
Diakon Gregorius Virdiawan Mubin SCJ dari Komunitas SCJ Paroki St. Fransiskus de Sales Palembang – Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 128:1
Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya.
PENGANTAR:
Orang yang mengemban tanggung jawab cenderung untuk melekat pada kedudukannya. Yesus menegur para pemimpin sezaman-Nya Segala yang mereka lakukan hanyalah untuk mencari muka. Yesus bersabda, “Barangsiapa merendahkan dirinya, akan diluhurkan.
DOA PEMBUKA
Marilah berdoa: Allah Bapa mahabaik, Engkau berkenan akan kejujuran dan kebenaran. Ajarilah kiranya kami percaya sungguh dan berilah kami hati yang sederhana, yang sanggup mengabdi kepada-Mu dengan kebenaran dan tanpa pamrih. Demi Yesus Kristus Putra-Mu,
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Rut 2:1-3.8-11; 4:13-17
“Tuhan telah rela menolong engkau pada hari ini dengan seorang penebus, Dialah ayah Isai, ayah Daud.”
Naomi mempunyai seorang sanak dari pihak suaminya, seorang yang kaya raya dari kaum Elimelekh, namanya Boas. Pada suatu hari Rut, wanita Moab itu, berkata kepada Naomi, “Izinkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang murah hati kepadaku. Sahut Naomi, “Pergilah, Anakku.” Maka pergilah Rut ke ladang dan memungut jelai di belakang para penyabit. Kebetulan ia berada di tanah milik Boas, yang berasal dari kaum Elimelekh. Maka berkatalah Boas kepada Rut, “Dengarlah, Anakku. Tidak usah engkau pergi memungut jelai ke ladang lain, dan tidak usah juga engkau pergi dari sini, tetapi tetaplah dekat pengerja-pengerjaku wanita. Lihatlah ladang yang sedang disabit ini. Ikutilah wanita-wanita itu dari belakang. Sebab aku telah berpesan kepada para pekerja laki-laki, supaya mereka jangan mengganggu engkau. Jika engkau haus, pergilah ke tempayan-tempayan itu, dan minumlah air yang dicedok oleh para pekerja itu.” Lalu sujudlah Rut menyembah dengan mukanya sampai ke tanah dan berkata, “Bagaimana mungkin aku mendapat belas kasih Tuan, sehingga Tuan memperhatikan daku, padahal aku ini seorang asing?” Boas menjawab, “Aku telah mendengar kabar tentang segala sesuatu yang kaulakukan kepada mertuamu sesudah suamimu meninggal dunia, dan bagaimana engkau meninggalkan ibu bapamu dan tanah kelahiranmu serta pergi kepada suatu bangsa yang belum kaukenal.” Beberapa waktu berselang Boas memperisteri Rut dan menghampirinya. Maka atas karunia Tuhan, Rut mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki. Sebab itu para wanita berkata kepada Naomi, “Terpujilah Tuhan, yang telah rela menolong engkau pada hari ini dengan seorang penebus. Semoga nama anak ini menjadi termasyhur di Israel. Dialah yang akan menyegarkan jiwamu dan memelihara engkau pada waktu rambutmu telah putih. Sebab menantumu yang sayang padamu telah melahirkannya. Dia lebih berharga bagimu daripada tujuh anak laki-laki.” Dan Naomi mengambil anak itu serta meletakkannya di pangkuannya, dan dialah yang mengasuhnya. Lalu wanita-wanita tetangga memberi nama kepada anak itu dengan berkata, “Seorang anak laki-laki telah lahir bagi Naomi.” Anak itu mereka beri nama Obed. Dialah ayah Isai, ayah Daud.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 128:1b-2.3.4.5
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan
atau Orang yang takwa hidupnya akan diberkati.
-
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
-
Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu!
-
Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan orang laki-laki yang takwa hidupnya.
-
Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya
S : (Mat 23:9a,10b) Bapamu hanya satu, ialah yang ada di surga. Pemimpinmu hanya satu, yaitu Kristus.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 23:1-12
“Mereka mengajarkan, tetapi tidak melakukan.”
Sekali peristiwa berkatalah Yesus kepada orang banyak dan murid-murid-Nya, “Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan mereka, karena mereka mengajarkan, tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang. Mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang. Mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Tetapi kalian, janganlah kalian suka disebut ‘Rabi’ karena hanya satulah Rabimu, dan kalian semua adalah saudara. Dan janganlah kalian menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di surga. Janganlah pula kalian disebut pemimpin, karena hanya satu pemimpinmu, yaitu Kristus. Siapa pun yang terbesar di antaramu hendaklah ia menjadi pelayanmu. Barangsiapa meninggikan diri, akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri, akan ditinggikan.”
Demikianlah Sabda Tuhan .
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Diakon Gregorius Virdiawan Mubin SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Saudara sekalian yang direngkuh oleh Hati Yesus, kembali bersama saya Diakon Gregorius Virdi Mubin SCJ, dari komunitas SCJ Wilayah Palembang. Mari sejenak kita merenungkan bacaan Injil hari ini, hari Sabtu Biasa XX. Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin
Suatu Ketika, sekelompok remaja berziarah ke Gereja Tua di Tanjung Sakti. Untuk sampai ke Lokasi, mereka harus melewati jembatan gantung yang sudah tua. Sementara di bawahnya mengalir Sungai yang sangat deras dan cukup dalam. Seorang pemimpin rombongan berdiri di depannya dan berkata, “Percayalah, jembatan ini kuat! Silakan lewat!” Anehnya ia sendiri tidak berani melangkah sedikitpun. Lalu datang seorang anak, warga lokal yang tanpa banyak bicara langsung menyeberang dengan Santai dan biasa. Melihat teladan itu, orang-orang pun mulai memberanikan diri mengikuti dan menyeberang.
Pertanyaannya, Siapa pemimpin sejati? Yang pandai berkata-kata, atau yang memberikan teladan nyata?
Yesus hari ini menegur ahli Taurat dan orang Farisi. Ajaran mereka benar, tetapi hidup mereka tidak sejalan. Mereka membebani orang lain, namun tidak mau menanggungnya sendiri. Mereka mencari gelar, tempat terhormat, dan pujian. Dengan kata lain, mereka haus akan penghormatan, namun tidak berkenan melayani.
Sebaliknya, Yesus mengingatkan murid-murid-Nya: “Kamu semua adalah saudara… Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.” Kepemimpinan sejati bukan soal kuasa atau status, melainkan pelayanan dalam kerendahan hati. Yesus sendiri menjadi teladan, ketika Ia rela membasuh kaki murid-murid-Nya sebagai pelayan.
Saudara-saudari, sabda ini menyentuh hidup kita sehari-hari. Dalam keluarga, orangtua dipanggil bukan sekadar memerintah, melainkan melayani dengan kasih. Di tempat kerja, seorang atasan sejati bukan yang ditakuti, melainkan yang mau mendampingi. Dalam Gereja, pelayanan bukanlah panggung mencari hormat, tetapi kesempatan untuk memberi kesaksian dan bertumbuh bersama dalam hidup rohani.
Maka marilah kita bercermin: apakah kata-kata kita sudah sejalan dengan perbuatan? Apakah doa kita sungguh telah mengubah sikap hidup kita? Apakah pelayanan kita lahir dari cinta, atau sekadar mencari gengsi?
Saudara-saudari terkasih, kemuliaan dunia ini cepat pudar, tetapi kerendahan hati adalah cahaya yang tak pernah padam. Yesus mengajar kita bahwa besar bukanlah yang duduk di takhta tinggi, melainkan yang rela berlutut membasuh kaki sesamanya. Biarlah hidup kita menjadi cermin kecil yang memantulkan kerendahan hati Kristus, sehingga dunia melihat bahwa kasih lebih kuat daripada kuasa, dan pelayanan lebih mulia daripada kehormatan. Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Tuhan memberkati!
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
Allah Bapa mahakudus, berkenanlah menerima dan memberkati roti anggur ini dan jadikanlah lambang niat kami hendak mengabdi Engkau dengan hati yang Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. sederhana.
ANTIFON KOMUNI – Matius 23:12
Barangsiapa meninggikan dirinya, akan direndahkan, dan yang merendahkan dirinya, akan ditinggikan.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa umat manusia, hanya Engkaulah Bapa kami, yang telah mengutus satu-satunya Guru sejati, ialah Yesus, Tuhan kami. Semoga kami semakin mengimani Dia, agar dapat mengalami betapa cinta kasih-Mu kepada umat manusia. Demi Kristus,
DOWNLOAD AUDIO RESI:
No Comments