepada para hamba, ‘Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap; di sana akan ada ratap dan kertak gigi.’ Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Agustinus Riyanto SCJ

Vivat Cor IESU per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Pekan Biasa Ke XX, PW St. Pius X: Yeh 34:1-11, Mat 20:1-16. Agustinus Riyanto, SCJ. “KEADILAN TUHAN”

Saudara-saudariku Pencinta Resi, mendengar kisah Injil hari ini, tidak sedikit orang dan mungkin termasuk kita yang mempertanyakan keadilan sang raja. Kalau sikap tersebut merupakan sikap Tuhan, maka Tuhan dinilai tidak adil. Namun, siapakah kita sehingga  berhak mengadili Tuhan?

Sobat Resi, dimensi karya keselamatan Allah bagi manusia begitu kaya dan beragam. Tak mungkin kita manusia yang adalah ciptaan Allah, mampu mengukur segala rencana, kuasa dan kehendak Allah. Tak sebanding juga, kalau kita mengukur keadilan dan kebijkan Allah dengan ukuran manusiawi kita. Karya keselamatan dari Tuhan bisa dinyatakan melalui anugerah talenta, kompetensi, kecerdasan, keahlian, dan rezeki. Dengan kedaulatan-Nya Allah berkenan memberi anugerah-Nya kepada orang-orang yang Ia kehendaki. Allah dapat memberi kecerdasan istimewa kepada orang-orang atheis. Ia juga dapat memberi anugerah kompetensi kepada orang-orang yang agnostik. Bahkan Allah dapat memberikan berkat dan keselamatan juga bagi orang tak beragama. Persoalannya adalah apakah kita yang justru iri-hati dengan kemurahan hati Allah yang diberikan kepada orang lain? Kita sering membandingkan dan menghitung bahwa kita lah yang layak memperoleh lebih banyak daripada yang diterima oleh orang lain. Sikap iri hati, menjadi penghalang bagi kita untuk melihat keadilan Tuhan; “Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat” (Yak. 3:16).

Kelemahan dari sikap iri-hati adalah, kita tidak mampu melihat kekayaan, anugerah, kemampuan, dan berkat yang telah kita terima. Sikap iri-hati menyebabkan kebutaan rohani, sehingga seluruh berkat yang telah diberikan Tuhan menjadi nihil. Kita lebih disilaukan dengan apa yang diterima dan dimiliki oleh orang lain. Karena itu kita secara tersembunyi menyimpan pikiran negatif dan memilah-milah orang lain, siapa yang layak dan tidak layak menerima berkat Tuhan. Benarkah Demikian?  

Saudara-saudari terkasih. Kita mengakui bahwa Tuhan itu Maha segalanya. Dia pun Maha adil. Dia tahu persis berkat yang Dia berikan dan kepada siapa berkat itu diterima. Bukan hak dan wewenang kita untuk mengatur berkat Tuhan, baik untuk diri kita sendiri atau pun bagi orang lain. Satu hal yang justru menjadi tugas kita adalah bagimana hidup baik seturut kehendak Tuhan, agar hidup kita terberkati, bahkan menjadi penyalur berkatNya bagi banyak orang. Sikap syukur yang tulus akan memampukan kita untuk menjadi pribadi yang semakin murah hati untuk menjadi perpanjangan berkat Tuhan bagi sesama siapapun dia; “Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar” (Mat. 5:45). Tuhan memberkati kita dengan berkat terbaik seturut dengan keadilanNya. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN: 

Allah Bapa, sumber kebijksanaan dan cinta kasih, terimalah dengan rela roti anggur persembahan kami. Semoga seturut nasehat Santo Pius Kesepuluh, perjamuan ekaristi ini kami rayakan dengan kidmat dan kami sambut dengan takwa. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

ANTIFON KOMUNI  –  Yoh. 16:11

Gembala yang baik menyerahkan nyawanya bagi domba-dombanya.

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber kebijaksanaan dan cintakasih, pada peringatan Santo Pius Kesepuluh kami berdoa kepada-Mu, semoga karena daya santapan surgawi ini kami berteguh dalam iman dan tetap rukun dalam cinta kasih.Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

Santo Paus Pius X

Paus ke-257

Paus Pius X adalah paus kita yang ke-257. Ia dilahirkan pada tahun 1835 di Riese, Italia dan diberi nama Giuseppe Sarto. Guiseppe (Yosef) adalah anak kedua dari delapan bersaudara. Dalam keluarga, ia biasa dipanggil dengan nama kesayangan “Beppi”. Ayahnya seorang pegawai pos. Papa dan mama Sarto mengajarkan cinta kasih kepada Yesus dan Gereja-Nya kepada kedelapan anak mereka melalui teladan cinta kasih dalam rumah mereka.

Saya dilahirkan miskin, saya hidup miskin, saya berharap mati miskin.” ~Paus Pius X

Melebihi segalanya, Giuseppe ingin menyerahkan hidupnya untuk membawa banyak orang ke surga. Ia rindu menjadi seorang imam. Dan untuk itu, ia dan keluarganya harus banyak berkorban agar ia dapat bersekolah di seminari. Itu bukan masalah baginya. Ia bahkan biasa berjalan bermil-mil jauhnya dengan kaki telanjang ke sekolah agar sepatunya yang satu-satunya itu jangan sampai rusak. Ketika usianya 23 tahun, Giuseppe ditabhiskan menjadi seorang imam. Don Sarto (sapaan orang Italia kepada para imam) berkarya di paroki-paroki miskin selama tujuhbelas tahun. Semua orang mengasihinya. Don Sarto biasa memberikan segala yang ia miliki demi membantu mereka yang membutuhkan. Seringkali saudarinya harus menyembunyikan sebagian pakaiannya agar jangan sampai Don Sarto tidak mempunyai pakaian untuk dikenakan. Bahkan setelah ia diangkat menjadi Uskup kota Mantua dan kemudian diangkat lagi menjadi Kardinal, ia masih suka membagi-bagikan apa yang ia miliki kepada mereka yang berkekurangan. Ia bahkan tidak menyimpan apa-apa bagi dirinya sendiri.

Ketika Paus Leo XIII wafat pada tahun 1903, Kardinal Sarto diangkat menjadi paus. Ia memilih nama Pius X. Ketika Mama Sarto datang mengunjunginya di Vatican, Paus menunjukkan kepada ibunya cincin kepausannya. Mama Sarto berkata, “Kamu tidak akan mengenakan cincin itu hari ini, jika aku tidak terlebih dahulu mengenakan cincin ini..” sambil menunjukkan cincin perkawinannya.

Secara istimewa Paus Pius X dikenang karena kasihnya yang berkobar-kobar kepada Ekaristi Kudus. Bapa Suci mendorong semua orang untuk menyambut Yesus sesering mungkin, bahkan tiap hari! Ia juga menetapkan ketentuan yang mengijinkan anak-anak menyambut Komuni Kudus juga. Sebelumnya, anak-anak harus menunggu hingga usia 12-14 tahun untuk dapat menyambut Tuhan. Paus yakin bahwa Komuni Kudus memberi kekuatan yang diperlukan untuk melakukan segala sesuatu demi kasih kepada Yesus!

Paus Pius X percaya teguh dan amat mencintai iman Katolik. Ia menghendaki setiap orang Katolik mengenal dan mencintai keindahan kebenaran ajaran iman Katolik. Ia amat peduli pada tiap-tiap orang, mengenai kebutuhan rohani maupun kebutuhan jasmaninya. Ia mendorong para imam dan para katekis membantu orang banyak mengenal iman mereka. Paus mengerahkan banyak upaya untuk memperbaharui liturgi, Sepanjang hidupnya ia tertarik pada musik-musik sakral dan mendorong digunakannya Lagu-lagu Gregorian di setiap paroki. Namun demikian, ia menjelaskan bahwa ia beranggapan usaha untuk menggantikan segala bentuk musik Gereja lainnya dengan Lagu Gregorian tidaklah dikehendaki. Ia mendorong digunakannya juga komposisi modern dalam liturgi, selama komposisi modern ini memenuhi standard musik liturgi Gereja. Paus Pius X juga merevisi Ibadat Harian Gereja.

Ketika pecah Perang Dunia I, Paus merasa amat menderita. Ia tahu bahwa akan ada banyak orang terbunuh. Ia mengatakan, “Aku akan dengan senang hati menyerahkan nyawaku demi menyelamatkan anak-anakku yang malang dari penderitaan yang mengerikan ini.”

Paus Pius X wafat pada tanggal 20 Agustus 1914. Dalam surat wasiatnya ia menulis, “Saya dilahirkan miskin, saya hidup miskin, saya berharap mati miskin.” Paus Pius X dikanonisasi oleh Paus Pius XII pada tahun 1954. Pestanya dirayakan setiap tanggal 21 Agustus.

Arti Nama

Kata “Pius” berasal dari bahasa latin yang berarti : “saleh /patuh

Variasi Nama

Pio (Italian), Pio (Portuguese), Pío (Spanish).

Bentuk Feminim : Pia

 

No Comments

Leave a Comment