
Rm. Antonius Tugiyatno SCJ dari komunitas Kokonao Timika Papua – Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Lukas 4:18
Roh Tuhan menyertai aku. Aku diutus-Nya untuk mewartakan kabar gembira. kepada kaum fakir miskin.
PENGANTAR:
Bila ada seorang dari keluarga meninggal dunia, orang lalu memi kirkan sikap imannya tentang hidup sesudah kematian dan tentang kebangkitan. Paulus terutama memperhatikan bagaimana kita dapat saling menghibur. Tanpa campur tangan Roh kiranya sulit. Orang orang sekampung Yesus mengalami hal yang sama. Bila kita ingin memahami Kitab Suci, maka perlulah kita mohon bimbingan Roh Allah.
DOA PEMBUKA:
Marilah berdoa: Allah Bapa kami, sumber kehidupan, Engkaulah Allah orang-orang hidup, yang membangkitkan Yesus, hamba-Mu dari alam maut. Kami mohon iman bahwa segalanya dapat berubah. Berilah kiranya kami harapan baru dan bimbinglah kami agar dapat bersatu dengan Yesus Putra-Mu terkasih dan dengan semua saja yang mencari Engkau. Demi Yesus Kristus…..
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika 4:13-17
“Mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan oleh Allah bersama Yesus.”
Saudara-saudara, kami ingin agar kalian mengetahui tentang orang-orang yang sudah meninggal dunia, supaya kalian jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. Karena kalau kita percaya bahwa Yesus telah wafat dan bangkit, maka kita percaya juga bahwa semua orang yang telah meninggal dunia dalam Yesus akan dikumpulkan oleh Allah bersama dengan Yesus. Hal ini kami katakan kepadamu seturut sabda Allah ini. Kita yang hidup dan masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali takkan mendahului mereka yang sudah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberikan, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, Tuhan sendiri akan turun dari surga. Dan mereka yang telah meninggal dalam Kristus Yesus akan lebih dahulu bangkit. Sesudah itu kita yang hidup dan masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Kristus di angkasa.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 96:1.3.4-15.11-12.13
Ref. Tuhan akan datang menghakimi dunia dengan adil
-
Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.
-
Sebab mahabesarlah Tuhan, dan sangat terpuji, Ia lebih dahsyat daripada segala dewata. Sebab segala allah para bangsa adalah hampa, tetapi Tuhan, Dialah yang menjadikan langit.
-
Biarlah langit bersukacita dan bumi bersoraksorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya; biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya dan segala pohon di hutan bersorak-sorai.
-
Biarlah mereka bersukacita di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya
S : (Luk 4:18) :Roh Tuhan menyertai aku; Aku diutus Tuhan mewartakan kabar baik kepada orang-orang miskin.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 4:16-30
“Aku diutus menyampaikan kabar baik kepada orang miskin. Tiada nabi yang dihargai di tempat asalnya.”
Sekali peristiwa datanglah Yesus di Nazaret, tempat Ia dibesarkan. Seperti biasa, pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat. Yesus berdiri hendak membacakan Kitab Suci. Maka diberikan kepada-Nya Kitab Nabi Yesaya. Yesus membuka kitab itu dan menemukan ayat-ayat berikut, “Roh Tuhan ada pada-Ku. Sebab Aku diurapi-Nya untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin. Dan Aku diutus-Nya memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, penglihatan kepada orang-orang buta, serta membebaskan orang-orang yang tertindas; Aku diutus-Nya memberitakan bahwa tahun rahmat Tuhan telah datang.” Kemudian Yesus menutup kitab itu dan mengembalikannya kepada pejabat; lalu Ia duduk, dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Kemudian Yesus mulai mengajar mereka, kata-Nya, “Pada hari ini genaplah ayat-ayat Kitab Suci itu pada saat kalian mendengarnya.” Semua orang membenarkan Yesus. Mereka heran akan kata-kata indah yang diucapkan-Nya. Lalu mereka berkata, “Bukankah dia anak Yusuf?” Yesus berkata, “Tentu kalian akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku, ‘Hai Tabib sembuhkanlah dirimu sendiri. Perbuatlah di sini, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar telah terjadi di Kapernaum!” Yesus berkata lagi, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, tiada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar, ‘Pada zaman Elia terdapat banyak wanita janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang wanita janda di Sarfat, di tanah Sidon. Dan pada zaman Nabi Elisa banyak orang kusta di Israel tetapi tiada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain Naaman, orang Siria itu.” Mendengar itu sangat marahlah semua orang di rumah ibadat itu. Mereka bangkit lalu menghalau Yesus ke luar kota, dan membawa Dia ke tebing gunung tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Yesus berjalan lewat tengah-tengah mereka, lalu pergi.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Antonius Tugiyatno SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus Melalui Hati Maria.
Saudara–saudari sahabat Resi Dehonian yang dikasihi oleh Tuhan, kita berjumpa kembali dalam Resi renungan singkat Dehonian edisi Senin 1 September 2025. Bersama saya Romo Antonius Tugiyatno SCJ dari komunitas Kokonao Timika Papua. Kita akan mendengarkan dan merenungkan Sabda Tuhan dari Injil Lukas 4: 16-30. Marilah kita memulainya dengan membuat tanda kemenangan Tuhan, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin
Saudara-saudari yang dikasihi oleh Tuhan, seorang filsuf asal Perancis mengemukakan teori tentang kapital sosial. Bagi mereka yang memiliki kapital simbolik, kapital budaya dan kapital ekonomi akan terbuka peluang untuk menguasai arena. Kapital simbolik adalah mereka yang dianggap penting oleh masyarakat karena manifestasi tertentu. Misal orang yang dianggap memiliki kesucian hidup karena sebagai tokoh agama. Kapital budaya adalah mereka yang dipandang karena memiliki pengetahuan dan intelektual tertentu. Dan kapital ekonomi adalah mereka yang bisa membeli apapun bahkan kehormatan atau kedudukan atau dianggap penting karena orang kaya.
Saya merenungkan kisah Injil hari ini juga demikian, Yesus ditolak di tempat asalNya karena Dia tidak memiliki tiga bentuk kapital itu. Yesus dianggap sebagai orang yang biasa-biasa saja. Penolakan Yesus di Nazaret adalah contoh yang sangat kuat bagaimana kapital simbolik bekerja. Masyarakat lebih menghargai status sosial dan ekonomi daripada kebenaran yang dibawa oleh Yesus. Mereka tidak bisa menerima bahwa orang yang mereka kenal sejak kecil dalam keluarga sederhana dapat membawa perubahan besar. Penolakan ini juga terkadang menunjukkan betapa sulitnya bagi manusia untuk menerima kebenaran yang mengubah hidup, terutama ketika kebenaran itu datang dari seseorang yang dikenal tidak termahsyur. Maka dalam kesempatan kali ini saya mengajak kita untuk merenungkan apakah kita juga bersikap seperti orang-orang Nazaret, yang menutup hati terhadap karya Tuhan karena prasangka dan ekspektasi kita sendiri.
Bagi saya menarik, ada satu kutipan dari Serat Wedhatama yang relevan bunyinya “Mulat sarira angrasa wani,” ini kurang lebih berarti ajakan pada introspeksi diri dan berani mengakui kebenaran. Kutipan ini mengajak kita untuk jujur dan berani menerima bahwa kebenaran dan kebaikan dapat datang dari siapa pun tanpa memandang status sosial masyarakat. Kutipan ini juga dapat menjadi pengingat bahwa dalam diri sendiri sehebat apapun terkadang manusia memiliki kelemahan, maka harus berani berubah menjadi lebih baik. Sama seperti orang-orang Nazaret yang sulit menerima Yesus karena prasangka mereka, kita pun terkadang juga sulit menerima kebenaran yang datang dari orang yang mungkin kita anggap sepele atau atau orang yang terpinggirkan dari masyarakat karena cap tertentu. Permenungan kali ini saya mengjak baik diri kita sendiri ataupun semua orang punya kesempatan untuk memiliki perubahan menjadi lebih baik. Mari kita selalu membuka hati untuk menerima rahmat Tuhan dan menerima setiap orang tidak berdasarkan status sosialnya, tetapi dengan menghargai bahwa setiap ciptaan diciptakan untuk tujuan baik adanya. Semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
Allah Bapa mahakudus, dalam roti anggur ini berkenanlah memberikan tanda kehadiran-Mu di tengah-tengah umat-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
ANTIFON KOMUNI – 1 Tesalonika 4:14
Kalau kita percaya bahwa Yesus telah wafat dan bangkit, maka kita percaya juga bahwa semua orang yang meninggal dalam iman akan Yesus, akan dihimpun Allah bersama dengan Yesus.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa mahasetia, kami bersyukur karena Putra-Mu telah Kauutus mendatangi kami sebagai lambang perjanjian-Mu. Kami mohon, semoga Engkau tetap bersabda kepada kami melalui sabda dan karya-Nya, dan semoga Engkau selalu mendampingi kami di mana pun kami berada. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami.
DOANWLOAD AUDIO RESI:
Amin
Makasih Romo
Amin berkah dalem gusti