
Rm. Y. Eko Yuniarto SCJ dari Komunitas RR La Verna Pajar Isuk-Pringsewu Lampung-Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – I Tesalonika 1:2b
Kami selalu mengenangkan kalian dalam doa-doa kami. Sebab kami selalu teringat akan amal imanmu, akan usaha kasihmu dan ketekunan harapanmu di hadapan Allah dan Bapa kita.
PENGANTAR:
Ciri hidup kristiani menurut Paulus adalah iman, cinta kasih dan harapan. Kebalikannya digugat oleh Yesus. Tiga kali terungkap an caman Yesus, “Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan kaum Fa risi.” Tingkah laku dan ucapan-ucapan mereka merintangi perjalanan manusia menurut Bapa dan kerajaan-Nya.
DOA KOLEKTAN:
Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang mahakudus, perkenankanlah kami bertobat kepada-Mu berkat daya sabda-Mu, agar dengan demikian kerajaan-Mu terwujud dalam diri kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika 1:2b-5.8b-10
“Kalian telah berbalik dari berhala-berhala kepada Allah, untuk menantikan kedatangan Anak-Nya yang telah dibangkitkan.”
Saudara-saudara, kami selalu mengenangkan kalian dalam doa-doa kami. Sebab kami selalu teringat akan amal imanmu, akan usaha kasihmu dan ketekunan harapanmu di hadapan Allah dan Bapa kita. Saudara-saudara yang dikasihi Allah, kami tahu bahwa Allah telah memilih kalian. Sebab Injil yang kami wartakan disampaikan kepada kalian bukan dengan kata-kata saja, melainkan juga dalam kekuatan, dalam Roh Kudus dan kepastian yang kokoh. Kalian sendiri tahu, bagaimana kami telah bekerja di antara kalian, demi kepentingan kalian. Di mana-mana telah tersiar kabar tentang imanmu kepada Allah, sehingga kami tak usah berbicara lagi tentang hal itu. Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kalian menyambut kami, dan bagaimana kalian berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk mengabdi kepada Allah yang hidup dan benar, serta untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari surga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 149:1-2.3-4.5-6a.9b
Ref. Tuhan berkenan akan umat-Nya.
-
Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.
-
Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.
-
Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : (Yoh 10:17) Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan, Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 23:13-22
“Celakalah kalian, hai pemimpin-pemimpin buta!”
Pada suatu hari Yesus berkata kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, “Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, karena kalian menutup pintu Kerajaan Surga di depan orang. Sebab kalian sendiri tidak masuk dan kalian merintangi mereka yang berusaha masuk. Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab kalian menelan rumah janda-janda sementara mengelabui indra orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kalian pasti akan menerima hukuman yang lebih berat. Celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik, sebab kalian mengarungi lautan dan menjelajah daratan untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kalian menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat daripada kalian sendiri. Celakalah kalian, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata, ‘Bila bersumpah demi bait suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas bait suci, sumpah itu mengikat.’ Hai kalian orang-orang bodoh dan orang-orang buta, manakah yang lebih penting, emas atau bait suci yang menguduskan emas itu? Dan kalian berkata, ‘Bila bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat.’ Hai kalian orang-orang buta, manakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu? Karena itu barangsiapa bersumpah demi mezbah, ia bersumpah demi mezbah dan juga demi segala sesuatu yang terletak di atasnya. Dan barangsiapa bersumpah demi bait suci, ia bersumpah demi bait suci dan juga demi Dia, yang diam di situ. Dan barangsiapa bersumpah demi surga, ia bersumpah demi takhta Allah dan juga demi Dia, yang bersemayam di atasnya.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Y. Eko Yuniarto SCJ
Vivat Cor Jesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus, melalui Hati Bunda Maria.
“Hati harus selalu bersih supaya tidak kehilangan roh”
Sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, kembali berjumpa dengan saya Rm. Yustinus Eko Yuniarto SCJ dari Rumah Retret Laverna, Padang Bulan, Pajaresuk, Pringsewu, Lampung, Indonesia, dalam Resi, Renungan Singkat Dehonian, edisi hari Senin dalam pekan biasa XXI, tanggal 25 Agustus 2025. Saya berharap Anda semua ada dalam keadaan sehat dan melimpah berkat.
Sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Tuhan. Ahli-ahli Taurat dan Orang-orang Farisi adalah sekelompok orang yang sangat memahami, mentaati dan menekuni hukum Taurat karena mereka adalah tokoh-tokoh terkemuka di kalangan orang-orang beragama Yahudi. Mereka adalah agamawan. Mereka adalah panutan. Mereka adalah rambu-rambu untuk praktik keagaman umat kebanyakan. Namun seringkali dasar dan motivasi pelaksanaan hukum taurat dan peraturan-peraturan lainnya bergeser atau tak sejalur dengan maksud dan tujuan awalnya. Kita tahu bahwa jika aturan melenceng dari maksud dan tujuan aslinya maka jelaslah hukum itu kehilangan rohnya. Seharusnya dengan orang melaksanakan hukum dan peraturan agama, orang akan semakin dekat dengan Tuhan, relasinya menjadi intim dengan Allahnya. Tetapi karena sikap dan pelaksanaannya oleh orang Farisi dan ahli taurat itu justru menjadi beban dan memberatkan. Hal-hal kecil diatur mendetail namun hal besar diabaikan. Keadilan, belaskasih, dan kesetiaan malah di abaikan. Itulah kritik Yesus. Bagi yesus hukum dalam agama itu harus mendekatkan manusia dengan Allahnya dan mendekatkan manusia dengan sesamanya. Penampilan saleh kaum agamawan seringkali tidak berbanding lurus dengan sikap baik, jauh pula dari buah-buahnya.
Hal ini juga bisa menjadi kritik bagi kita. Seaktif apapun Anda dalam pelayanan dan kegiatan di Gereja, namun jika menjauhkan Anda dari keluargamu, pasangan hidupmu, anak-anakmu, maka pelayananmu tak berbicara apa-apa. Bahkan bisa dikatakan tak ada gunanya. Bahkan kadang-kadang kita temui, ada orang-orang tertentu yang begitu aktif dalam kegiatan di luar rumah, di Gereja, entah di paroki, maupun kelompok kategorial tertentu, namun sebagai alibi saja atau pelarian saja, karena tidak betah di rumah, bermasalah dengan pasangan, melarikan diri dari komunikasi dengan pasangan, atau untuk mencari ketenangan karena di rumah tidak tenang. Aktifnya kita dalam pelayanan seharusnya membuat keluarga kita tersenyum, bukan malah menyengsarakan mereka yang seharusnya kita beri perhatian.
Para pelayan iman juga demikian, melayani dan membuat peraturan pastoral ya tentu harus buahnya mendektakan umat kepada Allahnya dan mendekatkan antar umat, bukan malah membuat persoalan yang akhirnya membingungkan umat. Misalnya perlakuan yang terlalu legalis, tanpa pertimbangan pastoral kemurahan hati, maka akan membuat umat berpikir ulang, benarkah ini Alter Cristi itu? Kristus yang lain itu? Peraturan keagamaan harus mendekatkan umat pada Allahnya dan sesamanya. Karena pelayanan apapun dalam Gereja tujuan utamanya adalah cura animarum, yakni untuk keselamatan jiwa-jiwa. Maka mari kita berefleksi Bersama, apakah pelayanan kita dan aktivitas keagamaan kita sudah mendekatkan kita atau umat kepada Allah dan sesamanya? Supaya kita tidak mendapatkan kalimat yang sama dari Yesus, sabda celaka, seperti yang ditujukan kepada ahli taurat dan orang Farisi tadi. Jangan sampai kita dikatakan munafik.
Mari kita bersihkan hati supaya tidak kehilangan roh. Mari kita bertobat, mari merapikan jalur rahmat, supaya kita semua selamat, mari kita mohon berkat. Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
DOA PERSEMBAHAN:
Allah Bapa kami yang maharahim, ajarilah kami memahami belas kasih-Mu dalam roti anggur, dalam diri Yesus Putra-Mu, yang telah menghimpun kami di sekitar altar ini. Sebab Dialah….
ANTIFON KOMUNI – Mazmur 149:4
Tuhan berkenan akan umat-Nya la memahkotai orang rendah hati dengan keselamatan.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa kami, sumber kebebasan, bebaskanlah kami dari dosa dan kesombongan, dan siapkanlah kami memasuki kerajaan-Mu, tempat nama-Mu selalu dihormati dan orang-orang saling menaruh cinta kasih. Demi Kristus,…
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Rekan admin Resi Dehonian, belum ada tombol untuk di klik kalau mau download renungan. Terima kasih
Pelayanan di gereja dalam homili harian pada hari ini sangat sesuai dengan kecaman Tuhan Yesus thdp org farisi dan tokoh agama org Yahudi. Kebencian merupakan salah satu halangan terbesar mendapatkan keselamatan. Kejahatan dlm bentuk perbuatan, ucapan maupun dalam bentuk tencana-rencana jahat sungguh menjadikan kecelakaan besar yg bisa membawanya masuk ke dalam api neraka.
Aminnn
Makasih Romo